Kata siapa lahir di keluarga tentara itu menyenangkan? Tidak sama sekali!
Aku, Anjali Geraldyn ingin sekali kabur dari rumah karena peraturan ketat yang ada di dalam rumah.
Bahkan aku harus menikah dengan seorang tentara yang usianya jauh dariku! Aku benar-benar membenci hal ini!
Apakah lambat laun Anjali akan mencintai suami tentaranya itu?
Cerita ini di buat hanya untuk penghibur semata, tidak ada niat untuk menyinggung orang, pangkat dan pekerjaan sama sekali✌🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khintannia Viny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA
Arsena menyantap makanan dan minumannya dengan lahap, bahkan Arnold hampir saja tertawa melihat tingkah Arsena yang ternyata seperti anak kecil itu.
“Jadi gimana? Kamu mau menerima perjodohan ini?” tanya Arnold.
Mendengar pertanyaan Arnold kembali membuat Arsena diam, dia menghentikan aktifitasnya dan menoleh ke arah Arnold sambil menaruh sendok yang ada di tangannya.
Wajah yang awalnya terlihat menggemaskan kini berubah menjadi serius, tatapan yang awalnya terlihat seperti anak kecil yang menggemaskan, sekarang berubah menjadi tatapan orang dewasa yang mengintimidasi.
“Bisakah kita berkencan selama lima kali dulu? Aku ga bisa langsung menolak atau menerima perjodohan ini hanya dengan satu kali pertemuan, jadi aku minta kamu mau bertemu denganku lagi selama beberapa kali.” Jelas Arsena.
Arnold tersenyum lebar lalu menganggukkan kepalanya, “Baiklah, aku juga sepertinya akan senang hati berkencan denganmu selama beberapa kali lagi.” Ucapnya.
Mendengar jawaban dari Arnold membuat Arsena terpaku melihat senyuman laki-laki tampan itu dan ternyata laki-laki itu tidak seburuk yang di katakan oleh saudara kembarnya.
Ya! saudara kembar! Arsena adalah orang yang akan di jodohkan dengan Arnold, sedangkan perempuan yang saat ini bersama Arnold adalah Arumi kakak Arsena, sejak kecil Arumi di haruskan untuk mengalah dan memberikan semua kebahagiaan untuk Arsena yang memang sangat lemah sejak kecil.
Arsena seringkali keluar masuk rumah sakit karena demam, Arsena memiliki banyak sekali alergi, Arsena sering terkena batuk dan flu membuat kedua orang tua mereka selalu mengutamakan Arsena di bandingkan Arumi.
Itulah kenapa Arsena dan Arumi tumbuh menjadi wanita yang sangat berbeda, Arsena memiliki sifat yang angkuh dan sombong karena merasa dirinya akan selalu menjadi prioritas, sedangkan Arumi adalah wanita yang berhati sabar dan selalu mengalah terutama kepada sang adik.
FLASHBACK
Setelah mengetahui kalau dia akan di jodohkan dengan seorang tentara, Arsena langsung masuk ke dalam kamar Arumi dengan wajah yang kesal.
“Kamu kenapa Sena?” tanya Arumi dengan lembut saat melihat wajah sang adik.
“Papa mau jodohin aku sama tentara!” ucap Arsena kesal.
“Loh bagus dong, pasti orangnya gagah, punya gaji tetap lagi, jadi kamu ga perlu khawatir sama masa depan kamu.” Balas Arumi.
“Aku ga mau! Dari dulu aku maunya sama pengusaha yang lebih kaya raya! Gaji tentara berapa sih Rum? Aku ga mau!” ucap Arsena.
“Ya terus kamu mau gimana? Kan yang jodohin kalian papa sama mama, kalo mau nolak ya ke mereka aja bukan ke aku.” Balas Arumi.
“Ga bisa! kamu tau kan papa gimana? Kalo sampe aku nolak mereka pasti marah!”
“Terus mau kamu gimana Sena?”
“Gimana kalo kamu yang gantiin aku buat ketemu sama dia? Kamu ketemu sama dia atas nama Arsena dan langsung tolak aja!” ucap Arsena memberi ide.
“Gila ya?! ga mau! Itu ide yang buruk Sena! Aku ga mau ikutan di marahin papa dan mama!” ucap Arumi menolak.
“Aku mohon Rumi, lebih baik aku tidak pernah melihat wajahnya, aku tidak ingin merasa bersalah saat menolaknya.”
“Terus kamu pikir aku ga akan merasa bersalah?”
“Kan kamu menolak atas nama Arsena bukan Arumi.”
“Engga, pokoknya engga!” tegas Arumi.
“Rumi, aku mohon jangan seperti ini, aku ga mau di jodohkan, please hanya bertemu sekali dan kamu langsung menolaknya, setelah itu kalian tidak akan pernah bertemu lagi bukan?” Arsena terus merayu saudara kembarnya itu.
Entah berapa lama Arsena merayu Arumi sampai akhirnya Arumi mau dan terjadilah pertemuan antara Arumi dan Arnold.
FLASHBACK END
***
Anjali dan Radit akhirnya tiba di camp, Nurul yang sejak tadi khawatir langsung berlari memeluk tubuh sahabatnya itu.
“Jeli, gue khawatir banget sama lo! Kenapa lo bilang ke tenda gue tapi lo ga nyamperin gue?” tanya Nurul dengan nada tulus mengkhawatirkannya.
“Sorry Nur, gue ngeliat lo lagi seru banget ngobrol sama yang lain jadi gue ga mau ganggu lo.” Balas Anjali.
“Lo ga akan pernah ganggu gue Jeli! Emang pernah gue bilang lo ganggu? Engga kan?” ucap Nurul yang di balas anggukan oleh Anjali.
“Udah ah ga usah lebay deh, yang penting gue sekarang udah baik-baik aja kan.” Ucap Anjali sambil melepaskan pelukan Nurul perlahan.
“Ah lo ga ada romantis-romantisnya Jel!” protes Nurul kesal.
Anjali terkekeh mendengar protesan Nurul lalu dia merangkul lengan Nurul dengan erat.
Nurul pura-pura mengalihkan pandangannya ke arah lain, lalu ekspresinya berubah saat melihat Radit, dia langsung melepaskan tangan Anjali yang melingkar di lengannya lalu dia berjalan menghampiri Radit.
“Om, makasih ya udah nemuin Jeli dan bawa dia dengan selamat.” Ucap Nurul.
“Hem, itu emang tugas saya.” Balas Radit.
Nurul langsung berjalan meninggalkan Radit dan kembali menghampiri Anjali.
“Lo ngapain sih Nur?” tanya Anjali yang terlihat tidak suka sahabatnya berbicara dengan Radit.
Gue cuma bilang makasih aja karena udah nemuin lo, dia tadi khawatir banget loh waktu lo hilang Jel, bahkan gue tau kalo lo ilang karena dia nyariin lo.” Jelas Nurul.
“Dia nyariin gue? Kenapa?” tanya Anjali.
“Lah, lo nanya gue, terus gue nanya siapa?” balas Nurul yang membuat Anjali kesal.
Anjali yang kesal langsung terdiam dan memutuskan untuk kembali ke tendanya.
Sedangkan Nurul yang tidak tahu kenapa sahabatnya itu kesal hanya bisa menghela napas panjang lalu menyusulnya ke tenda.
"Jel, lo kenapa mendadak badmood gitu sih? Jangan bilang lo ga bilang makasih sm om Radit ya!?" tanya Nurul.
"Bilang lah! Gue tau diri juga kali Nur!"
"Terus kenapa muka lo langsung bete gitu? Bukannya lo harusnya seneng udah di bantuin sama sang pujaan hati?" goda Nurul sambil tersenyum jahil.
"Gue ga mau ngelanjutin pertunangan ini." ucap Anjali dengan serius.
Mendengar ucapan Anjali membuat kening Nurul mengerut heran.
"Kenapa Jel? Setau gue hubungan kalian baik-baik aja kan? Tadi juga gue liat dia ngasih minum ke lo." ucap Nurul.
Akhirnya Anjali menceritakan semua yang dia dengar, percakapan Radit dengan seorang wanita yang di pastikan seorang dokter yang ada di sana.
"Serius lo Jel? Terus gimana? Lo jangan mau kalah Jel! Lo tunangannya!" ucap Nurul.
"Terus kenapa kalo gue tunangannya? Dia masih belum selesai sama masa lalunya Nur!"
"Orang tua om Radit pasti ga setuju sama hubungan mereka karena sesuatu, itu kenapa mereka menjodohkan kalian."
"Lo lebih berhak atas om Radit karena lo mendapatkan dukungan dari orang tuanya, lo harus buat dia jadi milik lo, hanya milik lo Jel!" jelas Nurul.
"Engga ah! Bales dendam sama Calvin aja gue belum, gimana mau ngerebut hati orang yang masih ke isi sama masa lalunya?" balas Anjali.