NovelToon NovelToon
Misteri Kampung Ibu

Misteri Kampung Ibu

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / spiritual / Iblis / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:73.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Byiaaps

Peraturan aneh yang ada di kampung halaman mendiang ibunya, membuat Maya dan Dika harus mengungkapnya.

Mereka seakan diminta oleh para tak kasat mata itu untuk membuka tabir kebenaran, akan adanya peraturan tak boleh keluar masuk desa saat hari mulai gelap.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kisah pasutri ini saat mendapat gangguan para tak kasat mata?

Baca secara runtun tanpa lompat bab agar dapat memahami dengan baik ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

“Pasti itu karena umpannya kurang 1, Pak,” ujar salah seorang anak buah Pak Kades, saat mereka tengah berdiskusi di ruangan kerja Pak Kades.

Masih menguasai amarahnya, Pak Kades tampak kecewa dan kesal. “Perewangannya kuat sekali. Benar-benar, 1 keluarga kurang ajar semua!”

Tiba-tiba saat malam itu, angin kencang berhembus di kediaman Pak Kades, hingga membuat barang-barang jatuh berserakan.

Tepati janjimu, manusia serakah!

Suara itu terus muncul dan menggelegar, hingga perlahan hilang.

“Astagfirullahaladzim,” ucap anak buah Pak Kades menutup matanya, saat melihat sosok nenek-nenek muncul di atas lemari, menyeringai ke arah mereka.

Setelah keadaan kembali normal, anak buahnya menyarankan tuannya untuk mencari sembarangan warga, siapa pun.

“Tidak semudah itu, mereka maunya Maya dan janinnya!” tolak Pak Kades.

***

Malam ini, Dika kembali mendapat jatah shift di hotel. Setelah kematian Roni, ia merasa lebih tenang karena tak akan mendapatkan gangguan lagi dari para tak kasat mata. Hingga saat diberikan waktu istirahat beberapa jam pun, ia bersedia tidur di kamarnya lagi.

"Ah, syukurlah sekarang sudah lebih tenang hidupku. Tinggal misteri Pak Kades itu saja yang masih membuatku penasaran,” ujarnya kemudian perlahan memejamkan matanya.

Kepuasannya itu didukung oleh tindakannya yang sengaja mencetak berita meninggalnya Roni dalam kolam renang, yang akan ia sebarkan pada warga di kampungnya, agar mereka tahu bahwa Roni tak dipenjara selama ini.

Namun saat baru memejamkan matanya, sekelebat ia melihat Lintang berada di luar jendela.

“Lah, kenapa dia muncul lagi. Astagfirullah, Lintang, Lintang,” ucapnya mengusap mukanya setengah kesal dan kaget.

Ingin masa bodoh karena ia cukup lelah dengan pekerjaannya seharian ini, Dika memutuskan untuk segera tidur.

Sayangnya, baru 1 jam terlelap, Dika kembali mengalami mimpi buruk.

Dalam mimpi itu, muncul sosok sang istri yang kembali mendapatkan gangguan. Dengan jelas ia dapat melihat bahwa istrinya itu sedang kesakitan hingga wajahnya memucat. Yang lebih membuatnya takut dan marah adalah, ketika ia melihat sosok nenek-nenek itu menaiki tubuh istrinya, seolah sedang berusaha mengambil bayi dalam perutnya.

"Tidak, jangan ganggu Maya. Jangan! Hadapi aku! Maya, bertahanlah.” Dika mengigau.

Tak lama, terjadi hujan deras dan angin kencang seperti kala itu di dalam mimpinya.

Pak Slamet dan istrinya juga kedua anaknya, lalu Bu Siti, tetangga depan rumahnya yang telah meninggal dan Agung secara bersamaan menolong Maya, dengan menarik tubuh nenek itu dari tubuh istrinya.

Anehnya, dalam mimpi itu juga Dika melihat sosok kakek dan nenek yang tampak familier baginya, tapi ia tak tahu siapa mereka. Dua orang itu juga yang turut menyelamatkan Maya. Sementara sosok nenek pengganggu itu dibantu oleh sosok berperawakan tinggi besar dan hitam legam seperti yang pernah ia lihat di rumah Pak Kades.

Mereka seakan saling beradu untuk menyelamatkan Maya.

“Maya, kamu tidak apa-apa 'kan, May? Maya!!!!” teriak Dika lalu terbangun dari tidurnya.

Nafasnya kembali terengah-engah, wajahnya ikut memucat. Perasaannya tak tenang memikirkan sang istri di rumah sendirian. Ia pun segera menghubungi Maya untuk menanyakan keadaannya.

“Iya, Mas. Aku baik-baik saja. Tadi memang sempat sakit seperti kemarin, tapi sudah membaik kok. Hanya, sedikit demam saja. Tapi aku sudah merasa lebih enak. Sekarang mau istirahat lagi,” jawab Maya dalam panggilan telepon.

Mimpi itu dirasakan Dika benar-benar seperti nyata.

***

Pagi ini, Dika buru-buru pulang untuk melihat keadaan sang istri. Saat tiba di rumahnya, tak sengaja ia melihat keadaan belakang rumah yang berantakan. Banyak daun berguguran di tanah, seperti baru saja ada angin topan. Tanahnya juga basah seperti baru saja terjadi hujan semalam.

“May, kamu tak apa-apa ‘kan?” Dika memastikan kondisi istrinya.

Maya mengangguk, wajahnya pucat. Dika memeluk erat tubuh Maya yang seperti menggigil. Padahal, suhu tubuhnya sedikit panas.

“Kamu benar tidak apa-apa, May?” tanya Dika lagi.

“Aku hanya lemas saja, Mas,” jawab Maya singkat.

Dika lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan secangkir jahe hangat untuk Maya agar badannya lebih segar.

Saat baru sampai di ruang tengah, ia melihat 2 foto berjajar yang tertempel di tembok atas. Setelah diingat-ingat, orang-orang dalam foto itu lah yang tergambar jelas dalam mimpinya semalam. Ternyata, mereka adalah eyang dan kakung Maya, orang tua Bu Tri. Pantas saja Dika merasa familier tapi tak tahu siapa mereka karena memang tak pernah bertemu.

“Kenapa mereka berkumpul seolah membantu Maya dari serangan setan-setan utusan Pak Kades itu ya? Aneh sekali,” ucapnya lalu melanjutkan langkahnya menuju dapur.

“Kasus Roni sudah beres, tapi kenapa rasanya masih ada yang janggal?” lanjutnya sembari mengaduk air dalam gelas.

Selesai membuatkan minum, Dika kembali ke kamar. “May, apa semalam hujan besar dan angin?”

Maya mengangguk, lalu menyeruput minumannya. “Apa di hotel juga sama?”

Dika terdiam, lalu mengangguk. Sejujurnya, ia tengah berbohong agar Maya tak kepikiran. Semalam, cuaca di kota sangat cerah, tak mendung sedikit pun apalagi hujan.

“Berarti benar, mimpiku semalam adalah kenyataan,” batinnya.

Tak lama, terdengar suara seseorang mengetuk pintu.

"Oh, Pak Bahar, ada apa, Pak?” tanya Dika ketika membukakan pintu.

Pria tua itu tampak memberikan sebotol minuman dan air dalam ember.

“Minumkan ke istrimu, ini daun bidara yang sudah ditumbuk dan dicampur air doa. Yang di sini, untuk mandinya,” ujar suami Bu Siti itu.

Tak banyak bertanya, Dika menerimanya dan mengucapkan terima kasih.

Setelah Pak Bahar pamit, Dika menghubungi Pak Kyai untuk menanyakan soal mimpinya semalam yang terasa nyata, termasuk orang-orang yang hadir dalam mimpi itu.

“Mereka yang sudah meninggal ini, meninggal dalam keadaan yang sama. Atau disebabkan oleh suatu kejadian yang sama,” jawab Pak Kyai.

Masih tak paham, Dika menanyakan maksud dari penjelasan Pak Kyai, ia bingung mengapa Maya terus mendapat gangguan.

“Nak Dika, dulu saya sudah pernah katakan bahwa kalian sedang diincar. Terutama istrimu juga janinnya. Mereka berdua seakan menjadi santapan lezat untuk para jin,” jelas Pak Kyai.

“Yang bisa saya lihat, mereka semua yang hadir dalam mimpimu, meninggal karena ditumbalkan oleh seseorang. Dan target selanjutnya adalah istri dan anakmu, makhluk-makhluk Laknatullah itu berusaha mendapatkannya," lanjut Pak Kyai membuat pandangan Dika datar dan hampa.

Seketika dugaan Dika semakin bulat. Bahwa apa yang selama ini ia lihat pada aktivitas Pak Kades setiap malam Jumat, adalah bentuk pemujaan untuk pesugihan. Bodohnya, ia tak menyadari hal ini. Padahal, clue yang ia tangkap begitu banyak, salah satu clue yang menguatkan adalah kekayaan Pak Kades yang hanya menjadi Kepala Desa, tapi mampu membeli sawah dan perkebunan warga.

...****************...

1
Eva Nietha✌🏻
Kadesnya jahat ini
Nur Bahagia
🤣
Nur Bahagia
walahh kok mati nya gampang banget si roni.. aturan di teror dulu sampe kejang2 😅
Nur Bahagia
Alhamdulillah dibantuin pak kyai 🤩
Nur Bahagia
jangan2 arwah nya keluarga pak slamet yg bantuin Dika untuk neror dio
Nur Bahagia
jangan2 mereka yg meninggal kaku di jadiin tumbal sama pak kades 😱
Nur Bahagia
😱😭
Nur Bahagia
kasian banget.. sendirian, bu siti juga udah ga ada 🥺
LILIANI LATIF
Luar biasa
LILIANI LATIF
Biasa
Nur Bahagia
tuh kan jahat
Nur Bahagia
sadis banget 😱
Nur Bahagia
Dika apes bener.. diliatin penampakan 2 langsung 😅
Nur Bahagia
jiaakhh pak spv ganggu orang lagi ngegosip aja 😁
Nur Bahagia
jangan2 pak kades nya jahat ini
Nur Bahagia
bagus nih cara berfikir nya Dika.. 👍
Nur Bahagia
wuahh ngagetin 😱
Cahaya
Luar biasa
Lina Suwanti
kasihan Agung.....
Lina Suwanti
mampir,, penasaran sm ceritanya setelah baca prolog..... saya suka cerita genre horor/misteri walau bacanya agak ngeri² sedap😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!