NovelToon NovelToon
Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Pendekar Pilih Tanding II : Ksatria Bhumi Mataram.

Status: sedang berlangsung
Genre:Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:165.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Zakaria Faizz

Ah,..rasa- rasanya diriku perlu menemukan seorang guru yg mampu untuk mengajariku mendapatkan cara memiliki tenaga dalam, berkata pemuda itu di dalam hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakaria Faizz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2 Ada apa di puncak Merapi.

Lima orang yg berasal dari alas Siroban ini pun terkejut, termasuk juga dengan Ki Senggaru.

" Suiiiiiit "

Langsung saja Hantu dari alas Siroban itu bersuit nyaring sebagai isyarat kepada seluruh anak buahnya.

Dan dalam waktu yang sekejap saja keempat anggota dari Ki Senggaru ini berlompatan naik ke atas punggung kudanya masing-masing, termasuk pula Ki Senggaru.

" Heahh "

Mereka pun langsung meninggalkan dusun tirta ini dengan cepat tanpa memperdulikan lagi orang -orang yg ada di situ.

Kejadian yg berlangsung begitu cepat nya hingga membuat yg ada di situ terpana tanpa dapat melakukan apa-apa, hanya Ki Jagabaya lah yg berseru keras,

" Jangan biarkan mereka sampai lolos, kejar!" serunya dengan keras.

Hingga membuat yg lain pun tersentak kaget dan ingin mengejar kawanan rampok yg berasal dari alas Siroban itu.

" Jangan di kejar, biarkan saja mereka pergi" seru Wisanggra Kinangkin.

Pemuda yg telah berhasil mengalahkan para perampok itu meminta kepada para warga dusun tirta untuk tidak mengejar mereka.

" Mengapa tidak boleh di kejar kisanak?" tanya Ki Bekel dusun tirta ini kepada Wisanggra Kinangkin.

Pemuda itu langsung mengatakan kepada pemimpin dusun tirta ini agar sebaliknya tidak usah melakukan pengejaran terhadap Ki Senggaru dan anak buahnya itu sebab mereka itu tidak dapat di ketahui jumlahnya.

Boleh jadi jumlah para perampok itu memang cukup banyak sehingga nanti akan sama saja mengantarkan nyawa bila memburu mereka.

" Biarkanlah mereka pergi, yg penting kita disini semuanya dalam keadaan selamat dan tidak kurang suatu apa !" terang Wisanggra Kinangkin menjelaskan.

Ia pun segera di hampiri oleh Ki Wongso lemu dan membisikkan sesuatu ke telinga nya dan kepala nya pun mengangguk.

Tidak berapa lama Ki Bekel dan Ki Jagabaya pun menghampiri nya pula seraya bertanya,

" Kalau boleh tahu siapa kah kisanak ini dan berasal darimana?" tanya Ki Bekel .

Sejenak Wisanggra Kinangkin terdiam , ia pun mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling nya, baru kemudian ia menjawab pertanyaan dari Ki Bekel,

" Namaku Anggra Ki dan orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Ciblek dan aku berasal dari pedukuhan godean " jawab nya .

" Baiklah nak Anggra, aki , atas nama warga dusun tirta mengucapkan terima kasih atas pertolongan nya mengusir Hantu alas Siroban itu, dan kami mengajak nak Anggra untuk singgah dahulu di rumah!" ucap Ki Bekel.

Wisanggra Kinangkin pun menoleh ke arah Ki Wongso lemu , sebab ia mempercayai setiap ucapan orang tua itu yg merupakan sahabat dekat dari Ki Ranu, orang tua yg juga dekat dengan orang tuanya , Arya Rangkana.

Ada anggukkan kepala dari lelaki tua yg bernama Ki Wongso lemu itu.

Barulah Wisanggra Kinangkin mengatakan untuk menerima undangan pemimpin dusun tirta ini.

" Baiklah Ki Bekel , aku akan bersedia untuk singgah meski sebenarnya diriku masih ada urusan yg harus segera ku selesaikan !" ucapnya.

Bersamaan itu , maka Ki Bekel , Ki Jagabaya dan beberapa warga dusun tirta ini berjalan ke arah rumah Ki Bekel.

Dan diikuti oleh Wisanggra Kinangkin juga Ki Wongso lemu.

Pendopo rumah Ki Bekel pun menjadi sangat ramai sekali dengan kehadiran para warga , banyak diantara mereka yang merasa takjub dengan kehebatan dari sang dewa penolong mereka ini.

Sebab bagaimana pun juga mereka memang harus berterima kasih kepada pemuda itu, kalau tidak ada dirinya mungkin mereka sudah habis harta kekayaan nya dijarah oleh para perampok tadi.

Ki Bekel pun menyajikan makanan dan minuman sambil bertanya kepada tamu nya ini mengenai hubungan nya keberadaan nya di dusun tirta ini.

Oleh Wisanggra Kinangkin di jawab bahwa ia memang sengaja mampir ke rumah Ki Wongso lemu yg merupakan masih kerabat nya sendiri.

Wisanggra Kinangkin tidak mau terlalu membuka jati dirinya di hadapan warga dusun tirta ini termasuk juga kepada Ki Bekel.

Hal ini telah di wanti-wanti oleh Ki Wongso lemu sebab ia memiliki alasan tersendiri akan hal tersebut.

Hingga menjelang pagi barulah para warga dusun tirta ini secara berangsur angsur kembali ke rumah nya masing-masing.

Yg tinggal hanya beberapa orang saja.

Ketenangan orang -orang yg ada di pendopo rumah Ki Bekel ini tiba-tiba terusik dengan suara derap langkah kaki kuda yg cukup banyak jumlahnya dan sedang menuju ke tempat itu.

" Siapa mereka itu Ki Jagabaya?" tanya Ki Bekel kepada orang kepercayaan nya ini.

" Entahlah Ki Bekel !" sahut Ki Jagabaya.

Orang itu pun keluar dari pendopo rumah Ki Bekel dan mengumpulkan beberapa orang -orang nya.

" Kita harus bersiap !" ucap Ki Jagabaya kepada seluruh anggota nya ini.

Sedangkan Ki Bekel , Ki Wongso lemu dan Wisanggra Kinangkin serta beberapa orang sesepuh dusun tirta ini langsung bangkit dari duduk nya , mereka berdiri melihat ke arah suara langkah kaki kuda yang datang itu.

Hati orang -orang yg ada di tempat itu bercampur baur, ada yang yg masih kuat memegang senjata nya, ada yg masih menggenggam kentongan di tangan nya.

Dan banyak pula yang mengira-ngira yg datang itu adalah teman -teman dari si Hantu dari alas Siroban tersebut.

Namun akhirnya ketegangan yang dirasakan oleh warga dusun tirta ini menjadi cair setelah melihat yg datang itu adalah para prajurit Mataram yg tampaknya sedang meronda.

" Ah, ternyata Ki Rangga suralaya!" seru Ki Jagabaya setelah melihat siapa yang datang ini.

Ia melihat salah seorang pemimpin pasukan yang datang yg diterangi oleh cahaya obor yang terpasang di sekitar rumah Ki Bekel itu.

" He, ada apa ini, mengapa kalian semua nya nampak tegang sekali ?" tanya pemimpin pasukan kerajaan Mataram itu.

Ia menghentikan laju kudanya sambil mengangkat tangan kanannya, sebagai isyarat agar para prajurit nya pun berhenti.

Orang yang bernama Ki Rangga suralaya itu pun turun dari kudanya.

Bersamaan itu pula para prajurit Mataram lainnya pun ikut turun pula.

Mereka berjalan menuju ke rumah pemimpin dusun tirta ini.

" Silahkan, silahkan, Ki Rangga !" ucap Ki Bekel menyambut tamu nya ini dengan sangat ramah.

Maka Ki Rangga Suralaya pun duduk bersama Ki Bekel sedangkan beberapa orang prajurit langsung berjaga jaga di luar rumah itu.

Ki Rangga Suralaya pun menanyakan apa yang telah terjadi di dusun Tirta ini , sebab ia melihat masih banyak warga yang berjaga jaga di jalanan desa.

Oleh Ki Bekel di terangkan bahwa baru saja terjadi perampokan di desa nya ini .

Sehingga membuat mereka masih melakukan penjagaan di tempat ini.

" Perampokan?" tanya Ki Rangga Suralaya terkejut.

Karena baru sekali ini ia mendengar ada kejadian perampokan di dusun tirta ini.

Karena selama ini daerah itu cukup aman dari gangguan para perampok.

" Jadi kemana sekarang perginya perampok itu serta dari mana asal mereka ?" tanya Ki Rangga Suralaya lagi.

" Beruntung lah Ki Rangga , para perampok itu telah berhasil di usir oleh nak Anggra ini , mereka berjumlah lima orang dan berasal dari utara tepatnya dari alas Siroban!" jelas Ki Bekel.

" Dari alas Siroban , apakah ia adalah Hantu dari alas Siroban Ki Bekel?" tanya Ki Rangga Suralaya .

Perwira prajurit dari Matar itu sangat terkejut mendengar penuturan dari Ki Bekel ini.

" Benar Ki Rangga , orang itu adalah kawanan rampok yg di pimpin oleh Si hantu dari alas Siroban itu !" jawab Ki Bekel.

1
Iskandar Muda
Lumayan
Iskandar Muda
Kecewa
Andalas 476
kurang kerjaan juga nih MC ,knp gk KEPALA atau DADA nya yg di Panah...jadi manjangin cerita aja dah..
Umar Muhdhar
2
Umar Muhdhar
1
Sarip Hidayat
waaaaaaah ripuh nie
AbhiAgam Al Kautsar
kinangkin kenapa kau tak menyamar saja.. sangat beresiki klo kau hy pake caping bambu yg lebar
Windy Veriyanti
Aji Saka hanya mengedepankan egonya, tanpa mau mawas diri.
Tentu gurunya telah mempertimbangkan siapa utusan yang pantas dan mumpuni dalam kanuragan untuk menghadiri pertemuan mewakili Padepokan Elang Canggah
Windy Veriyanti
you're next, Ki Kiwo Sentolo...akan menyusul kakak seperguruanmu 👊😈😤
AbhiAgam Al Kautsar
nice....
Ami Gumay
hebat....
Umar Muhdhar
1
Windy Veriyanti
akhirnya Bahuro menyusul adiknya...
benar kata anggota perampok, Bahuro hanya bermulut besar 😥
AbhiAgam Al Kautsar
mantap nyooo
Umar Muhdhar
1
Windy Veriyanti
sebentar lagi giliranmu, Bahuro 😤😈👊
AbhiAgam Al Kautsar
jangan kasih napas
Sarip Hidayat
maju terus jangan kasih kendor... ciblek
Umar Muhdhar
1
Windy Veriyanti
prajurit tapi juga jadi perampok 😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!