Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jika Begitu, Maka Dia Adalah Belahan Jiwamu
"Benarkah? apa benar ini Erina Johnson yang aku kenal? bukankah dirimu yang selalu membully seseorang dengan sangat buruk? jika aku menjadi dirinya, aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku pasti akan menolakmu dengan keras seperti yang ia lakukan saat ini..." balas Wendy dalam group chat itu,
"Hahaha, ini benar-benar diluar perkiraanku. Bagaimana Erina bisa memilih si kutu buku itu daripada sepupuku Rayhan ataupun Eric. Maksudku adalah, ya memang si kutu buku itu cukup tampan namun ia sangat cupu. Sangat jauh berbeda dengan kedua orang ini, mereka juga tampan, stylish, dan yang pasti mereka berasal dari keluarga yang kaya" balas Katherine yang juga merupakan sahabat Erina yang tergabung dalam gengnya itu,
"Omong kosong! Rayhan benar-benar sudah masuk dalam list red flag karena dia sudah menyakiti Erina hanya karena dia tahu tentang video ciuman itu. Benar-benar kontrol emosi yang buruk dan aku yakin dia adalah calon-calon suami kdrt, aku tidak akan pernah setuju jika Erina bersama dengannya" balas Joselyn dalam group chat itu,
"Aku juga setuju dengan apa yang dikatakan Joselyn, aku tidak peduli dengan latar belakang seseorang apakah dia memiliki latar belakang keluarga yang miskin atau kaya, menurutku itu tidak penting. Aku punya uang dan aku hanya perlu pasangan yang memiliki sifat dan karakter yang bagus, bukan orang yang arogan dan sok berkuasa seolah hanya apa yang dia inginkan harus selalu dia dapatkan" balas Wendy lagi dalam group chat itu.
"Okay guys berhenti berdebat... Jika kalian tidak bisa memberikanku solusi untuk hubungan ini, maka aku akan keluar dari perbincangan ini karena aku perlu memikirkan sendiri apa yang harus aku lakukan. Bye" ketik Erina lalu ia menaruh ponselnya sementara pikirannya terus memikirkan si kutu buku tampan itu.
Erina PoV.
Aku menghela napas panjang sejenak... Aku tidak tahu kenapa aku terus memikirkan tentang si kutu buku tampan itu, bahkan walaupun ia menggunakan kacamata baca cupu seperti itu ia tetap terlihat keren di mataku. Aku hanya bisa melihat kedua matanya yang begitu dalam dan terlihat indah itu. Untungnya teman-temanku tidak pernah melihat penampilan aslinya tanpa kamuflasenya sebagai seorang kutu buku itu, kalau tidak aku pasti akan merasa cemburu kepada mereka juga yang mungkin saja bisa menjadi sainganku juga.
Aku beberapa kali merubah posisi tidurku sambil memainkan ponselku, mencoba mengirim pesan teks setelah mendapatkan kontak Nathan dari teman sekelas yang pernah mendapatkan tugas kelompok bersama dengannya. Tapi sekian menit menunggu balasan, hasilnya tetap nihil meskipun aku sudah mengirim beberapa pesan yang berbeda-beda. Hingga akhirnya kesabaranku mulai menipis sehingga aku putuskan untuk meneleponnya sambil berjalan keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.
Di lain sisi,
Nathan saat ini sedang berjalan menuju ruang kerja ayahnya, ia membawa laptopnya karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang telah diberikan sebelumnya oleh ayahnya. Ia sebenarnya memiliki sebuah alasan yang lebih penting dari pekerjaan ini untuk ia tanyakan kepada ayahnya, namun ia masih sedikit ragu untuk menanyakannya.
Tok! Tok! Tok!
Nathan mengetuk pintu ruang kerja ayahnya itu sebanyak 3 kali lalu menunggu izin dari ayahnya untuk bisa masuk ke dalam ruang kerjanya itu, karena tidak ada satupun orang yang berani langsung masuk ke dalam tanpa izin dari ayah mereka. Hanya ada 1 pengecualian dan itu adalah ibunya.
"Masuklah" ujar ayahnya dari balik pintu itu,
"Aku sudah menyelesaikan pekerjaan yang ayah berikan, silahkan ayah periksa apa ada yang perlu untuk dirubah..." ujar Nathan sambil menunjukkan dokumen yang ada di laptopnya itu.
Selama sekitar 1 menit ruangan itu menjadi sangat hening karena mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Setelah meyakinkan dirinya sendiri akhirnya Nathan memutuskan untuk bertanya kepada ayahnya tentang masalah yang telah ia alami saat ini.
"Ayah, boleh aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya Nathan memecahkan keheningan diantara mereka berdua,
"Tentang apa?" sahut ayahnya bertanya balik padanya sambil masih fokus mengecek hasil pekerjaan anaknya ini,
"Apakah ada kemungkinan kalau kekuatanku tidak berfungsi pada seseorang secara khusus ayah? maksudku, apa ada orang yang bisa menolak kekuatan hipnotis yang aku miliki?" tanya Nathan yang langsung membuat ayahnya menoleh kearahnya detik itu juga setelah mendengar pertanyaan itu dari anaknya ini.
"Huh? kenapa ayah menatapku seperti itu? a.aku hanya bertanya saja" tanya Nathan yang mulai sedikit gugup sambil memaksakan senyumannya karena tatapan ayahnya ini,
"Apa kamu bertemu dengan orang yang bisa tidak terpengaruh oleh kekuatan hipnotismu itu?" sahut ayahnya bertanya balik lagi sambil menatapnya dengan sangat serius,
"Apa yang akan terjadi jika aku bertemu dengan orang itu?" tanya Nathan lagi karena rasa penasarannya pada sang ayah, ada perasaan waspada yang mulai muncul dalam dirinya.
"Jika dia adalah seorang gadis, maka aku sebagai ayahmu akan mendatangi keluarganya dan membantumu untuk melamarnya secepat mungkin. Jika dia sudah menikah maka mau tidak mau aku sebagai ayahmu harus membantumu memutuskan pernikahan itu agar dia bisa menikah denganmu" sahut ayahnya dengan wajah yang serius namun nada bicaranya terdengar sedikit ambigu dan tidak memberikan jawaban yang pasti pada Nathan, hal ini membuatnya ragu apakah ayahnya sedang bercanda dengan wajah serius atau ini memang benar-benar sedang serius.
"Kenapa ayah mengatakan hal seperti itu? kenapa aku harus menikahinya? ayah tidak sedang bercanda kan?" tanya Nathan sambil menyipitkan matanya mencari kebenaran dari setiap gerakan kecil yang muncul dari ayahnya itu.
"Kenapa kamu terlihat serius sekali? bukankah tadi kamu bilang kalau kamu hanya sekedar bertanya saja?" sahut ayahnya bertanya balik lagi hingga ini menjadi percakapan tarik ulur yang benar-benar mengharuskanmu untuk jujur dalam setiap kata yang kamu ucapkan karena jika ada kebohongan maka semua itu akan langsung muncul ke atas permukaan tanpa bisa kamu tutupi lagi.
"........." Nathan terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu, karena ia tahu kalau ayahnya saat ini sudah tahu apa yang coba ia tutupi darinya.
"Jika hal seperti itu terjadi maka artinya... Kamu sudah menemukan belahan jiwamu, karena hanya orang yang ditakdirkan untukmu lah yang bisa menolak semua kekuatan khusus yang kamu miliki padanya" ujar ayahnya mulai menjelaskan inti jawaban dari pertanyaan Nathan itu.
"Siapa gadis itu? apa dia gadis yang mengantarmu pulang sore tadi?" tanya ayahnya lagi
".........." dan lagi-lagi Nathan hanya terdiam karena pertanyaan itu,
"Kenapa? apa gadis itu sudah punya pacar atau bahkan tunangan? jika memang seperti itu, ayah bisa melakukan berbagai macam hal untuk membuat mereka pisah untuk membantumu mendapatkannya. Keluarga manapun tidak ada yang akan mau menolak jika ayah datang mengetuk pintu mereka kamu tahu itu kan?" tanya ayahnya lagi yang membuat Nathan mengangguk setuju.
