🏆Juara Satu Fiksi Modern Jalur Kreatif
Bagaimana jadinya, jika seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, harus di penjara hingga 12 tahun lamanya?
Padahal pemuda itu tidak pernah melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan kepada orang orang yang menuduhnya. Dia di Fitnah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Atas kasus pembunuhan seorang pemuda yang tak lain adalah teman satu kelasnya.
Lalu apa yang selanjutnya pria bernama Jo itu lakukan? Setelah dinyatakan bebas dari hukuman yang dia jalani? Mampukah Jo menemukan para dalang yang sudah memfitnah nya dengan sangat keji?
Dan nilah perjuangan Jo.Yang Dinobatkan sebagai seorang mantan Narapidana yang melekat sampai akhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedekatan Jo Dan Pablo
"Bagaimana rasanya? Apakah sakit?" tanya Pablo sambil melempar sapu tangan ke arah Jo.
Mendengar pertanyaan dari pria berusia 40 tahun itu. Jo pun langsung tersenyum sinis.
"Tentu saja sakit. Apakah kau kira aku telah mati rasa!"
"Hahahaha....!! Maaf, tapi ini adalah salah satu cara, agar mereka mempercayai bahwa kau telah ku siksa setiap harinya. Mungkin mereka bertanya tanya di dalam hati. Karena, walaupun kau sudah ku pukuli, tapi tetap saja kau tidak mati sampai detik ini."
"Cih...! Dasar om sialan! Lihat saja, sebelum aku bebas, aku akan memberikan balasan setimpal untukmu." Jo melempar sapu tangan yang dia gunakan untuk mengompres luka miliknya kearah wajah Pablo.
Dan tentu saja hal itu membuat Pablo menjadi tertawa terpingkal pingkal, begitu juga dengan para napi yang lain. Mereka sangat menyukai melihat kedekatan dari kedua bos mereka.
"Bos...! Kalian benar-benar akrab. Sangat cocok menjadi paman dan keponakan." goda para napi yang lain.
Lalu Jo pun bangkit dari duduknya mendekati Pablo, yang sedang duduk di atas tempat tidur papan. Setelah itu Jo memeluk tubuh pria paruh baya itu sambil menyebut Pablo sebagai paman nya.
"Terimakasih paman Pablo. Kau telah menyelamatkan nyawaku, sehingga aku bisa bertahan sampai lima tahun di tempat terkutuk ini."
"Sama sama Jo. Kau sudah ku anggap sebagai keponakan ku sendiri. Jadi sudah menjadi tanggung jawabku untuk menjaga mu sampai kau terbebas dari masa hukumanmu. Dan sekarang waktu mu di tempat ini masih tersisa 7 tahun lagi. Dan waktu 7 tahun lagi itu, bukanlah waktu yang sebentar Jo. Jadi manfaatkan keadaan yang ada, kau harus menjadi pemuda genius dan kuat sebelum keluar dari tempat ini. Aku akan memberikan semua ilmu yang aku miliki sebelum seorang ketua Mafia. Dan aku yakin, kelak kau akan menjadi ketua mafia paling hebat di benua ini Jo."
Mendengar perkataan Pablo, membuat Jo menjadi tersentuh. Lalu Jo pun bangkit dari duduknya dan berlutut di hadapan Pablo.
Melihat apa yang dilakukan oleh Jo, membuat Pablo menjadi terkejut. Dengan cepat dia memegang kedua bahu Jo agar bangkit dari hadapannya.
"Hei...! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berbuat seperti ini?" tanya Pablo menatap tidak suka.
"Biarkan aku seperti ini paman. Aku ingin bersumpah di hadapanmu, jika aku akan menjadi penerus mu dan setia kepada mu untuk selamanya. Aku berjanji akan membangkitkan kembali kelompok mafia Dragon di negara ini, dan aku akan membalaskan dendam mu kepada orang orang yang telah menjebloskan mu ke dalam tempat terkutuk ini. Itu ada sumpah ku Paman. Kau akan ku bebaskan sehingga kau bisa keluar dengan menaikkan wajah Secara bangga."
Kedua mata Pablo, langsung berkaca kaca mendengar sumpah yang diucapkan oleh pemuda yang ada di hadapannya.
Kini hubungan mereka berdua sudah sangat dekat, Dan Pablo ingin menyatukan darah mereka agar bisa menjadi satu darah.
Lalu Pablo mengeluarkan sebilah pisau kecil yang teramat sangat tajam. Dan dia mengarahkan pisau itu ke pergelangan tangan Jo.
Melihat apa yang dilakukan oleh Pablo. Membuat para napi yang menyaksikan hal itu menjadi terkejut. Apa yang akan bos mereka perbuat? Apakah bos mereka akan melukai Jo?
"Bos...! Jangan bos...!" teriak para napi secara bersamaan.
Hingga detik kemudian...
Sreeekkkk......
Darah segar langsung menetas dari pergelangan tangan Jo, lalu dengan cepat, Pablo menghisap luka kecil yang dia goreskan itu.
Jo membulatkan mata sempurna, apa yang sebenarnya ingin pamannya lakukan.
"Paman! Kenapa kau menghisap darahku?" tanya Jo tak kalah terkejut.
"Sekarang, lakukan hal yang sama." titah Pablo, yang juga membeset pergelangan tangannya.
Hingga darah segar keluar, dan dia arahkan ke mulut Jo. Tanpa banyak bertanya, Jo langsung mengikuti perintah paman nya itu. Dia menghisap darah yang keluar dari luka tangan Jo.
Melihat hal itu, Pablo tersenyum puas. Setelah itu dia menepuk nepuk pundak Jo sambil berkata.
"Bagus bagus, sekarang darah kita sudah masuk ke dalam tubuh mu dan tubuhku, Itu artinya kita telah menjadi saudara sedarah. Kau adalah keponakan ku Jo. Dan kau akan menjadi pewaris untuk kekuasaan ku kelak." ucap Pablo tersenyum bangga.
Setelah itu, Pablo melanjutkan pembelajarannya kepada Jo, guna memperkenalkan tentang ilmu internet dan juga Cyber. Pablo ingin menberikan yang terbaik kepada Jo, menggunakan Laptop yang sudah lama dia simpan rapi di dalam penjara tersebut.