Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang Dengan Seorang Wanita
"Jangan khawatir, aku tidak akan mengatakan pada siapapun tenang apa yang sudah aku ketahui tentang dirimu. Selain itu aku juga tidak mau kalau ada orang yang lebih mengenal dirimu daripada aku. Aku bisa pastikan kalau kamu tidak akan mendapatkan masalah di kampus selama kamu setuju menjadi pacarku, bagaimana? apa kamu setuju?" tanya Erina sambil tersenyum menawarkan kesepakatan pada pria yang berhasil membuatnya jatuh cinta padanya tanpa harus berusaha mendekatinya seperti orang lainnya.
"Aku juga sangat yakin kalau kamu adalah orang misterius yang sudah menyelamatkanku beberapa tahun lalu"
"Aku tidak pernah takut pada apapun, dan kenapa kamu terus melakukan semua ini? Aku sudah bilang bahwa kita tidak pernah bertemu sebelumnya, dan aku bukan orang yang menyelamatkanmu di Hongkong ketika ada sekelompok orang yang mencoba membunuhmu beberapa tahun lalu" sahut Nathan dengan cepat karena kesal dengan sikap Erina yang benar-benar keras kepala dan pantang menyerah ini.
Erina menyipitkan matanya dan ia mulai menyeringai puas mendengar apa yang baru saja Nathan katakan padanya karena dengan tidak sengaja ia sudah mengkonfirmasi bahwa orang misterius itu benar-benar adalah dirinya. Hal ini membuat Erina semakin bahagia karenanya, orang yang ia cintai dan orang misterius yang selama ini ia cari karena telah menyelamatkan hidupnya waktu itu ternyata benar-benar adalah 1 orang yang sama.
"Jadi kamu secara tidak langsung mengakui kalau orang itu benar-benar dirimu yang menyelamatkanku di Hongkong beberapa tahun lalu? karena aku tidak pernah mengatakan pada siapapun termasuk kepada kedua sahabat terdekatku kalau aku mengalami kejadian itu di Hongkong bukan di negara ini. Tapi kamu bisa mengatakannya dengan sangat tepat kalau aku pernah hampir terbunuh oleh sekelompok orang aneh di Hongkong" ujar Erina sambil tersenyum lebar penuh kemenangan yang membuat Nathan menelan ludahnya sendiri karena baru sadar kalau ia sudah secara tidak sengaja memasuki jebakan kata-kata dari gadis cantik ini.
"Aku tahu kalau itu adalah dirimu, aku sangat yakin bahwa itu adalah dirimu. Bagaimana bisa kamu berpura-pura tidak mengingatku? tapi aku tetap bisa menemukanmu kan? karena sepertinya kita memang ditakdirkan" ujar Erina lagi dengan senyuman yang tidak pernah memudar dari wajahnya saat ini.
"Sialan! kenapa aku bisa sebodoh ini? dia bermain dengan sangat cantik kali ini untuk bisa menangkapku, aku benar-benar masuk dalam perangkapnya tanpa tahu kalau semua itu perangkap yang sangat bersih yang ia siapkan untuk menangkap basah diriku" gerutu Nathan pada dirinya sendiri dalam hatinya.
"Tenang saja, kamu aman bersamaku sayangku Nathan. Aku tidak akan mengatakan apapun tentangmu... Apa kamu tahu kalau aku selalu mencarimu selama ini? kamu juga selalu muncul dalam mimpiku hampir setiap hari, matamu yang indah dan sangat unik ini selalu membuatku teringat pada kejadian malam itu meskipun sangat menakutkan, tapi juga sangat indah karena aku bertemu dengan dirimu" Ujar Erina sambil mengelus pipi Nathan dengan lembut dan menatap matanya yang indah itu.
"Aku tidak pernah bisa melupakan matamu yang indah dan juga tatapan matamu malam itu, meskipun kamu menggunakan kacamata lensa ini untuk menyembunyikan dirimu dari para manusia yang ada di sekitarmu" ujar Erina lagi sambil memegang gagang kacamata yang Nathan gunakan saat ini.
"Maaf permisi, tapi aku juga seorang manusia, hanya saja..." ujar Nathan terhenti ketika ia hampir saja mengatakan rahasia lainnya tanpa ia sadari di depan gadis ini.
"Huh... Baiklah, aku mengakui kalau itu memang benar diriku. Lalu kenapa?" sahut Nathan lagi yang akhirnya mengakuinya sendiri karena ia sudah tidak bisa mengelak lagi.
"Tidak apa, aku rasa aku suka pada orang yang memiliki kekuatan super. Tidak kah kamu sadar bagaimana takdir menyatukan kita kembali? hehehe..." sahut Erina sambil terkekeh pelan dan melajukan mobilnya ke alamat yang akhirnya diberikan oleh Nathan.
"Tunggu... Kamu tinggal disini?" tanya Erina yang nampak sangat terkejut saat melihat mansion besar yang menjadi tujuan mereka berdua saat ini,
"Ini adalah kawasan perumahan paling mewah, maksudku tanah di daerah ini sangat amat mahal karena ayahku juga memiliki sebidang tanah di daerah ini" ujar Erina sambil melihat sekeliling area itu,
"Aku hanya bekerja disini, ini bukan rumahku. Aku hanya orang biasa yang tidak punya apa-apa jadi aku tidak sebanding dengan dirimu nona Johnson, karena itu aku rasa kamu harus memikirkan kembali tentang keputusanmu untuk mendekatiku. Teman-temanmu mungkin akan menjadikanmu sebagai bahan tertawaan mereka jika mereka mengetahui ini semua" sahut Nathan lalu ia turun dari mobil Erina dan meninggalkannya begitu saja.
"Dia benar-benar ahli dalam menguji kesabaranku. Aku benar-benar tidak tahu apa-apa jadi bagaimana caraku untuk menghadapi pria dingin ini? dasar vampir tampan sialan!" gerutu Erina sambil mencengkram stir kemudinya dengan erat.
Saat Nathan memasuki areal rumahnya itu, ia dapat merasakan bahwa ayahnya sudah menunggunya di balik pintu besar itu lebih tepatnya di tangga masuk jadi ia tidak bisa menghindarinya. Nathan segera berjalan mendekati ayahnya dan menyapanya dengan sopan,
"Selamat malam ayah, kenapa ayah berdiri disini?" tanya Nathan dengan sopan pada ayahnya itu.
"Siapa gadis itu? apa dia pacarmu? apa dia sudah tahu tentang siapa dirimu?" tanya ayahnya langsung to the point pada anak keduanya ini.
Nathan PoV.
Sangat banyak pertanyaan yang dilayangkan kepadaku... Padahal aku sudah menyuruhnya menurunkanku sedikit jauh dari rumah, dengan maksud agar tidak ada yang melihat tapi sepertinya hal itu sia-sia saja. Ayah tetap bisa tahu kalau aku pulang bersama dengan seorang wanita.
"Ayah, ini bukan seperti yang ayah bayangkan. Dia hanyalah seorang teman di kampus, tidak lebih dari itu." sahut Nathan
"Oke, jika memang seperti itu... Ajak temanmu berkunjung ke rumah kita" sahut ayahnya yang membuat Nathan sedikit menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak sedekat itu ayah, kami hanya teman biasa" sahut Nathan lalu ia masuk bersama dengan ayahnya ke dalam rumah.
"Baiklah, ibumu menunggumu di dalam. Katanya dia merindukanmu, jadi dia ingin melihatmu sekarang juga" ujar ayahnya yang dibalas anggukan oleh anaknya itu.
Di sisi lain,
Saat ini Erina sedang rebahan di tempat tidurnya dan berbalas pesan singkat di group chat bersama dengan gadis-gadis sahabatnya itu. Ia mengeluarkan segala keluh kesahnya pada para sahabatnya itu yang disebabkan oleh si vampir tampan sialan itu, satu-satunya pria yang selalu bersikap dingin kepadanya.
"Hey guys apa kalian tahu, aku benar-benar bisa gila saat ini. Aku tidak tahu bagaimana lagi caranya untuk meluluhkan hati si vampir tampan yang dingin itu. Aku benar-benar kesal, aku tidak mengerti kenapa bisa ada seseorang yang bersikap begitu dingin dan kasar seperti itu padaku. Dia benar-benar tidak peduli padaku seorang Erina Johnson!" ketik Erina dalam group chat mereka,
