My Duda Favorit

di mobil.

" Daddy bagaimana dengan motorku" tanya sersan.

" orang suruhan Daddy sudah membereskan" jawab Adam dan sersan hanya mengangguk anggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

" Daddy sudah mengizinkan mu libur " ucap Adam lagi sedangkan Sean dan Elson sudah ia tugaskan kepada sang kepala pelayan dan ia menyuruh John untuk mengantarkan kedua putranya ke sekolah

" baik."

" kamu baik baik dirumah Daddy ke kantor dulu" sersan tidak menjawab tapi ia mengangguk kan kepalanya.

sesampainya di kantor senyum Adam tak pernah luntur membuat para karyawan heboh pasalnya Adam sangat jarang tersenyum terhadap para karyawan.

bahkan John heran melihat perubahan Adam sangat drastis tapi ia senang dengan mood tuannya yang sangat baik hari ini mungkin meeting hari ini pasti sangat lancar.

di apartemen Mirah.

" kak apa mereka sudah pulang" tanya Alfiansyah yang sudah melihat kedatangan Mirah.

" sudah" jawab Mirah dengan singkat.

" Kak apa aku boleh bertanya"

" apa..?"

" waktu makan tadi tuan Adam selalu melihat kakak loh" ucap Alfiansyah dengan menaik turunkan alisnya.

membuat Mirah jadi tersipu malu mendengar ucapan dari adiknya tidak di pungkiri ia juga bisa merasakan tadi kalau Adam selalu menatapnya.

" lalu aku harus apa "

" kak wajahmu memerah apakah di ruangan ini kurang dingin" tanya Alfiansyah dengan berpura pura terkejut.

" Alfi diam kau.." ucap Mirah dengan memalingkan wajahnya ke samping tidak tahan dengan godaan dari Alfiansyah.

" hahahha..." tawa Alfiansyah dengan renyah kakaknya ini sungguh lucu sekali kalau sedang malu.

"bukannya kamu sedang kuliah" tanya Mirah dengan mengubah topik pembicaraan.

" Iyah ini perintah dari ayah kok" jawab Alfiansyah sambil memakan kripik yang ada di meja dan matanya fokus ke layar televisi.

Mirah menghela nafasnya dengan kasar.

" tapi disini kita ada mansion kak kenapa tidak kesana saja" tanya balik Alfiansyah.

" apakah aku tidak boleh tinggal disini"

" ah.. bukan seperti itu menurut ku kakak membuang uang saja"

" intinya aku tidak mau kesana"

" yah baiklah terserah kamu saja"

sedikit bocoran tentang keluarga Mirah jadi ayahnya adalah orang asli A.S dulu, stev adalah seorang mafia, sama seperti adam yang berkebangsaan Amerika, setelah menikah dengan Maryam Humairoh stev memutuskan pindah ke Indonesia dan meninggalkan dunia gelap nya dan tinggal di tanah air sang istri.

Alfiansyah tidak berbicara lagi dan mulai fokus menonton TV.

sedangkan di kantor Adam tidak bisa fokus dengan pekerjaan nya dirinya masih memikirkan tentang permintaan Sersan bahkan saat rapat pun ia sama sekali tidak fokus beruntung nya ada john yang mewakili nya.

permintaan sersan dan Elson apakah memang ia harus menikahi Mirah yang notabennya adalah masih gadis dan ia berada adalah keluarga dari Smith.

" huh..."

dirinya bimbang langkah apa yang harus ia buat jika menikahi Mirah penghalangnya adalah agama dan restu dari Mirah ataupun keluarga nya apakah ia diterima dengan stausnya yang mempunyai anak tiga ini.

Adam tidak munafik bahwa ia merasa telah jatuh cinta kepada Mirah entah sihir apa yang diberikan oleh Mirah kepadanya sehingga ia dengan cepat menyukainya apalagi dengan sersan dalam semalam telah membuat sersan berubah begitu pula dengan Elson yang juga langsung menyukai Mirah dengan hanya sekali pertemuan.

padahal mereka sangat pantang jika ada mommy baru tapi ini...

Adam langsung menyambar jas nya dan meninggalkan ruangan nya.

" John kau handal kantor aku ingin pulang"

" tuan apakah ini tentang para tuan muda." tanya John biasa memang jika tiba tiba mau pulang pasti tidak jauh jauh dengan hal para ketiga putranya itu.

" tidak ini urusan lain" jawab Adam.

" baik tuan" John kadang merasa prihatin dengan tuannya tapi ia juga salut bisa menjaga ke tiga putranya tanpa seorang istri apalagi dengan pekerjaan yang tidak main main.

" semoga tuan segera mendapatkan kebahagiaan" doa John.