NovelToon NovelToon
Istri Kedua Suamiku

Istri Kedua Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:468.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Tya

Betapa hancurnya perasaanku, saat aku tau suamiku menikah diam diam di belakangku dengan temanku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Malam itu, suasana di ruang ini terasa sangat sepi dan sunyi. Aku merasa kesepian, seolah hatiku menjadi satu dengan keheningan malam.

Hanya terdengar bunyi jarum jam dinding yang berdetak pelan dan suara televisi yang masih menyala dengan volume rendah. Aku melihat jam dinding, ternyata sudah pukul satu malam.

"Rea, kenapa kamu belum tidur?" tanya Mama, terbangun dari tidurnya. Wajahnya tampak mengantuk, namun mata yang penuh kekhawatiran terpancar jelas.

"Iya, Ma, maaf ya, aku membuat Mamah bangun. Pasti ketikan aku di laptop tadi terdengar berisik ya, Ma?" sahutku dengan senyum kecut.

"Gak, Nak. Mamah cuma mau minum," jawab Mama sambil duduk di pinggir tempat tidur.

"Mamah mau minum? Sebentar, ya, Ma, Rea ambilkan," ucapku cepat. Aku beranjak dari kursi yang aku duduki dan berjalan mendekati meja di samping tempat tidur Mama.

Mengambil botol air putih dan menuangkannya ke dalam gelas, aku lalu mengulurkan gelas itu ke tangan Mama.

Mama mengangguk sambil tersenyum tipis, menatapku dengan pandangan yang hangat. Aku kembali duduk di kursi, merenungi kesunyian malam yang seakan mencerminkan keadaan hatiku saat itu.

Kami berdua hanya saling pandang, menikmati keheningan yang seolah menjadi teman kami di malam yang sunyi itu.

Malam itu, suasana kamar rawat Mama begitu hening dan sunyi. Aku terus menatap layar laptopku, berusaha menyelesaikan pekerjaanku sebelum tidur. Mama yang terbaring lemah di ranjang, melihatku dengan kekhawatiran.

"tidur nak, jangan bergadang gak baik," seru Mama lemah.

"iya mah, sebentar lagi, rea ke sofa lagi ya mah, kurang sedikit lagi," seruku sambil berusaha tersenyum.

"iya nak," balas Mama dengan senyuman yang lemah.

"Mamah tidur lagi mah, biar besok mamah sehat dan mamah bisa pulang," seruku sembari mengusap punggung tangan Mama.

"iy anak," sahut Mama dengan suara parau.

Aku kembali duduk di sofa yang terletak di sudut kamar, melanjutkan pekerjaanku. Mataku mulai berat dan rasa kantukku sudah tidak tertahankan. 

Aku memutuskan untuk menyudahi pekerjaanku dan tidur di sofa. Saat itu, aku melihat tubuh Mama seperti kedinginan. Dalam tas yang kubawa, aku menemukan sebuah selimut kecil.

Aku mengambilnya dan menutupi tubuh Mama yang rapuh dengan lembut. Setelah memastikan Mama merasa hangat, aku akhirnya tertidur di sofa dengan perasaan tenang, berharap esok hari mama bisa pulang.

Keesokan paginya, sinar mentari yang menusuk membangunkan Kimberly. Dengan lincah, ia berdiri dari tempat tidurnya dan menghampiri aku yang masih terlelap dalam mimpi.

Rasanya aku masih ingin tidur, namun Kimberly terus membangunkanku.

"Jam enam kak," seru Kim dengan semangat."

Huam," jawabku masih dengan mata yang setengah tertutup.

"Kamu mau pulang?" tanyaku dengan suara parau.

"Iya kak, mamah ya?"Aku menganggukkan kepalaku.

Kimberly membuka pintu bangsal yang terbuat dari kayu, berjalan keluar dengan langkah pasti.

Aku berusaha bangkit dari tidurku, mengucek mataku yang masih mengantuk.

"Rea, mamah mau mandi," seru mama dari tempat tidurnya.

"Iya, mah," jawabku sambil menghela napas.

Aku turun dari sofa yang telah menemaniku semalaman, berjalan mendekati tempat tidur mama yang berada di sudut ruangan.

Tangan mama tampak lemah saat mencoba untuk bangkit dari tempat tidur. Aku bergegas membantu mama untuk turun dari tempat tidur dan menggandeng tangannya masuk ke dalam kamar mandi yang terletak di sebelah kiri bangsal.

Suasana pagi yang hening membuat aku sadar betapa berartinya waktu yang kami habiskan bersama. Terlepas dari rasa kantuk yang masih menggelayut, aku berjanji pada diri sendiri untuk selalu ada untuk mama dan Kimberly, dalam suka maupun duka.

Setelah membantu Mama mandi, aku juga membantunya memakai pakaian. Aku ingin memastikan Mama nyaman sebelum aku berangkat kerja.

"Nanti Mama sama Bibik lagi ya, Ma. Rea mau berangkat pagi, nanti kalau boleh pulang, Bibik disuruh telepon aku," ujarku lembut sambil membetulkan kerah baju Mama.

"Siap, Rea. Kamu semangat ya, Nak," sahut Mama sambil tersenyum.

"Iya, Ma," jawabku dengan semangat.

Tak lama kemudian, Suster datang membawa obat dan sarapan untuk Mama. Aku menoleh kepadanya, "Suster, mau minta tolong, boleh?"

"Iya, Mbak. Ada apa?" tanya Suster dengan ramah.

"Nanti kalau Bibik belum sampai ke sini, aku titip Mama ya," pinta ku dengan sopan

"Beres, Mbak," jawab Suster sambil tersenyum.

Suster pun keluar dari ruangan, aku mulai menyuapi Mama dan memberikan obatnya. Wajah Mama tampak tenang, dan aku merasa sedikit lega karena tau Mama akan baik-baik saja meskipun aku harus pergi bekerja.

Aku berharap Bibik segera sampai agar aku bisa bekerja dengan tenang, dan Mama tetap mendapatkan perawatan yang baik.

Setelah selesai menyantap sarapan pagi dan menelan obat yang diresepkan dokter, aku menyalakan televisi untuk menemani mama yang sedang berbaring di ranjang. 

Tidak terasa waktu terus berjalan, aku menoleh ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Aku sadar bahwa sudah saatnya untuk bekerja.

"Ma, aku mau berangkat kerja dulu ya," ucapku sambil mencium kening mama.

Aku mengambil tas kerjaku yang berisikan laptop dan juga tas kecilku yang berisi perlengkapan pribadi.

 Aku kemudian keluar dari bangsal mama dan berjalan menuju lift yang terletak di ujung lorong.

Meskipun sudah sering berkunjung ke rumah sakit ini, namun rasanya tetap saja tidak nyaman berada di lingkungan yang penuh dengan orang sakit. 

Apalagi saat ini aku belum mandi dan merasa kurang percaya diri untuk bertemu dengan orang lain.Aku menekan tombol lift, dan tak lama kemudian pintunya terbuka. Aku segera masuk ke dalam lift dan menekan tombol untuk menuju lantai dasar. 

Selama perjalanan turun, aku mengingat bahwa aku belum memakai masker. Aku merogoh isi tas kecilku dan menemukan masker yang ingin kugunakan.Begitu pintu lift terbuka di lantai dasar, aku segera melihat sekeliling mencari masker untuk aku pakai menutup sebagian wajahku.

Aku melihat ada seorang petugas rumah sakit yang sedang berjalan di ujung lorong sana, mengambil masker.

Dengan langkah cepat, aku berjalan ke arah lorong tersebut untuk mengambil masker yang disediakan oleh pihak rumah sakit.

Akhirnya aku memakai masker, jadi lebih PD saat berpapasan dengan orang lain, melangkahkan kakiku menuju halaman rumah sakit. 

Suasananya sangat rame dengan kedatangan para pasien, dan juga beberapa perawatan yang akan bergantian shift. 

Aku segera masuk kedalam mobil, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju ke rumahku, sesampainya di rumah pintu terkunci berarti bibik sudah jalan ke rumah sakit.

Syukurlah mamah gak lama sendirian, aku mengambil kunci rumah yang berada di bawah pot bunga, aku segera membuka pintu rumah dan langsung masuk kedalam kamarku bersiap siap untuk mandi.

****

1
Ani Sukmayati
author mn nih up nya ,,,, luama bnget dah
Adinda
jangan lemah buktikan kamu bisa
Dela
cinta boleh asal ada logika..udah jelas ada arka dan mamanya yg mau nerima anda dengan tulus tapi masih mau ama delvin ygvjelas maknya gak suka..ya resiko elu nangis terus..karna sakit hati gak d anggep maknya si dolphin
Itoh
dikit dikit mewekkk bkin ksel aja
Itoh
mumet nih author nya yg d ats d tulis ceo natep sinis ke rena tpi pas bwhnya ko rea bikin puyeng
Dela
lengkap tuh pas seperti yg anda mau..cihh gampang banget jatuh cinta..
Dela
itu aka terus yg d umbar buktoon aja anda bisa bersikap PROFESIONAL
Dela
bodoh sekali anda..cobalah cara yg berkelas dan elegant bicara sama lawan jenis..ngaku gak ada hubungan apa2 tapi ngeliatin jeleousnya ma cowok yg d suka keliatan banget mupengnua jeng..meski siti janda jgn berkesan murah liatin quality mu
Dela
situ aja bodoh lw suka jangan terlalu d liatin gak cocok banget ma karakter tokohnya..katanya trauma ma hubungan di pdkt in ma cowok kegeeran..hadeeehh
Dela
sini mau sana mau
Sity Herfa
blokir bego ngapain nyimpen no mantan
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Saadah Rangkuti
mampir kk author ☺️
Tya: trimakasih kak 😘
total 1 replies
wlysnpr
muter muter alurnya. hadeh
wlysnpr
bertele.tele critane
AsmaJii
jadi males
dikit dikit nangis
dikit dikit nangis
christina paya wan
semoga rea brjodoh dgn delvin ya thor
christina paya wan
mendatar sja jln critanya..jd bosan
Iyas Masriyah
Luar biasa
nur nanang
betullll berulang2 terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!