NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:44.4k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hormon Ibu Hamil?

Malam hari tiba dengan tenang. Lampu-lampu di rumah besar milik Arsen dan Anita menyala lembut, menebar cahaya kekuningan yang hangat di setiap sudut ruangan. Meja makan telah rapi setelah makan malam sederhana mereka—menu rumahan yang disiapkan oleh Arsen, terdiri dari sup ayam bening, nasi hangat, dan sedikit tumisan sayuran. Anita makan dengan lahap walau tidak sebanyak biasanya. Arsen menemaninya di meja makan, berbicara ringan mengenai hari kerja mereka, sambil sesekali mencuri pandang ke arah istrinya yang tampak tenang malam ini.

Setelah makan, Anita kembali ke kamar untuk mengganti pakaian dan bersantai. Arsen masih menyelesaikan beberapa dokumen ringan di ruang kerja, sesekali memeriksa jadwal esok hari. Suasana rumah tetap hening, hanya sesekali terdengar suara angin malam yang berembus di luar jendela.

Anita berdiri di depan lemari pakaian sambil mengancingkan gaun tidur biru mudanya. Kemudian berpindah ke meja rias untuk menyisir rambut supaya tidak berantakan setelah dia ikat, baru saja selesai menyisir rambut ketika tiba-tiba dadanya terasa sesak. Ia berhenti sejenak, tangannya menggenggam sandaran kursi rias. Perutnya bergejolak pelan, lalu semakin kuat seperti ada sesuatu yang hendak mendesak keluar.

“Ah…” gumamnya lirih, satu tangan menyentuh perutnya. Rasa mual itu datang begitu cepat, tanpa peringatan.

Anita melangkah cepat ke kamar mandi, seakan tubuhnya tahu ke mana harus pergi sebelum pikirannya sempat memproses. Detik berikutnya, tubuhnya sudah membungkuk di atas kloset. Ia muntah hebat—isi perutnya yang baru saja diisi dengan makan malam buatan Arsen keluar tanpa ampun. Setiap hentakan dari lambungnya membuat tubuhnya menggigil.

Sedangkan di ruang kerja, Arsen tampak sedang mengunjungi asistennya mengenai laporan yang dia minta namun sampai saat ini belum ada juga email yang masuk.

"Maaf Tuan, saya baru merekap laporannya tadi. Akan segera saya kirim"

"Ck, kau ini. Padahal sudah aku minta saat hendak pulang, seharusnya sudah kau kirim beberapa jam yang lalu" seru Arsen menegur sang bawahan karena sikapnya yang tidak profesional.

"Sekali lagi saya minta maaf, Tuan"

"Ya sudah, cepat kirimkan file nya"

Meskipun telinganya tengah fokus menelpon tetapi Arsen bisa mendengar suara keributan dari luar, entah darimana asalnya tetapi yang jelas itu suara Anita yang sedang muntah hingga suaranya terdengar sampai ke ruang kerja Arsenio.

Arsen yang tengah memegang ponsel segera berdiri dan berlari kamar, menghampiri sumber suara tanpa pikir panjang, membiarkan telpon tersebut masih tersambung tanpa sempat Arsen matikan.

Arsen berlari ke arah kamarnya, disana dia tidak menemukan Anita, tetapi matanya menangkap pintu kamar mandi yang terbuka sedikit. Pria itu lantas mendorongnya perlahan, dan mendapati Anita bersimpuh di depan kloset dengan tubuh sedikit membungkuk. Rambutnya yang panjang tergerai menutupi sebagian wajahnya. Wajahnya pucat, dan bahunya tampak gemetar.

“Anita!” seru Arsen panik sambil segera menghampiri dan berlutut di samping istrinya. Ia menyibakkan rambut Anita ke belakang, lalu dengan lembut memijat tengkuk wanita itu.

"Huekkk....!!"

"Huekkk....!!"

Anita muntah lagi, kali ini lebih hebat dari sebelumnya. Suaranya mengerang pelan di sela-sela napasnya yang memburu.

“Anita, apa yang terjadi? Kamu merasa mual lagi” tanya Arsen cemas.

Anita hanya mengangguk perlahan. Ia tak bisa menjawab karena setiap mulutnya terbuka dirinya pasti ingin langsung muntah.

"Hueekkkk....!!"

"Tunggu sebentar, aku akan mengambil minyak hangat" Arsen berlalu dan membuka kotak obat, disana dia mengambil minyak hangat berwarna hijau kemudian kembali lagi ke kamar mandi.

Arsen mengoleskan cairan tersebut ke beberapa bagian tubuh Anita yang sekiranya bisa membantu meringankan rasa mual Anita.

Setelah beberapa saat, Anita bersandar lemas ke dinding kamar mandi, menarik napas panjang yang terdengar tidak stabil.

"Sudah merasa lebih baik?" tanya Arsen yang di anggukin pelan oleh Anita.

“Rasanya… lebih parah dari kemarin. Mualnya tak tertahankan, dan sekarang perutku juga sakit… melilit sekali,” ucapnya pelan.

Arsen menatap wajah istrinya yang basah oleh keringat dingin. Ia mengambil handuk kecil dari dekat wastafel dan mengusapkannya perlahan ke kening Anita.

“Kau makan cukup tadi, bukan? Dan vitaminnya juga sudah diminum,” gumam Arsen, lebih kepada dirinya sendiri.

Anita mengangguk, wajahnya masih meringis menahan nyeri. “Iya… semuanya sudah kumakan"

Arsen berpikir apa yang sekiranya membuat Anita tiba-tiba muntah dan muncul rasa nyeri.

"Sepertinya kau kelelahan, Anita. Kau bekerja hari ini dengan kondisi hamil, seharusnya kau istirahat sampai beberapa hari" duga Arsen.

"Tapi aku sama sekali tidak merasa lelah. Aku juga tidur siang sepulang dari ruko. Badanku tadi baik-baik saja. Tapi entah kenapa, tiba-tiba mualnya datang lagi… lalu jadi seperti ini setelah makan malam”

Arsen menggigit bibir bawahnya, berpikir cepat. Mungkinkah Anita mual karena memakan masakannya? Tetapi jika benar ada yang salah seharusnya Arsen juga ikut merasakan, atau mungkin ini hanya hormon biasa dari ibu hamil.

Ia mengulurkan tangan, membantu Anita berdiri perlahan.

“Ayo, kita ke tempat tidur dulu. Setelah itu, kita pergi ke dokter,” ujarnya mantap.

Namun Anita menggeleng pelan. “Jangan sekarang, Pih… Aku hanya ingin berbaring. Mungkin besok pagi akan membaik seperti kemarin.”

“Tapi, perutmu sampai sakit begitu. Ini tidak biasa, Anita. Aku tidak mau ambil risiko.”

Anita tersenyum lemah. Ia menyentuh tangan Arsen dan menggenggamnya. “Aku tahu papih khawatir. Tapi aku sungguh tidak merasa ada yang sangat serius. Mungkin ini hanya bagian dari gejala kehamilan awal. Lagipula… aku terlalu lelah jika harus ke rumah sakit sekarang. Kumohon, izinkan aku beristirahat malam ini. Jika besok pagi tidak membaik, kita pergi ke dokter.”

Arsen menatap wajah istrinya dalam diam. Wajah itu memang tampak lelah, tapi juga menunjukkan keteguhan hati yang biasa ia lihat pada Anita. Ia menghela napas, lalu mengangguk.

“Baiklah… tapi dengan satu syarat. Kau harus bilang sejujurnya kalau sakitnya bertambah parah. Jangan tahan sendiri,” ucapnya tegas.

Anita membalas anggukan itu dengan pelan. “Iya. Aku janji.”

Dengan bantuan Arsen, Anita kembali ke tempat tidur. Arsen membantunya berbaring dengan posisi yang paling nyaman. Ia lalu mengambil bantal hangat dan meletakkannya di perut bawah Anita, berharap bisa sedikit meredakan rasa melilit itu. Ia juga menyelimuti tubuh istrinya dengan lembut, lalu duduk di tepi ranjang sambil mengusap lembut punggung Anita.

“Tidurlah, aku akan menjagamu malam ini,” bisiknya.

Anita memejamkan mata, mengatur napasnya yang mulai perlahan. Rasa sakit di perutnya masih terasa, namun pelan-pelan, kehangatan dari botol air dan pijatan lembut Arsen membuat tubuhnya sedikit lebih tenang.

“Terima kasih, pih…”

Arsen tidak menjawab. Ia hanya mencium kening Anita dan tetap duduk di sana, berjaga dalam diam.

1
Halimah
Mending Anita cerai aja lah sm Arsen dr pd dia harus menderita trs menerus karna punya suami yg ga tau diri
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen suami yang nggak punya pikiran,dia ingin nya kesenangan dirinya sendiri,dasar Arsen laki-laki pecundang /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Ma Em
Anita kalau emang merasa Arsen sdh tdk peduli lagi sama Anita lebih baik Anita jgn memaksakan diri dari pada hati Anita selalu tersakiti lebih baik berpisah saja, suami seperti Arsen TDK pantas untuk dimaafkan ketika Anita butuh dukungan seorang suami Arsen malah pergi dan menghilang .
Uthie
Penasaran bagaimana reaksi Anita yaa...
apakah akan terus memaklumi sikap suaminya yg semau dia sendiri!! 🤨
Ana_Mar
Arsen terlalu mudah berkata maaf dan maaf, tapi berbeda dengan hati dan pemikirannya.
dia hanya bisa sakitin Anita dan bakal respek ke Anita kalo bisa kasih keturunan.
padahal Anita wanita yang baik, meski berkarir pun ga pernah tuhhh lupa dengan kewajiban sebagai istri.
percayalah Arsen, belum tentu ada istri yang se Ter baik kayak Anita di luaran sana.
apalagi di bandingan Natasya dan adek loee, jauhhhh bangettt donk sen... tetep anitalah yg Ter Ter baik ...
Rahma Inayah
sampe rumah sakit BKN nya mikroan istri malah sennyum2 bayangkan pertemuan sepanjg hari dgn Natasha bibit pelakor.sungguh suami egois .
ChikoRamadani
Aneh si arsen nih istrinya operasi dia malah enak2an duduk berduaan di cafe dengan natasha si ulat bulu...
kena mental gak yah sama ucapan baim "jangan tinggalkan anita lagi"...
partini
yg satu up jg Kya ini ya Thor ,ini bagus tapi satu nya sangat menantang ceritanya
partini
cerita nya bagus bikin esmosi up and down karena ini masalah rumah tangga penghianat
partini
awal temen bicara lama lama teman sekamar kuda kuda keterusan dah selingkuh dah
Uthie
Silahkan kau nikmati terombang-ambing kamu Arsen !!
biar terseret arus aja kau sekalian! 😤

biar Anita nanti dengan laki2 yg benar2 bisa mencintainya dan membahagiakan dia dengan sempurna dan tulus ikhlas...
gak Mudi an kaya kamu!! 🤨
Mudah tergoda juga!!
dan intinya kau Egois !!!!
Hanya memikirkan diri mu saja, tanpa memikirkan bagaimana perasaan pasangan mu!! 🤨😡

Biar Tau rasa kalau kau Jadi sama cewek manja macam itu!!! 😡🤨
atau.. skalian matre!!! biar habis harta mu yg kau kerja capek-capek!!!
dan yg paling penting, Cewek macam itu Gak akan bisa di andalkan!!! hanya bagus di Awal nya aja!!! karena itu cuma sekedar Pancingan aja bagi laki2 Plin plan kaya kamu 😝😏😏
Uthie: kita dukung Anita jadi wanita yg punya Prinsip dan bisa bersikap Tegas yaaa 👍
Gak Lemah dan selalu mengalah teruss 💪💪💪😡
Yoona Mell Abdullah: Benci arsen …anita tahu jgn sesekali maaf…😡😡
total 3 replies
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen lelaki pecundang berkedok cinta ke Anita tapi dia menyakiti hati dan raga nya Anita, lepaskan saja Arsen Anita kamu berhak bahagia buat apa hidup bersama Arsen kalau kenyataannya kamu disakiti,masih ada kok laki-laki yang tulus mencintai mu dan menerima kekurangan dan kelebihan mu Anita.
Ma Em
Sepertinya Natasya bibit pelakor yg sengaja mau menggoda Arsen agar Arsen dan Anita berpisah , mungkin lebih baik Anita berpisah dgn Arsen daripada Anita hdp nya menderita dan tersiksa batinnya.
Ana_Mar
modelan cewek seperti Natasya itu hanya berkedok modus, memancing si umpan kena dalam jebakannya sendiri.
dan di jebak pun pas banget lelaki pecundang. selamat kalian pasangan serasi, tapi ingatlah karma itu nyata.
Anita berhak bahagia tanpa di sisi Arsen.
Siti Zaid
Arsen..kamu sedang utk menhancurkan rumah tangga mu sendiri...jgn menyesal dikemudian hari..sekiranya benar2 terjadi tak akan ada kemaafan utk mu lagi..😠
Nuraeny Prince's
laki2 ga tau diri itu mah
Fitri Yani
arsen A nya Anjg gasih 😭😭😭😭
Fitri Yani
nah kan benar si Natasha ini calon pelakornya, dahlah Anita km berharga bersama laki-laki yg lebih tepat dan baik
Fitri Yani
sedih banget ya ampun 😭😢😵😷
Fitri Yani
ananda kamu jahat banget jadi seorang perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!