NovelToon NovelToon
Dihamili Pria Arogan ( Cahaya Di Ujung Kegelapan )

Dihamili Pria Arogan ( Cahaya Di Ujung Kegelapan )

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:219.7k
Nilai: 5
Nama Author: R-kha

" aku hamil !! " ucap Rania pada laki laki yang telah mengambil kesuciannya sedang paksa.

" apa kamu yakin dia itu anakku ?" tanya laki laki itu pada Rania dengan pandangan yang sangat merendahkan.

" buang saja anak itu !! aku tidak sudi memiliki anak dari wanita seperti mu " ucap laki laki itu sambil melempar kan segepok uang tepat di wajah Rania.

" aku bersumpah akan membuat kamu menyesal telah melakukan hal ini padaku dan juga meminta ku untuk membuang anak ini " ucap Rania sambil pergi meninggalkan pria arogan itu.

Setelah Rania pergi dan menghilang di saat itu juga ular sanca Ridzwan mati suri dalam tidur panjang nya..

apakah Rania dan Ridzwan akan berjodoh ataukan ada pria lain yang akan menjadi jodoh Rania ..

ikuti kisah perjalanan Rania dan Ridzwan di tengah kebencian dan ambisi di hati keduanya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Sadarkan Diri

Tubuh yang lelah dan juga udara dingin serta tubuh yang mulai menggigil akibat terguyur hujan membuat Rania ingin menyerah, tapi bayangan dan celoteh Raja menjadi penguat Rania untuk bisa selamat dari orang yang pernah merusak hidupnya dulu.

Samar samar Rania melihat cahaya lampu jalan dan suara deru mobil meski hanya sesekali membuat Rania semakin berlari seakan ada secercah harapan untuknya bisa lepas dari Ridzwan yang menurut Rania sudah gila.

Tanpa pikir panjang Rania menyebrang jalan saat melihat mobil yang mengarah padanya karena Rania berpikir lebih baik mati dari pada harus tersentuh oleh laki laki seperti Ridzwan lagi.

Sedangkan Wildan yang memang mengemudikan mobilnya lumayan pelan karena sambil melihat ke kanan dan kiri berharap menemukan Rania langsung mengerem mobilnya saat melihat seseorang yang melintas di depan mobilnya.

AAARRRGGGHH " rania tertabrak saat akan melintasi jalan untuk bersembunyi di balik pohon besar yang ada di sebrang jalan.

" ya tuhan .." tanpa pikir panjang Wildan langsung turun dari mobilnya untuk melihat seseorang yang baru saja tertabrak oleh nya tanpa di sengaja.

Perlahan Wildan membalikan tubuh seseorang yang menurut nalurinya iya kenali tapi Wildan membuang jauh pikiran dan berharap bukan Rania yang tertabrak olehnya.

" RANIAAAA..." teriak seseorang dari balik hutan Pinus yang ada di samping jalan dimana Wildan sedan berlutut melihat orang yang baru saja iya tabrak.

deggg.....

Spontan Wildan melihat ke arah sumber suara dimana iya sangat mengenali suara itu, tapi tak lama Wildan kembali terfokus pada seseorang yang masih tergeletak di depan nya.

" raniaa.. " ucap Wildan sambil membalikan tubuh seseorang yang iya yakini adalah wanita dan benar saja jika wanita tersebut adalah Rania.

Wildan dengan cepat menggendong tubuh Rania yang terasa dingin bahkan saat iya lihat dengan seksama terdapat banyak luka yang entah di sebabkan oleh apa.

" kamu harus bertahan sayang " ucap Wildan setelah meletakan Rania di kursi belakang mobilnya, dengan cepat Wildan beralih ke belakang kemudi untuk bisa segera mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit atau mungkin klinik terdekat.

Wildan terus melajukan mobilnya sampai dari jauh iya melihat ada plang bertuliskan klinik sehat, tanpa pikir panjang Wildan membelokan mobilnya ke arah klinik dan berharap klinik itu masih buka.

" ah syukurlah kiliniknya masih bukan " ucap wildan saat melihat tanda " BUKA " di depan pintu klinik.

Wildan bergegas membawa tubuh Rania yang semakin terasa dingin dan sedikit membiru yang mungkin saja karena hipotermia.

" dok.. tolong istri saya " ucap Wildan sambil meletakkan Rania di atas tempat tidur pemeriksaan.

Dokter jaga di klinik tersebut pun mulai memeriksa setelah Wildan sedikit menjauh dari pada dokter dan suster.

Setengah jam lebih dokter dan suster menangani Rania yang hingga saat ini belum sadarkan diri.

Wildan yang hanya bisa melihat dari jauh pun semakin khawatir setelah melihat banyak luka dalam tubuh Rania.

" kamu harus kuat sayang " ucap Wildan tapi matanya tak pernah lepas dari raga Rania yang masih terus di tangani oleh dokter.

" pak.. " dokter yang menangani Rania pun memanggil Wildan untuk mendekat ke arahnya, dengan sigap Wildan langsung mendekat dan berharap Rania nya baik baik saja.

" untuk sementara kami hanya bisa mengobati luka luar yang terlihat saja, tapi sebaiknya setelah ini bapak bisa membawanya langsung ke rumah sakit besar untuk di lakukan pemeriksaan secara menyeluruh " terang dokter tersebut.

" baik dok kalo begitu saya urus dulu administrasi nya " ucap Wildan

Wildan langsung mengurus administrasi Rania agar Rania bisa segera di tangan di dan di periksa secara menyeluruh di rumah sakit di kotanya.

" tapi dok kenapa Rania masih belum sadarkan diri ?" tanya Wildan sebelum Rania di bawa keluar dari klinik tersebut.

" pasien mengalami hipotermia dan kami sudah memberikan obat untuk merangsang kesadarannya dan sebaiknya berikan pasien selimut tebal agar suhu tubuhnya segera kembali stabil.

Setelah mengerti dengan penjelasan yang di berikan dokter Wildan pun kembali menggendong Rania menuju mobilnya agar bisa segera di bawa ke rumah sakit.

Tanpa lelah Wildan kembali melajukan mobilnya kembali ke kota, meski kantuk mulai terasa bahkan kini jas yang tadi iya pakai sudah iya berikan pada Rania tapi tak menyurutkan semangat Wildan agar Rania bisa segera mendapatkan penanganan.

Hampir dua jam setengah Wildan mengemudikan mobilnya dan kini mobilnya baru saja berhenti di rumah sakit dimana dulu Rania melahirkan Raja.

" dok tolong istri saya " ucap Wildan setelah meletakkan Rania di atas tempat tidur rumah sakit, dengan sigap Dokter langsung menangani Rania tapi sesekali dokter melihat ke arah Wildan bahkan memberikan tatapan sedikit curiga dan berfikir Wildan yang melakukan hal ini pada Rania.

Sedangkan di hutan Pinus dimana Rania tadi tertabrak disana juga Ridzwan berada tapi setelah melihat Rania yang di bawa pergi oleh mobil yang menabrak Rania, Ridzwan pun terduduk di sebuah batu yang lumayan besar.

" apa kamu lebih memilih mati dari pada menyerah dan menikah dengan ku Ran ?" ucap Ridzwan sambil tertunduk lemah.

" apa kamu begitu takut padaku ran dan sampai kamu memilih pergi meninggalkan dari pada bersama dengan ku " ucap Ridzwan penuh sesal dengan jalan yang iya ambil untuk bisa menikahi rania.

Dengan lunglai Ridzwan berjalan menyusuri jalan untuk bisa kembali ke villa keluarga nya, dan mungkin setelah ini iya harus siap menerima konsekuensi jika sampai Rania melaporkan nya ke rumah sakit.

Di rumah Wildan, Raja yang biasanya pintar dan tidak rewel kini berubah rewel dan terlihat gelisah, talia yang memang terbiasa menenangkan Raja pun sampai kebingungan dengan apa yang terjadi pada Raja.

" eyang.. Raja kenapa ya ? tidak biasanya Raka seperti ini " ucap Talia yang khawatir dengan keadaan adiknya.

" sebentar eyang telepon ayah kamu dulu ya, mungkin Raja kangen sama ibunya " ucap Bu sila pada Talia.

Bu sila pun mulai menghubungi nomor Wildan dan berharap semua urusannya dengan Rania sudah sampai, tapi hingga panggilan ketiga Wildan masih belum mengangkat telepon nya.

Tak putus harapan Bu sila kembali mencoba menghubungi Wildan dan bersyukur setelah panggilan ke dua Wildan baru mengangkat panggilan dari ibunya.

" halo Wil kamu dimana ? Rania bersama kamu kan ? " tanya Bu sila yang langsung memberondong pertanyaan pada Wildan saat Wildan mengangkat sambungan nya.

" Rania ada sama Wildan Bu, ada apa ?' tanya wildan yang tidak ingin membuat ibu dan anak anaknya khawatir.

" Raja rewel, dia terus menangis dan menanyakan rania, apa Rania baik baik saja ?" ucap Bu sila karena merasa Wildan menyembunyikan sesuatu.

" Rania masuk rumah sakit dan sekarang Wildan masih menunggu Rania, karena Rania belum sadarkan diri " ucap Wildan yang tidak mempunyai pilihan akhirnya memberitahu kan keadaan yang sebenarnya pada ibunya.

" Rania ?? rumah sakit ??"

✍️✍️✍️ apa yang akan Wildan lakukan pada Ridzwan saat tau Ridzwan penyebab Rania seperti ini ??

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi UP nya.

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak ya biar R-kha lebih semangat lagi.

Love you moreeeee 😍😍🌹

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
terimakasih tor sehat n sukses selalu love sekebon
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
semuaya dibikin repot sama rania
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
seneng amat keluar masuk rmh sakit
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
rizki rizki lom punah juga lo
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
mengembang sempurna lo kira baking soda
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
isinya orng egois semua
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
jijik emak dengerya pk rizky dah nebar benih dimn mn trs begitu doang...... kata maaf trs bersatu adeh ngk ada efek jera dong
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
lah ini mah keturunan bejat semua.. dr kakekya.. bapakya anknya cucuya adeh tobat pk rizky... ridzwan... kiamat sudah di ambang pintu woi
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
si goblok nenek nenek
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
typo tor Raka atau raja
R-kha: terima kasih koreksinya 🙏🙏🙏 happy reading
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
Oalah otor kenapa di temuin dah jauh sembunyi otor malah di satuin
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
haa mampoos Lo JD letoy kan tuh tongkat lo
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
yaelah lemah amat Rania bukany tendang tuh tongkatyaaaaa ...kehe kejer dah
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
cuma di ganggu minta no hp lngsng luluh ....adeh Rania rania
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hadir
Merry Merr
Luar biasa
Sabaku No Gaara
vangke ini org tgu akhir mu bu sila
keluarga bejat
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Sabaku No Gaara
gadis tangguh ...suka bayikk tuh
Marliyanti Azeza
banyak salah ketik, raja ditulis Raka,. dialog seharusnya bukan rania, tertulis rania jg yg mengucapkan nya
R-kha: terimakasih atas koreksinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!