NovelToon NovelToon
Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Naik Kelas / Pembaca Pikiran
Popularitas:164.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Berkat bantuan sang ayah yang bekerja sebagai sopir di keluarga kaya, Daisy diterima bekerja di perusahaan milik bos ayahnya. Namun, Daisy yang bar-bar, ceroboh, bahkan berisik, dituntut menjadi pendiam. Sebab Athan selaku anak dari bos ayahnya yang menjadi CEO di perusahaan Daisy bernaung, anti berisik.

Selain sangat pendiam sekaligus misterius, sejak kecil Athan merupakan seorang indigo. Namun karena kejadian memilukan di masa lalu, Athan yang awalnya bisa melihat sekaligus mendengar kejadian tak kasatmata, jadi kehilangan semua itu. Hanya saja, pertemuannya dengan Daisy membuatnya mendengar setiap isi pikiran bahkan suara hati Daisy yang sangat berisik.

Athan nyaris memecat Daisy yang sudah beberapa kali membuat masalah. Namun kenyataan ayah Daisy yang meninggal karena menyelamatkan Athan, membuat Athan merasa bahwa Daisy merupakan tanggung jawabnya. Fatalnya, meninggalnya ayah Daisy juga membuat rencana pernikahan Daisy dengan tunangannya batal.

“Menikahlah denganku! Aku bersumpah akan selalu membahagiakanmu!” ucap Athan sungguh-sungguh.

“Ketika orang kaya terlebih itu bosmu mendadak mengajakmu menikah. Padahal kamu enggak punya kelebihan selain bikin susah, satu-satunya alasan paling masuk akal kenapa itu sampai terjadi. Karena memang kamu akan dia jadikan tumbal pesugihan! Kabur saja Daisy, si bos Athan memang agak laen!” batin Daisy yang tentu saja, lagi-lagi bisa Athan dengar. Andai Daisy tahu, pasti ia tidak akan terus-menerus membahas sikap misterius Athan, di dalam hatinya apalagi pikirannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Lebih Horor Dari Nagih Hutang

“Aku belum pernah merasa dicintai seperti ini. Dia memperlakukanku dengan sangat manusiawi. Kami yang memang berbeda, ... namun cintanya kepadaku luar biasa!” batin Daisy melepas kepergian Athan dari depan gerbang.

Kebersamaan mereka hanya dipisahkan oleh gerbang rumah yang juga sudah Daisy gembok lagi. Athan yang awalnya melangkah di depan mobil berangsur berhenti akibat apa yang Daisy katakan dalam hati maupun pikirannya.

Kebahagiaan yang ia rasa atas perlakuan Athan hingga menumbuhkan rasa sayang untuk pria muda itu, melahirkan senyum di bibir tipis Daisy.

“Masuk lah ... mulai besok, aku tidak bisa mengantar jemput kamu, tapi aku akan mengutus orang untuk melakukannya,” ucap Athan benar-benar manis.

Daisy mengangguk-angguk manis. “Dia mau keluar kota bareng sekretaris dan tim kerjanya. Jadi, alamatnya besok aku jadi pengangguran sukses di kantor. Kalau enggak, aku bakalan dikerjai habis-habisan sama karyawan lain gara-gara selama ini, mereka iri kepadaku,” pikir Daisy.

Athan yang awalnya akan melanjutkan langkahnya, menjadi urung. Lagi-lagi karena isi pikiran Daisy. Ia menatap Daisy dengan tatapan berat. Athan sadar, tanpanya, Daisy memang seolah kehilangan tempat berpijak. Karena jangankan pengalaman dalam bekerja, cara berinteraksi dengan karyawan lain—termasuk itu menerapkan prinsip masa bodo, Daisy belum bisa.

“Besok aku akan mengirim orang untuk menemanimu!” ucap Athan.

“Si Syukur itu?” tebak Daisy.

Athan menggeleng. “Bukan ... yang akan menemanimu perempuan ...,” ucap Athan.

Menyimak itu, meski jadi penasaran, Daisy mengangguk-angguk tak sabar.

“Kalian juga bisa sekalian berteman!” ucap Athan bersemangat dan kemudian berkata, “Kalian pasti langsung jadi teman baik!”

“Wah ... sepertinya seru!” batin Daisy kembali sibuk mengangguk-angguk semangat.

“I love you!” tulus Athan, lirih, singkat, tapi nyaris membuat Daisy yang mendapatkannya, sekarat.

•••

Hari yang menyenangkan, membahagiakan, dan juga sangat romantis! Itulah yang Daisy rasakan untuk kencan manisnya dengan Athan. Daisy jadi tidak bisa tidur. Wanita muda itu jadi sibuk menghabiskan waktunya penuh senyuman sambil memandangi cincin putih berhias bunga daisy pemberian Athan.

“Cincinnya cantik banget. Mirip yang punya!” batin Daisy.

Sampai detik ini, Daisy masih belum bisa tidur. Ia juga masih membiarkan lampu di dalam kamarnya menyala. Sesekali, ia sengaja mengulurkan tangan kirinya. Cincin emas putih berhias bunga daisy di jari manis tangan kirinya, menjadi alasannya. Daisy terus memandangi cincin tersebut layaknya orang kasmaran pada kebanyakan. Namun tak lama kemudian, Daisy terusik oleh dering ponsel tanda pesan masuk.

“Bos Athan, bukan sih?” pikir Daisy, berharap yang mengiriminya pesan dan menjadi alasan ponselnya berdering memang Athan. Bukan lagi operator yang menawarkan sederet penawaran, layaknya biasa.

Selain itu, alasan Daisy begitu mengharapkan Athan, tentu karena dirinya sudah sangat rindu. Padahal belum ada satu jam mereka berpisah. Namun, rindu yang Daisy rasa benar-benar berat.

Bos Athan ❤️ : Kangen

Bos Athan ❤️ : Pakai banget!

Si Berisik : 😱🤭

Bos Athan ❤️ : Ini berarti kamu enggak kangen?

Si Berisik : ❤️

Si Berisik : Aku baru tahu, ada yang lebih horor dari nagih hutang.

Bos Athan ❤️ : Apa?

Si Berisik : Rindu. Kangen.

Bos Athan ❤️ : Maksudnya, rindu dan kangen tapi malu bilang? Itu sih kamu. Salahmu.

Si Berisik : 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Bos Athan ❤️ : Ini aku boleh culik kamu enggak, sih? Sudah aku bilang, aku butuh istri, masih saja belum mau diajak nikah.

Si Berisik : Tunggu minimal setengah tahun lagi. Sampai aku bisa lebih layak dan enggak hanya berbakat bikin masalah ❤️

Bos Athan ❤️ : Aku suka kok, kalau harus beresin masalah kamu. Asal dikasih hadiah saja. Pipi apa bibir 🥺

Balasan Athan barusan dan sampai diberi emosi melas, membuat Daisy ngakak sambil guling-guling di tempat tidur.

Bos Athan ❤️ : Kamu percaya, kalau sebenarnya, aku ada di depan rumah kamu?

“Hah?!” batin Daisy langsung deg-degan. Ia bergegas bangun dan memang langsung memastikan keluar rumah. Namun, di luar benar-benar sepi termasuk keadaan jalan kompleks dan memang sedang tidak ada yang lewat.

“Eh ... aku dikerjain Bos!” sebal Daisy kecewa lantaran Athan tak ada di sana.

“Ternyata benar, ya. Belum ada yang menandingi kehororan rasa rindu tanpa berani mengaku. Hmm ....” Daisy kembali masuk ke dalam rumah tanpa ada temu dengan sang kekasih.

Ketika Daisy kembali masuk ke dalam kamar, ponsel miliknya dan ia tinggal begitu saja di atas selimut, berdering. Dering tanda telepon masuk dan ia segera memastikannya. Seperti dugaannya, itu sungguh dari Athan.

“Aku heran ... kok aku bisa langsung sayang banget ke bos Athan. Padahal hubungan kami baru sebentar,” batin Daisy sambil menempelkan ponselnya ke telinga kanan. Ia sudah menjawab telepon dari Athan.

“Beneran disamperin ke depan, ya? Tiga telepon suaraku sebelumnya, sampai enggak kamu jawab,” lirih Athan dari seberang yang juga langsung minta maaf.

“Berarti kangen beneran, ya?” lanjut Athan sambil menahan senyumnya. Ia yang duduk di pinggir tempat tidurnya, berangsur melepas kancing kemeja lengan panjang warna merah maroon yang ia pakai.

“Kangen tapi enggak mau jujur, beneran lebih horor dari nagih hutang, kan?” ucap Athan yang lagi-lagi tersipu. “Ini aku baru masuk ke kamar. Mau mandi, tapi subuh besok sebelum ke Bogor, dan beberapa kota lain, aku mau mampir dulu ke kamu.”

“Subuh?” lirih Daisy yang kemudian menghela napas dalam seiring kelegaan yang ia rasakan. Karena akhirnya, ada solusi agar ia tak terjebak dalam kehororan akibat kerinduannya kepada Athan.

“Kamu tetap wajib tidur. Awas saja kalau subuh, kamu sudah wangi, keramas, bahkan rapi! Wajib tidur pokoknya!” balasan Athan kali ini terdengar mengancam.

“Ih!” kesal Daisy sambil membanting punggungnya ke tempat tidur. “Kamu belum tahu ya ... penampilanku beneran serem banget kalau baru bangun tidur!”

“Hah? Gimana ceritanya? Harusnya aku takut, tapi kok malah ... hahahaha! Memangnya kalau baru bangun tidur, kamu kayak apa sih?! Hahahaha!”

“Nih orang jadi sering banget ngakak,” batin Daisy yang kemudian berkata, “Ya pokoknya serem. Nanti kamu juga tahu!”

“Di mana-mana, yang namanya kekurangan, biasanya lebih sering disembunyikan!” ucap Athan.

“Ya sudah lihat saja besok. Ya tetap keramas, sih ... kan mau subuhan! Bos subuhan di rumah apa gimana?”

“Subuhan di rumah saja, biar pas aku sampai rumah kamu, orang kompleks rumah kamu sudah pulang dari masjid!”

••••

Sekitar lewat pukul lima pagi, pertemuan mereka benar-benar terjadi. Athan gagal melihat penampilan horor Daisy ketika baru bangun tidur. Karena Daisy sungguh sudah rapi dan rambut sepunggungnya yang agak basah juga nyaris kering sempurna.

“Curang!” protes Athan langsung memeluk Daisy sangat erat. Ia datang sendiri menggunakan mobilnya.

“Kan habis subuhan!” kilah Daisy sambil menahan tawanya. Padahal gara-gara kangen Athan, dan tahu akan bertemu, Daisy jadi tidak bisa tidur. Hingga selama itu juga, setelah sempat mondar mandir bahkan jumpalitan di kasur, kemudian memasak mi rebus di dapur, Daisy juga sampai luluran total sebelum keramas.

“Aku hanya pergi dua hari, tapi rasanya bakalan lama banget. Berat banget! Hari ini kamu enggak usah kerja saja. Ambil libur apalagi semalaman kamu belum tidur,” ucap Athan yang sudah membingkai wajah Daisy menggunakan kedua tangan.

“Nah ... lagi-lagi nih orang tahu. Aku jadi makin yakin kalau sebenarnya, Bos Athan memang tahu isi pikiran bahkan ... hatiku!” batin Daisy. Jantungnya ketika bibir Athan yang sudah beraroma permen kebangsaan hubungan mereka, menyapanya dengan luma.tan lembut.

“Ini lama-lama, kami bisa jadi duta permen mint!” batin Daisy refleks menahan senyum seiring kedua tangannya yang mendekap punggung Athan.

Bukan hanya Athan yang menikmati ciuman maupun temu kangen mereka. Karena Daisy juga sangat menikmatinya. Meski ketika kaca pintu mobil belakang Daisy di ketuk, kebersamaan mereka jadi terusik.

“Tok ... tok ... tok ....”

Selain ciuman bibir mereka jadi berakhir, Daisy juga berangsur menyudahi rangkulan punggungnya.

“Siapa, sih? Ih ... Daniel! Masuk rumah ... masuk rumah. Anak kecil enggak boleh ke sini ... ke sini. Sudah masuk, ini cuma bentar soalnya bentar lagi kak Athan pergi ke luar kota. Sudah ... sudah masuk!” heboh Daisy.

“Memangnya kenapa kalau aku ikut? Biasanya aku juga diajak!” protes Daniel tak mau pergi. Ia tetap berdiri di depan Daisy, tapi sang kakak buru-buru menutup pintu mobil Athan lagi.

Athan yang sebenarnya malu karena kepergok oleh Daniel, jadi sulit mengakhiri senyumnya.

“Kakak, ... kalian lagi ngapain gelap-gelap begitu?!” teriak Daniel dari luar pintu.

“Mengesalkan sekali!” batin Daisy benar-benar sebal. Wajahnya sampai datar.

1
FiaNasa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣ih si Daniel nih 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
si Daniel ganggu aja 🤣🤣
FiaNasa
so sweat...Athan ternyata orangnya romantis walaupun. sedingin es dikutub Utara 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
Dimas ini memang g ada otak kali ya
Agung miska Nartim
aku setia menunggu thor
Agung miska Nartim
aku sudah baca thor
pokoknya 🥰🥰🥰🥰🥰
FiaNasa
gercep juga ya si Athan 😀
FiaNasa
Gedeg sama Dimas nih
FiaNasa
orang macam dimas g cocok buat deasy
FiaNasa
kapok kau elena
FiaNasa
kasihan deasy,,gara² si ular elena smua ini terjadi,
FiaNasa
sungguh pengabdian yg luar biasa,,pak maryo begitu menjunjung tinggi kluarga bos nya,,hingga di rela berkorban demi keselamatan anak majikannya 😥
FiaNasa
oh deasy....jangankan Athan,,aq aja yg disini keberisikan dg segala suara hatimu des 🤣🤣🤣🤣🤣
FiaNasa
otw kesini...😀😀si deasy klau disuruh tahan nafas terus kan bis pindah alam to pak pak 🤣🤣
Al Fatih
ceritanya bagus Bun,, sabar yaa Krn orang2 yg ber hati begitu lah,, yg bikin kisah ini ga bisa d lanjutkan lebih jauh lagi,, tetep semangat ya bun
azka karim
oke kak👍👍💪
Al Fatih
tuh kan Bu Hasna malah salah faham
Al Fatih
elra koq gitu,, ga boleh kan blm ijin sama daisy
Al Fatih
Inilah realita hidup yg ada Bun,, mereka ga puas jadi orang yg jahat d dunia nyata sj,, smpe2 mereka juga pengen eksis d dunia pernovelan.

Kayaknya hidup mereka ga tenang kalo ad org lain yg sukses,, seneng kalo orang lain merasa sedih. Orang kayak gitu,, kalo sdh kembali k tanah,, mqkn baru bisa tidak menjahati org lain.

Semoga Bu Hasna ga salah faham yaa,, takutknya malah ga mendukung Athan sama Daisy
Al Fatih
Akhirnya bertemu juga Syukur dan Athan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!