"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
"knp Gus terima?.."raut queen semakin suram apalagi tatapan alya sungguh mengejek,tunggu saja pembalasan ku batin queen menatap Alaya bermusuhan.
"rezeki engk baik di tolak.."singkat Azmi duduk kembali ke meja makan.
walaupun Azmi sudah berkata seperti itu wajar queen tetap sama,suram dan cemberut.
"Gus makan sendiri aja ya,HM Aqila ada yang harus di kerjakan dulu..bay.."
dengn cepat queen berlari ke lantai atas, sebelum Azmi mencegahnya,dia melas harus melihat Azmi makan makanan orang lain,ya tentu klau di bandingkan kalah lah,dia baru belajar sedangkan wanita itu yang pasti nya sudah pengalaman.
Azmi menghela nafas dengn berat,apa dia salah menerima rezeki?..dia menatap dua piring nasi goreng yang masih utuh dan rendang daging punya ustazah Alya....
.
dengn perasaan kesel queen masuk kelamar,dia berjalan di sisi tempat tidur bukan untuk tidur melainkan mengambil sesuatu di bawah tempat tidur.
"awas kau pelakor,.."sepertinya hati queen masih panas,jadi dia mencari kesibukan agar melupakan hal tadi.
sebuah ransel dia keluarkan dari kolong kasur, sebelum itu dia berlari untuk mengunci pintu agar Azmi tidak menyelonong masuk saat dia ada pekerjaan.
dia membuka ransel dan mengeluarkan leptopnya di atas kasur, setelah itu mencari berita apa yang terjadi di markasnya.
"selesai?.."sebuah pesan singkat terkirim.
"selesai queen,jadi apa yang perlu kami lakukan?.."
"awasi kelima penghianat itu!..sudah tau rupanya bukan?.."
"sudah queen.."
"aku percaya dengn kalian!.."
hanya sebuah pesan singkat di sana,setelah itu queen langsung menghapus Tampa jejak.
"dia engk bodoh, pasti dia engk percaya,tapi setidaknya menghambat pencariannya.."batin queen dengn tatapan mengerikan,"kelak kau akan merasakan apa yang aku rasakan dulu.."
queen menyimpan Kembali ketempat semula, tiba-tiba perutnya sakit membuatnya dengn cepat kekamar mandi.
tok..tok..tok..
"Aqila buka pintunya!.."
"Aqila!.."
Azmi yang berada di depan pintu kamar khawatir karena tak ada sahutan dari dalam bahkan pintunya terkunci.
"apa dia marah?.."Azmi bertanya-tanya dalam hati dengn cemas,dia berlari kebawah untuk mengambil kunci cadangan kamarnya,dia khawatir gara-gara hal sepele istri kecilnya itu nekad.
clek..
"Aqila!!.."
Azmi semakin di Landa khawatir tak ada orang di kamarnya,dia melihat balkon ternyata kosong saat melihat kamar mandi yang tertutup Azmi dengn cepat mengetoknya dengn cepat.
"Aqila!...apa ada di dalam?.."
"Aqila!!.."
Tak ada sahutan membuat ingin mendobrak pintu kamar mandi,saat detik-detik ingin maju pintu sudah terbuka dengn cepat Azmi bertanya dengn nada khawatir.
"ada apa denganmu?..knp di kunci pintunya?..maaf saya tadi!!..jangan buat mas khawatir!.."
queen cukup terkejut melihat ekspresi Azmi yang sungguh tak di duga.
"ehem,Aqila engk papa kok!.."queen hanya bisa menekan perutnya yang sakit.
"kenapa?.."Azmi semakin khawatir Melihat wajah pucat queen.
"Gus Aqila boleh minta tolong,belikan pembalut!.."tanpa segan mengucapkan nya,beda dengn Azmi yang terbatuk ringan.
"lagi datang bulan?.."hanya anggukan queen yang lemas.
"tunggu di sini!.."
Azmi langsung meleset pergi, sedangkan queen hanya pasrah di kamar mandi,ini lah dia klau sudah haid saat hari pertama dan kedua akan sakit bahkan queen lebih memilih sakit kena tembak dari pada sakit ini.
.
"ada yang bisa saya bantu mas!.."kasih bertanya dengn senyum ramah,apa melihat cowok ganteng apalagi setelan muslim,siapa yang nolak coba!.
"pembalut wanita di mana?.."Azmi langsung to the poin.
"untuk istrinya ya mas?.."
"iya!.."jawab Azmi singkat.
"ukuran apa mas!..yang siang atau malam?"
Azmi bingung sekarang mau milih yang mana saat melihat deretan pembalut wanita berjejer dengn rapi.
"semua aja deh mbak,yang malam dan siang yang nyaman dan aman.."karena bingung mending semua dari pada bolak balik ke luar.
wanita itu tersenyum sambil mengangguk,dalam hati berkata betapa beruntungnya wanita yang bisa dapetin suami seperti ini.
.
"ini,maaf telat.."
queen hanya membuka pintu kamar mandi sedikit,hanya kepalanya yang nongol,dia melongo melihat betapa banyaknya pembalut yang di bawa suaminya nya ini.
"Gus mau jualan?..,knp sebanyak ini Gus!.."queen hanya geleng-geleng kepala lalu terpaksa mengambil semuanya, mungkin beberapa bulan kedepannya engk perlu beli pembalut klau gini.
setelah selesai queen keluar, melihat sesekali ternyata tidak ada orang.
"kemana dia?.."
tak berapa lama terdengar suara pintu terbuka ternyata Azmi yang sedang membawa nampan makanan.
"un__"
"makan!!.."
suara tegas Azmi membuat queen tak menolak,dia mengambil nasi goreng yang ia buat tadi.
"di mana makanan wanita itu?.."saat melihat tak ada makanan yang di bawa Alya tadi.
"Gus udah makan ya!.."
"belum!.."Azmi hanya menatap queen dengn santai makan kini berhenti dan menatap dirinya.
"kenapa?.."
"Aqila marah!.."
"engk kok!..siapa bilang?.."
"mas!.."
"jadi makanan itu kemana?.."queen bertanya dengn penasaran karena tadi dia berfikir Azmi sudah makan, sedangkan dia tak makan pun engkpapa walaupun klau lagi datang bulan bawaannya mau makan aja.
"masih santri yang lewat di depan rumah!.."
queen terdiam,dia cukup peka.
"ehem,Gus mau makan sama Aqila?.."queen menyodorkan nasi ke arah Azmi, awalnya Azmi menolak tapi karena queen mendesak akhirnya dia mau juga.
"enak!.."
"makasih Gus mas!..,Aqila ngantuk!.."padahal blm mencapai pukul sembilan malam,tapi bawaannya ngantuk sekarang.
"tidurlah!.."
beberapa saat queen tertidur dengn pulas,dengn tangan yang masih memegang perutnya.
"apakah sakit?.."Azmi menatap queen lalu mengarah ke perut datar queen yang tertutup baju,dia mengelus pelan,lalu beralih ke wajah ayu queen yang cantik,tapi Tampa sengaja tatapannya terarah pada telinga yang memerah.
"apa aku terlalu berlebihan?.."azmi mengelus pelan telinga queen,hal itu sedikit terusik membuatnya menggeliat pelan,dengn cepat Azmi berbaring dan membawa ke pelukannya dengn menepuk pelan punggung queen agar terlelap kembali.
"tidur yang nyenyak Humairah ku!.."bisik Azmi pelan, mencium kening qeen lalu ikut memejamkan matanya,Tampa dia sadari Mata indah itu terbuka ,queen mencoba untuk terbiasa seperti ini jadi dia membiarkan saja,dia menatap wajah tampan itu yang menutup mata,untuk sementara queen merasa bahagia ada orang yang sayang dengnnya tapi dia tidak bisa langsung senang begitu saja nanti sewaktu waktu kebahagiaan itu di rampas,dia tidak akan terkejut tapi dia harus mempertahankan apa yang jadi miliknya.
yg baca juga ikut kena prank.ditunggu terus thor kelanjutannya