NovelToon NovelToon
WORST PRINCE

WORST PRINCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dan perjuangan hegemoni / Perperangan
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuseo

Kaisar Yussa Angevin, sang penakluk agung yang menguasai dunia, menemukan dirinya terlempar ke dalam dunia novel yang baru saja dia baca, "The Greatest War Against the Devil".

Sebuah novel tentang perang besar antara ras iblis dan manusia, dimana protagonis mengalami kegagalan dan iblis memenangkan peperangan.

Di dalamnya, Kaisar Yussa bereinkarnasi sebagai Pangeran Lucas De Valorian, pangeran terburuk sekaligus aib keluarga kerajaan.

Mampukah seorang Pangeran terburuk mengubah alur cerita novel dan menghentikan kehancuran dunia??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuseo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Shadow Sovereign

Lucas mengamati ruangan itu, pandangannya bergantian antara Arthur, Jorge, dan Marina, yang semuanya menatapnya dengan ekspresi yang aneh.

"Apa?" tanya Lucas dengan santai, seolah-olah tidak ada yang terjadi.

"Lucas, apa yang terjadi tadi?" tanya Marina, matanya bersinar penuh rasa ingin tahu.

"Apa maksudmu?" balas Lucas dengan lembut.

Marina mendekati Lucas dan duduk di sampingnya. "Tadi, sepertinya kamu sedang bertengkar dengan Kaisar," tanyanya penasaran.

Lucas hanya menggelengkan kepalanya sambil sedikit tersenyum untuk merespon.

"Pada usianya yang ke-13 tahun, dia memang seperti seorang anak kecil yang lugu" pikir Lucas, memandang Marina. "Apakah dia benar-benar Marina, Blooded Goddes Witch?"

Terlarut dalam pikirannya, Lucas merenungkan identitas Sang Blooded Goddes Witch.

"Apa yang bisa membuat gadis kecil yang polos ini menjadi seperti itu di masa depan?" Lucas memikirkan, sedikit bingung.

Marina, yang dari tadi tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, mencubit pinggang Lucas.

"Lucas!!" teriak Marina, suaranya dekat telinga Lucas. "Jangan mengabaikan aku!!" tambahnya dengan tegas.

Lucas terhenti dari lamunannya dan dengan lembut mengelus kepala Marina.

"Maaf," ujarnya lembut.

Jorge dan Arthur, yang menyaksikan interaksi itu, tersenyum hangat, merasa lega setelah momen tegang sebelumnya.

Mengakhiri keheningan itu, Lucas berbicara kepada Marina. "Marina, sudah larut malam," katanya. "Tidakkah kamu mau tidur?" tambahnya.

"Oh, anda benar," Jorge menyela, tiba-tiba sadar. "Nona muda, sudah waktunya untuk istirahat."

Marina memeluk Lucas erat. "Aku ingin tidur dengan Lucas," katanya dengan keras.

Jorge melirik Lucas, matanya diam-diam bertanya. Lucas menatapnya balik dengan tajam.

Jorge mengeluarkan keringat dingin karena tatapan Lucas, dan langsung tersenyum lembut pada Marina.

"Nona, bukankah Pangeran baru saja bangun setelah hampir tiga minggu tak sadarkan diri?" Jorge mencoba membujuk Marina.

Marina memalingkan kepalanya untuk melihat Lucas, tapi dia hanya tersenyum dan mengangguk.

Marina berbaring di tempat tidur Lucas, tapi Jorge segera mengangkatnya dengan satu tangan.

Jorge membungkuk hormat di depan Lucas. "Saya dan nona muda akan pamit, saya mengharapkan yang terbaik untuk Anda," katanya, masih memegang Marina.

Marina memprotes dengan keras, menangis di bahu Jorge.

"Lucas~" panggil Marina, suaranya tersendat oleh tangisannya.

"Dia memang ksatria yang setia," pikir Lucas sambil tersenyum, melambaikan tangan kepada Marina yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Lucas kemudian memandang Arthur. "Kau juga, beristirahatlah," katanya dengan lembut.

Arthur terlihat sedikit bingung, diam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Tuan, tapi..."

"Kau tidak mendengarnya?" tanya Lucas, suaranya sedikit lebih tegas. "Beristirahatlah. Itu perintah."

Arthur segera menundukkan kepala dalam penghormatan. "Saya pamit, Tuan," ucapnya cepat, sebelum dengan tergesa meninggalkan kamar Lucas.

Saat kamar sudah sepi dari kehadiran mereka, Lucas bangkit dari tempat tidurnya, merentangkan tubuhnya dengan santai.

"Akhirnya mereka pergi," gumam Lucas lega, langkahnya melangkah menuju jendela kamar.

Dari sana, dia melihat langit malam yang indah, seutas benang cahaya emas terlihat terhampar.

"Waktu kalian sudah habis," gumam Pangeran Lucas dengan senyuman tipis. "Para pengkhianat keluarga Kekaisaran."

"Namun, sebelum itu," Lucas melihat bayangannya di kaca. "Ini sedikit mencolok," ucapnya.

Dengan sekali gerakan tangan, penampilannya berubah drastis.

Dari seorang remaja berpakaian mewah, menjadi seorang pria dewasa berpakaian serba hitam, mengenakan pakaian khas seorang tentara bayaran. Setiap gerakan, setiap detail, terlihat sangat sempurna.

"Sudah cukup," pikir Lucas, memperhatikan penampilannya yang telah berubah.

Dia membuka jendela, angin malam menyapa wajahnya. Lucas melompat dari jendela, mengeluarkan sihir udara untuk memperlambat jatuhnya.

Meluncur di atas atap rumah, dia bergerak dengan cepat dari rumah ke rumah, mengikuti benang emas yang mengarah ke langit.

"Sudah lama aku tidak menggunakan kemampuan ini," gumam Pangeran Lucas, mengingat kembali kemampuan yang pernah dia pelajari dari dunianya sebelumnya. "Kemampuan yang aku tiru dari seorang assassin terbaik."

"Meskipun tidak sebaik dulu, setidaknya cukup," tambahnya sambil terus berlari.

Setelah beberapa saat, Lucas tiba di markas para assassin yang dulu mencoba membunuhnya.

"Sihir 'building demolisher', huh?" ucap Lucas sambil memandang sekitar yang sekarang hanyalah pepohonan rindang. "Sihir yang memanfaatkan ruang dan waktu untuk membuat sebuah bangunan menjadi tak terlihat."

Lucas meluruskan lengan kanannya ke samping, menciptakan pedang besi di telapak tangannya.

"Tapi sayang sekali," katanya sambil menebaskan pedangnya ke udara.

Udara terbelah oleh gerakan tajamnya, dan sebuah bangunan besar tiba-tiba muncul dari celah tebasan Lucas.

"Pedangku bisa menebas segalanya," ujarnya dengan percaya diri. "Bahkan ketiadaan sekalipun."

Orang-orang di dalam bangunan itu menatap Lucas dengan tatapan tajam yang penuh dengan kebencian dan niat membunuh.

"Hei, kumpulan pendosa," seru Lucas dengan suara yang tegas. "Siapa yang memberimu izin untuk menatapku?"

"Tentara bayaran?" Tanpa ragu, para penyerang langsung berlari menuju Lucas dengan niat membunuh yang jelas terpancar dari gerakan mereka.

Lucas melihat mereka mendekat dengan dingin, matanya tetap tenang meskipun dihadapkan pada ancaman yang besar.

"Nova Stellaris, Warp Wave," gumam Lucas dengan suara yang hampir tidak terdengar.

Seketika itu juga, ruang-waktu di sekitar Lucas melengkung, menciptakan efek distorsi yang membingungkan para penyerangnya.

Mereka yang berlari maju dengan penuh amarah tiba-tiba menemukan diri mereka terpisah-pisah di tempat yang berbeda, terjebak dalam kekacauan ruang-waktu yang diciptakan oleh sihir Lucas.

"Apa ini?!" teriak mereka, kepanikan tergambar jelas di wajah mereka karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Confuse, Neutralize power, Soul Explosion," seru Lucas lagi, suaranya terdengar tenang di tengah kekacauan.

Seketika, para penyerang kehilangan segala kekuatan mereka.

Pikiran mereka menjadi kacau balau, dan jiwa mereka terperangkap dalam kekacauan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Mereka menjadi gila, hanyut dalam gelombang energi yang menghancurkan jiwa mereka sebelum akhirnya meledak dalam ledakan yang mengerikan.

"Sebuah sihir yang langsung membunuh jiwa, tanpa adanya bentuk, bau ataupun warna," jelas Lucas dengan suara yang hampir terdengar kagum.

Setelah mengatasi para penyerang, Lucas melangkah masuk ke dalam bangunan yang menghadapinya. Saat dia berdiri di ambang pintu masuk, bayangan-bayangan gelap mulai mendekatinya.

Dengan suara yang hampir tak terdengar, Lucas berbisik, "Shadow Sovereign."

Sebuah kegelapan yang sangat pekat menyelimuti dirinya, membawanya ke dalam samudra kegelapan yang tak terhingga.

"Kekuatanku meningkat dan kelincahanku juga meningkat," pikir Lucas sambil menatap lengannya yang tertutupi oleh bayangan. "Aku juga merasa lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Aku bisa melihat, mendengar, dan merasakan segala sesuatu dengan lebih jelas."

"Tapi bagaimana bisa aku menggunakan setengah kekuatan Shadow Sovereign dengan tubuh lemah ini?" batin Lucas dengan sangat kebingungan.

"Aku akan memikirkannya nanti," ujarnya kepada dirinya sendiri, mencoba mengalihkan perhatiannya dari pemikiran tersebut.

Dengan langkah pasti, Lucas melangkah ke dalam bangunan, dibayangi oleh kegelapan yang menyertainya.

Di dalam, suasana gelap dan suram merayap di sepanjang koridor yang terbentang di hadapannya.

Di dalam bangunan itu, suasana gelap dan suram merayap di sepanjang koridor yang terbentang di hadapannya.

"Sepertinya ini akan memakan waktu yang sedikit lama," ucap Lucas, memperhatikan sekelilingnya dengan cermat.

1
thara_tta
Bang "penyucian" atau "pensucian"?
Thinker: penyucian, itu seperti sebuah perumpamaan untuk membersihian sesuatu yang kotor
total 1 replies
L K
kpn up lg ud pengen baca
arfan
terus semangat bos
Pzo Pza
bagus dan Kata kata nya tidak ada yang typo,
lebih bagus kalau Novel ini dilanjutkan Karena sangat seru
Jenn
novelnya seleraku banget, penasaran sama endingnya
Rony Wijaya
sma kayak manwa yg baru itu
Jenn
benci banget dh kaisar satu ini sama mc
piyo lika pelicia
semangat yah ☺️
piyo lika pelicia
sepuh 😌
Ray
bejir, sekuat apa tuh orang? menjadi seorang sword master terbaik di Kekaisaran yang menguasai dunia
CBJ
ap iya
Igris
Char God Complex?
Callian: Ril, gue juga mikir gitu
total 1 replies
Razali Azli
wow
Mhila izuna
mampir ni thor
V.MaryGrace
👣👣👣
Igris
OMAGAAAAAAAA DAMNNN
Igris
kok bisa
Gehrman
Ini MCnya OP, kah? 🤔
Thinker: mayan
total 1 replies
Gehrman
Istana Kekaisaran
Thinker: jir lupa
total 1 replies
Yuseo De Vincenzo
Chapter selanjutnya: Pembantaian putra putri Kekaisaran 🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!