NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Ceo

Jerat Cinta Sang Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Office Romance
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Meyda

Niat hati ingin merayakan ulangtahun bersama kekasihnya yang baru kembali dari luar negeri, Alice malah memergokinya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Alice yang kecewa memutuskan hubungan mereka secara sepihak dan berniat balas dendam pada kekasihnya itu.

Tanpa sengaja, Alice dipertemukan dengan Arthur CEO di tempat kerjanya yang baru yang ternyata adalah sepupu jauhnya.

Alice terpaksa meminta bantuan Arthur dengan satu syarat, Alice harus mau menjadi wanitanya.

Akankah Alice menyetujui permintaan gila Arthur demi membalas dendam pada mantan kekasihnya? Ataukah malah terjerat dengan pesona Arthur?

Usahakan jangan nabung bab ya... terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 21

Tak ada angin, tak ada hujan. Tiba-tiba saja sebuah tamparan kuat mendarat di wajah Arthur. Rasanya sangat panas, membuat pipi kanan pria tampan itu memerah.

"Apa yang kamu lakukan?!" pekiknya.

Ya, siapa lagi pelaku utama insiden itu kalau bukan Alice. Jatuh begitu saja dengan keadaan polos tanpa mengenakan apapun dan tepat di atas tubuh seorang pria, membuat Alice sangat malu.

"Dasar menyebalkan! Kamu sengaja 'kan, mencari kesempatan dalam kesempitan?" Alice menyembunyikan buah melon miliknya dan menekannya di dada Arthur.

Ditambah lagi, kedua tangan Arthur malah sengaja menahan pinggangnya. Seakan tak rela Alice bangkit dari atas tubuhnya.

"Siapa yang mencari kesempatan? Kamu sendiri yang jatuh dan aku hanya menolong. Apa itu salah?" tak terima, Arthur mendesah kasar. "Seharusnya kamu berterima kasih. Kalau bukan karena aku mungkin saja, dada mu itu sudah..."

Alice mengernyit. "Sudah apa?" Alice penasaran.

Sementara Arthur, langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. "Lupakan saja."

Arthur melepaskan pelukannya. Mendorong pelan Alice agar wanita itu bangkit tanpa menatapnya sedikitpun. "Cepat berdiri! Aku tidak akan melihatnya."

"Yakin, kamu tidak akan melihatnya dan menahannya?" tanya Alice, menggoda Arthur.

"Hmm. Milikmu itu sangat kecil. Dan bukan seleraku," ketus Arthur.

Alice melotot. "Kecil katamu?" gumamnya sembari melirik miliknya yang sudah terbungkus handuk.

"Kenyataannya begitu, jangan melebih lebihkan dan argh..." Arthur meringis, merasakan sakit di pinggangnya yang terbentur lantai saat menahan berat tubuh Alice.

"Ar, kamu kenapa?" tanya Alice dengan wajah panik. Kemudian bergegas memapah Arthur untuk berdiri. "Ayo, aku bantu kamu ke kamar."

"Untuk?"

Alice menyentil dahi Arthur. "Berhenti berpikir yang tidak-tidak. Tentu saja aku akan mengobati kamu," katanya dengan mata mengedar. Melihat isi ruangan yang kosong melompong. "Di sini tidak ada sofa dan hanya ada satu kursi di dapur. Miskin sekali," gerutunya.

Arthur berdecak kesal. Dia memang sengaja menyingkirkan itu supaya Alice tidak bisa kemana-mana selain berada di dalam kamar.

Dan, rencananya untuk membuat wanita itu tak bisa berkutik akhirnya berhasil.

"Maaf. Karena aku pinggangmu jadi memar begini." Alice mengoleskan salep ke pinggang belakang Arthur. "Dan terima kasih. Kalau tidak ada kamu mungkin saja aku yang kesakitan."

"Ya, karena jika itu terjadi, aku yang akan repot!" sahut Arthur.

Alice memutar bola mata dengan malas. Menyesal, ucapan terima kasih keluar dari bibirnya. Harusnya dia biarkan saja Arthur.

"Sudah hampir terlambat, sebaiknya tidak perlu ke kantor." Alice memijat pelan bagian milik Arthur yang sedikit memar. Ada rasa iba dan juga kesal muncul bersamaan.

Andai saja, ia tidak ceroboh mungkin saja semua ini tidak akan terjadi.

"Ada meeting penting. Aku tidak bisa meninggalkan seenaknya." Arthur menggigit bibir bawahnya sendiri, merasakan sensasi aneh yang timbul akibat sentuhan Alice.

"Tapi, Ar..."

"Hentikan gerakan tanganmu! Dan menjauh lah!" perintahnya tegas sembari menjaga jarak dengan Alice.

"Tidak! Sebentar lagi." Alice menolak dan malah semakin mengencangkan pijatannya. Membuat Arthur menggeliat tak karuan.

Arthur berbalik, mencengkeram pergelangan tangan gadis itu. "Aku bilang sudah ya sudah! Kenapa kamu begitu keras kepala?"

Apa Alice tidak tahu jika sentuhan tangannya berhasil membuat senjatanya bangkit kembali. Padahal, Arthur sudah bersusah payah untuk menidurkannya.

"Aku pikir itu bisa membantumu."

"Sama sekali tidak. Kamu malah memancingnya bangun." Arthur merengkuh pinggang ramping Alice. Menariknya mendekat.

Alice menelan saliva nya dengan sudah payah. Ia bisa merasakan hembusan nafas Arthur menerpa wajahnya.

"Ar..." lirih Alice. Sedangkan pria itu, masih tak bergeming. "Kamu mau apa?" tanyanya, saat kedua hidung mereka hampir menempel.

"Bibirmu. Aku menginginkannya." suara berat Arthur terdengar begitu tersiksa. Mungkin saja kali ini Arthur tidak bisa lagi menahan untuk tidak mencium Alice.

Bibir Alice sudah menjadi candu baginya.

"B-bibir?" gugup, tentu saja. Alice sangat gugup.

Bayangan ciuman panas mereka yang pernah terjadi, membuat jantung Alice berdebar.

"Kita tidak bisa..." belum selesai Alice bicara, bibir mereka sudah lebih dulu menempel satu sama lain.

Entah sejak kapan dan siapa yang memulainya. Akhirnya, tembok pertahanan yang sejak tadi Alice bangun, runtuh seketika.

Terbuai dengan perasaan yang tak menentu, Alice mengalungkan lengannya lalu beralih mencengkeram pundak Arthur.

"Mph..." lenguhan Alice terdengar ketika Arthur menggigit bibir bagian bawahnya.

Mereka sama-sama menikmati sarapan pagi yang cukup panas, yang berhasil membangkitkan hasrat masing-masing.

Sementara di luar, Leon sedang mengumpat kesal. Sudah hampir lima belas menit pria itu memencet bell. Namun, tidak ada yang menyahut dari dalam.

"Arthur sialan! Bisa-bisanya dia membuatku menunggu seperti orang bodoh begini?" umpat Leon dengan wajah kesal. "Untung saja Erick memberikanku kunci cadangan dan..."

Kalimat Leon terhenti saat melihat seorang wanita berada di atas pangkuan Arthur membelakangi dirinya. Bagian punggungnya terbuka dan tanpa penutup apapun.

"Oh shit! Apa-apaan mereka?" Leon berbalik, menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Awalnya, Leon berniat menunggu di ruang tamu. Namun, karena tidak ada sofa dan apapun, dia terpaksa mencari keberadaan Arthur.

Tanpa sengaja, Leon melihat pintu kamar Arthur yang sedikit terbuka. Karena penasaran Leon berniat masuk ke dalam.

Siapa yang menyangka, jika Leon malah di suguhi pemandangan yang membuat mata sucinya ternoda.

"Jadi, mereka benar-benar melakukannya?" Leon bergumam lirih.

Melihat sekelebat bayangan hitam lewat. Arthur melepaskan tautan mereka dan meminta Alice memakai kemejanya.

"Tetaplah di sini," ucap Arthur.

"Mau kemana, Ar?" tanya Alice penasaran.

Arthur tak menghiraukan Alice. Dia berjalan keluar kamar dan menutup pintunya rapat-rapat.

"Aku... kenapa bisa jadi luluh jika berdekatan dengan Arthur..." Alice merutuki kebodohannya sendiri. Dia benar-benar mirip seperti perempuan murahan.

*****

"Siapa yang mengizinkan mu masuk dan dengan lancang mengintip, hah?!" bentak Arthur menghampiri Leon.

Teriakan Arthur berhasil membuat pria yang sedang meneguk air putih itu tersedak.

Leon menoleh. "Sudah selesai?" tanyanya sembari mengusap sudut bibirnya.

"Apanya? Kamu pikir aku dan dia sedang melakukan apa?!" Arthur menyambar satu buah apel dan melemparkannya ke arah Leon. "Kamu aku pecat, Leonard!"

"What? Dipecat?" Leon mendelik. Bisa-bisanya Arthur memecatnya hanya karena tak sengaja melihat mereka berciuman.

Arthur meninggalkan Leon begitu saja. Sebelum itu, dia menyambar koper yang berada di tangan Leon.

"Sial! Semua gara-gara Erick! Dia memerintahkan aku mengantar koper milik wanita Arthur tapi kenapa aku yang malah kena getahnya," batin Leon mengacak-acak rambut frustasi.

Jika tahu akan begini, Leon lebih baik menolak saat Erick meminta bantuan nya.

1
Yuni Setyawan
duh digantung,bisa² kebawa mimpi ini Thor🤦🏻‍♀️
Ripah Ajha
hais nanggung sekali Thor🥰
Lembayung Senja
lanjut...double up
Eva Karmita
gantung lagi 😩😩😩
Eva Karmita: aku pasrah aja 😩🤕
™: Buat besok ya mak🤣🤣
total 2 replies
Aras Diana
lnjut
Aras Diana
Luar biasa
jaran goyang
𝘨𝘢𝘴 𝘬𝘯 𝘭𝘩... 𝘵𝘳𝘴 𝘬𝘯𝘢 𝘱𝘳𝘢𝘯𝘬 𝘢𝘲🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
𝘮𝘵 𝘬𝘯 𝘣𝘨... 𝘱𝘰𝘵𝘨 𝘣𝘳𝘶𝘨 𝘯𝘺... 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘮𝘵...𝘢𝘲 𝘨𝘦𝘳𝘦𝘮 𝘹
jaran goyang
𝘵𝘦𝘯𝘥𝘢𝘨 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘨 𝘯𝘺 𝘭𝘰𝘯𝘨𝘰𝘰𝘰𝘰𝘰𝘳𝘳𝘳𝘳𝘳𝘳... 𝘢𝘲 𝘫𝘥 𝘨𝘦𝘳𝘦𝘮 𝘴𝘯𝘥𝘳
Midnight Sky
tambah plok2 tambah vote!
™: 🤣🤣🤣 no
total 1 replies
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Next 💜💜💜💜
Ninik
hai Arthur Alice tp g disofa juga x katanya ada kamar khusus buat istirahat
Jeinie Tulung
lanjut KK. kasian Alice.... dapat pria bejat seperti Zack.
™: Sudah up kak
total 1 replies
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵 𝘬𝘬.. 𝘫𝘨𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘻𝘢𝘤𝘬 𝘥𝘭𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘬... 𝘬𝘭𝘰 𝘣𝘴 𝘢𝘵𝘶𝘳 𝘺𝘨 𝘢𝘮𝘣𝘭 𝘱𝘳𝘸𝘯 𝘯𝘺... 𝘢𝘲 𝘨𝘬 𝘳𝘦𝘭𝘢 𝘻𝘢𝘤𝘬 𝘨𝘪𝘭𝘢 𝘵𝘶 𝘺𝘨 𝘢𝘮𝘣𝘭
™: Wkwk otewe
total 1 replies
jaran goyang
𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘭𝘩 𝘹𝘢𝘯 𝘣2 𝘴𝘮 𝘵𝘶𝘳"🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
𝘭𝘩𝘰 𝘰𝘣𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘩
bungkook
Aaaaa. Mak lagi tanggung astaga /Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Curse/
™: Hehe ngepel dulu
total 1 replies
Eva Karmita
lanjut otor 🔥🙏😩
™: Oke mak, 🤭
total 1 replies
Lembayung Senja
double up kak
™: Siapp
total 1 replies
Yuni Setyawan
gpp Thor pnting ngasih hiburan buat emak² kayak AQ😂😂😂
™: Makasih emakku🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!