bella di paksa ibu tirinya menikahi paktua kaya demi uang yang di janjikan pak tua itu. namun siapa sangka, saat di sebuah hotel, dia memberontak berusaha kabur dari paktua itu hingga bella bersembunyi di sebuah ruangan yang sedikit gelap bella kira di dalam ruangan itu tidak ada siapa siapa. ternyata seorang lelaki sedang sempoyongan karena pengaruh obat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasbyhasbi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
benih cinta semalam
Terima kasih nyonya, maaf sudah merepotkan mu."
"Tidak. Sama sekali tidak merepotkan mu, malah saya sangat senang bisa tidur dengan Garrel." ucap nyonya kembali mengusap rambut Garrel.
"Kami mohon pamit," ucap Bella, matanya mengelilingi setiap sudut ruangan, mencari seseorang 'dimana pak Richard, dari tadi aku belum lihat, apa sudah berangkat ke kantor?' pikirnya'. 'kenapa aku ini, malah memikirkan kan pak Richard.' 'Tapi semalam itu aku melihat miliknya cukup besar.' ASTAGA!' 'aku malah berfikiran kotor!' Bella terus bermonolog di dalam hatinya, kepalanya ia geleng geleng kan tanpa sadar, membuat nyonya Kayle juga Garrel heran.
"Mami tidak apa apa?" tanya Garrel yang berhasil membuyarkan lamunan aneh itu.
"Tidak sayang, ayo kita pulang. Salim dulu sama nenek."
Garrel menyalami tangan nyonya Kayle "kami pamit ya nek." ucap anak itu.
"Kamu hati hati ya di jalan, jangan lupa sering sering main kesini." ucap nyonya Kayle. Bak seperti cucu dan nenek, mereka begitu hangat, saling berpelukan perpisahan. Bella melihat Garrel anaknya itu begitu nyaman bersama nyonya Kayle. Sebelum akhirnya mereka pergi dari mansion keluarga Richardo.
****
"Richard." panggil nyonya saat melihat anaknya itu menuruni anak tangga.
"Apa Mom?" Richard menghampiri ibunya itu di ruang bersantai sembari menyeruput teh manis.
"Momi ingin menanyakan sesuatu." ucapnya menepuk kursi agar Richard duduk di sampingnya.
"Menanyakan apa mom.?"
"Apa kamu pernah tidur dengan perempuan.?"
Deg... 'kenapa momi menanyakan hal seperti ini.' hatinya.
"jawab ichad, momi bertanya padamu."
"em, itu..." Richard bingung ingin menjelaskannya, karena ia sangat tahu bahwa mamanya melarang keras dirinya untuk berhubungan dengan gadis tanpa ada ikatan. Memang dia begitu angkuh pada orang lain, namun ia sangat menghormati ibunya.
"Mom tahu jawabanmu , kau tak bisa menjawab." ucap nyonya Kayle yang melihat raut wajah anaknya itu. "kapan kamu melakukannya, dan dengan siapa?" tambahnya menampilkan wajah datarnya.
"sejujurnya, enam tahun yang lalu aku terangsang obat, entah siapa yang menyimpan obat itu pada minumanku, aku memesan hotel untuk semalam karena tak mungkin pulang mengendarai mobil dengan keadaan setengah mabuk efek obat itu, Ray juga saat itu sedang cuti kerja. Aku tidak menyangka bahwa akan ada gadis yang menerobos masuk ke kamarku, dia juga terangsang obat dan kami sal...."
"cukup! Jijik mom mendengarnya. Siapa yang berhasil tidur denganmu.?"
"Aku tidak tahu mom, dari dulu aku mencarinya namun tak bisa aku temukan."
"Bukankah di setiap hotel ada cctv nya, kenapa tidak di cek."
"cctv nya ada yang hapus, aku gak bisa lihat"
"kenapa kamu menjadi begitu bodoh. kenapa tidak di pulihkan, dan juga gunakan kekuatan Richardo untuk menekan penjaga cctv itu. Pasti dia masih menyimpan file itu." Nyonya Kayle Heran dengan anaknya itu yang dicap orang cerdas namun bodoh dalam hal seperti ini. "Mom, berfikiran pada Garrel."
"kenapa mikirin anak itu " tanya Richard yang heran karena menyebut nama Garrel.
"Apa kamu tidak sadar, dia begitu mirip denganmu, dari sifat juga sikap. sembilan puluh persen itu seperti copy an darimu."
"Mom jangan berlebihan, mana mungkin anak itu anak ku. Juga mana mungkin. Cinta semalam bisa menjadi benih..." Richard terus menyangkal, walau sebenarnya dala hatinya ia juga begitu penasaran dengan Garrel, mengapa anak itu begitu mirip dengannya.
"Siapa tahu itu anakmu, di lihat dari data pribadi Bella yang belum menikah."
"mom sampai menyelidiki datanya." sontak Richard,
"Kau tak perlu kaget, mom sangat penasaran dengan mereka. Dan ini rambut Garrel, mom ingin tes kecocokan dengan mu." nyonya mengeluarkan beberapa helai rambut dalam plastik, lalu ia mencabut rambut Richard dengan paksa. Membuat Richard sedikit meringis.
"Mom ini berlebihan."
"Diam kamu, kalo ingin menyenangkan hati mom, kamu harus nurut."
Richard heran dengan tindakan ibunya itu yang berlebihan, sampai sampai harus tes DNA segala."terserah mom saja. Asal mom senang." Richard lalu beranjak dari duduknya, tak lupa mengecup pipi ibu tercintanya itu sebelum pergi meninggalkan mansion.