Dulu Dara sangat membenci laki-laki yang menjadi pacarnya karena usia laki-laki itu lebih muda lima tahun darinya. Setelah lama tidak bertemu, laki-laki itu kini menjadi kepala rumah sakit ditempatnya bekerja.
Tapi di pertemuan kali ini, laki-laki itu seolah tidak mengenali Dara lagi membuat Dara jadi bertanya-tanya. Dan karena sikap cueknyalah yang membuat Dara bertekad membuat laki-laki itu jatuh cinta lagi padanya. Dapatkah Dara melakukan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan Gagal
Setelah tiba diparkiran, Zyan meminta Emilio dan supirnya keluar lebih dulu, meninggalkan ia berdua dengan Dara. "Nanti istirahat di ruangan aku aja, kita makan siang bareng," pesan Zyan sebelum mereka berpisah ke tempat masing-masing. "Aku pesankan makanan kesukaan kamu."
Dara mengangguk, sebelum dia membalikkan badan untuk keluar, Zyan telah menarik tanganya.
Cup.
Dara terkejut karena Zyan mengecup keningnya, tapi justru ia berkata. "Disini juga donk," pintanya menunjuk pada bibir.
"Belum waktunya," jawab Zyan sambil mengusap rambut Dara yang panjang.
Dara mengerucutkan bibir. "Emang kapan waktunya? Setelah kita nikah?" Tebak Dara asal. Dia jadi heran sendiri, sebagai laki-laki kenapa Zyan bisa menahan diri untuk tidak menciumnya.
"Emang mau nikah muda?"
"Mau, mau. Aku mau banget, asal sama kamu," sahut Dara seperti anak kecil membuat Zyan jadi gemas dan menarik hidung bangir gadis itu.
"Kamu gemas ya? Kalau gemas ayo cium aku, aku mau. Kalo kamu gak mau berarti kamu gak normal," cetusnya karena sejak semalam ia menantang Zyan tapi Zyan sama sekali tidak terpancing.
Zyan terkekeh. "Jangan mancing-mancing, aku kalau udah kepancing gak bisa cuma sebatas cium loh."
"Uhhhh takut. Udah ah, aku masuk dulu." Dara keluar dari mobil Zyan, dan bertemu dengan Emilio yang masih menunggu sang atasan.
"Warning!" ujar Dara memberi peringatan pada Emilio. "Kamu udah lihat sendiri kan kalau aku sama Zyan udah jadian, jadi kamu juga harus hormat juga sama aku."
"Ya, ya, ya. Aku akan patuh kalau pak Zyan yang meminta," sahut Emilio. "Tapi sebelumnya aku akan membawa pak Zyan ke dokter syaraf terlebih dahulu untuk memeriksakan mungkin ada sedikit otak pak Zyan yang geser." Jawaban Emilio itu sangat membuat Dara geram, karena laki-laki itu sejak awal sangat menyebalkan.
Dari ujung parkiran, Kiara melihat Dara keluar dari mobil Zyan langsung menanyakan hal itu pada Emilio.
"Kenapa Dokter itu datang bersama Zyan?" tanya Kiara menghampiri meja Emilio.
"Dokter yang mana?" tanya Emilio yang belum tahu maksud pertanyaan Kiara.
"Dokter umum itu, kok dia keluar dari mobil Zyan? Ada perlu apa?"
"Oh," Emilio manggut-manggut. "Tapi bukan tugas saya untuk menjawab pertanyaan Anda, Dokter."
Kiara berdecak kesal. "Nyebelin banget sih, tinggal jawab aja juga," dumel Kiara meninggalkan meja Emilio.
* * *
Jam istirahat, Zyan sudah memesan beberapa menu spesial dan menyajikanya diatas meja. Zyan tersenyum melihat deretan makanan kesukaan Dara itu. Sembari menunggu sang pujaan hati datang, Zyan merapikan penampilanya terlebih dahulu dan menyemprotkan parfum ke kulit leher serta kemejanya.
Ceklek.
"Say-" kalimat Zyan menggantung ketika melihat yang datang bukanya Dara tapi Kiara.
"Zyan, makan siang ditempat kemarin yuk. Aku mau makan mie kocoknya lagi, enak banget soalnya mie-nya.," ajak Kiara belum melihat meja Zyan.
"Sorry Ki, hari ini aku nggak bisa," tolak Zyan.
"Kenapa?" Mata Kiara menangkap deretan kotak makanan diatas meja Zyan, sejak awal masuk tadi dia sudah mencium aroma masakan namun Kiara tidak menyangka Zyan akan membawa banyak makanan ke ruanganya.
"Aku sudah janji akan makan siang bersama Dara," jawab Zyan tanpa ada yang ia sembunyikan dari Kiara.
Mendengar itu Kiara merasakan nyawanya seperti ditarik, sakit sampai ke ubun-ubun. Tak banyak tanya lagi, Kiara meninggalkan ruangan Zyan dengan perasaan yang hancur.
Tapi nampaknya Zyan belum beruntung, kencan berbalut makam siang hari harus gagal karena hingga sore hari Dara tidak juga datang keruanganya.
"Dibangsal UGD dan IGD sangat ramai, Pak. Dokter Dara juga tidak sempat istirahat dan belum makan sama sekali," ujar Emilio melapor pada Zyan.
aku rasa pengorbanan zyan slm ne udh terlalu bnyk tanpa ada timbal balik
Masa Bruno mau pake " org pinter " secara Bruno lulusan luar negrii 👍🏿
thanx udah up thor
Dara kepo y???