Seorang Ratu yang dikenal bengis dan jahat mengalami kekalahan dimana suaminya sang Kaisar memutuskan untuk menceraikannya dan memengal kepalanya dengan tuduhan percobaan pembunuhan terhadap wanita lain milik sang Kaisar
Apalagi sang Kaisar sudah memiliki wanita lain dan memutuskan untuk menikahinya.
Membuat hati Ratu sangat hancur dan di hari eksekusinya dia memohon kepada Tuhan untuk mengubah nasibnya.
Dia tidak bisa meninggalkan putri kecilnya yang besar tanpa seorang ibu...
Apa Tuhan bisa mengabulkan doa dari sang Ratu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tania Klinshki
Selesai berdana Annelise memutuskan untuk menepi mencari hidangan mengisi perutnya. Dia sudah tidak ingin menikmati pesta lagi setelah berdansa bersama Kaisar Abraxas. Padahal di kehidupan pertamanya Annelise di kenal menyukai pesta dansa bahkan dia sering berdansa dengan banyak pria meski mereka tidak menjalin hubungan.
Annelise mengambil beberapa kue dan memakannya di tepi sambil melihat para bangsawan yang berdansa dengan pasangannya masing-masing. Apalagi yang membuat Annelise semakin melebarkan senyumannya ketika melihat kedua orang tuanya berdansa sambil tertawa bersama.
Annelise berjanji tidak akan menghilangkan senyuman orang tua nya akibat kesalahannya.
Selesai makan kue Annelise memutuskan untuk mengambil minuman sebelum tiba-tiba saja.
Prank....
Bruk...
Seseorang menabrak punggung Annelise hingga terjatuh ke lantai di susul sebuah gelas pecah membuat telapak tangannya yang dibalut sarung tangan putih berubah warna.
" Auhh..." ucap Anne meringis kesakitan sambil memegang telapak tangannya.
" Maafkan aku my lady hiks..." ucap seorang perempuan yang menangis di depan Annelise.
Membuat Annelise terkejut sebelum mengangkat kepalanya dan melihat seorang perempuan yang berpakaian kuning cerah di lapisi oleh benang emas. Tapi yang membuatnya menarik adalah rambutnya yang berwarna merah muda di kepang satu.
Tangan Annelise mengepal melihat wanita di balik kematian nya. Annelise terus menatap datar perempuan di depannya sampai tiba-tiba saja ada sebuah tangan mengulur kepadanya.
Ketika Annelise melihatnya ada Kaisar Abraxas yang mengulurkan tangannya. Dengan ragu Annelise menerima uluran tangan Kaisar Abraxas yang membantunya berdiri.
" Terima kasih, Yang Mulia." ucap Anne sambil menunduk kepalanya.
Kaisar Abraxas menggangguk kepalanya pelan sebelum pandangannya berubah ke arah perempuan yang masih berdiri sambil menangis dan mengatakan maaf.
" Jika kau terus menangis anda seperti orang yang menyedihkan Lady Klinshki." ucap Kaisar Abraxas sambil memandang sinis ke arah perempuan itu.
Perencanaan yang bernama Tania Klinshki salah satu Puteri dari seorang bangsawan berpangkat Duke. Duke Klinshki di kenal dengan kontribusi untuk memperbaiki perekonomian bersama Kaisar Abraxas. Jadi tidak heran keluarga beliau sangat di hormati dan di undang dengan seluruh keluarganya.
Tapi sayangnya Kaisar Abraxas sama sekali tidak menyukai Puteri Duke Klinshki yang selalu mencari perhatian dengannya membuat nya muak.
Tania Klinshki yang mendengar suara Kaisar Abraxas langsung mengangkat kepalanya dengan mata berkaca-kaca.
" Kaisar saya senang anda mengkhawatirkan saya. Tadi Lady itu." ucap Tania sambil menunjuk Annelise yang menatapnya datar.
" Dia menabrak ku hingga dia terjatuh dan gelas minum mu tumpah hiks...sekali lagi maaf telah mengacaukan pesta anda, Yang Mulia." ucap Tania sambil menangis kencang.
Kaisar Abraxas dan Annelise tanpa sadar memutar bola matanya malas menanggapi gadis cengeng.
" Sudah cukup Lady anda sama sekali tidak mempunyai sopan santun. Bagaimana anda bisa mementingkan pesta sedangkan orang yang di tabrak oleh anda terluka dan anda sama sekali tidak merasa bersalah. Duke saya sarankan ajarkan Puteri anda tata krama dengan baik. Jika itu tidak di lakukan mungkin dia akan menjadi gadis sendirian seumur hidup." ucap Kaisar Abraxas yang berlalu sambil menggenggam tangan Annelise tanpa menanggapi Duke Klinshki yang wajahnya sudah pucat.
Begitu juga Tania yang terkejut Kaisar Abraxas tidak membelanya sama sekali.
" Menjijikan." ucap Puteri Maria yang menghampiri Tania sambil melihat penampilan atas sampai ke bawah dengan tatapan menilai.
" Lady saya sarankan anda harus berakting lebih baik lagi supaya ayahanda bisa mempercayai mu atau mungkin untuk menjaga percitraan mu yang sudah rusak hahaha..." ucap Puteri Maria yang tertawa sinis sebelum berlalu meninggalkan Tania yang mengepalkan tangannya.
Countine...