"Saya tidak akan pernah memaksa kamu untuk mencintai saya. Tapi yang harus kamu ketahui, cinta datang karena terbiasa bersama. Saya harap semoga kamu bisa merasakan cinta yang telah saya rasakan sejak tiga tahun yang lalu sampai saat ini Dik"
Satu kejadian yang tak pernah terduga yang saat ini sedang dialami oleh seorang gadis yang tidak percaya yang namanya cinta, gadis itu ialah Green Abreena.
Suatu hari, Abreena dinikahkan dengan seorang ustadz yang sama sekali tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sebuah pernikahan yang terpaksa tanpa adanya cinta yang tak bisa dihindari oleh seorang gadis cantik.
Apakah kehidupan pernikahan yang dijalani oleh Abreena dan seorang Ustadz akan berjalan dengan mulus tanpa adanya ujian dipernikahan mereka?
Dan bagaimana cara mereka melalui ujian yang datang menerpa rumah tangga mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MamaRizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21. Masakan Breena
"Posesif banget sih" ucap Breena sambil mencubit hidung Dayyan.
"Iya uda ayo kita sarapan Mas. Nanti keburu dingin nasi gorengnya"
"Cium dulu sayang" protes Dayyan karena Breena sudah turun dari pangkuannya.
"Manja banget sih Mas. Tadi pagi kan uda dikamar" ucap Breena pelan. Yang malu kerena Dayyan terang terangan memintanya mencium dirinya didepan beberapa pelayan.
"Iiihhh malu Mas. Nanti aja iya dikamar" lanjut Breena pelan sambil melirik para pelayan yang mencuri pandang pada pasangan pengantin baru itu.
"Baiklah sayang. Mas akan tagih nanti dikamar" ucap Dayyan semangat.
Dayyan pun langsung menyendokkan nasi goreng buatan sang istri. Begitu masuk kedalam mulut. Dayyan berhenti mengunyah dan menatap Breena dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kenapa Mas? Nggak enak iya masakan Breena?" tanya Breena sedih karena Dayyan tak melanjutkan makannya.
"Sini Mas piringnya dibuang aja kalau nggak enak. Biar Mbak Ima yang buatkan sarapan untuk Mas" lirih Breena yang ingin mengambil piring Dayyan.
Melihat istrinya yang sedih dan mata yang berkaca kaca, Dayyan pun segera merebut piring yang sudah Breena ambil dari hadapannya.
"Ini enak banget sayang rasanya. Nasi goreng buatan Umma saja kalah rasanya" puji Dayyan.
Kemudian menyantap masakan pertama istrinya dengan lahap. Bahkan Dayyan sampai meminta Breena membawakannya bekal untuk dimakannya nanti dikantor.
Breena pun dengan semangat dan senyum yang terus mengembang dibibirnya, memasukkan nasi goreng buatannya yang masih ada kedalam kotak bekal sang suami. Tak lupa ia juga membuatkan salad buah untuk cemilan Dayyan.
Selesai sarapan Dayyan dan Breena menyju kekamar mereka. Dayyan yang turun tadi sudah rapi dengan pakaian kantornya tanpa dasi pun sekarang dalam mode manja pada Breena.
"Sayang pakaikan dasi Mas" pinta Dayyan sambil mengulurkan dasi.
Breena langsung mengambil dasi ditangan Dayyan. Sedikit berjinjit Breena dengan telaten memakaikan dasi dikerah kemeja Dayyan.
"Kamu jam berapa kekampus nanti sayang?" tanya Dayyan sambil memperhatikan Breena yang sedang memakaikannya dasi.
"Breena ada kelas jam 11:00 WIB Mas. Mungkin sekitar jam 09.00 WIB Breena kekampus. Karena ada janji sama teman Breena mau keperpustakaan dulu"
"Iya uda kamu hati hati nanti bawa mobilnya iya sayang. Mas nanti pulang sepertinya sedikit terlambat sayang. Nanti jam 17:00 WIB Mas ada acara di aqiqah anak teman Mas. Kamu mau ikut nggak nantu yang?" tanya Dayyan.
"Nggak deh Mas. Breena pun nanti mungkin lama dikampusnya. Selain ada praktek di laboratorium nanti, Breena ada janji sama dosen pembimbing mau bahas skripsi Mas" izin Breena takit Dayyah akan kecarian dirinya karena terlambat pulang juga.
"Iya uda kamu hati hati iya sayang. Yang semangat kuliahnya. Semoga cepat jafi dokter muda" ucap Dayyan kemudian memcuri ciuman dibibir Breena sekilas.
"Amin Mas" ucap Breena kemudian memeluk suaminya.
Breena muli merasa nyaman berada dipelukan suaminya. Bahkan Breena sudah mencintai suaminya. Tinggal menunggu waktu yang tepat, Breena akan menyatakan perasaannya pada Dayyan.
"Iya uda Mas berangkat duluan iya sayang" pamit Dayyan. Kemudian....
Cup
Cup
Cup
Dayyan mencium seluruh wajah Breena. Sedangkan Breena yang mendapatkan banyak ciuman dari Dayyan malah tersenyum manis dipelukan Dayyan.
"Ayo Breena antar kedepan Mas" ucap Breena sambil menggamit tangan suaminya.
"Mas berangkat iya sayang. Assalamualikum"
"Wa'alaikum salam. Hati hati iya Mas" ucap Breena sambil mencium tangan suaminya, dan Dayyan juga mencium kening istrinya lama.
Kemudian Dayyan masuk kedalam mobil dengan menenteng kotak bekal yang sudah disiapkan oleh Breena. Dan menjalankan mobilnya keluar dari perkarangan rumah mereka. Breena hanya melihat mobil Dayyan yang semakin menjauh.
"Kamu sudah berhasil membuatku jatuh cinta padamu secepat ini Mas. Kamu berhasil mengobati luka hatiku. Tunggu kejutan dariku dihari ulang tahunmu nanti Mas" ucap Breena dalam hati.
Kemudian Breena masuk lagi kedalam kamarnya. Bersiap siap karena ia akan pergi kekampusnya.
Breena kekampus hanya memakai gamis warna sage green motid bunga tulip putih, dan pasmina warna putih sesuai warna bunganya. Tak lupa sepatu pansusnya warna hitam dan tas selempang juga berwarna hitam. Menambah kecantikan Breena yang memang sudah cantik dari lahir.
Setelah selesai ia mengambil ponselnya dan menghubungi suaminya.
Tuutt Tttuuttt Tttuutt
"Assalamualaikum sayang. Ada apa?" tanya Dayyan yang sedang memperhatikan rapat yang terpaksa berhenti.
"Wa'alaikum salam. Mas, Breena izin iya mau berangkat kekampus" pamit Breena yang sedang berjalan menuruni anak tangga.
"Iya sayang. Kamu hati hati iya bawa mobilnya. Iya sudah Mas tutup teleponnya iya. Mas masih rapat sayang"
"Iya Mas semangat kerjanya. Assalamualaikum"
."Wa'alaikum salam" jawab Dayyan sambil tersenyun dan mematikan panggilan dari Breena.
Breena pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, karena ia ingin santai membawa mobilnya.
maaf 🙏 Thor aku kritik tulisanmu banyak salah, nulisnya ngantuk ta gmn thor