My Bitter Ex

Pagi hari nya di apartemen Hugo, Hugo bangun seperti biasa setelah kejadian tadi malam dan dia tidak menyadari kalau Fa ela sudah pergi dari apartemennya.

Hugo hanya melihat kamar Fa ela yang tertutup, lalu saat akan ke dapur dia melihat sepiring sandwich dan segelas susu hangat yang dibawanya ada sepucuk surat dari Fa ela.

Hugo lalu membaca surat tersebut yang isinya dia berterimakasih kepada Hugo atas semuanya, dan Fa ela ingin saat bertemu dengan Hugo dia bisa melupakan dendam yang ada dihatinya.

"Ini masakan yang pertama kali kamu buat untuk ku" Ucap Hugo sambil melihat sepiring sandwich buatan Fa ela.

Dengan perasaan sedihnya dia memakan sandwich tersebut, dia sekarang bingung dengan perasaan sendiri antara membenci atau mencintai Fa ela.

Setelah hari itu Fa ela tidak bertemu lagi dengan Hugo, dan keluarga Fa ela juga pindah dari rumah besar mereka ke apartemen kecil.

Ayah Fa ela juga mulai berhenti menjadi pengacara difirma hukumnya,dia fokus pada kesehatan istrinya. Sekarang Nico yang mengelola firma hukum milik ayahnya, sedangkan Fa ela masih disibukkan dengan dunia modeling.

Dan sekali-kali dia masuk kuliah tapi tidak bertemu dengan Hugo, menurut berita Hugo sudah pindah dari kampus mereka ke luar negeri.

"Ela, kamu sedang apa? " Tanya Maria yang datang bersama Siska.

"Iya nih!, kami lihat kamu seperti merindukan seseorang" Goda Siska.

"Siapa yang kalian berdua maksud? " Tanya Fa ela.

Mereka berdua lalu duduk disamping Fa ela.

"Siapa lagi kalau bukan kakak Hugo" Jawab mereka berdua dengan kompak.

"Kalian berdua kompak menggodaku nih! " Ucap Fa ela.

"Aku pikir kalian berdua akan jadian, ini malah jauh-jauhan. Mendadak kakak Hugo pindah ke luar negeri, terus hubungan kalian gimana? " Ucap Maria.

"Iya, aku lihat kalian berdua itu serasi" Ucap Siska.

"Kalian tahu siapa Hugo itu? " Tanya Fa ela.

Mereka berdua hanya menggelengkan kepalanya.

"Memangnya siapa dia? " Tanya Siska.

"Dia penerus grup GJ, dia pangeran yang didambakan oleh wanita dikota ini" Jawab Fa ela.

"Benarkah!, wah!. Kamu beruntung Ela bisa jadian dengan penerus GJ" Ucap Maria dengan bahagia.

"Buang pikiranmu itu, hubungan dia dengan keluarga ku tidak baik-baik saja. Dan aku hanya suka dengannya dan tidak berhak untuk memilikinya" Ucap Fa ela.

"Memangnya ada rahasia apa? " Tanya Siska yang penasaran.

"Ayahku dulu pengacara dari tersangka kasus orang tuanya kecelakaan, dan Hugo sangat benci dengan orang yang ada dengan kasus orang tua nya tersebut" Penjelasan Fa ela.

"Tenang Fa ela, masih banyak Hugo-Hugo yang lain. Apa perlu aku ajak kamu kencan buta? " Ucap Maria.

"Aku tidak mau membuang waktu ku dengan para pria yang tidak jelas, sekarang temanmu ini model terkenal jadi tak perlu bingung mencari pria. Tinggal aku kedip kan mata saja dia pasti bertekuk lutut" Ucap Fa ela dengan sombongnya.

"Lihat itu, gadis seperti dia ini pasti lama menikah nya karena terlalu mencintai dirinya sendiri" Canda Siska.

"Kau benar" Jawab Maria sambil tersenyum.

Ha..

Mereka bertiga tertawa bersama dengan begitu Fa ela mulai melupakan kesedihan dihatinya.

Fa ela tidak tahu dari kejauhan dia selalu diawasi seseorang.

Di rumah Hugo Brian mengetahui masalah cucunya dengan Fa ela.

"Jadi gadis ini yang membuat hati cucuku patah hati? " Tanya Brian.

"Sebenarnya bukan patah hati karena tidak terbalas perasaannya, tapi masalah keluarga mengenai kasus orang tua tuan muda" Penjelasan Jack.

"Maksudnya mereka berdua saling suka tapi tidak mau Hugo menyimpan dendam nya pada keluarga gadis yang bernama Fa ela tersebut" Ucap Brian.

"Betul tuan! " Jawab Jack.

"Gadis ini pintar juga, dia ingin Hugo dengan tulus mencintai dirinya tanpa melihat masa lalu keluarga mereka, sebenarnya ayah Ela ini hanya pengacara tapi kenapa bocah bodoh itu malah membenci ayah Ela? " Ucap Brian.

"Sepertinya tuan muda menyimpan dendam kepada orang-orang yang menganggap kalau kecelakaan orang tua nya biasa saja" Ucap Jack.

"Aku juga heran dengan pemikiran cucuku itu, yang menabrak orang tua nya juga sudah meninggal tapi malah menyalahkan pengacara yang membelanya" Ucap Brian.

"Mungkin tuan muda, merasa tidak adil karena tersangka hanya diberikan hukuman ringan karena pembelaan dari ayah nona Fa ela" Penjelasan Jack.

"Kalau begitu kita harus jadi pendorong Hugo untuk melupakan dendam nya yang tidak jelas pada ayah Ela" Ucap Brian.

"Sepertinya tuan besar punya rencana besar" Ucap Jack.

"Tentu saja, dia inikan model kita buat gadis ini menjadi terkenal seluruh dunia. Biarkan Fa ela menjadi model produk kita, dan jika terkenal dia akan dikelilingi pria. Dan aku mau lihat bagaimana reaksi bocah bodoh itu saat wanita nya didekati pria lain" Ucap Brian.

"Baik tuan, saya akan segera menawarkan kepada agensi nona Fa ela" Jawab Jack.

Setelah Jack pergi Brian memikirkan Hugo.

"Syukurlah, cucuku masih normal. Aku kira dia tidak suka wanita" Pikir Brian sambil tersenyum.

"Jika aku tidak bisa menikahkan kalian berdua aku akan menyesal seumur hidup ku" Ucap Brian dengan penuh semangat.

Hugo yang ada diluar negeri setiap hari, dia mendapatkan informasi tentang apa saja kegiatan Fa ela.

Walaupun wanita luar negeri sering mengodanya tapi dia tidak tertarik kepada mereka, dia hanya berlalu pergi sambil matanya melihat kearah ponsel terus.

Ternyata didalam ponselnya banyak foto Fa ela yang tertawa dengan teman-temannya bahkan dengan Erik, saat melihat Fa ela dengan Erik Hugo menjadi marah dan kesal sendiri.

"Kenapa pria ini selalu saja disekitar Fa ela?, dan juga Fa ela terlihat akrab dengan Erik" Ucap Hugo yang kesal.

"Semua ini gara-gara kakek tua itu menyuruh orang pindah seenaknya" Gerutu Hugo.

Bertahun-tahun berlalu Fa ela dan teman-temannya sudah lulus menjadi sarjana, dalam hidup Fa ela ini wisuda pertama nya setelah kehidupan keduanya.

Orang tua Fa ela juga menyaksikan, walaupun Vivian sakit dia memaksa melihat Fa ela mendapatkan gelarnya.

Dikehidupan kedua Fa ela keluarga nya tidak hancur, orang tua nya tidak bercerai dan hubungan dengan saudaranya Nico menjadi lebih akrab.

Tapi kehidupan percintaannya Fa ela yang kurang baik, dia yang mencoba melupakan sosok Hugo tapi tidak mudah untuk Fa ela.

Erik dan Fa ela berhubungan baik bukan sebagai kekasih tapi sahabat dekat, walaupun Erik pernah menyatakan perasaannya kepada Fa ela dia menolaknya.

Karena hubungan dia dan Erik tidak akan ada akhirnya, karena sifat Erik yang tidak bisa tegas dengan orang tua nya itu yang diragukan oleh Fa ela.

Maka Fa ela memilih untuk hidup sendiri menikmati kebebasan sambil bersenang-senang dengan kerja kerasnya.

"Selamat Ela! " Ucap kedua orang tua Fa ela.

"Terima kasih ma, yah!, jika tidak ada kalian bagaimana Fa ela bisa seperti ini? " Ucap Fa ela.

"Kamu tidak mau berterima kasih kepada kakakmu" Ucap Nico sambil membawa bunga.

"Terima kasih kakak tampan ku" Sahut Fa ela dengan tersenyum.

Tiba-tiba Maria mengajak Fa ela untuk berfoto bersama dengan teman-temannya.

"Ayah, kita pulang!. Aku mau istirahat" Suruh Vivian dengan lemas.

"Apa masih sakit? " Tanya Rafi.

"Aku cuma mau beristirahat saja" Ucap Vivian.

"Ayah, bawa pulang mama. Biar aku akan pulang dengan Fa ela" Ucap Nico.

"Baiklah, kalian berdua hati-hati" Ucap Rafi.

Rafi pun membawa pergi Vivian dari sana, dan Nico menunggu Fa ela yang masih bersama dengan teman-temannya.