Putri Odeliah seorang gadis cantik berambut putih indah dengan mata merah yang tajam. di kenal sebagai Putri mengerikan yang sangat kejam membuat seluruh rakyat nya membenci diri nya bahkan di akhir hayat nya dia dibunuh di depan seluruh rakyat nya.
kematian nya mendapatkan hukuman dari Dewa yang mengirim dia mengulang waktu ke usia 10 tahun untuk memperbaiki masalah nya agar hidup nya tidak mati tragis.
apakah bisa berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bebekmanisnis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Odeliah terus memohon kepada Noreen dan akhirnya Noreen kali ini membiarkan hukuman anak-anak di cabut dengan satu syarat Odeliah harus menghampiri mereka satu persatu yang sedang di kurung di kamar masing-masing, kemudian harus saling memaafkan dan menerima satu sama lain.
"Ini kamar Tuan Darwin. Silahkan masuk Tuan Putri," ucap pelayan membukakan pintu lalu membiarkan Odeliah masuk.
Saat melangkah masuk Odeliah dapat melihat Darwin yang sedang duduk di tempat tidur dengan tubuh terluka parah akibat bekas cambuk yang di lakukan Noreen, Noreen menjatuhkan hukuman cambuk dan di kurung di kamar selama tuju hari agar anak-anak menyesali perbuatan mereka. Odeliah yang tahu hukuman itu merasa sangat bersalah apalagi selama di mereka di hukuman Odeliah malah tiduran di kamar. untung saja Kian berhasil kabur dan memberitahu Odeliah.
"Darwin!" panggil Odeliah dengan suara pelan.
Darwin yang melihat Odeliah dengan susah payah bangkit hendak menghampiri Odeliah namun karena kaki nya di rantai di tempat tidur, dia jadi tidak bisa melangkah jauh.
"Tenanglah aku datang untuk meminta maaf, maafkan aku sudah membuat mu seperti ini," ucap Odeliah di hadapan Darwin.
"Aku yang seharusnya minta maaf, aku yang salah meragukan mu anak Ayah dan membiarkan mu di hina Violet," ucap Darwin sendu.
"Mulai sekarang aku harap kita bisa menjadi saudara yang baik. Aku akan mengobati luka mu sebentar," ucap Odeliah lembut.
Odeliah menggunakan kekuatan untuk mengobati seluruh luka Darwin dengan cepat, kemudian juga melepaskan rantai yang melingkar di kaki Darwin. "Luka mu sudah sembuh dan kamu sudah terbebas dari hukum Noreen, aku harus ke kamar anak lain," ucap Odeliah lembut lalu melangkah pergi dari sana.
"Terima kasih Odeliah."
Berikut nya Odeliah pergi ke kamar Arkan, ketika pintu di buka terlihat Arkan yang sudah tidak sadarkan diri di lantai dengan kondisi luka parah.
"Arkan. semoga saja dia tidak mati, aku harus segera mengobati luka nya!" panik Odeliah langsung mengobati luka Arkan lalu dengan hari-hati membantu Arkan berbaring di atas tempat tidur.
Anak-anak malang ini kena hukuman karena ku, aku semakin meras bersalah sekarang, apakah dosa mu semakin bertambah?
Setelah selesai mengobati Arkan kini giliran pergi ke kamar Laura, terlihat kondisi Laura tidak parah, hanya kedua lengan nya saja yang memar seperti Kian.
"Tuan Putri!" kaget Laura menyadari kedatangan Odeliah.
"Duduk saja aku akan mengobati luka mu," ucap Odeliah lembut.
"Maafkan aku tidak bisa membantu mu, keadaan mu baik-baik saja Tuan Putri?" tanya Laura khawatir.
"Aku baik-baik saja. panggil aku Odeliah saja kan kita saudara," balas Odeliah ramah.
"Kamu hebat sekali bisa menyembuhkan luka ku dengan cepat, Terima masih Odeliah!" ucap Laura sangat senang.
"Hukuman kurangan mu juga sudah di cabut jadi kamu bisa bebas sekarang," ucap Odeliah memberitahu.
"Terima kasih banyak. Maaf kami sudah merepotkan mu," ucap Laura merasa tidak enak.
"Tidak masalah Laura, sekarang aku harus pergi ke kamar Violet."
"Sebaik nya kamu jangan pergi ke kamar Violet, kondisi fisik dan mental Violet sangat buruk, bagaimana jika dia menyakiti mu lagi Odeliah?" ucap Laura khawatir.
"Aku akan baik-baik saja. Percaya lah padaku."
Setelah urusan dengan Laura selesai akhirnya kini Odeliah pergi ke kamar Violet, saat masuk Odeliah di temani oleh Pelayan padahal tadi ke kamar anak lain pelayan selalu menunggu di luar kamar, Odeliah melihat kamar Violet sangat berantakan dan Violet juga terluka parah yang tengah berbaring di lantai merintih kesakitan.
"Violet."
"Pergi kamu dari sini!!" bentak Violet hendak melemparkan barang ke arah Odeliah.
Pelayan langsung membuat Violet tertidur dengan sihir nya.
"Maaf Tuan Putri. kondisi mental Violet sangat buruk, jika saya tidak membuat nya tidur dia akan mengamuk dan melukai Tuan Putri lagi."
Odeliah pun mengobati luka Violet dan meninggalkan surat permintaan maaf kemudian Odeliah segera kembali ke kamar nya di istana dengan kelelahan karena energi kekuatan nya terserap habis menggunakan sihir penyembuhan, apalagi kondisi Odeliah belum sepenuh nya sehat jadi membuat Odeliah semakin lemah.
"Aku lelah!" Odeliah menjatuhkan tubuh nya dj atas kasur.
"Kak Odeliah baik-baik saja?" tanya Kian ragu.
"I-iya aku hanya lemas saja. situasi Paviliun sudah aman, hukuman kalian sudah di cabut jadi kamu bisa kembali ke paviliun sekarang," beritahu Odeliah dengan susah payah menahan kesadaran diri nya.
...----------------...
Malam itu Odeliah dan Elvan pergi menemui ke menara sihir dimana para vampir ahli sihir menghabiskan waktu mereka untuk melakukan penelitian dan mencari sumber kekuatan sihir besar, Elvan sudah membuat janji dengan orang kepercayaan nya di menara sihir untuk memeriksa Odeliah.
"Selamat datang Yang mulia Raja dan Tuan Putri!" sapa seorang pria dengan senyuman hangat.
"Silahkan duduk."
"Tuan Putri Odeliah bisa coba memegang bila kristal ini beberapa detik?" tanya pria itu yang bernama Guel.
Odeliah dengan patuh saja menurut memegang bola kristal itu, warna bola kristal yang awal nya berwarna putih kini berubah menjadi warna merah berubah menjadi warna hitam pekat.
"Ini mengejutkan. Seharusnya jika Tuan Putri Vampir biasa maka warna nya tetap merah," ucap Guel terkejut.
"Berarti apa yang sudah terjadi pada tubuh Odeliah?" tanya Elvan khawatir.
"Saya baru kali ini melihat nya. Dari yang saya tahu kekuatan berwarna hitam itu berarti sama dengan kekuatan dewa kematian." Guel tampak sangat terkejut namun dia juga masih ragu dengan jawaban nya.
Apa benar kekuatan ku seperti dewa kematian?
Kurang lebih sama.
Dewa sialan itu memberikan kekuatan ini untuk tujuan apa? sebelum nya aku hanya manusia biasa.
Kata nya itu hanya hadiah biasa saja yang akan berguna.
Hadiah apanya. Ini sedikit merepotkan ku.
Terima saja bodoh.
Elvan dan Guel sedang sibuk berbincang jadi untuk sementara Odeliah di minta tunggu di ruang tunggu yang di siapkan Guel. Odeliah tidak peduli dia memiliki kekuatan seperti monster atau iblis yang penting dia hidup tenang tanpa membuat masalah.
Odeliah. Kamu tidak mencari Damien? dia berasal dari sini kan?
Tidak, aku tidak ingin menganggu waktu nya.
Aku pikir kamu menyukai nya.
Otak mu sangat sempit Victoria.
Apakah tidak ada satupun anak laki-laki yang menarik perhatian mu?
Seumur hidup ku, aku sulit jatuh cinta karena sifat jahat ku yang tidak memiliki perasaan. Tapi ada sebuah cerita menarik yang pernah aku dengar dari seseorang yang membuat ku seperti memiliki ketertarikan pada toko utama cerita.
Tokoh utama?
.......