Calvin Carroll adalah sosok yang paling ditakuti didunia karena kiprahnya sebagai pimpinan sebuah organisasi.
Tiba-tiba kabar tentang dirinya pensiun dari segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan organisasi bawa tanah maupun organisasi pembunuh menghebohkan dunia internasional.
Calvin dijuluki sebagai Dewa pembantai oleh musuh-musuhnya karena caranya mengeksekusi setiap musuh yang menjadi target pembunuhannya sangat sadis dan brutal
saat ini dia hanya menjalani kesehariannya dengan menjadi menantu mitra lokal dan melayani istrinya yang super cantik dari sebuah keluarga yang berpengaruh dikota Astana.
sang istri yang bernama Stella Valentino dari keluarga Valentino salah satu keluarga teratas dikota Astana.
Shella selalu berusaha untuk mencari cara agar calvin meninggalkannya, namun walaupun berbagai cacian dan hinaan yang dia terima dari Stella, Calvin sebisa mungkin bersabar menghadapi perlakuan istrinya yang semena-mena.
Ikuti terus Kisahnya dan jangan lupa di vote ya?👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Yang Mengizinkanmu Datang
Stella merasa merinding saat memikirkan adanya kemungkinan dia diawasi secara diam-diam dan konsekuensi dari hal itu.
Tiba-tiba sebuah pikiran terlintas dibenaknya, dia mengerutkan kening lalu bertanya, "Jika perangkat penyadap itu dilepaskan oleh orang yang sama lalu buat apa mereka memasangnya?"
"Aku Masi belum yakin." Cassie menatap telepon yang dibongkar dan menambahkan, "Kecuali orang lain telah menghapus hasil penyadap itu."
Orang lain? Siapa? Stella menyilangkan tangan didepan dadanya dan menatap ke kawasan pusat bisnis melalui jendela kaca besar dikantornya. Dia tidak bisa menghilangkan perasaan kalau dia sedang diawasi. "Menurutmu siapa?"
Cassie merenung sejenak sebelum menjawab, "Hanya petugas kebersihan dan sekertaris kamu Vivian yang bisa masuk kedalam kantormu secara bebas. Kecuali kalau ..."
"Kalau?" Stella mengangkat alisnya sedikit.
"Kecuali itu dilakukan oleh orang yang ahli." kata Cassie.
"Aku mengerti. Kamu boleh pergi sekarang." Stella duduk dan menelpon seseorang. Setelah Cassie keluar dari kantornya, "Awasi Vivian, perhatikan apa dia pernah berinteraksi dengan seseorang yang mencurigakan?"
Di Rumah besar Stella ...
Saat Calvin sedang membersihkan dinding rumah besar itu, sebuah Rolls-Royce phantom melaju ke komplek dan berhenti didepan rumah besar itu.
Richie berjalan menuju rumah itu dan menyeringai saat melihat Calvin sedang bersih-bersih. "Pak Calvin, saya yakin kehidupan sehari-hari anda bisa begitu memuaskan dan bermakna."
"Hentikan omong kosongnya, dan berikan saja laporanmu!" balas Calvin sambil menatap tajam kearah Richie.
Seringai bercanda terlihat jelas diwajah Richie saat dia melihat kearah Calvin. Tiba-tiba sebuah benda hitam melesat keluar dari tangan Richie dan melesat kearah Calvin Dengan kecepatan tinggi.
Membelakangi Richie, Calvin menyipitkan matanya tiba-tiba.
Suara mendesign!
Kemudian dia mengulurkan tangan dan mengepalkan tinjunya.
Seketika, Calvin mencengkram benda hitam itu ditangannya lalu menatap Richie dengan dingin kemudian menyeringai konyol, "Wow pak Calvin, gerakanmu masih lincah sama seperti sebelumnya."
Jangan menguji aku dengan ekspresimu yang aneh itu, aku akan selalu mengira bahwa serangan itu sebagai ajakan debat." kata Calvin dengan dingin.
Richie tertawa, "Saya hanya bercanda dengan anda, jangan terlalu serius."
Kemudian Calvin merentangkan telapak tangannya untuk melihat benda hitam itu, dan menyadari bahwa benda itu adalah perangkat digital dengan lampu merah redup yang berkedip.
Richie bersandar di pintu dengan tangan disilangkan didadanya dan menjelaskan, "Ya benar, saya melepaskan alat penyadap dan kamera tersembunyi didalam kantor Nona Stella."
Pada saat itu, ekspresi Calvin menjadi gelap, dan dia langsung mencengkram benda itu Hingga hancur menjadi bubuk. Lalu bergumam, "Firasatku benar, seseorang telah menjadikan istriku sasaran."
Sebelum Cassie menemukan perangkat yang dipasang dikantor Stella, Calvin sudah menginstruksikan Richie untuk menyusup ke menara Valentines corporation pada Tengah malam untuk memeriksa dan menyingkirkan benda-benda yang mencurigakan.
"Pak Calvin, bagaimana Anda tahu, didalam ruangan nona Stella ada perangkat penyadap dan kamera tersembunyi?" Richie bertanya dengan penasaran.
Setelah mendengar pertanyaan Richie , Calvin menjawab, "Aku menemukan perangkat penyadap di baju Stella, kalau orang itu memasang di bajunya, pasti mereka memasang juga di kantornya."
"Kalau begitu, ini pasti pekerjaan seorang pembunuh profesional. Artinya, ini bukan lagi pertempuran bisnis biasa." nada suara Richie menjadi lebih dingin dipenuhi dengan rasa haus darah.
Ekspresi Calvin juga menjadi gelap, dan sulit untuk menebak apa yang sedang dipikirkannya. Dia bertanya-tanya, apa yang sedang diinginkan oleh orang yang menyewa pembunuh itu terhadap Valentines corporation, situasi ini, lebih serius dar persaingan bisnisnya. Namun Stella masih belum tahu tentang kekacauan mengerikan yang sedang dia hadapi ini.
"Ngomong-ngomong, ada aktris terkenal dengan wajah yang menarik dari kerajaan sakura. Global Group mengatakan bahwa, anda hanya perlu menelpon mereka untuk menerbangkan wanita itu ke Astana dengan jet pribadi, untuk menemani anda." kemudian Richie mulai bersikap misterius dengan senyum nakal diwajahnya.
"Pergi sana ... Mereka semua jelek dan tidak bisa dibandingkan dengan istriku." Calvin tidak sabar kemudian dia melambaikan tangannya untuk menyuruh Richie pergi.
"Hah ... Bukannya anda selalu ingin tidur dengannya sebelum datang ke Astana. Namun sekarang, semua tentang 'Istri anda' tapi anda tetap tidak bisa menyentuh istri yang ada bilang cantik itu, gumam Richie.
Tidak kah menurutmu aku tidak tahu apa yang diinginkan orang dari kerajaan sakura? Katakan kepada mereka untuk menghentikan omong kosong itu sebelum aku menghancurkan kelompok mereka." Calvin mencibir dan menunjukan foto pernikahan yang baru saja dia bersihkan, "Lihatlah betapa cantiknya istriku, tidak ada wanita jalang diluar sana yang bisa menandingi kecantikan istriku!"
"Oke, saya paham Pak Calvin. Nona Stella adalah yang tercantik diseluruh dunia, anda sudah tidak bisa lagi diselamatkan, Pak Calvin ." Richie tidak berani bicara buruk tentang Stella, karena dia yakin, Calvin akan mengajaknya bertarung jika dia melakukannya.
Di ikuti dengan suara yang menggelegar, Rolls-Royce phantom itu melesat pergi meninggalkan rumah besar itu.
Setelah membereskan rumah, Calvin membuat masakan rumahan dan menyiapkan makanan itu ketempat yang sudah dia siapkan, lalu dia menemukan sepeda tua usang dan kotor di garasi untuk dia kendarai ke menara Valentines corporation.
Begitu dia sampai dia langsung naik lift menuju lantai paling atas menara Valentines corporation, saat lift terbuka dia langsung menuju meja resepsionis dan berkata, "saya mencari nona Stella!'
"Apakah anda punya janji?" resepsionis itu bertanya tanpa mengangkat kepalanya.
"Tidak! Tidak ..." jawab Calvin.
"Nona Stella tidak akan menemui siapa pun yang tidak punya janji dengannya."
"Bisakah kamu memberitahunya kalau ini aku!" Calvin tersenyum pahit.
"Anda ..." resepsionis itu akhirnya mengangkat kepalanya dan melirik Calvin yang tampak sembrono dengan mengenakan kemeja putih usang. Tidak hanya itu, kepulan asap rokok dari mulutnya perlahan memenuhi area resepsionis.
"Kamu pikir kamu siapa? meminta bertemu dengan nona Stella? Keluar dari sini pengemis!" sambil menutup mulutnya, resepsionis itu memarahinya sambil melambaikan tangannya yang lain untuk mengibas asap rokok.
Mendengar hinaan dari resepsionis itu, Calvin tetap tenang dan menjawab, "Kau dapat dengan muda memverifikasi identitas saya melalui panggilan telpon."
"Nona Stella adalah CEO perusahaan Valentines Corporation, dan beliau adalah wanita yang sangat sibuk, kurasa beliau tidak akan punya waktu untuk bertemu orang seperti kamu!"
Resepsionis itu hanya mencibir dan mengancamnya, "Pergi dari sini sebelum saya memanggil petugas keamanan."
Sesaat kemudian, segerombolan orang mengerubunginya dimeja resepsionis. Calvin tidak punya pilihan selain mengaku, "Aku adalah suami nona Stella."
"Suami nona Stella?" resepsionis itu tercengang oleh pengakuan Calvin. Dia memperhatikan Calvin sebentar lalu sebelum tertawa terbahak-bahak, "Bagaimana mungkin kamu bisa menjadi suaminya? Kamu pikir kamu siapa?"
Tak lama setelah itu, orang-orang yang berada disekitar membicarakannya saat mereka memperhatikan Calvin dari ujung kaki sampai ujung kepala, "Apakah dia pernah bercermin dulu sebelum dia mengaku sebagai suami nona Stella? Sungguh pria yang tidak tahu malu!"
"Lagi pula, dia hanyalah seorang pengemis, mengapa penjaga keamanan membiarkannya masuk?"
Gelombang penghinaan yang diterima Calvin begitu luar biasa, namun Calvin tetap berdiri ditengah kerumunan dengan santai sambil menatap resepsionis itu dengan tatapan mengejek.
"Beraninya kamu menghina reputasi nona Stella?"
Setelah resepsionis itu menghubungi seseorang melalui telepon, tak lama berselang, dua penjaga keamanan muncul dan langsung menyerang Calvin.
Saat itu, Calvin hanya menatap mereka dan mundur selangkah, sehingga kedua satpam itu saling menabrak. para petugas keamanan bertukar pandang dan berteriak, "Tangkap dia!"
Disaat yang sama, Calvin mengangkat tangannya dan menciptakan embusan angin yang membuat penjaga keamanan itu terbang melintasi ruangan.
Kekuatan yang begitu kuat, sehingga mereka menabrak dinding dan membuat retakan seperti jaringan laba-laba.
Gerakan cepat Calvin, sampai tidak ada yang bisa melihatnya dengan jelas.
Sementara itu, dikantor CEO, Stella sedang mengadakan pertemuan dengan Addie, untuk membahas kerja sama mereka.
Seketika dia mengerutkan kening saat mendengar keributan diluar.
"Permisi sebentar," Stella tersenyum pada Addie dengan sopan lalu meninggalkan ruangannya.
Begitu dia menerobos kerumunan, dia melihat para karyawan mengelilingi dan bergosip tentang Calvin yang sedang memegang termos makan ditangannya.
Setelah melihat penampilan tak terduga Calvin diprusahaan, amukan emosi muncul dalam hati Stella dan berteriak, "Siapa yang mengizinkanmu datang ketempat kerjaku?"
**********