Just The Two Of Us

Setelah itu damar tampak berjalan seorang diri, jalanan tampak begitu sepi,, entah dia akan pergi ke mana, dia berjalan berkelok-kelok seperti tidak memiliki tujuan…

Tiba-tiba langkahnya terhenti seperti merasakan sesuatu…

Matanya membelalak melihat kesana kemari, tapi tidak ada apapun di sekitarnya.

Akhirnya Dia memejamkan matanya, seolah fokus akan sesuatu, seolah merasakan angin dan suara yang ada di sekitarnya.. merasakan angin yang tiba-tiba berhembus ke arahnya..

Wajahnya nampak mengerut, dia mengerutkan keningnya.. telinganya seolah bergerak seperti mendengar sesuatu..

Tidak berapa lama akhirnya dia pun melanjutkan perjalanan nya,,, langkah kaki yang melangkah dengan hati-hati, seperti seolah tidak ingin meninggalkan suara di setiap langkah nya.. telinganya masih bergerak-gerak seolah sedang mengamati suara yang ada di sekitarnya,,, perlahan bibir merah mudanya itu tersenyum sinis seolah mengetahui sesuatu..

Setelah itu wajahnya kembali tenang, dia berjalan normal seperti biasanya namun berbeda dari langkahnya saat ini..

Awalnya dia melangkah dengan pelan, kemudian tiba-tiba saja dia melangkah dengan cepat,, dan tiba-tiba saja dia berlari..

Hingga terdengar suara…

“Brukkkk~~

Entah dari mana suara itu berasal,, saat dia menengok suasana kembali hening.. damar dengan wajahnya dan senyuman nya seolah mengetahui sesuatu..

Akhirnya tidak berapa lama dia pun duduk di sebuah kursi taman, dia tampak menyilangkan kaki nya, dan melipat tangannya di dagu…

Suasana begitu hening, tidak ada seorang pun di sana. Atau apapun yang ada di sini selain dirinya..

“Keluarlah…” Ucap Damar tiba-tiba

Suasana masih begitu hening, tidak terdengar apapun dan tidak terlihat siapapun..

Namun damar masih terlihat tersenyum, dan mulai memainkan rambutnya…

“Aku bilang keluarrr, aku tau kalian mengikutiku.. kalau sampai kalian tidak keluar dalam hitungan ke 3, aku akan menyeret kalian sendiri ke sini..” Ucap damar dengan sinis, wajahnya kaku, ekspresinya wajahnya berubah menjadi sangat mengerikan..

“Satu…”

“Dua…”

Damar mulai menghitung..

“Tiiii…”

Ucap damar yang belum sempat melanjutkan hitungannya,,

Tiba-tiba seseorang keluar dari dalam semak-semak..

Seorang pria menggunakan setelan rapih berwarna hitam Tampak berjalan ke arah damar…

“Saya tuan muda!!..” Ucap pria itu yang mulai mendekat ke arah damar

Dengan tatapannya yang tajam damar tampak menatap pria itu dengan lekat,,

“Suruh teman-temanmu itu juga keluar..” Ucap damar dengan wajahnya seperti seorang iblis yang sedang mencari mangsa

“Sa.. saya hanya seorang diri tuan muda .” Ucap pria itu dengan badan yang mulai bergetar, tatapan damar sangat mengerikan sehingga membuatnya takut

“Kau fikir aku akan percaya kata-kata mu itu??”

“Suruh mereka keluar atau aku seret mereka satu-persatu…” Ucap damar seolah mengeluarkan taringnyaa

Pria di hadapannya itu seperti seseorang yang akan di terkam oleh nya..

Dia seperti Seekor Harimau yang sedang kelaparan, seolah pria di depannya itu adalah sebuah mangsa yang bisa dia terkam dengan mudahnya.. bagaikan bidak catur yang sudah dia tentukan ke mana arahnya dia akan memakan mangsa..

Pria itu tampak bergetar, wajahnya tampak pucat… matanya seolah tidak ingin menatap wajah damar yang saat ini ada di hadapannya…

Damar masih menatap wajah pria itu dengan lekat, seolah sudah menempatkan bidiknya, hanya tinggal menerkamnya..

“Suruh temanmu keluar sekarang juga atau aku akan merekam mu saat ini juga..” Ucap damar dengan wajah yang santai namun tatapan matanya begitu tajam

Pria di depannya sudah merasakan ketakutan yang luar biasa, sehingga akhirnya dia tau, dia tidak memiliki pilihan lain …

“Kalian semua keluarrr!!!” Teriak pria itu dengan lantang..

Tidak berapa lama beberapa orang keluar dari dalam semak-semak, bila dihitung semuanya berjumlah empat orang.. dan mereka semua menggunakan baju dengan setelan rapih berwarna hitam yang sama.

Mereka akhirnya berjalan, dan berbaris di depan damar..

“Akhirnya kalian keluar juga, sepertinya kalian tidak lelah mengikutiku dari tadi..” Ucap damar

Para pria yang ada di depannya saat ini tampak tercengang, bagaimana bisa damar tau mereka mengikutinya sedari tadi..

Damar tampak melihat mereka dengan teliti, dan akhirnya mengetahui sesuatu..

~~“Nyonya Riana…” Batinnya

Mereka adalah mata-mata yang di tugaskan oleh Riana untuk memata-matai damar…

\*\*\*\*\*\*\*\*

Riana Pricilla Adinatha, Dia adalah ibu tiri dari damar..

Bisa di bilang dia adalah istri pertama dari ayahnya yaitu tuan budi Adinatha yudha.

Ayah Damar yaitu tuan Adinatha adalah seorang pengusaha kaya pemilik dari Adinatha grup. Perusahaan yang menaungi beberapa perusahaan besar, dan menjadi salah satu pengusaha yang berpengaruh.

Namun, tuan Adinatha hanya beruntung dalam hal bisnis. Tapi tidak dengan keluarganya,,,

Tuan Adinatha yang saat itu di jodohkan dengan nona Riana Pricilla margey

Dia adalah salah anak Dari pemilik Pt. Coorporation grup, yang saat itu menginvestasikan saham tertinggi di Adinatha grup pada waktu itu, Dan akhirnya mereka melakukan kesepakatan untuk melakukan pernikahan bisnis..

Pernikahan itu sendiri atas dasar adat turun temurun, bertujuan agar tuan Adinatha segera memiliki keturunan yang akan mewarisi Adinatha grup di masa yang akan datang…

Tentunya, semuanya bertahan berdasarkan keuntungan masing-masing yang akan di peroleh dengan kesepakatan bisnis ini

Begitupun dengan Riana, Sejak awal dia menerima pernikahan ini, hanya berdasarkan bisnis keluarga, dan menjamin kehidupan nya yang akan datang. Dengan bisnis yang akan di wariskan oleh anaknya suatu saat nanti di masa yang akan datang..

Namun seiring berjalannya waktu, nona Riana tetap saja menaruh hati pada tuan Adinatha, tidak halnya dengan tuan Adinatha.

Dia menikah hanya untuk mendapatkan keturunan seperi sebuah tradisi yang di lakukan turun temurun, oleh keluarganya..

Semuanya tampak normal sampai akhirnya di usia 6 tahun pernikahannya, mereka masih belum di karuniai keturunan..

Tuan Adinatha yang saat itu adalah seorang CEO dari perusahaan tertinggi tentu saja dia di tuntut oleh keluarganya untuk memiliki keturunan, akhirnya dengan berbagai macam cara tuan Adinatha melakukan pengobatan untuk istrinya,, namun hasilnya nihil.

Akhirnya tuan Adinatha mendapatkan saran dari rekan bisnisnya untuk memeriksa keadaannya dan nyonya Riana saat itu ke dokter yang berada di luar negri..

Agar tau apa sebenarnya masalah yang terjadi, hingga saat ini mereka masih belum mempunyai keturunan..

Namun bak petir di siang bolong, dari semua hasil tes, tuan Adinatha terbukti normal, bahkan sangat subur… namun saat hasil tes dari Riana hasilnya adalah 100% mandul..

Riana yang mendengar hal itu sangat terpukul, di menangis tanpa henti sampai mengalami sakit yang cukup lama...

Tuan Adinatha yang menikah bertujuan mengharapkan keturunan pun, akhirnya menjadi frustasi dengan apa yang terjadi saat itu .

~~apa yang harus dia lakukan..

Tuan Adinatha yang sudah seperti tidak memiliki jalan lagi, akhirnya meminta saran kepada beberapa temannya..

Akhirnya salah seorang temannya memberikan saran agar dia menikah lagi dengan seorang wanita, agar dia bisa memiliki keturunan, Namun Riana yang mendengar hal itu menolak keras apa yang di sarankan oleh temannya itu…

Tuan Adinatha yang saat itu merasa iba karna Riana tengah sakit pada waktu itu akhirnya memilih untuk tidak membahas hal itu lagi..

Hingga suatu hari, saat itu dia baru selesai menjenguk seorang temannya yang sakit di rumah sakit umum suksena..

Tiba-tiba terdengar suara tangisan seorang gadis dan seorang wanita paruh baya di sampingnya, mereka menangis tersedu-sedu di depan seorang pasien pria paruh baya yang sedang tidak sadarkan diri..

Tangisannya begitu menyakitkan..

Sampai akhirnya membuat tuan Adinatha penasaran.. dan bertanya kepada seorang dokter yang baru saja selesai mengecek pasien itu..

Tuan Adinatha yang saat itu berusia 34 tahun bertanya kepada dokter yang baru selesai memeriksa pasien..

“Ahh.. dokter… “ Ucapnya sambil melangkah dan mendekati dokter itu

“Ohh tuan Adinatha, ada yang bisa saya bantu tuan..?” Ucap dokter

“Begini,,, saya mau bertanya.. ada apa dengan pasien itu dok? ..” Tanya tuan Adinatha

“Ohh itu tuan, dia adalah ayah dari gadis itu..” Ucap dokter seraya menjuk ke arah pria tua itu yang sedang berbaring

Tuan Adinatha yang saat tadi tidak fokus tiba-tiba saja wajahnya tercengang, gadis yang saat tadi tidak jelas di lihatnya sekarang terpampang jelas di matanya…

Gadis yang sangat cantik, mungkin baru berusia sekitar 20 tahunan..

Matanya sangat fokus melihat gadis itu membuat nya tidak menyimak kata-kata dokter itu dengan baik..

*****************