NovelToon NovelToon
Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:204.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.

agar terhindar dari jeratan hutang, orang tua Shana menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang 10 tahun lebih tua darinya.


Shana mau menerima perjodohan itu jika calon suaminya nanti bersedia menafkahi Shana sebesar 20 juta sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bumbu dalam rumah tangga

"Uuh...uuh..uuh!"

Shana menjinjitkan kakinya untuk meraih sesuatu di bagian lemari paling atas.

Tinggi badannya yang hanya sebatas pundak sang suami, membuat gadis itu kesulitan untuk meraih sebuah map yang letaknya di bagian paling atas lemari milik Alvin yang tinggi menjulang.

Lemari Alvin sangat jauh berbeda dengan lemari Shana yang berada di rumah orang tuanya, tinggi lemari Shana hanya sekitar 2 meter saja, sedangkan Lemari Alvin tingginya hampir menyentuh langit-langit kamar.

"Mas, tolong bantuin aku ambil map warna merah itu dong?"

Pinta Shana saat melihat suaminya baru keluar dari kamar mandi. Dengan handuk yang masih membelit di pinggangnya.

"Ck.Minta tolong aja sama mantan kamu!"

Ketus Alvin dengan nada sinis.

Shana tak mengira karna niat usilnya untuk membuat Alvin cemburu, sampai berbuntut panjang seperti ini. Sudah tiga hari Alvin bersikap dingin dan ketus terhadapnya.

Setelah berpakaian rapih dengan setelan kemeja dan jas yang telah Shana siapkan sebelumnya, Alvin berlalu begitu saja meninggalkan istrinya yang masih kesulitan meraih sebuah Map berwarna merah yang berisi surat-surat penting miliknya.

"Huhf. Dasar suami kejam"

Hardik Shana setelah Alvin berlalu meninggalkan kamarnya.

Shana termenung sejenak, mencari cara bagaimana bisa mengambil map tersebut dengan usahanya sendiri. Karna jelas-jelas Alvin tak mau membantu.

"Ya ampun kenapa gak kepikiran dari tadi sih!"

Shana menarik sebuah kursi yang terletak di depan meja rias, kemudian meletakannya di depan lemari. Gadis itu naik ke atas kursi tersebut dan akhirnya Shana bisa mengambil map tersebut dengan mudah.

"Cih. Awas aja kamu Mas, aku pasti balas perbuatan kejam kamu ini"

Shana terus mengumpat, karna Alvin dengan begitu tega membiarkan dirinya kesusahan seperti ini.

Padahal Alvin bisa menolongnya dengan sangat mudah jika dia mau. Alvin sendirilah yang membantu membereskan barang-barang Shana, dan menyimpan surat-surat berharga milik Shana di laci paling atas didalam lemari miliknya.

Tinggi badan pria itu mencapai 180cm, jadi tidak butuh bantuan tangga atau kursi untuk mencapai bagian laci lemari paling atas tersebut.

***

***

Shana menuruni anak tangga dengan wajah yang di tekuk. Butuh waktu sekitar 15 menit hanya untuk mengambil sebuah map berwarna merah yang letaknya masih ada di dalam kamarnya sendiri, padahal hari ini Ia sedang di kejar waktu karna ada kelas pagi di kampusnya.

Shana membutuhkan Map itu, untuk mengambil beberapa surat penting miliknya. surat-surat itu akan digunakan untuk memenuhi persyaratan pendaftaran kuliahnya yang masih belum lengkap. Dan sudah di tagih oleh pihak kampus untuk segera di lengkapi.

"Loh. Kok kamu baru turun sih sayang. Ayo sarapan dulu nanti kamu kesiangan lagi"

Sambut Anggi saat melihat menantu kesayangannya baru tiba di meja makan saat Alvin sudah hampir menyelesaikan sarapannya.

"Iya mah, tadi ada sesuatu yang harus Shana kerjakan dulu."

Jawab gadis itu sembari menyuapkan sepotong roti tawar dengan selai coklat ke dalam mulutnya.

"Aku sudah selesai, aku pergi ke kantor sekarang ya!"

Alvin bangkit dari duduknya, kemudian mengambil tas yang berisi laptop dan peralatan kantor lainnya yang letaknya tak jauh dari meja makan.

"Loh. Kok kamu berangkat sekarang sih? gak nungguin istri kamu dulu?"

Tanya Anggi keheranan. Karna beberapa hari ini Alvin tidak pernah mengantar Shana ketempat kuliahnya padahal kantor Alvin dan kampus Shana satu arah.

"Aku buru-buru Mah, ada meeting penting. Assalamualaikum"

"waalaikumsalam" jawab Anggi, Herman dan Shana serentak. menjawab salam hukumnya wajib walau hati sedang gamang.

secepat kilat pria itu langsung menuju ke pintu utama dan menghilang dari pandangan Shana dan kedua orang tuanya.

Alvin memang tidak berbohong, pagi ini Ia ada rapat penting dengan perusahaan Miracle. Tapi sesibuk apapun pria itu, biasanya Ia akan lebih mengutamakan istrinya terlebih dahulu daripada pekerjaan.

Nyut!

Shana merasakan ada rasa sakit menjalar dihatinya karna sikap dingin Alvin. Biasanya pria itu akan mencium kening Shana sebelum pergi ke kantor, tapi sudah beberapa hari ini Alvin melupakan kebiasaannya.

Herman menatap penuh tanya pada Anggi, bertanya ada apa? Dengan isyarat matanya.

Anggi mengangkat bahunya, karna Ia sendiri tidak tahu apa-apa.

"Shana, hari ini kamu berangkat ke kampus bareng Papa aja yah?"

Ujar Herman kala melihat raut muka menantunya itu mendadak sendu setelah kepergian Alvin.

"Gak usah pah, Shana berangkat sendiri aja. Shana udah pesen ojek online kok. Kalau berangkat naik mobil takut gak keburu soalnya jam segini suka macet"

Ucapan Shana memang ada benarnya, jam sibuk seperti ini jalanan ibu kota memang akan macet parah. Jadi Herman dan Anggi tidak membantah ucapan Shana.

Setelah menghabiskan sarapannya dan berpamitan pada Herman dan Anggi, Shana bergegas pergi ke kampus. Ojek online pesanannya pun sudah menunggu gadis itu di depan gerbang rumah.

***

***

"Kayaknya mereka lagi berantem Mah"

Tebak Herman, yang masih duduk manis di meja makannya sembari menyeruput secangkir kopi.

"Mungkin, tapi berantem kenapa?"

"Entahlah namanya juga suami istri, berantem itu hal yang biasa. Anggap saja bumbu dalam rumah tangga"

Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi tapi Herman masih betah bersantai di rumah, tak berniat untuk segera pergi ke kantor padahal pakaiannya sudah rapih.

Bahkan pria berusia 55 tahun itu berniat untuk segera menyerahkan semua tanggung jawab kantor pada putra semata wayangnya, agar Ia bisa menikmati hari tuanya dengan bersantai dirumah.

Berkebun di halaman belakang rumah, bermain golf dan memancing ikan yang memang adalah hobinya. Semua kegiatan menyenangkan itu akan jadi rutinitas Herman setiap harinya saat Ia pensiun dari kantor nanti.

"Sebentar lagi kan Alvin ulang tahun. Sebagai kado ulang tahun bagaimana kalau kita pesankan tiket bulan madu untuk Alvin dan Shana Pah"

Usul Anggi dengan Antusias.

"Ide bagus. Kamu atur saja Mah"

Jawab Herman yang langsung menyetujui ide istrinya.

"Hmmm tapi kira-kira bulan madu kemana ya?"

Anggi membayangkan tempat mana yang cocok untuk dijadikan tempat bulan madu untuk anak dan menantu ke sayangannya.

Senyuman mengembang dari bibir Anggi seakan telah menemukan tempat yang cocok untuk mereka.

1
Ayunda
cucok
Angelita Yohana
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🙏😊
total 1 replies
Nur Alimi
wkwkwkw
Sugiarti
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🙏🥰
total 1 replies
thor
kemunculan benih" cinta
Dee Nur
semoga bisa menulis seoerti kakak ☺️
Cantika
waduh malam pertamanya di skip
Cantika
mau satu suami kayak Alvin
Cantika
merasa tersindir ya Vin, jadi panik gitu 😂
Cantika
si Alvin ini to the point banget, basa-basi dulu kek 😂
Cantika
ada dicuekin, gak ada dicariin 🤭
Cantika
Semangat Shana buat Alvin bucin sama kamu
Cantika
cemburu ni yee 😂
Cantika
😂😂😂
Cantika
Shana terjebak dalam omongannya sendiri 😂
Cantika
seru
Cantika
Lanjut
Wy Ky
ok
Ismalinda
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🥰
total 1 replies
eva Sekayu123
si Alice dapet karma gk ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!