NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SpinOff 00: Kehidupan Sebelumnya

Desa Sunyi, kampung halamanku, selalu tenang dengan suasana hutan lebat dan pegunungan yang mengelilinginya.

Rumah-rumah di desa kecil kami sangat sederhana. Sebagian besar terbuat dari kayu dengan atap jerami. Jalanan berkerikil dan dikelilingi oleh ladang-ladang kecil dan kebun sayur. Setiap rumah memiliki kebun sendiri di mana mereka menanam berbagai macam tanaman untuk kebutuhan sehari-hari.

Di desa ini, semua orang saling mengenal. Tetangga selalu siap membantu satu sama lain. Meskipun aku sering dianggap nakal, aku tahu bahwa mereka peduli padaku. Mereka hanya ingin aku menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab.

Sebenarnya ini hanya cerita membosankanku sebelum aku datang ke Eldoria, membosankan namun selalu membuatku rindu.

Setiap harinya Aku selalu mencari petualangan, sesuatu yang membuatku merasa hidup.

Aku suka menjelajah hutan, dan itu juga menjadi alasan kenapa aku menemukan Eldoria. Setiap hari, aku berlari ke dalam hutan, memanjat pohon, menyusuri sungai, dan berbaring di atas rumput tebal untuk melihat bintang-bintang di malam hari. Di hutan, aku merasa bebas.

Aku tahu bahwa Ibu, Ayah dan orang-orang di desa sering memarahiku karena aku selalu pulang ketika hari sudah larut, tapi aku tidak peduli. Bagiku, setiap sudut hutan adalah tempat yang menunggu untuk dijelajahi.

Entah kenapa sedari kecil ketika pertama kalinya Ayah mengajakku ke kedalaman hutan, Aku menjadi sangat tertarik untuk selalu menjelajahi hutan. Seperti ada ikatan tak terlihat.

Suatu sore, ketika aku sedang berlari menuju hutan, salah satu tetangga berteriak, "Hei, Kansha! Sudah sore, pulanglah!"

Aku hanya melambaikan tangan dan terus berlari. Tidak ada yang bisa menghentikanku, Kupikir. Hutan adalah tempatku. Aku tahu setiap jalan setapak, setiap pohon, dan setiap suara burung yang bernyanyi.

Ketika aku akhirnya pulang larut malam, aku menemukan ayahku berdiri di depan pintu. Ayahku adalah seorang ahli bela diri yang bisa menggunakan katana dengan mahir. Ia tegas, tapi aku tahu ia sangat menyayangiku.

"Kansha, berapa kali Ayah harus bilang? Jangan terlalu lama di hutan. Itu berbahaya," katanya dengan suara tegas.

Aku menundukkan kepala, tidak berani menatap matanya. "Maaf, Ayah. Kansha hanya ingin mengobati rasa penasaran."

Ayahku menghela napas panjang. "Ayah tahu kau suka menjelajah, tapi kau harus belajar untuk bertanggung jawab. Ibumu sangat khawatir."

Ibu adalah wanita yang lembut. Setiap kali aku pulang terlambat, ia selalu menungguku dengan wajah cemas. "Kansha, tolong jangan buat Ibu khawatir," katanya sambil memelukku.

Aku juga punya adik perempuan yang berumur kurang dari satu tahun. Namanya Kana. Aku sayang sekali padanya, meskipun aku lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah. Setiap kali aku pulang, aku selalu melihat Kana tertawa kecil di dalam pelukan Ibu. Itu membuat hatiku hangat.

Meskipun begitu, aku lebih suka menyendiri. Orang tua dari teman-temanku melarang mereka bermain denganku karena aku sering dianggap nakal dan jarang pulang ke rumah. Mereka menganggapku aneh, tidak ada Anak lain yang berani tengah malam di hutan selain diriku. Itu bukan sebuah prestasi sebenarnya, hehe.

Hal itulah membuatku merasa terisolasi, tapi aku tidak peduli. Hutan adalah temanku. Di sana, aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa ada yang menghakimi, pikirku selalu begitu.

Suatu malam, aku memutuskan untuk tidak pulang sama sekali. Aku berbaring di atas rumput di tengah hutan, menatap langit yang penuh dengan bintang. Aku merasa damai, jauh dari segala aturan dan batasan. Aku memejamkan mata dan mendengarkan suara hutan. Angin yang berdesir, dedaunan yang bergesekan, dan suara burung malam yang bernyanyi. Itu adalah musik yang menenangkan.

Namun, paginya, aku terbangun dengan rasa dingin yang menusuk. Aku segera bangkit dan berlari pulang. Setibanya di rumah, aku melihat Ayah dan Ibu menungguku dengan wajah cemas.

"Kansha! Di mana saja kamu? Kami sangat khawatir!" Ibu memelukku erat, sementara Ayah hanya menggelengkan kepala.

"Aku... aku tertidur di hutan," jawabku pelan.

Ayah memandangku dengan tatapan tajam. "Kansha, kali ini kamu sudah kelewatan. Kau tidak bisa terus seperti ini."

Aku hanya bisa menunduk. Aku tahu mereka benar. Aku harus belajar untuk tidak hanya memikirkan diriku sendiri. Tapi hutan, dengan segala misterinya, selalu memanggilku. Dan aku tahu, suatu hari nanti, aku akan menemukan sesuatu yang luar biasa di sana.

Desa Sunyi, dengan segala ketenangannya, adalah tempat yang mengajarkanku banyak hal. Meskipun aku sering dianggap nakal, aku tahu bahwa di balik semua itu, ada rasa cinta dan perhatian dari keluargaku yang selalu menginginkanku untuk tumbuh menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab.

Setelah kejadian itu, orang tuaku memutuskan bahwa aku tidak diizinkan keluar rumah karena kenakalanku yang terus-menerus. Aku dikurung di rumah, dengan pengawasan mereka.

Aku tidak berhenti berusaha untuk keluar dari rumah. Setiap jendela dan pintu diawasi ketat oleh Ayah dan Ibu. Aku mencoba memanjat melalui lubang kecil di loteng, tapi selalu ketahuan. Ayah sangat teliti dan selalu menemukan cara untuk membuatku tetap di dalam rumah.

Namun, aku tidak menyerah. Suatu malam, ketika semua orang sudah tertidur, aku merayap keluar dari jendela kecil di kamar tidurku. Aku berhasil keluar dan berlari menuju hutan. Aku merasakan angin malam yang sejuk di wajahku dan senyum lebar muncul di bibirku.

Aku kembali ke hutan, tempat di mana aku merasa bebas. Aku berlari di antara pohon-pohon besar, melompati akar-akar yang menonjol, dan akhirnya berbaring di atas rumput tebal. Aku menatap bintang-bintang yang bersinar terang di langit malam.

Esok paginya, saat matahari bersinar terang dan langit begitu biru tanpa awan, aku memutuskan untuk menjelajahi bagian hutan yang belum pernah kukunjungi sebelumnya. Ada sesuatu yang memanggilku, sebuah rasa penasaran yang tak bisa kuabaikan.

Meskipun sebenarnya Aku tahu, orang tuaku akan marah besar, tapi Aku sudah terlanjur penasaran.

Akupun memulai perjalanan ke tempat yang belum pernah ku telusuri. Setiap langkahku diiringi oleh nyanyian burung dan suara gemerisik dedaunan.

Hingga aku menemukan sebuah pohon besar yang berdiri megah, yang tentunya berbeda dari pohon lainnya. Batangnya kokoh dan cabang-cabangnya menjulang tinggi, seolah menyentuh langit.

Di batang pohon tersebut, ada sebuah pintu kecil dengan ukiran rumit dan indah. Hatiku berdebar kencang. Ada daya tarik khusus yang membuatku menginginkan untuk membukanya.

1
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening Hijau
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening Hijau
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening Hijau
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening Hijau
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening Hijau
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening Hijau
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
Bening Hijau
kansha kmu pasti bisa, ini baru awal jgn menyerah
Bening Hijau
kansha kamu pasti bisa
Nico queen
Siap kk makasih
Tini Timmy
semangat nulisnya kk/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!