Lanjutan dari novel "Istri Siri Ceo".
Merupakan kisah Keenan Argantara pria yang sangat dingin dan arogan. Demi membalaskan dendamnya ia mengurung seorang gadis berusia 20 tahun bernama Berliana Ayunda memberikan penderitaan pada gadis itu. Namun lambat laun rasa benci Keenan pada Berlina berubah menjadi cinta karena ia tahu jika Berliana adalah gadis yang ada dalam masa lalunya.
Akankah Berliana menerima cinta Keenan ?
Yuk simak ceritanya "TERPENJARA CINTA TUAN KEENAN".
Jangan lupa beri semangat author dengan like dan komentar kalian 💓🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"Ini yang anda perlukan, Tuan." Miko menyerahkan map coklat pada Keenan.
Keenan membuka map tersebut di lihatnya satu persatu mata Keenan membulat saat melihat foto seorang gadis kecil dan itu adalah foto Ana.
Keenan diam terpaku jantungnya seakan berhenti berdetak kala mengetahui ternyata Berliana adalah Ana yang selama ini tak hilan dari ingatan dan mimpinya.
"Mi..miko ini tidak benar kan ?" tanya Keenan dengan bibir yang bergetar pada Miko matanya terus menatap foto Berliana yang masih kecil dan dewasa sekarang.
"Semua informasinya benar, Tuan" jawab Miko apa adanya.
Keenan bangkit dari duduknya ia kemudian pergi meninggalkan Miko di ruangannya. Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah pribadinya.
Saat ia telah sampai dirumahnya ia bergegas masuk ke dalam kamarnya di lihatnya ke seluruh isi kamar namun tak ia dapati Berliana di sana. Ia mencari di kamar mandi bahkan Berliana tak ada juga.
Kemudian Keenan masuk ke dalam walk in closed ternyata Berliana sedang duduk di lantai dengan kaki yang tekuk dan menundukkan wajahnya sambil menangis.
Keenan menyaksikan itu hatinya teriris pedih ia tak menyangka melampiaskan dendamnya dengan gadis yang sangat ia cari selama ini. Ia teringat akan rasa sakit yang pernah ia berikan pada Berliana. Mencaci, menghina, dan merenggut kehormatannya tanpa rasa iba.
Keenan merutuki semua kebodohannya ia menyesal karena sudah membuat Berliana terluka bahkan tentunya Berliana telah membencinya.
Keenan melangkahkan kakinya mendekat ke arah Berliana. Ia menyentuh pundak Berliana hingga Berliana terkejut karena ia tak sadar jika Keenan sudah berada dihadapannya.
Keenan membawa Berliana dalam pelukannya ia memeluk Berliana erat membuat Berliana hanya diam memaku. Karena ia bingung dengan perubahan sikap Keenan padanya.
Keenan bahkan mengeluarkan air matanya ia menangis karena merasa menyesal telah memperlakukan Berliana dengan buruk. Dendam yang selama ini ia pupuk pada Jonathan membutakan mata hatinya, seharusnya ia tak melampiaskannya pada Berliana yang tidak tahu apa-apa.
"Tu..tuan anda kenapa ?" tanya Berliana dengan terbata-bata jujur saja ada rasa takut namun juga penasaran saat Keenan memeluk dirinya dan menangis padanya.
"Sebentar saja." Keenan tak sanggup untuk mengatakan jika dirinya adalah Tara lelaki yang pernah Berliana temui lima belas tahun lalu. Keenan takut jika Berliana akan membencinya seumur hidup karena perbuatan yang ia berikan pada Berliana.
Beberapa saat kemudian Keenan melepaskan pelukannya pada Berliana ia keluar dari walk in closed bersama Berliana. "Ikutlah denganku !" titah Keenan pada Berliana. Dan Berliana hanya bisa menuruti perintah Keenan karena ia takut jika lelaki di hadapannya kini akan murka padanya.
Untuk pertama kalinya Berliana keluar dari kamar ia menatap rumah yang selama ini ia tempati, rumah megah bak istana berlantai tiga yang begitu mewah.
Keenan membawa Berliana menuju ruang makan di sana Keenan memerintahkan koki untuk membuatkan hidangan untuk mereka. Saat Koki sudah menyiapkannya, Keenan menyodorkan piring berisi makanan pada Berliana.
Berliana hanya diam dan menunduk ia takut jika harus menatap wajah Keenan. Ia meremas ujung baju dengan kedua tangannya dengan degup jantung yang tak karuan.
"Makanlah" ucap Keenan memecah keheningan diantara mereka.
Berliana hanya diam tak menanggapi ia bingung dan takut ia masih saja menunduk tak berani menatap wajah lelaki di sampingnya.
Keenan tahu Berliana mungkin takut kepadanya hingga tak berani menatap wajahnya dan memakan makanan yang ia berikan.
"Angkat wajahmu Berliana dan buka mulutmu." ucap Keenan menyodorkan garpu yang terdapat potongan daging.
Berliana mengangkat wajahnya pandangan mata mereka kembali bertemu. Namun kali ini Berliana merasa ada yang berbeda dengan tatapan Keenan padanya tak seperti kemarin-kemarin Keenan begitu menakutkan bagi Berliana.
... ....