[Warning! Adult Romance]
Jeje tidak menyangka jika PS partnernya adalah seorang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shim Chung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAHM BAB 9 - Tawaran Damian
Damian berjalan ke arah kamarnya yang saat ini ada Jeje di sana. Tapi sebelum itu dia memerintah pelayan untuk membawa makanan ke kamarnya.
"Ingat semua harus bersih!" ucap Damian pada pelayan itu penuh penekanan.
"I-iya Tuan!"
Setelah itu, Damian memerintahkan anak buahnya yang berjaga di depan pintu untuk membuka pintu kamarnya.
"Silahkan masuk, Bos!" ucapnya saat pintu itu sudah di buka kuncinya.
Damian mengangguk dan masuk, dia melihat di dalam Jeje sudah bangun dan termenung tapi saat melihatnya masuk Jeje langsung salah tingkah.
"Tu... tuan, akhirnya kembali juga! Kita perlu bicara, Tuan!" ucap Jeje memberanikan diri.
Damian tidak ingin menanggapi Jeje terlebih dahulu sebelum memastikan gadis itu bersih, dia menatap tajam ke arah Jeje dan memerintah dengan gaya arogannya. "Jika ingin berbicara padaku, kau harus mandi dengan bersih!"
"Mandi? Tapi tadi pelayanmu sudah memandikan aku!" protes Jeje dengan menciumi bau tubuhnya. "Dan aku masih sangat harum!"
"Kau baru saja bangun tidur 'kan. Otomatis tubuhmu mengeluarkan keringat yang mengandung kuman! Cepat bersihkan dirimu tanpa membantah!" ucap Damian dengan nada mengancam.
Jeje tidak bisa berbuat apa-apa, jika dia ingin bebas dia harus menuruti apa kata pria arogan itu. Jeje berjalan ke arah kamar mandi dan cepat mandi dengan menggerutu.
"Apa pria itu mempunyai penyakit kebersihan diri?" kesal Jeje dengan menggosok tubuhnya dengan sabun.
Setelah mandi, Jeje mulai bingung karena tidak ada baju dengan terpaksa dia memakai kemeja Damian lagi. Dan itu membuat Damian menjadi geram saat melihat Jeje keluarkan dari kamar mandi.
"Saya sudah selesai mandi, Tuan!" ucap Jeje gugup melihat Damian yang memandangnya dengan tajam.
Damian mengeratkan gigi gerahamnya untuk berbicara pada Jeje. "Lepas bajumu dan buang!"
"Ta... tapi saya tidak punya baju, Tuan!"
"Ambil baju di walk in closet!"
Jeje buru-buru berjalan ke walk in closet di kamar itu, awalnya Jeje tertegun melihat semua barang-barang mewah Damian tapi dengan cepat Jeje segera mencari baju pria itu untuk dia pakai. Dan pilihannya jatuh pada kaos yang kebesaran saat dia memakainya.
Selesai mengganti bajunya, Jeje segera menemui Damian lagi. Kali ini dia harus berhasil membujuk pria itu supaya melepaskannya.
Damian melihat Jeje begitu seksi memakai kaosnya, dia tidak tahan ingin selalu berdekatan dengan gadis yang tidak membuatnya jijik itu.
"Kemarilah!" ucap Damian dengan menepuk pahanya.
Seperti sebelumnya Jeje bagai budak penurut pada tuannya. Saat dia mendekat, Damian menariknya untuk duduk ke pangkuannya.
"Satu hal yang harus kau tahu, aku tidak pernah memakai baju yang sama. Itu juga berlaku padamu!" ucap Damian dengan mengelus pipi Jeje.
"Mak.. maksudnya sekali pakai?" tanya Jeje yang tak habis pikir. Pantas saja baju-baju Damian tampak baru semua.
"Ya, begitulah."
Jeje semakin gelisah berada di dekat Damian, pria ini bukan saja arogan tapi juga misterius dan aneh.
"Tuan, bukankah saya sudah membayar kompensasi. Jadi bolehkah saya pulang?" tanya Jeje dengan gemetar.
"Kompensasi yang mana?"
"Tadi 'kan Tuan tidur dengan memeluk saya, bukankah itu termasuk membayar dengan tubuh?"
Damian tersenyum miring mendengarnya. "Jadi kau ingin pulang tanpa menjelaskan apapun padaku?"
"Um..."Jeje tampak berpikir. "Saya tidak ingin melakukan PS lagi karena merasa tabungan saya sudah cukup!"
"Tapi bagaimana dengan kepuasan? Apa itu sudah cukup?" tanya Damian yang membuat wajah Jeje merona mengingat momen-momen saat melakukan PS dengan pria itu.
sebelom nolong ketawa dulu ahh...