Hai semua,,,author kembali lagi nih dengan cerita baru.
Sebuah pernikahan terjadi di masa lalu, walau pernikahan dini namun tetap sah karena sang ayah si gadis yang menikahkan.
Kehidupan terus berputar dan saat si gadis dewasa sang suamipun ingin meresmikan pernikahannya.
Namun bagaimana jadinya jika pernikahan mereka terlupakan oleh sang gadis ,,,
Penasaran ???!! Yuk dibaca ,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 》》AKU GAK BERANI BILANG, BOS
Om Beny meraih amplop yang disodorkan oleh Faiz. Pria paruh baya itu segera membukanya, ia membaca surat lembaran pertama diary sang menantu dan selanjutnya mata beliau nyalang menatap putra semata wayangnya dengan rahang mengeras tanda sedang dalam kemarahan level tinggi.
“Kalian ikut om ke rumah dan kamu suruh wanita tak berguna itu ke rumah. Suruh supir menjemputnya.” Om Beny berjalan lebih dulu keluar dari ruangan Satria.
“Faiz, kamu pulang bareng bos gilamu itu dan bilang sama om Bram cancel semua jadwal hari ini !” Lanjut om Beny dengan nada tak ingin di bantah.
Faiz mengangguk dan segera melaksanakan perintah bos besar perusahaan sedangkan Satria mendengus kasar mendengar kata-kata papanya yang mengatainya gila.
Niko mengekori om Beny masuk ke dalam lift begitupula dengan Satria. Meskipun baru saja Niko memberinya bogeman mentah namun ia tetap berdiri bersisian dengan sahabatnya itu. Tak sekalipun Niko menatapnya. Sementara Satria masih penasaran dengan penyebab kemarahan Niko dan sang papa.
Tak lama kemudian Faiz pun menyusul mereka sesaat setelah keluar dari kotak persegi tersebut. Tanpa menunggu perintah ia segera memasuki mobil yang memang terparkir di depan lobby perusahaan. Ketiga mobil beriringan menuju kediaman orang tua Satria.
Drrrrrrrttttt drrrrrrtttt
Linda tersenyum menatap ponselnya yang sedang berbunyi menampilkan nama Satria. Untuk pertama kalinya Satria berinisiatif meneleponnya selama menikah dengannya.
“Halo mas tumben menel ,,,,” Linda kembali menelan suara manjanya.
“Sopir sedang menuju ke rumahmu, aku tunggu di rumah orang tuaku !!” Satria tak membiarkan Linda menyelesaikan ucapannya. Setelah memberi perintah ia mematikan sambungan selulernya secara sepihak.
Helaan napas panjang terdengar setelah Satria memasukkan ponselnya kedalam saku bajunya. Faiz hanya melirik sekilas lalu kembali fokusnya kembali ke jalan raya.
“Apa sih yang tadi kamu dan papa baca ? Kok tetiba papa murka begitu ?” Satria bertanya sembari menatap wajahnya pada centre spion. Ia mendelik kasar melihat wajahnya yang tak berbentuk di sekitar matanya.
“Aku gak berani bilang bos, intinya suatu hal yang akan merubah hidupmu,” Fokus Faiz tetap pada jalan yang ia lewati.
Ketiga mobil mewah kembali beriringan memasuki halaman kediaman Beny Van Der Baldwin. Pria paruh baya berdarah Belanda yang menikahi wanita asli Indonesia. Tak lama setelah mereka tiba, mobil yang menjemput Linda pun tiba.
“Lho, ada apa ini ? Kenapa ramai-ramai kesini ? Dan ini apa maksudnya, kenapa wanita inipun datang ? Siapa yang menyuruhnya menginjakkan kaki di rumahku ?!” Mama Bella menatap garang pada Satria dan Linda yang terkejut dengan sambutan mama mertuanya.
Rasa bahagia yang sempat dirasakan oleh Linda tiba-tiba menguap begitu saja. Awalnya ia sangat bahagia mendengar supir akan menjemputnya ke rumah sang mertua sehingga dengan senang hati membatalkan janji temu dengan teman-teman sosialitanya.
“Tenang dulu ma, papa yang menyuruh Satria memanggil wanita itu. Ada hal yang sangat penting.” Om Beny berusaha menekan amarahnya hingga nada suaranya terdengar dalam dan penuh penekanan.
Mama Bella yang menyadari jika sang suami sedang marah pun hanya bisa menurut mengikuti semua perkataan pria tersebut. Om Beny menggiring mereka ke ruang keluarga.
“Mas, ada apa ?!” Linda mendekati Satria dan bertanya dengan wajah bingung. Namun Satria hanya menatapnya datar dan mempercepat langkahnya.
“Faiz, tolong putar rekaman ini biar semuanya jelas dan Satria bisa mengambil keputusan.” Om Beny memberi instruksi pada asisten sekaligus sahabat putranya. Di ruangan Satria, om Beny sempat membaca surat Andhini yang ditujukan pada Niko. Wajah pria paruh baya itu terlihat semakin merah padam.
Terlihat pada kunjungan pertama Linda memberikan satu botol vitamin dan terdengar perbincangan mereka yang cukup membuat siapa saja mendengarnya marah namun wajah cantik Andhini tak berubah meski ucapannya juga tak kalah pedisnya. Hingga beberapa kali kunjungan Linda yang selalu membawakannya vitamin yang sama, namun kemudian terlihat Andhini pun memutar rekaman video dokter yang mengatakan jika obat tersebut adalah untuk membuat kering rahim. Rupanya Andhini memang menyiapkan segalanya tanpa harus berdebat. Hingga akhir rekaman menampilkan pertengkaran Satria dan Andhini semalam.
Plaaaakkkk
Mama Bella menampar Satria, wanita lembut itu melampiaskan kemarahannya pada putra semata wayangnya.
“Mama gak mau tau !! Temukan menantu mama dan jangan pernah kembali ke rumah ini sebelum menemukannya !!” Airmata mama Bella mengucur membasahi pipinya.
“Linda Damayanti binti Darmawan mulai detik ini kamu bukan lagi istriku dan aku menjatuhkan talak tiga padamu.” Tanpa berpikir panjang Satria berdiri dan langsung menjatuhkan talak pada wanita yang ia nikahi secara siri.
Emosi Satria berkali-kali lipat setelah melihat rekaman yang terjadi di apartemennya. Sejak awal ia sudah mengingatkan Linda agar jangan mengganggu Andhini karena akan ada konsekuensinya namun ternyata wanita itu melanggarnya. Pantas saja selama ini Andhini selalu bermasa bodoh padanya.
“Mas, jangan mas,,, tarik ucapanmu., maafkan aku.” Airmata Linda tak bisa dibendung. Tangisnya sungguh menyayat hati bagi yang tak tau kelakuannya.
“Faiz, bawa pergi wanita ini sejauh mungkin dan jangan biarkan dia berada dikota ini !!” Satria benar-benar murka. Beruntung selama ini ia tak mendaftarkan pernikahannya bersama Linda sehingga memudahkan baginya menceraikan wanita itu.
Tanpa menunggu perintah kedua kalinya, Faiz segera menyeret Linda keluar dari rumah besar milik pasangan Beny Van Der Baldwin dan Bella Atmaja. Teriakan Linda tak digubrisnya. Hanya satu kode yang diberikan oleh Faiz langsung dimengerti oleh pengawal yang selalu berjaga di rumah besar tersebut.
Urusan Linda selesai, entah dibawa kemana oleh para pengawal tersebut. Kini ketegangan di dalam rumah besar itu masih berlangsung. Satria si terdakwa sedang disidang dan dibantai habis oleh kedua orang tuanya. Bahkan Niko yang masih menyimpan dendam pada sahabatnya itu diam-diam meringis.
“Sudah om, tante,,, jangan dipukuli lagi. Kalau dia mati om dan tante yang rugi karena tak lagi memiliki anak.” Akhirnya Niko tak tega melihat pasangan suami istri tersebut yang tak henti-hentinya memukul putranya.
“Lebih baik tak memiliki putra jika kelakuannya seperti ini, Nik. Minggir biar om yang mewakili Andhini memukulnya.” Om Beny berusaha melepaskan diri dari pelukan Niko.
“Sudah om, tenang,,, sekarang harus mencari keberadaan Andhini,” Faiz ikut menenangkan bos sekaligus papa angkatnya. Pria itu memberikannya kasih sayang seperti anak kandungnya sendiri.
“Hiks ,,, hiks ,,, apa yang harus kukatakan pada mbak Riana,,,” Mama Bella menatap sendu om Beny.
“Tenang tante, mungkin bunda akan syok dan marah besar tapi biar aku yang menjelaskannya pelan-pelan. Yang terpenting sekarang kita harus menemukan Andhini. Syukur-syukur kalo kita bisa menemukannya beberapa hari kedepan.” Harapan terbesar Niko adalah menemukan adiknya secepat mungkin agar bunda Riana tak perlu tau kejadian ini.
“Faiz, tolong suruh Anton kemari.” Ponsel Andhini tidak aktif dan Satria yakin jika istrinya itu sengaja menonaktifkan ponselnya.
Faiz yang juga iba melihat penampakan sahabat sekaligus bosnya itu hanya bisa menurut. Ia mengirim pesan pada Anton agar segera ke rumah orang tua bos mereka. Anton merupakan tim IT di perusahaan PT. Sha_Dhin milik Satria yang ia dirikan dengan modal sendiri.
🍒🍒🍒
SELAMAT MEMBACA SEMOGA SYUKAAA
^^^Makassar, 30 Mei 2025^^^
cantik cerdas dan mandiri ❤️❤️❤️