NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 33 - Pembentukan Tim

Setelah selesai bertarung melawan orc, aku di teleportasi kembali ke dunia nyata. Aku merasa aktingku sangatlah bagus, tapi apakah itu sudah sempurna?

Saat kembali, Alisa segera menghampiri ku dengan wajah khawatir. "Ikki! Kamu terluka! Apa yang terjadi di dalam sana?" tanyanya dengan cemas.

Aku tersenyum lelah, berusaha menenangkan Alisa. "Tidak apa-apa, Alisa. Luka-luka ini tidak nyata. Dunia buatan itu memang terasa sangat nyata, tapi luka-luka di sana tidak akan terbawa ke dunia nyata kecuali ada kesalahan dalam formasi sihir."

Alisa memeriksa tubuh ku dengan cermat, tetap menunjukkan kekhawatirannya. "Tapi kau terlihat sangat kesakitan tadi. Aku takut terjadi sesuatu yang buruk."

Aku menepuk lembut bahu Alisa, lalu memainkan peran dengan baik. "Tenang saja. Aku baik-baik saja. Kamu tidak perlu terlalu khawatir."

Beberapa murid lain yang melihat mereka berdua mulai berbisik-bisik, ada yang terlihat iri melihat kemesraan mereka.

"Kenapa dia selalu mendapatkan perhatian dari Alisa?" salah satu murid berbisik dengan nada cemburu.

"Ya, padahal aku juga terluka di dunia buatan itu," tambah yang lain.

Aku dan Alisa saling bertukar pandang, kami tahu kami mereka harus mempertahankan penampilan kami. "Aku benar-benar baik-baik saja, Alisa. Ayo kita pergi makan siang. Aku yakin kita berdua butuh istirahat setelah ujian ini."

Alisa mengangguk, akhirnya tersenyum. "Baiklah, tapi kamu harus janji untuk lebih berhati-hati, Ikki."

Aku tersenyum dan berkata, "Tentu."

Kami berjalan bersama menuju kantin, diikuti oleh tatapan iri dan cemburu dari murid-murid lain.

Setelah sampai di kantin aku melihat Kael yang sudah duduk dan menungguku. Dia menyapaku dan Alisa.

"Kalian berdua lambat, aku sudah selesai dari tadi."

Aku tersenyum dan berkata, "Maaf-maaf, aku melawan lawan yang cukup sulit saat ujian tadi."

Aku, Alisa, dan Kael duduk di kantin akademi, menikmati makan siang setelah melewati ujian yang melelahkan. Suasana kantin ramai dengan murid-murid yang berbincang-bincang, merencanakan langkah mereka selanjutnya. Mereka tahu bahwa ujian berikutnya membutuhkan tim, dan meski masih ada waktu hingga bulan Agustus, mereka ingin mulai merencanakan tim mereka dengan baik.

Aku mengambil sepotong roti dan mulai berbicara. "Jadi, kita butuh tim untuk ujian berikutnya. Kita perlu enam orang. Siapa saja yang kita punya sejauh ini?"

Kael meneguk minumannya sebelum menjawab. "Yah, ada kita bertiga. Aku pikir kita bisa saling melengkapi dengan baik. Tapi kita masih butuh tiga orang lagi."

Alisa mengangguk setuju. "Aku mengenal seorang pria ras iblis dari kelas warrior. Namanya Garret. Dia cukup kuat dan menggunakan pedang besar. Aku yakin dia bisa menjadi tambahan yang bagus untuk tim kita."

Aku berpikir sejenak. "Itu bisa menjadi pilihan yang baik. Aku juga mengenal seorang elf dari kelas magic. Namanya Elaria. Dia ahli dalam sihir alam dan penyembuhan. Tapi aku tidak tahu apakah dia tertarik untuk bergabung dengan kita."

Kael tersenyum. "Elf penyembuh? Itu bisa sangat membantu. Kita butuh seseorang yang bisa menjaga kita tetap hidup selama pertempuran."

Alisa menyisipkan tanya. "Bagaimana dengan hubunganmu dengan Elaria, Ikki? Apakah dia akan mudah diajak bergabung?"

Aku mengangkat bahu dan menjawab, "Kami tidak terlalu dekat, tapi aku bisa mencoba berbicara dengannya. Dia orang yang baik dan sangat kompeten. Aku yakin dia bisa melihat manfaat dari bergabung dengan tim yang solid."

Kael menambahkan. "Kita masih butuh satu orang lagi. Mungkin kita harus melihat di antara murid-murid baru atau mereka yang belum punya tim."

Alisa menatap ku dengan cemas dan berkata, "Apa kamu yakin bisa bicara dengan Elaria? Kadang-kadang dia terlihat cukup sibuk dengan pelatihannya sendiri."

Aku tersenyum meyakinkan lalu berkata, "Aku akan mencoba. Kita masih punya waktu hingga Agustus, jadi tidak perlu terburu-buru. Yang penting, kita harus memastikan setiap anggota tim kita bisa bekerja sama dengan baik."

Alisa dan Kael mengangguk setuju dengan apa yang aku katakan.

***

Keesokan harinya.

Ujian semester satu telah selesai dan akademi memberikan waktu kepada para murid untuk membentuk tim untuk ujian berikutnya yang akan diadakan pada bulan Agustus. Para murid sibuk merencanakan dan merekrut anggota tim, dan aku serta Alisa tidak terkecuali.

Alisa berada di kelas warrior, berjalan menuju tempat latihan di mana Garret biasanya berlatih. Garret, seorang pria ras iblis dengan tubuh tinggi besar dan ekspresi tegas, sedang mengayunkan pedangnya dengan cekatan. Alisa menghampirinya dengan senyum ramah.

"Garret, aku ingin mengajakmu bergabung dalam tim kami untuk ujian berikutnya," kata Alisa, suaranya penuh percaya diri.

Garret berhenti dan menatap Alisa dengan alis terangkat. "Kenapa aku harus bergabung dengan timmu? Aku tidak tertarik membentuk tim dengan orang-orang yang lebih lemah," jawabnya dengan nada dingin.

Alisa merasa kesal. Sebelumnya, dia tidak pernah ditolak oleh siapapun. Biasanya dia yang menolak tawaran, bukan sebaliknya. "Aku yakin tim kami tidak akan mengecewakanmu. Kekasihku, Ikki, lebih kuat dari yang kamu bayangkan. Dia bisa menjadi pemimpin yang hebat."

Garret tersenyum sinis. "Ikki? Bukankah dia murid dari kelas magic? Bagaimana mungkin dia lebih kuat dariku?"

Alisa menatap Garret dengan tajam. "Kamu akan melihatnya sendiri jika bergabung dengan kami. Tapi jika kamu terlalu takut untuk mengambil tantangan ini, aku akan mencari orang lain."

Garret menimbang sejenak, lalu mengangguk perlahan. "Baiklah, aku akan bergabung. Tapi aku akan menilai sendiri seberapa kuat timmu nanti."

Sementara itu, di kelas magic.

"Hacc..." Aku bersin, aku merasa ada yang berbicara tentangku dari belakang. Aku menghela napas lalu kembali pada tujuanku.

Aku mendekati seorang elf berambut putih dengan mata hijau yang indah. Elaria, seorang wanita elf yang sangat cantik dengan senyuman malaikat, sedang duduk di pojok ruangan, membaca buku sihir.

"Elaria, aku ingin bicara denganmu," kataku dengan suara tenang.

Elaria mengangkat wajahnya sedikit, namun tidak menatap langsung ke arah Ikki. "Apa yang kau butuhkan, Ikki?" tanyanya lembut.

Aku menggaruk kepala, merasa sedikit gugup. "Aku ingin mengajakmu bergabung dengan tim kami untuk ujian berikutnya. Kami butuh seseorang dengan keahlianmu."

Elaria tetap tidak memandang ku secara langsung, namun senyum kecil muncul di bibirnya. "Baiklah, aku akan bergabung," katanya singkat.

Aku terkejut dengan tanggapan cepatnya. "Terima kasih, Elaria. Aku sangat menghargainya."

Elaria mengangguk pelan, kembali fokus pada bukunya. "Tidak masalah. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."

Aku berjalan keluar kelas dengan perasaan campur aduk. Aku berhasil merekrut Elaria, tapi merasa bingung dengan sikapnya yang tenang dan tanpa ekspresi. Namun, yang terpenting, mereka berhasil mendapatkan anggota tim yang sangat dibutuhkan.

Aku bertemu Alisa di taman akademi, kami berbagi cerita tentang merekrut murid untuk masuk kedalam tim yang kami buat. Aku masih bingung, namun Alisa tampak puas.

"Garret setuju untuk bergabung," kata Alisa. "Meskipun awalnya dia meremehkan kita, aku yakin dia akan berubah pikiran begitu melihat kemampuan kita."

Aku mengangguk. "Elaria juga setuju untuk bergabung, meskipun dia tidak terlalu menunjukkan antusiasme. Tapi setidaknya kita punya penyembuh yang hebat di tim."

"Dimana Kael?" tanyaku pada Alisa.

Alisa duduk di bangku taman lalu menjawab, "Mungkin dia mencoba untuk merekrut murid lain."

Aku membeli minuman pada mesin otomatis yang ada didekat sana sambil bertanya, "Aku tidak ingin jadi pemimpin, siapa yang ingin menjadi pemimpin di tim kita?" Aku berjalan kearah Alisa, memberinya minuman rasa mangga.

Alisa menerimanya dan juga dia terlihat bingung. "Eh?" Alisa terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Aku bilang pada Garret bahwa kamu akan menjadi pemimpin tim yang hebat."

Aku menutup wajahku lalu berjongkok sambil menutup wajah. "Bodoh, seharusnya kamu tidak mengatakan itu, aku tidak pandai menjadi seorang pemimpin," kataku masih menutup wajah.

Alisa merasa bersalah. "Aku tidak tahu, aku pikir kamu mau jadi pemimpin," kata Alisa dengan panik.

"Tidak masalah, kita akan cari pemimpin yang lebih kompeten." Aku berdiri lalu pergi dari sana bersama Alisa.

Setelah sampai di gedung akademi kami berpisah. Aku bertemu dengan Kael lalu dia mengajakku pergi ke suatu tempat. Pergi ke belakang gedung dan mengajakku untuk berbaring di bawah pohon.

"Kenapa kamu ini?" tanyaku penasaran apa yang ingin Kael lakukan.

"Aku hanya ingin mengobrol, lagi pula kita harus menikmati udara yang sejuk ini ditempat seperti ini," jawabnya lalu terbaring di bawah pohon.

1
Vemas Ardian
njirr ngelunjak 😭😭
Ibrahim Rusli
sejauh ini keren sih Thor ...lanjut 🤘🏻🤪
Dhewa Shaied
cukup menarik hanya saja ad bbrpa bab yg paragraf nya berulang
Protocetus
izin promote ya thor bola kok dalam saku
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!