NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Terpaksa Menikahi Pria Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Paksa / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Inara dipaksa untuk menjadi istri ketiga dari pria berusia 45 tahun. Untuk menghindari pernikahan itu, Inara terpaksa menikah dengan pria asing yang sempat ia selamatkan beberapa hari yang lalu.

Tidak ada cinta di dalam pernikahan mereka. Pria tersebut bahkan tidak mengingat siapa dirinya yang tiba-tiba saja terbangun di tempat asing usai mengalami kecelakaan tragis. Meskipun Inara terlepas dari jeratan pria tua yang memaksanya menjadi istri ketiga, tapi wanita itu dihadapkan pada masalah besar yang tengah menantinya di depan.

Siapakah pria asing tersebut sebenarnya? Benarkah ia amnesia atau hanya berpura-pura bodoh demi menghindari masalah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Inara seketika memejamkan kedua matanya saat bibir Johan terasa kenyal menyentuh permukaan bibirnya. Tidak ada perlawanan ataupun penolakan seperti apa yang selalu ia tegaskan bahwa pria itu tidak boleh menyentuhnya apalagi sampai melakukan hal yang biasa dilakukan oleh sepasang suami istri. Rasanya benar-benar luar biasa gila, sekujur tubuh Inara seketika merinding saat suaminya itu mulai menyesaap bibirnya lembut dan beraturan. Awalnya ia tidak tahu bagaimana cara membalas pautan bibir Johan, tapi lambat laun wanita itu mulai melakukan hal yang sama seperti suaminya dan semua itu mengalir begitu saja. Inara mulai terbuai dan meremang padahal yang mereka lakukan baru sebatas berciuman.

"Kamu gak keberatan kalau saya mendaftarkan pernikahan kita secara resmi?" tanya Johan sesaat setelah pria itu melepaskan tautan bibirnya.

"Kamu yakin mau melakukan hal itu?" tanya Inara menatap wajah suaminya dalam posisi yang sangat dekat.

"Tentu saja, saya ingin menjadi suami kamu yang sesungguhnya, Inara," jawab Johan mengusap ujung bibir Inara yang basah karena saliva.

Inara menganggukkan kepala lalu kembali menyatukan bibir mereka. Sepertinya, jiwa seorang Inara mulai menuntut hal yang lebih dari sekedar berciuman. Wanita itu mulai mendambakan nikmatnya surga dunia yang rasanya banyak diburu oleh pasangan di luar sana. Johan mulai membaringkan tubuh istrinya dengan bibir yang masih saling ditautkan.

Telapak tangannya perlahan mulai menyelusup masuk ke dalam daster usang yang dikenakan oleh Inara. Jemarinya hampir saja tiba di sana, di gunung kembar yang sudah menegang seperti sudah tidak sabar ingin segera didaki dan diberi kenikmatan. Namun, keduanya seketika terperanjat saat mendengar suara seseorang meneriakkan nama mereka seraya mengetuk pintu kasar.

"Inara, Johan!" teriak seorang wanita membuat Inara dan Johan seketika bangkit dengan perasaan campur aduk.

"A-ada tamu, aku buka pintu dulu, ya," ucap Inara merasa gugup seraya mengusap ujung bibirnya yang basah lalu berjalan ke arah pintu kemudian keluar dari dalam kamar.

Johan bergeming dengan perasaan kesal. "Sial, kenapa malam-malam harus ada tamu segala? Gangguin aja sih!"

Sementara Inara, wanita itu nampak merapikan pakaian yang ia kenakan sebelum akhirnya membuka pintu utama. "Mbak Leha? Ada apa Mbak datang ke sini malam-malam begini?" tanya Inara menatap wanita seusianya berdiri tepat di depan pintu dengan membawa satu buah pakaian.

Leha melemparkan pakaian tersebut kepada Inara kasar. "Kalau kerja itu yang becus, dress aku kenapa jadi robek kayak gini, hah?" bentak Leha dengan kedua mata membulat. "Apa kamu tau berapa harga pakaian ini?"

Inara menerima dress berwarna hitam itu dengan kening yang di kerutkan. "Robek? Masa sih? Perasaan kemarin pakaian kamu ini masih baik-baik aja."

Inara merentangkan dress tersebut tepat di depan wajahnya. Ya, bagian depan dress itu nampak robek, tapi robekan tersebut terlihat rapi seperti dengan sengaja digunting.

"Baik-baik aja gimana? Kamu gak liat itu robekannya gede banget?" bentak Leha. "Pokoknya aku gak mau tau, ya. Kamu harus ganti dress ini sama yang baru."

"Ada apa ini?" tanya Johan berjalan menghampiri lalu berdiri tepat di samping sang istri.

"Dress ini robek, Johan. Padahal seingat aku, kemarin gak robek kayak gini," jawab Inara menoleh dan menatap wajah suaminya.

"Coba sini saya liat," pinta Johan meraih apa yang tengah dipegang oleh istrinya lalu melakukan hal yang sama seperti sang istri.

Pria itu menatap dengan seksama robekan yang berada tepat di tengah dress berharga mahal itu. Kedua sisi bibir seorang Johan seketika menyunggingkan senyuman sinis lalu mengembalikan pakaian itu kepada pemiliknya.

"Ini bukan robek, Mbak Leha, tapi sengaja digunting," ucapnya dingin.

"Jadi maksud kamu, aku sengaja menggunting pakaian aku sendiri kayak orang gila, begitu?" seru Leha murka.

"Saya tak bilang begitu lho, tapi kamu sendiri mengakuinya."

Leha menghela napas panjang seraya mendengus kesal. "Pokoknya aku gak mau tau, Inara. Kamu harus ganti dress aku ini, kalau nggak--"

"Kalau nggak apa?" sela Johan dingin bahkan belum sempat wanita itu menyelesaikan apa yang hendak ia ucapakan.

"Atau aku akan menghasut orang-orang buat gak pake jasa kamu lagi karena kamu gak amanah!"

Inara menghela napas panjang dengan kedua mata terpejam lalu kembali menatap wajah Leha. "Oke, nanti aku ganti dress kamu ini, ya. Tapi gak sekarang, beri aku waktu selama tiga hari sampe aku mendapatkan upah dari kerjaan aku."

Johan seketika menoleh dan menatap wajah istrinya dengan perasaan kesal. "Kenapa kamu harus ganti bajunya dia, Inara? Kamu gak salah, dia sengaja ngegunting bajunya sendiri. Saya yakin itu."

"Heh, jangan asal nuduh, ya!" sahut Leha seraya menunjuk wajah Johan menggunakan jari telunjuknya.

"Saya gak asal nuduh! Emang kenyataannya kayak gitu ko!" Johan balas membentak kesal.

"Sudah cukup, Johan," pinta Inara menatap sayu wajah suaminya lalu kembali menatap wajah Leha. "Kamu tenang aja, aku bakalan ganti dress kamu. Sekarang lebih baik kamu pulang. Malu sama tetangga ribut-ribut di rumah orang tengah malam kayak gini."

"Oke, aku kasih kamu waktu tiga hari buat ganti dress aku ini. Kalau nggak, kamu tanggung sendiri akibatnya!" sinis Leha sebelum akhirnya berbalik dan berjalan meninggalkan kediaman Inara dan suaminya.

Sepeninggal wanita bernama Leha yang merupakan salah satu pelanggan yang bisa menggunakan jasa Inara, Johan menarik telapak tangan istrinya dan membawanya masuk ke dalam rumah. Pria itu berdiri tepat di depak Inara seraya menatap wajahnya tajam.

"Kenapa harus kamu yang ganti dressnya dia, Inara? Kamu gak salah," tanya Johan dengan nada suara lantang.

"Mau gimana lagi, Johan. Aku gak mau kalau sampe usaha aku gulung tikar dan gak ada orang yang mau pake jasa aku lagi," jawab Inara seraya memalingkan wajahnya ke arah lain. "Kalau gak ada orang yang percaya lagi sama aku, kita mau makan apa? Cuma ini perkejaan yang aku bisa."

Johan seketika menghela napas berat seraya mengusap wajahnya kasar. Sebagai seorang suami, ia merasa tidak berguna karena tak bisa memberikan kehidupan yang layak untuk istrinya. Rasa sesal pun mulai mengusik ketenangan hati seorang Johan, ia benar-benar menyesal karena sempat membentak wanita itu padahal ia bisa saja mengatakannya secara baik-baik.

Johan memeluk tubuh Inara erat. "Maafin saya, Inara. Sebagai seorang suami saya ngerasa gak ada gunanya. Saya gak bisa ngasih kamu kehidupan yang layak," lemah Johan. "Tapi saya janji, mulai besok saya akan cari pekerjaan. Jadi, kamu gak usah takut lagi, oke?"

"Emangnya kamu bisa kerja apa?" tanya Inara seraya melingkarkan kedua tangannya di punggung Johan.

"Ya, apa aja," jawab Johan. "Tapi ngomong-ngomong, eu ... gimana kalau sekarang kita lanjutin yang tadi."

"Hah?" Inara seketika mengurai pelukan dengan perasaan gugup. "Ya-yang tadi?"

Tanpa basa-basi lagi, Johan tiba-tiba saja meraih lalu menggendong tubuh Inara tanpa persetujuan dari wanita itu membuatnya seketika terkejut dengan kedua mata membulat.

"Astaga, Johan. Kamu mau ngapain? Turunin aku!" teriak Inara secara refleks melingkarkan kedua tangannya di leher sang suami.

"Pokoknya, malam ini kita akan menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya, dan besok saya akan mendaftarkan pernikahan kita secara resmi ke KUA."

Bersambung

(Like-nya jangan sampai ketinggalan ya, Reader)

1
Eva Karmita
pegang kata" mu Mak awas aja kalo bohong kalau kamu terbukti berbohong langsung aja Dave bawa pergi tu bapak Inara dan Inara biar emakmu nangis bombay
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ya Allah kenapa harus Inara 😔 jahat kamu Bu disaat ayah Inara masih kuat gagah ibu lupa dgn anak yg sudah ibu rebut ayahnya dan setelah ayah Inara sudah tidak berdaya baru ibu ingat bahwa ada anak perempuan yg bisa menyelamatkan ayahnya 🥺
Jar Waty
mudah2an tidak cocok ginjalnya
Los Dol TV
mengesankan, Thor. aku tunggu kunjungan baliknya
Los Dol TV
lewat dan mampir daku, thor
Eva Karmita
astaghfirullah jahatnya kamu Bu Angelina sadar Bu penjahat teriak penjahat yg jahat disini ya sampean Bu yg udah jadi pelakon udah merebut suami orang dan merampas hak seorang anak demi kepentingan ibu sendiri 😤😏
Jar Waty
dah buang aja pak istri tidak tahu diri ini, terimakasih ya kak udah up
Reni: Sama-sama, Kakak 🥰
total 1 replies
Eva Karmita
Alhamdulillah akhirnya yg ditutup tutupi sudah terbuka juga , terimakasih Dave kamu sudah berani ngungkapin setatus Inara dan terima kasih sudah jadi garda terdepan untuk istrimu ❤️😍 ayo perjuangkan pernikahan kalian jgn mau di jadikan boneka Mama mu Dev 👍💪🤗❤️
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
keren Dave harus digituin momy mu , lanjut kak
Eva Karmita
ni mama nya Dave rada" memang bikin emosi aja udah tau anaknya ngk mau dinikahkan dgn wanita pilihannya tapi masih aja maksa 😤😏
Jar Waty
lanjut kak bikin Bu angie nyesel ya thor
Reni: Siap, Kakak. Like-nya jangan sampai ketinggalan ya, Ka
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
next
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Mmh Azka_Adzkiya
next
Jar Waty
lanjut kak
Eva Karmita
ternyata Dave sudah ingat semua nya apa dia cuma pura" lupa 🤔 semoga aja Dave bisa benar" melindungi Inara dari manusia" jahat disekitarnya ,, ttp semangat otor ditunggu up-nya lagi ya 🙏🤭
Reni: Siap, kakak. Ditunggu besok, ya
total 1 replies
Mmh Azka_Adzkiya
loh loh loh, apa dave itu pura² amnesia atau dave beneran amnesia tapi udah normal lagi
Reni: Ditunggu kelanjutannya besok ya, Kakak.
total 1 replies
Eva Karmita
apa Dave sudah mulai mengingat masa lalu nya 🤔🤔🙄 , dan apa ini awal dari penderitaan Inara 😔😔 semoga saja Dave tidak pernah menyakiti perasaan Inara 💔🥺

otor request up-nya yg banyak boleh 🙏🤭
Reni: Boleh dong, kakak. Sebentar lagi up, masih review. Terima kasih kakak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!