NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pil KB

Pengakuan Ayla tak berpengaruh apa-apa. Rasa cinta Mirza untuk Lunara tak bisa digeser begitu saja, meskipun yang berjasa waktu itu adalah Ayla, tetap saja pelabuhan hatinya Lunara. Gadis yang pertama kali membuka pintu hatinya dan bersemayam di sana. 

Tapi ia salut pada Ayla yang mementingkan persahabatan daripada cinta nya. 

Tak mendapat respon positif, Ayla memilih pergi, mungkin belum saatnya menduduki tempat Lunara. Butuh waktu dan kesabaran untuk bisa menggantikan posisi sang sahabat. 

"Tutup pintunya!" titah Mirza pada Erkan yang mematung di samping pintu. 

Menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya, kepala mendongak menatap langit-langit ruangannya. 

Ternyata perempuan itu sama saja. Mereka akan melakukan apapun demi mendapatkan laki-laki yang dicintai. 

Tertawa dalam hati mengingat kisah Lunara dan Ayla yang sama-sama mencintainya. 

Mirza tersenyum sendiri. Tak ada yang tahu apa yang ia pikirkan, kecuali Tuhan. 

Erkan pun tak bisa menebak jalan pikiran Tuannya. Kebersamaannya selama ini hanya urusan bisnis, bukan pribadi atau membaca isi hati. 

Mungkinkah karena Ayla. 

Melirik sekilas ke arah Mirza lalu melihat jam yang melingkar di tangannya. 

"Sudah waktunya pulang, Tuan." 

Memberi aba-aba pada Mirza yang nampak lupa dengan waktu. 

Hari ini Mirza membatalkan pertemuannya dengan Izi demi mendengar cerita konyol dari Ayla. Ternyata kisah cintanya pun terbilang rumit, hanya saja Mirza tak memperdulikan itu. 

Mirza beranjak dari duduknya. Meraih jas lalu memakainya. Merapikan penampilannya lalu keluar. Mirza duduk di jok belakang, tiba-tiba ucapan Tuan Bahadir melintasi otaknya yang sedikit lelah. 

"Berhenti di apotik, belikan ini!"

Memperlihatkan gambar yang didapat dari internet. 

Itu kan pil kb, untuk siapa?

Bertanya dalam hati. Matanya menatap wajah Mirza yang sangat mengerikan. Menyimpan sejuta teka-teki yang tak dimengerti Erkan. 

Erkan berusaha untuk melajukan mobilnya dengan tenang, meskipun hatinya sedikit waswas dengan perintah Mirza, setidaknya ia harus mencari tahu lebih dulu. 

Mobil Erkan berhenti di halaman apotik. Ia langsung turun dan masuk ke dalam. 

 

"Mau beli apa, Tuan?" tanya pelayan dengan ramah. 

Erkan menoleh, menatap ibu-ibu yang berdiri di sampingnya. Nampak wanita itu sedang memilih alat tes kehamilan dan juga alat kontrasepsi untuk seorang pria. 

Kenapa Tuan Mirza memilih pil, kenapa nggak di sarungin saja burungnya? menggerutu dalam hati. Kalau bukan karena rasa hormat dan patuh yang mendarah daging, Erkan tidak mungkin menjalankan perintah yang memalukan itu. 

Ini adalah perintah yang paling menggelikan bagi Erkan. Seumur hidupnya hanya Mirza yang berani menjatuhkan harga dirinya. 

Wanita yang ada di depan Erkan menatap bingung.

Apa dia sedang mikirin aku.

 

Terlalu percaya diri melihat ketampanan Erkan yang di atas rata-rata. 

"Maaf, Tuan. Mau beli apa?" tanya pelayan itu lagi. 

Erkan menghadapkan layar ponselnya di depan wanita itu. Menunjukkan gambar barang yang akan ia beli. 

"Pil kb?" Mengucapkan dengan keras sehingga membuat wajah Erkan merah merona. 

Pengunjung lain menatap Erkan dengan tatapan aneh. Ada yang tertawa menggelitik.

"Tuan masih muda, kenapa istrinya  harus meminum Pil kb?"

Wajah Erkan bak tersiram air comberan. Rasa malunya hingga ke ubun, demi apapun Mirza benar-benar membuatnya mati kutu. Menurunkan derajatnya sebagai sekretaris angkuh. 

Ehem 

Erkan berdehem. Merapikan dasinya memasang wajah dinginnya lagi. 

"Ini, Pak." 

Erkan segera mengambilnya. Memberikan selembar uang lalu pergi, tak mengindahkan suara pelayan yang ingin menyerahkan kembaliannya. 

"Dasar usil, terserah aku mau ngapain, kenapa dia yang urus?" 

Dalam perjalanan menuju mobil, Erkan terus menggerutu kesal. Bibirnya komat-kamit seperti membaca mantra. 

"Ini Tuan." Erkan menyerahkan pil itu pada Mirza lalu kembali melajukan mobilnya. 

Hening, tidak ada pembicaraan apapun antara Mirza dan Erkan. Mereka saling bergulat dengan otak masing-masing 

Apa Tuan Mirza ingin melakukan itu dengan Haira? terka Erkan, menatap Mirza dari pantulan spion yang menggantung. 

Tapi dalam perjanjian itu sudah tertulis kalau Tuan Mirza tidak akan menyentuh Haira. Dia hanya ingin balas dendam pada gadis itu. 

Ssssttt

Erkan mendadak menginjak rem saat sebuah motor melintas di depannya, gara-gara memikirkan pil kb, ia tak bisa fokus dengan jalan yang lumayan padat. 

"Kamu mau bunuh diri, hah?" ucap Mirza, mengelus keningnya yang menghantam bagian belakang jok. 

Erkan hanya bisa menerima omelan Tuannya, melanjutkan laju mobilnya dengan kecepatan sedang. 

Di rumah 

Mirza melangkah gontai memasuki rumah mewahnya. Matanya berkeliling menyusuri setiap sudut ruangan, tidak ada yang berbeda, banyak pelayan yang berlalu lalang menjalankan aktivitasnya. 

Naina pun menyambut kedatangannya, mengambilkan sandal Mirza dari rak. 

Di mana perempuan itu? 

Mirza duduk di sofa ruang tengah. Berbagai suguhan pun sudah menghiasi meja, namun ada yang ganjil, dari semua pelayan, Mirza tak mendapati Haira. 

Apa dia tidur?

Mirza mengerutkan alisnya mengingat cctv yang diputar tadi pagi. Tak menyangka, Haira berani melawan sepupunya yang terkenal arogan itu. 

"Tuan mau makan apa malam ini?" 

Bi Enis berdiri di samping sofa. 

"Terserah, Bibi saja. Bukankah itu tugas Haira? Kenapa bibi yang bertanya, mana tanggung jawabnya sebagai seorang istri?"

Ingin bertanya keberadaan Haira, namun Mirza malu dan mengurungkan niatnya. Menggenggam lagi pil yang dibeli Erkan lalu masuk ke kamar.

Mirza membuka bungkus pil kb itu. Membaca tulisannya dengan teliti. Ia tak ingin benihnya tertanam di rahim perempuan miskin seperti Haira, begitulah pikirnya. 

"Kamu berani berurusan denganku, itu artinya kamu harus siap menanggung konsekuensinya." Tersenyum licik. 

Meraih ponselnya lalu menghubungi sang sekretaris. 

"Suruh Haira ke kamarku, sekarang juga." 

Mirza melucuti semua bajunya di sisi ranjang. Ia masuk ke kamar mandi dalam keadaan polos tanpa kain. Tanpa menutup pintu ia mengguyur sekujur tubuhnya di bawah shower. 

Entah apalagi yang akan direncanakan, kali ini benar-benar membuat Erkan kebingungan. 

Erkan mengetuk pintu kamar Haira. Dalam hitungan detik, gadis itu membuka pintunya. 

"Kamu disuruh ke kamar tuan Mirza, sekarang juga," ucap Erkan seperti perintah Mirza lewat sambungan telepon. 

Haira berlari kecil ke arah kamar Mirza. Pintu sedikit terbuka, ia langsung masuk tanpa mengetuk. 

Suara gemericik air terdengar jelas dari arah kamar mandi. Haira menatap baju Mirza yang teronggok di lantai. Memungutnya satu persatu dan meletakkannya di keranjang kotor. 

"Aku tahu kamu sudah berada di kamarku." Suara bariton mengejutkan Haira yang nampak melamun. 

"Cepat ke sini! Ambilkan sabun!" pinta Mirza dengan suara lantang. 

Apa-apaan, ngapain dia menyuruhku ke kamar mandi, kalau dia telanjang bagaimana?

Deg deg deg 

Detakan jantung Haira tak karuan, ia tak bisa membayangkan jika mata sucinya harus ternodai dengan tubuh Mirza yang pastinya sempurna. 

"Cepat!" teriak Mirza membuat Haira tersentak. 

"I… iya, Tuan." 

Haira berjalan ragu mendekati pintu kamar mandi. Tangannya gemetar saat satu kakinya melangkah masuk. Baru satu langkah, sebuah tangan kekar menarik tubuhnya dari samping. 

1
Alifah Azzahra💙💙
Aku yakin kamu pasti akan menyesal Mirza
Ayi Kurniawati
Luar biasa
Ayi Kurniawati
Lumayan
Afrina Wati
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Palingan juga sebentar lagi kamu akan bucin
Anonymous
ok
Mbun Abi
bagus ga berbelit belit👍👍👍
Shepty Ani
deg deg kan takut si lunara nekattrs bininya liat bisa berabe
Shepty Ani
kamu baikin lunara ya ibarat duri dlm daging mirza
Shepty Ani
mampus lu ngapain lagian dibawa pulang goblok juga udh gt pulang bareng lagi tolol juga si mirza
Shepty Ani
duh nyari penyakit si mirza
Shepty Ani
duh gawat haira klo sampe dia balikan sama lunara mending kamu sama anakmu pergi lagi yg jauh jangan pernah kembali ya biarin dia balikan ama mantannya
Shepty Ani
dicas dlu ampe full sebelom kerja biar batt nya nggak lowbatt wkwkwk
Shepty Ani
arini beneran udh jd baik apa ada udang dibalik batu nih
Shepty Ani
jangan" lunara hamil sama halil
Shepty Ani
nada bukan adek kandung haira kan jd nggak usah belagak" ngambek lu gw pulangin keasal lu yak erosi deh
Shepty Ani
cih si nada suka ama mirza kasih aja si nada ke rentenir biar dibawa
Shepty Ani
welcome back tuan muda kemal hihi
Shepty Ani
tuh kan ayla pasti dibalik kecelakaan lunara cwe licik ini mah udh kecium ampe sini baunya wkwk pasti entah dia ngomong apa kelunara trs sengaja bundir menabrakkan diri dijln atau sengaja didorong entahlah yg pasti haira cuma korban yakin pasti
Shepty Ani
aku yakin kecelakaan lunara ada sangkut pautnya sama antara ayla sama arini pasti ada kesengajaan mgkin didorong atau apalah yakin sih pasti ada yg sengaja haira pasti cuma korban kambing hitam yg kebetulan lewat dia yg nabrak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!