Sky Laurence Fransisca, gadis cantik yang berusia 22thn, ia berasal dari sebuah desa, dan ia sebenarnya memiliki keturunan Eropa. Sang ibu berasal dari Eropa, tepatnya dari negara Italia, dan ayahnya lah yang berasal dari desa tempat ia sekarang tinggal. Sky sendiri adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan, dan ia hanya tinggal bersama sang kakek yang merupakan ayah dari pak Yusuf ayah dari Sky. Dan dia hanyalah gadis biasa yang sedang menganyam pendidikan di salah satu universitas di Jakarta. Dia adalah sesosok gadis yang pintar, bagaimana tidak dia mendapatkan full beasiswa di tempat kuliahnya yg sekarang.
Sky yang mengalami kecelakaan hingga dia koma, namun pada saat ia sadar dari koma nya, statusnya sudah berubah menjadi seorang istri !?
Nb : karya ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, jika ada kesamaan dalam nama, alur, tempat, cerita, dll, itu tidak disengaja 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anowmuri3__, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Yang Melelahkan.
Salah satu mobil dari penjahat itu pun berhasil tertembak oleh Galaksi, hingga mobil itu oleh dan masuk kedalam jurang.
Semua orang pun terkejut, bahkan Sky pun tak bisa berkata apa-apa sangking terkejutnya.
Bahkan ia yang tadinya girang lantaran bisa melihat aksi tembak menembak secara langsung, kini berubah menjadi diam.
"Apa kita sudah membunuh orang?" tanya Sky dengan lirih.
"Kita tidak membunuhnya, ini sudah biasa terjadi ketika seseorang mempertahankan nyawa mereka, maka harus ada yang dikorbankan," jawab Galaksi.
"******, mereka tidak ada kapoknya," ujar Mike tiba-tiba.
"Ada apa?" tanya Galaksi.
"Itu, sepertinya mereka tidak ada kapoknya. Mereka tetap mengejar kita," jawabnya.
Galaksi pun langsung menoleh ke belakang begitupun dengan Sky.
Dan benar saja, ternyata orang itu masih mengikuti mereka, meski saat ini tinggal satu mobil yang mengejar mereka.
"Mike menurutmu ada berapa orang di dalam mobil itu?" tanya Galaksi lagi.
"Entah, mungkin paling banyak delapan orang, dan paling sedikit lima orang," jawabnya.
"Lalu orang-orang kita sudah sampai mana?"
"Menurut GPS, sebentar lagi anak buah kita akan sampai."
"Baik, kalau begitu hentikan mobil itu Mike. Mari kita buat mereka kapok, karena sudah berani bermacam-macam denganku," ucapnya dengan seringan dibibir nya.
"Baik tuan." Mike pun mematuhi perintah tuannya itu, ia pun menghentikan mobilnya.
Dan mobil yang mengikuti mereka pun menghentikan mobil mereka.
"Kau tunggulah disini, dan jangan keluar, serta jangan lupa kunci dari dalam," ucapnya pada Sky.
"Tapi ... "
"Tidak ada bantahan!!" Setelah mengatakan itu, Galaksi dan Mike pun keluar dari mobilnya, dan tak lupa mereka pun membawa senjata api, untuk berjaga-jaga.
Saat mereka keluar, lawan mereka pun keluar dari mobilnya, dan benar saja orang itu berjumlah delapan orang.
Melihat jumlah orang yang akan dihadapi oleh Galaksi dan Mike, membuat Sky yang berada di dalam mobil menjadi khawatir, pasalnya jumlah mereka tidak cukup untuk melawan delapan orang.
"Apa mereka bisa mengalahkan orang-orang itu?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Sky pun menjadi gamang, haruskah ia membantu kedua pria itu, atau hanya berdiam diri di dalam mobil?
Sungguh Sky dibuat pusing oleh dirinya sendiri.
Sementara diluar, perkelahian pun dimulai.
Galaksi dan Mike pun mulai kewalahan, bagaimana tidak kewalahan dua lawan delapan jelas mereka kewalahan.
Namun begitu mereka tak pantang menyerah, mereka terus mempertahankan diri agar tidak tumbang.
"Tuan awas!!!" teriak Mike, lantaran ia melihat di belakang tuanya itu ada seorang pria yang hendak memukul tuanya menggunakan balok kayu.
"Akhhh!!" teriak pria yang ingin memukul Galaksi dengan balok kayu.
"Kamu!!" ujar Galaksi, ketika ia melihat siapa yang menolongnya itu, yang tak lain ialah Sky.
"Apa?" tanya Sky dengan santai.
"Bagaimana bisa ... "
"Sudah nanti saja tanyanya, sekarang lebih baik kita kalahkan mereka," potongnya.
Ya, yang menyelamatkan Galaksi dari orang tersebut adalah Sky.
Sky yang kala itu melihat perkelahian antara Galaksi dan juga orang-orang yang mengikutinya dari dalam mobil.
Tak sengaja ia melihat seorang pria berkepala plontos ingin memukul Galaksi dari arah belakang menggunakan balok kayu, seketika itu ia pun langsung keluar dan mencegah pria itu agar tidak melukai Galaksi.
Beruntungnya hari ini memakai celana bahan, sehingga ia bisa bergerak dengan bebas.
Sky pun langsung menendang pinggul pria itu, sehingga pria itu terjatuh ke tanah, karena tidak siap menerima serangan tiba-tiba dari Sky.
Perkelahian pun masih berlanjut, kali ini tiga lawan delapan.
Entah harus beruntung atau tidak, mereka berkelahi di jalan yang sepi di sisi mereka terdapat jurang.
Bugh, bugh, bugh.
Galaksi, Mike dan juga Sky pun masih terus memberikan tendangan dan pukulan pada lawan.
Namun sayang, tenaga mereka terkuras, mereka pun sudah tak dapat melwan lagi.
"Hahaha, lebih baik kalian menyerah saja!" teriak pria yang diduga ketua dari orang yang menyerang mereka.
"Cuih, menyerah katamu? Tidak akan!" balas Galaksi dengan meludah.
"Kurang ajar! Serang mereka!!" Pria itu pun memerintahkan anak buahnya untuk kembali menghajar Galaksi, Mike, dan Sky.
Mereka pun mulai kembali menghajar Galaksi.
Bugh.
Satu pukulan berhasil mendarat di pipi Galaksi, pukulan itu dilakukan oleh ketua dari para penjahat.
"Kurang ajar kau!!!" teriaknya, Galaksi pun membalas pukulan pria tadi, namun ia dihadang oleh dua orang.
"Sialan! Dimana mereka Mike? Kenapa belum datang juga!!" teriak Galaksi pada asistennya itu.
"Entah tuan, saya pun tak tau!" jawab Mike dengan berteriak pula.
Pada saat Galaksi, Mike dan Sky, akan menyerah, tiba-tiba dua mobil berhenti di dekat mereka.
Orang-orang yang ada di mobil itu pun keluar, orang-orang itu berjumlah sepuluh orang.
"Tuan, maaf kami terlambat, ada sedikit masalah tadi," ucap salah satu dari mereka pada Galaksi.
"Hm, sekarang habisi mereka, dan setelah itu bawa mereka ke markas," perintah Galaksi pada anak buahnya itu.
Ya, orang-orang itu adalah anak buah Galaksi yang baru sampai.
"Baik tuan, ayo serang mereka!!" ucapnya pada yang lain.
Dan yang lainnya pun mulai menghajar para penjahat yang menyerang bos mereka.
"Ayo sebaiknya kita tunggu di mobil, bait anak buah ku yang menangani mereka," ajak Galaksi pada Sky.
"Baik."
Mereka berdua pun kembali ke mobil, begitupun dengan Mike.
Sejujurnya mereka sudah kehabisan tenaga lantaran melawan delapan orang sekaligus.
Kini perkelahian pun masih berlanjut antara anak buah Galaksi dan juga para penjahat tadi.
"Taun pipi anda?"
"Sudah tak apa, apa kau baik-baik saja?"
"Ya, aku baik-baik saja."
"Kau yakin?"
"Ya, aku yakin."
"Tuan Mike, apa kau baik-baik saja?" tanya Sky pada Mike.
"Saya baik nona," jawabnya.
"Huffstt, syukurlah."
Lama mereka menunggu, akhirnya perkelahian itu pun berhenti, dengan anak buah Galaksi lah yang menang.
Tok, tok, tok.
Kaca mobil pun diketuk, dan Galaksi pun langsung membuka kaca mobilnya.
"Ada apa? Apa semuanya sudah beres?" tanya Galaksi pada anak buahnya.
"Sudah tuan, mereka semua sudah tumbang," jawab pria itu.
"Apa mereka masih hidup?"
"Masih tuan."
"Biarkan mereka hidup, dan bawa mereka ke markas, lalu introgasi mereka."
"Siap tuan, bawa mereka ke markas!!" teriak pria itu pada yang lainnya.
"Dan kau, ambil alih kemudi," perintahnya pada pria tadi.
"Baik tuan." Pria itu pun masuk kedalam dan menggantikan Mike untuk mengemudikan mobil.
"Jalan," ucap Galaksi.
Pria itu pun langsung menjalankan mobilnya kembali ke Jakarta, sementara anak buahnya yang lain mengikuti dari belakang.
"Huffstt, benar-benar hari yang melelahkan," gumam Sky.
"Dimana alamat rumahmu? biar ku antar sampai rumah mu," ucap Galaksi sekaligus bertanya pada Sky.
Dan Sky pun menyebutkan alamat rumahnya.
"Kau dengarkan, antar kami ke alamat tadi terlebih dahulu," perintahnya pada anak buahnya.
"Baik tuan."
ceritanya gak seru masak Sky diculik terus gak seru thor