NovelToon NovelToon
Cahaya Untuk Zeyyan

Cahaya Untuk Zeyyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:43.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani

Cahaya adalah gadis yatim piatu yang memiliki adik perempuan bernama Syila, mereka di rawat oleh pamannya setelah kedua orang tuanya meninggal. Cahaya berjanji kepada adiknya untuk terus bersamanya, bahkan jika ia dijodohkan pun akan berusaha melawan.

Suatu ketika pamannya sedang dililit hutang dan tidak mampu membayarnya, akhirnya Cahaya yang di jadikan tebusan hutang tersebut. Ia dijodohkan dengan Zeyyan yang memiliki cacat fisik yaitu kelumpuhan, serta bersifat dingin. Syila sangat kecewa karena Cahaya mengingkari janjinya.

Cahaya mencoba untuk tetap tegar menerima kenyataan ini dan bersikap baik serta sabar, ia berharap suaminya bisa mengizinkan adiknya tinggal bersamanya, agar ia bisa memenuhi janjinya. Zeyyan sedikit terempati setelah tahu latar belakang kehidupan Cahaya, dan juga karena kesabarannya untuk mengurus dirinya.

Namun suatu hari, tunangan Zeyyan hadir kembali setelah menghianatinya dan membuatnya terpuruk selama ini dan berusaha merusak rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laki-laki tadi siapa?

Waktu pun berlalu, semenjak hari itu Feri sudah tidak lagi menghubungi Cahaya. Sebenarnya Cahaya sendiri merasa heran dengan itu, namun dirinya tidak ambil pusing untuk memikirkannya, karena sudah tahu jika dirinya hanya dipermainkan olehnya.

Kini komunikasinya dengan Zeyyan sudah lebih baik dari sebelumnya, mereka sudah bisa lebih akrab sekarang. Hari ini Zeyyan kembali pergi terapi dan sudah ada kemajuan yang lebih baik, Zeyyan sudah bisa berdiri sendiri dengan alat bantu. Bukan hanya itu saja, Zeyyan sekarang sudah lebih ramah dan sering tersenyum.

"Setelah ini kamu ingin pergi jalan-jalan lagi atau tidak?" Tanya Cahaya sambil terus mendorong kursi roda suaminya melewati lorong rumah sakit.

"Memangnya kapan aku ingin jalan-jalan?" Kata Zeyyan kembali bertanya

"Gak pernah sih, hehe." Jawab Cahaya sambil tertawa kecil.

"Tapi aku ingin bertemu dengan adik ipar, aku penasaran seperti apa dia." Kata Zeyyan.

"Baiklah kalau begitu, aku juga merindukannya." Kata Cahaya penuh semangat.

Cahaya begitu bahagia mendengar itu karena setelah beberapa hari yang lalu, dari terakhir kali bertemu dengan adiknya, sudah pasti ia sangat merindukan adiknya terlebih adanya ancaman dari Feri sebelumnya.

.....

Aryo dan keluarganya tinggal di kontrakan yang terbilang kecil dan fasilitas yang kurang memadai, karena keterbatasan biaya yang mereka miliki. Saat ini mereka sedang berkeliaran dijalan untuk mencari pekerjaan, kecuali Diva yang memang sudah bekerja dari dulu.

"Kenapa susah sekali mencari pekerjaan." Kata Feri kesal.

"Bagaimana kalau kita mengemis saja." Kata Aryo memberi saran.

"Yang benar saja, mau ditaruh dimana harga diriku ini." Kata Sita.

"Ini semua gara-gara laki-laki itu, akanku beri dia pelajaran."

"Heh, jangan mencari masalah. Kau tahukan mereka itu siapa, kita ini hanya orang biasa, jangan menambah masalah." Kata Sita.

"Ya mungkin sekarang belum, tapi suatu saat nanti aku akan membalasnya. Tunggu saja kau." Kata Feri didalam hati sambil mengepalkan tangan.

"Ya sudahlah, aku akan keluar kota lagi saja." Kata Feri kemudian pergi lebih dulu.

.....

Saat ini Syila dan Reza sedang membersihkan meja pelanggan bersama-sama, sambil asik mengobrol dan kadang diselingi tawa.

"Oke, selesai." Kata Syila sambil tersenyum setelah selesai membereskan pekerjaannya.

"Kerja yang bagus." Kata Reza sambil mengusap lembut kepala Syila.

"Syila." Kata seorang wanita tiba-tiba memanggilnya.

"Kak Aya." Kata Syila setelah melihat siapa yang memanggilnya.

Cahaya datang secara tiba-tiba bersama Zeyyan yang membuat Syila terkejut karena melihat dirinya bersama Reza, namun untuk menutupi terkejutnya ia tersenyum lalu menghampiri Cahaya dan memeluknya.

"Kak Aya, kenapa baru kesini?"

"Aku udah kangen banget lo sama, Kakak." Kata Syila.

"Iya, kakak juga kangen sama kamu." Kata Cahaya sambil membalas pelukan dari Syila.

"Ehem, aku dilupain." Kata Zeyyan.

"Eh iya, maaf." Ucap Cahaya sambil melepas pelukannya.

"Syila, ini kakak iparmu ingin bertemu denganmu." Kata Cahaya sambil menunjuk Zeyyan.

"Hai, Kakak ipar. Apa kabar?" Tanya Syila sambil tersenyum.

"Baik." Jawab Zeyyan datar.

"Cuek banget." Kata Syila didalam hati.

"Em, kakak-kakak mau pesan apa?" Tanya Syila ramah.

"Apa pun yang paling enak disini." Jawab Zeyyan.

"Baiklah, silakan tunggu! pesanannya akan segera dibuat." Kata Syila sambil tersenyum ramah, kemudian pergi membuat apa yang diminta Zeyyan. Sedangkan Reza tidak tahu pergi kemana.

"Dia manis, ceria, dan ramah ya." Kata Zeyyan.

"Iya." Kata Cahaya sambil duduk dikursi tepat disamping suaminya.

"Ada apa?" Tanya Zeyyan melihat ekspresi istrinya yang terus melihat kearah Syila sembari celingak-celinguk mencari keberadaan Reza.

"Laki-laki tadi siapa ya." Jawab Cahaya sambil terus mengawasi adiknya.

"Pacarnya mungkin." Kata Zeyyan datar.

"Itu tidak mungkin." Kata Cahaya.

"Tanya saja padanya, mudahkan." Kata Zeyyan memberi saran.

"Iya, nanti aku akan bertanya." Kata Cahaya setuju.

"Ini dia, menu favorit yang paling enak disini." Kata Syila sambil membawa nampan yang berisi satu gelas ice lychee thea dan ice karamel macchiato.

"Selamat menikmati."

"Em, Syila. Bisa kita bicara sebentar." Kata Cahaya sambil berdiri, kemudian berjalan mencari tempat yang sepi untuk mengobrol berdua dengan adiknya.

"Em, iya kak." Kata Syila setuju.

"Hm perasaanku tidak enak." Kata Syila didalam hati sambil berjalan mengikuti kakaknya.

#

"Reza, sepertinya kau akan terkena masalah karena dekat dengan Syila." Kata Tina sambil menunjuk Syila dan Cahaya yang berjalan keluar kedai.

"Memangnya kenapa?" Tanya Reza heran.

"Kakaknya itu protektif kepada Syila, apa lagi dekat dengan laki-laki." Jawab Tina.

"Hmm iya, jika aku jadi dia mungkin aku juga akan begitu." Kata Reza mengerti.

#

"Ada apa, kak?" Tanya Syila.

"Laki-laki tadi siapa?" Tanya Cahaya langsung keintinya.

"Em, itu namanya kak Reza." Jawab Syila.

"Iya, tapi dia siapa?" Tanya Cahaya lagi.

"Karyawan disini juga." Jawab Syila.

"Bukan itu maksudku, Syi. Kamu begitu dekat dengannya, bahkan kamu membiarkannya mengusap kepalamu." Jelas Cahaya.

"Em, itu." Kata Syila menggantungkan katanya.

"Bagaiamana aku menjelaskannya." Kata Syila didalam hati.

"Kak Reza itu sama seperti kita, Kak. Tidak punya orang tua juga, bahkan tidak punya keluarga. Awalnya dia punya seorang adik perempuan yang katanya mirip denganku, tapi sudah meninggal. Karena itu kak Reza menganggapku sebagai adiknya." Kata Syila menjelaskan tentang Reza.

"Adik?" Tanya Cahaya serius.

"Iya, Kak. Tolong jangan marah ya, kak Reza itu orang yang baik. Dia selalu menjaga dan melindungi aku disaat kakak gak ada." Kata Syila sambil mengatupkan kedua tangannya.

"Satu minggu yang lalu aku dibuli lagi dan kak Reza juga yang menolongku, dia juga menjagaku dari bang Feri." Lanjutnya.

"Jadi bang Feri memang menemuinya." Kata Cahaya didalam hati.

"Kak Reza itu orang baik, Kak." Kata Syila lagi meyakinkan kakaknya.

"Aku tidak tahu orang seperti apa dia, aku tidak bisa percaya begitu saja. Tapi jika aku langsung mengatakan pada Syila, mungkin dia akan merasa terkekang olehku." Kata Cahaya didalam hati sambil berpikir.

"Ya sudah, tapi jangan terlalu dekat. Seperti tadi kamu membiarkannya mengusap kepalamu begitu saja." Kata Cahaya setelah diam beberapa saat.

"Iya, Kak." Kata Syila mengiyakan saja.

"Memang kenapa sih." Kata Syila didalam hati merasa sedikit kesal.

"Ya sudah, ayo kita masuk!" Ajak Cahaya sambil merangkul adiknya.

"Aku kembali bekerja ya, Kak." Kata Syila setelah sampai didalam.

"Iya, Syi." Kata Cahaya, kemudian pergi ketempat Zeyyan berada.

"Jadi bagaimana?" Tanya Zeyyan kepada Cahaya yang duduk disampingnya.

"Dia mengatakan jika laki-laki itu dianggap sebagai kakaknya, tapi aku tidak tau pasti apakah dia itu benar-benar orang yang baik." Jawab Cahaya.

"Kenapa kau begitu khawatir?" Tanya Zeyyan heran.

"Aku sebagai kakaknya yang diberi amanah untuk menjaganya merasa takut, karena dia masih begitu polos." Jawab Cahaya.

"Hmm, biar nanti aku suruh Efan untuk mencari tahu." Kata Zeyyan.

"Benarkah, terima kasih." Kata Cahaya sambil tersenyum merasa sedikit lega karena mendapat solusi dari masalahnya.

Bersambung.....

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
antar aja zeyyan tapi jgn ditinggal
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
jgn percaya cahaya
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
ayo segera bertindak ama maria
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga bahagia selalu ya
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
ehmmm belahhh duuureeenn gak tuh
Mar lina
kira" unboxing
gak yach???
lanjut thor ceritanya
di tunggu double up nya
biby
kan sdh lama nikahx kenapa cahaya blm ada panggilan khususx k zeyyan panggil kakak atau mas kek biar percakapanx tdk terlalu kaku
Putri Salju
Next donk....
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
kenapa ga jujur aja
Mira Nadiyah
ini kapan update nya lama banget ya
Nur Rydha: mampir yuk kak, di The Impossible Married
total 1 replies
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga Reni tak membully syila
Ade Diah
karyanya bagus, semoga dapat pembaca yang lebih banyak lagi, aamiin
Ade Diah
Luar biasa
Ade Diah
hai kak, udah ketemu menarik semoga terus berjodoh.
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bawa aja syi gak enak kan udah dikasih
Yus Wirda
ceritanya bagus
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
su'udzon dluan si zeyyan
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
awal bab menarik
alifahnabilah
lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!