NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:34k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Merakyat dan Sederhana

Rey tersenyum melihat wajah bingung Lucia saat Rey menjelaskan. Mungkin saja dia tidak menyangka jika menjadi seorang sekretaris perusahaan besar memiliki hal spesial seperti itu, bahkan sebelumnya Lucia di beri tawaran mobil dinas tapi dia tolak karena Lucia tidak tahu menyetir.

Rey ingin memberikan waktu untuk Lucia bisa belajar terlebih dahulu tapi Lucia menolak. Dia lebih nyaman menggunakan transportasi umum, bahkan dia berdalih jika lebih baik gajinya saja yang di tambah untuk modal tabungan masa depannya bersama ibunya.

Rey mendengar itu merasa kagum. Lucia tidak hanya cerdas, cekatan dan cepat belajar hal yang baru. Dia juga jujur terhadap apapun. Dan itu yang membuat Rey kagum dengannya. Dia selau menjadi dirinya sendiri, tanpa ada yang harus dibuat-buat.

"Baik, Tuan. Saya akan menggunakannya sebaik mungkin," timpal Lucia.

"Apakah kau yakin bisa menggunakannya?" tanya Rey.

Lucia mengangguk dan memberikan penjelasan bahwa dia akan belajar untuk beberapa hari menguasai semuanya. Karena itu pertama kalinya dia akan menggunakan teknologi untuk mengatur jadwal. Biasanya di kantor yang lama, dia hanya menggunakan catatan dan juga stiky note untuk mengatur jadwal atasannya.

Rey kemudian menilai ucapan Lucia, bahwa dia akan mengajarinya sambil berjalan. dia ingin Lucia ikut bersamanya sambil mengajarkan menggunakan Ipad baru tersebut.

"Cepat buat schedule yang aku jelaskan dalam Ipad itu, setelahnya kita akan meninggalkan tempat ini," ucap Rey.

"Ke mana, Tuan?" taya Lucia bingung.

Rey hanya tersenyum.

"Hmm, aneh" batin Lucia.

Dia segera membuka bingkisan itu dan benar saja itu adalah Ipad dengan versi terbaru, dia bahkan sangat kagum dengan tampilannya. Lucia tersenyum dan menyalakannya. Saat layar telah menampilkan identitas brand nya, Rey berdiri dari tempat dan segera melangkah meninggalkan ruangannya.

Lucia mengikuti langkah kaki Rey untuk keluar dari ruangan tersebut.

Rey bercerita sepanjang jalan memasuki lift hingga koridor lantai dasar perusahaan tesebut jika semua jadwal dan rencana meeting, semua aktifitas dan berkas. Di simpan dalam file itu dan jika ada masalah, Lucia hanya perlu mengirim sebuah Email dan itu tidak akan lama, dia pasti akan membalas email Lucia.

"Apa lagi kau bertanya tentang perusahaan, aku akan mengedit file dan membalas laporanmu sangat cepat menggunakan itu," ucap Rey.

Lucia hanya mengangguk. Tapi matanya kemudian celingak celinguk, dia mencari sosok sopir pribadi Rey yang saat itu tidak memunculkan batang hidungnya. Biasanya dia sudah terparkir dengan mobil mewah yang terganti-ganti.

"Ah, dia tidak datang, aku menyetir sendiri hari ini menggunakan si besi tua," jelas Rey.

"Si besi tua?"

"Iya. Mobil peninggalan kakekku, aku beri nama besi tua," jelas Rey.

Lucia hanya menganguk mendengar ucapan Rey.

"Ya sudah, ayok pulang. Aku akan mengantarmu," ucap Rey kembali.

"Bukannya kita akan meeting di luar?" tanya Lucia.

"Tidak ada meeting, aku akan mengantarmu pulang," ucap Rey.

"Tidak usah Tuan, terima kasih. Saya tidak enak di antar pulang hampir setiap hari," ucap Lucia.

"Ha? Terakhir aku mengantarmu pulang tiga hari yang lalu, itu sudah lama," jelas Rey.

"Maaf, hari ini aku mau di jemput teman," ucap Lucia.

Wajah Rey berubah datar. Dia yakin pernah melihat Lucia di jemput oleh seorang pria yang wajahnya belum Rey lihat jelas tapi dia pernah melihatnya menggunakan sepeda motor dan memeluk Lucia mesra. Membuat rahang Rey mengeras tapi dia tidak memiliki hak apapun untuk menegur. Siapa dia?

"Oh, yang tempo hari aku lihat menggunakan warna motor dan helmnya sama, Ya? Biru?" tanya Rey dengan tersenyum simpul.

"Iya," timpa Lucia tersipu.

Sialnya, wajah tersipu Lucia terlihat jelas di mata Rey membuatnya hanya bisa membuang nafasnya kasar.

"Dia pacarmu?" tanya Rey spontan.

"Iya."

"Siapa namanya?" tanya Rey kepo.

"Pedro."

Untuk pertama kalinya pertanyaan seperti itu keluar dari mulut Rey, bahkan selama ini orang terdekat dengannya Bram atau Carlo. Dia tidak pernah bertanya siapa nama kekasih mereka. Tapi Lucia berbeda, dia semakin ingin tahu banyak tentangnya.

Seakan tidak ingin mengakhiri percakapan mereka dan masih ingin melihat Lucia, Rey tidak peduli kalau baru saja Lucia menyebut nama kekasihnya, orang yang berada di dalam hatinya. Rey selalu menemukan cara agar bisa bedua dengan Lucia.

Rey menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Jam berapa dia ingin menjemputmu?" tanya Rey kembali.

"Jam lima mungkin lewat sedikit," timpal Lucia biasa saja.

"Jam lima kan masih lumayan lama," jelas Rey.

"Tidak masalah, aku bisa menunggunya di cafe yang berada di depan sana," ucap Lucia dengan menunjuk ke arah Cafe kumuh berada.

"Kalau begitu, aku akan menemanimu untuk menunggu dia di sana, ay!" ucap Rey kemudian sudah memasuki mobilnya.

Lucia yang bingung pun, terdiam dalam beberapa detik kemudian memutuskan untuk ikut dengan Rey.

...----------------...

Trecaffe.

Rey memarkir si besi tua di tempat parkir dan melepaskan jas dan juga dasinya, dia juga menyimpan semua benda berbau pekerjaan kantor. Saat itu Rey hanya menggunakan setelan kemeja dengan kancing terbuka atasnya dan begian lengan di lipatnya ke atas, sehingga otot lengan itu sedikit terlihat.

Beberapa wanita melihat Rey yang berjalan menyusul arah Lucia menatapnya dengan tatapan macan yang sedang kelaparan. Mereka memutar badan mereka hingga melihat Rey duduk di hadapan Lucia yang saat itu tahu jika Rey mencuri perhatian semua orang yang berada di tempat tersebut.

Lucia kemudian menggelengkan kepalanya dan menepuk jidatnya.

"Ada apa?"

"Ah, tidak ada. Tidak apa-apa," timpal Lucia spontan.

Rey begitu tenang membuat Lucia sangat pensaran. Hal itu untuk pertama kali dia lakukan atau sudah pernah. Minum kopi di tempat yang sangat biasa seperti itu, tidak megah, tanpa ruangan ber-Ac dan ukiran bangunan yang megah. Cafe yang sangat sederahan di kebanyak tempat, dia berbentuk berjejer di pinggir jalan dengan kursi dan meja seadanya.

"Kau tidak merasa aneh?"

"Aneh?"

Lucia kemudian mengangguk. Dia menjelaskan bahwa saat itu banyak keanehan yang tidak di sadari oleh Rey. Yang pertama karena dia menerima untuk duduk di tempat yang sederhana dan yang kedua, perhatian orang-orang saat ini, terutama para wanita yang sedang duduk di tempat itu, juga sedang memperhatikan Rey.

Rey tersenyum mendengar penjelasan Lucia.

Rey bahkan segera menyerumput kopi yang di suguhkan oleh pemilik kedai.

"Kok bisa sih? Aku pikir golongan milliuner seperti tuan, tidak akan cocok dengan makanan dan minuman di kedai sepeti ini," jelas Lucia.

"Ya bisa saja. Jangan salah sangka, bahkan kedai seperti ini minumannya jauh lebih enak di banding kopi dan hidangan makanan yang berada di restauran bintang lima sekalipun," timpal Rey.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!