Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, ketika Raisa di paksa ikut oleh papa nya ke sebuah acara pesta colega bisnisnya dengan tujuan agar putrinya itu memikat seorang pengusaha kaya. Sehingga bisa di manfaatkan untuk membantu krisis keuangan di perusahaan nya.
Ketika ingin kabur dari acara pesta, Raisa melewati sebuah kamar hotel yang membuat nya penasaran.
"Ahh "
Karena penasaran, Raisa malah menggangu dua insan yang saling bergelut manja di dalam kamar itu. Tatapan tajam dari pria tampan membuat Raisa terkejut dan jerat di dalamnya.
Sejak saat itu, pria yang Bernama Yoga mencari cara untuk mendapatkan gadis itu.
Bagaimana kisah selanjutnya?? yukk ikuti alurnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan sementara
Seorang inteligen kepercayaan Johan datang menemui Johan. Sudah sangat lama pria itu tidak menemuinya.
"Ada apa kau mencari ku?" tanya Johan.
Pria dengan baju serba hitam itu hanya menatap Johan dan memberikan sebuah map.
"Apa ini???"
"Bukan dan lihat, aku ingin memastikan sesuatu" jelas inteligen itu.
Johan langsung membukanya, ia melihat beberapa lembar foto yang sudah pria inteligen itu cetak. Di dalam lembaran foto itu terlihat beberapa barang milik mama nya dan juga adiknya.
"Di mana kau menemukannya?" tanya Johan, matanya mulai berkaca kaca.
"Sebelumnya mohon klarifikasi, apa ini milik nona muda dan nyonya besar?"
Johan mengangguk, ini semua memang barang milik mamanya dan juga adiknya.
"Baiklah, jika itu benar milik beliau. Kemungkinan besar nyonya dan nona muda setelah kecelakaan itu terselamatkan, namun mereka tidak bisa di temukan karena mungkin ada seseorang yang membawanya. Aku sudah melacak semuanya, selama bertahun tahun mencari keberadaan nyonya dan nona muda. Tapi, aku hanya menemukan benda benda ini tidak jauh dari tempat kecelakaan"
Johan mengerut, bagaimana mungkin benda ini baru di temukan, sedangkan setelah kecelakaan itu polisi sudah memeriksa semua area nya. Tidak ada yang menemukan benda apapun kecuali mobil yang terbakar dan beberapa mayat yang sudah hangus tak berbentuk.
"Dugaan kita seperti nya benar tuan, kecelakaan ini sudah di palsukan. Semua data dan hasil nya palsu. Seseorang yang melakukan nya sangat bersih dan teliti. Namun dirinya berpikir jika setelah bertahun tahun kita tidak akan mencari tahu lagi" jelas pria itu.
"Kalau begitu, bantu aku untuk menemukan mama dan adik ku"
"Baik tuan!"
Johan menggertakkan giginya, ia bersumpah akan menemukan siapapun yang sudah memisahkan dirinya dengan keluarganya, bahkan jika harus pertumpahan darah sekalipun, Johan akan rela.
"Kita tidak boleh mengungkap ke public tuan, sebaiknya kita tidak melibatkan polisi" usul pria inteligen itu.
"Kau benar, cukup kita berdua yang tahu" balas Johan.
"Besok kita akan menyelidiki nya, aku harus menemui seseorang terlebih dulu sebelum pergi" ucap Johan.
Pria itu mengangguk, lalu pamit undur diri.
Sore hari nya, Johan pergi ke rumah Yoga. Ia harus memberitahu Raisa jika dirinya akan pergi jauh selama beberapa Minggu, atau mungkin beberapa bulan.
"Tuan, ada apa kemari?" tanya Titi ketika berpapasan dengan Johan di ruang tengah.
Johan menatapnya malas, gadis ini selalu saja membuat dirinya badmood.
"Apa aku harus menjawab semua pertanyaan mu?" ketus Johan.
"Aku kan hanya bertanya satu kali, kenapa kau bersikap seolah aku banyak bertanya?"
"Kau selalu membuatku badmood. Pergi sana" usir Johan, ia kembali melanjutkan langkahnya.
"Dasar, arogan. Menyesal lah tuhan memberi mu wajah tampan dan uang banyak!" cibir Titi. Johan mendengar nya, ia berbalik dan melotot pada Titi.
"Apa yang barusan kau bicarakan???"
Titi menggeleng cepat" Tidak ada tuan, kau salah dengar kali"
"Kau pikir aku tuli hah??" hardik Johan melangkah mendekat pada Titi.
"Yah kali tuan kaya, tapi lupa membeli pencongkel tai telinga" sahut Titi, membuat Yoga semakin melotot padanya.
"Kau bilang apaa??????"
"Maaf tuan, aku masih mempunyai urusan lain!!!" Titi berlari kabur dari Johan sebelum pria itu semakin mengamuk.
"Dasar, wanita menyebalkan!!!" dengus Johan. Pria itu kembali melanjutkan langkahnya menuju ke kamar Raisa.
Ketika hendak menaiki anak tangga, kebetulan Raisa juga akan menuruni anak tangga. Ia terlihat kaget mendapati Johan ada di sini.
"Loh, kak Johan ngapain di sini???" tanya Raisa menghampiri.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, apa kamu ada waktu?" tanya Johan penuh harap.
"Tentu saja, ayo kita ngobrol di taman"
Raisa menarik tangan Johan, membawa pria itu ke taman belakang rumah Yoga. Taman itu terasa tenang dan segar. Mungkin karena banyak tanaman yang tubuh di sana, sehingga membuat udaranya terasa segar ketika di hirup.
"Nah, Sekarang katakan. Kakak mau ngomong apa?" ujar Raisa duduk di bangku taman bersama Johan. Ia tidak merasa canggung jika bersama Johan, karena memang Raisa sudah menganggap Johan seperti kakak kakinya. Namun, karena Johan selalu teringat pada adiknya yang sudah meninggal, membuat Raisa merasa jadi bayangan.
"Untuk beberapa bulan ini kakak tidak akan mengunjungi mu, kakak akan pergi ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu " ucap Johan.
Raisa tersentak, ia merasa hatinya sedikit aneh.
"Kenapa mendadak? apa sangat penting?" tanya nya lagi. Hatinya sudah mulai tidak karuan.
"Hanya beberapa bulan saja, kau tidak akan mati menahan rindu pada ku" ucap Johan Narsis.
"Kau mati saja aku tidak akan rindu" sangkal Raisa.
"Benarkah??" tanya Johan penuh selidik, ia menatap wajah Raisa yang langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Pergilah, semoga urusan mu selesai dengan baik" Raisa berdiri, membelakangi Johan yang masih duduk di bangku taman.
"Jangan khawatir, ini tidak akan lama. Kakak akan membiarkan mu menikmati waktu bersama Yoga"
"Kau gila, aku selalu bersama nya setiap malam. Waktu apa lagi yang harus di berikan " cibir Raisa mengingat dia harus tidur dalam pelukan Yoga.
Johan terkekeh pelan, ia bangkit dan berdiri di samy Raisa. Menarik Raisa agar menghadap padanya.
"Kamu doakan kakak yah, karena hasil dari kepergian kakak ini sangat penting"
"Tentu saja aku mendoakan mu, kau selalu baik padaku. Bahkan kau selalu bersikap seolah kau adalah kakak ku" lirih Raisa yang langsung menangis.
----------------
Di dalam rumah, Yoga mencari cari keberadaan Raisa. Ia baru saja pulang dari kantor dan tidak menemukan gadis pujaan nya.
"Raisa!!! Raisa!!!" panggil Yoga berkali kali. Sampai para pelayan pun langsung berkumpul dan menghadap pada Yoga.
"Di mana Raisa?" tanya Yoga membentak.
Mereka yang memang fokus di dapur tidak tahu kemana nona muda nya pergi. Tadi mereka masih melihat Raisa berada di kamar.
"Maaf tuan, kami tidak tahu" jawab mereka menunduk.
Titi berlari, ia mendengar teriakan Yoga pada parah pelayan.
"Tuan...." panggil Titi, ia terbirit mendekat dan menghadap pada Yoga.
"Dari mana saja kau? Raisa pergi kau saja tidak tahu!!!! sebenarnya apa yang sedang kalian lakukan huh!!!"
"Maaf tuan,nona tidak kemana mana kok. Nona sedang berbicara dengan tuan Johan di taman belakang" jelas Titi menunduk takut, begitu juga dengan para pelayan lain.
Yoga langsung pergi ke taman belakang, ia sangat takut ketika tidak mendapati Raisa di rumah.
Sesampainya di taman belakang, Yoga melihat Raisa tengah di peluk oleh Johan.
"Siapa yang mengijinkan mu memeluk kekasih ku!!!" teriak Yoga menarik Raisa dari pelukan Johan.
"Ehh" kaget Raisa terhuyung ke dalam pelukan Yoga.
Johan mengerucutkan bibirnya, baru juga dia memeluk Raisa eh sudah di ganggu.
"Apa aku tidak boleh memeluk adik ku sendiri!!" cibir Johan.
"Tidak boleh, jangankan memeluk, menyentuh nya sedikit saja tidak boleh" balas Yoga, ia malah memeluk Raisa sangat erat. Seolah olah takut nanti Johan merebut gadis itu dari nya.
"Sejak kapan aku kekasih mu tuan!!" Raisa melepaskan pelukan Yoga dan berlalu dari sana.
Johan tertawa, melihat wajah masam Yoga membuat nya ingin tertawa keras.
"Aku serius dengan ucapan ku!" tegas Yoga.
"Yayayayyaa, terserah kau saja" balas Johan.
"Aku akan pergi untuk sementara waktu. Kau harus menjaga nya untuk ku" ucap Johan memberitahu.
"Mau ke mana kau?"
"Aku curiga jika kecelakaan mama dan adik ku di sebabkan oleh seseorang, dan kemungkinan besar mereka masih hidup"jelas Johan.
"Benarkah? apa aku harus ikut bersama mu?"
"Tidak perlu, aku bisa mengatasinya. Lagi pula aku harus merahasiakan ini semua, tidak boleh ada yang tahu tentang hal ini Aku curiga seseorang juga sudah memalsukan hasil otopsi dan hasil penyelidikan lain nya"
"Baiklah, aku akan menunggu kabar baik dari mu. Jika kau membutuhkan bantuan, langsung hubungi aku!" ucap Yoga.
"Tentu saja" balas Johan.
Mereka saling berpelukan, persahabatan yang sudah terbentuk sejak mereka kecil membuat mereka saling dukung. Meskipun ketika bersama selalu saja berantem, terlihat cuek dan seperti ingin saling membunuh. Namun, ketahuilah. Mereka saling menyayangi, begitulah persahabatan pria. Sedikit berbeda dengan wanita yang lebih cenderung langsung menunjukkan kasih sayang nya terhadap teman dan terlihat seperti alay dan berlebihan bagi orang tidak mengerti.
si cew diawal jg udah bnyak brkorban.
awal hubungan mrk emg buruk bgitu pun wkt pergi. jd ya skt hati itu n kecewa msh ada wlau cinta