Cerita hanyalah khayalan dari penulis semata. Hanya sekedar hiburan jika ada hal baik ambillah, jika buruk buanglah dan abaikan.
Kisah berawal dari Vynnitta gadis berusia muda yang di usir ayahnya. Ia pun melamar sebagai pelayan tuan muda dengan gaji besar. Karena tuannya itu sakit dan butuh di perhatikan.
Seiring waktu tumbuhlah perasaan terlarang di hatinya. Hingga ia tanpa sengaja menemukan cara untuk mengurangi penderitaan dari Franklin yang terkena racun beku dan hampir mati karena ulah istrinya sendiri.
Raisa, yang di selimuti oleh dendam terhadap keluarga Bou. Membuatnya ingin menghabisi keturunan terakhir dari keluarga itu. Dengan menyiksa Franklin perlahan dan mengambil alih hartanya dengan bantuan Alex, selingkuhannya.
Sebuah tanda akar di tengkuk yang Vynnitta dapatkan ketika ia tersesat di hutan. Selalu bereaksi dan membantunya menyembuhkan Franklin, meski akhirnya ia harus mengorbankan kehormatannya sendiri.
Cerita yang menarik untuk kalian ikuti ...cekidot!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat Tinggal Cintaku.
🌹🌹🌹🌹🌹
𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪. 𝘉𝘦𝘨𝘪𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢, 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘩𝘢𝘥𝘢𝘱 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘦𝘬𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘮𝘶? 𝘚𝘦𝘴𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘶𝘢𝘵. 𝘏𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘬𝘶𝘶𝘤𝘢𝘱. 𝘛𝘶𝘢𝘯, 𝘵𝘦𝘨𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱. 𝘚𝘦𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘢𝘳𝘨𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘩 𝘳𝘢𝘨𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘨𝘦𝘭. 𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘩𝘢𝘭 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘮𝘶. 𝘔𝘦𝘴𝘬𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
Vyn menyeret langkah kakinya yang berat. Ia menoleh ke arah rekan-rekannya. Ketika itulah ia mendapati wajah-wajah sendu menahan tangis. Tak ada satupun yang berani mendekat apalagi menahan kepergiannya.
"Maafkan aku Vynnitta. Bukan maksudku mengecewakanmu. Ada nyawa yang kupertaruhkan jika aku mempertahankan dirimu. Semoga hidupmu baik-baik saja." Gumam Franklin, seraya mencengkeram pinggiran jendela. Dirinya ternyata tengah mengawasi Vynnitta dari lantai atas secara diam-diam.
Kemudian terlihat Franklin mengeluarkan ponselnya. "Ikuti dia, lalu laporkan padaku!" titahnya pada seseorang di luar sana.
_______
"Aku ingin pergi dari kota ini. Karena tidak mungkin jika aku kembali kerumah ayah. Uang yang kumiliki tidaklah cukup. Aku sudah jelas kalah taruhan dari ayah dan aku juga tidak mungkin menerima pinangan pria tua beristri banyak itu. Membayangkannya saja sudah membuatku mual." Vynnitta bergumam sambil berteduh di bawah pohon rindang.
Kemudian Vyn bangun perlahan, kala ia melihat kendaraan dari kejauhan. Lalu Vyn memberhentikan taksi tersebut, yang mana nanti akan membawanya dirinya ke salah satu stasiun kereta.
Dua pria yang bertugas menguntit Vynnitta, langsung mengikuti kemana taksi itu pergi. Akan tetapi ada dua orang pengendara motor yang mengecoh laju kendaraan roda empat tersebut.
Sampai pada akhirnya, orang suruhan Franklin itu kehilangan jejak taksi yang membawa Vynnitta. Karena dua pengendara motor tersebut telah membuat mobil mereka tergelincir ke parit.
Setelah rencana keduanya berhasil, para pengendara motor trail itu berlalu pergi.
"Maaf Bos. Kami kehilangan jejak." Salah satu orang suruhan Franklin melaporkan keadaan lewat ponsel.
" Shiitt!"
PRAANGG!!
Franklin membanting ponselnya ke dinding, hingga benda bertekhnologi tinggi serta berharga mahal itu pecah berhamburan.
"Manusia tak berguna!" makinya meski tak ada satupun orang yang mendengar. Karena kamarnya itu memang kedap suara.
"Aku benar-benar kehilanganmu Vyn!" Franklin menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa dengan kasar. Lalu pria itu mengusap wajahnya frustrasi.
"Bukan ini yang aku inginkan. Kenapa aku semakin tidak berdaya! Aku telah melukainya. Vynnitta, kau pasti sangat membenciku saat ini. Aarrggh ...!" Franklin terlihat mencengkeram kepala dengan kedua tangannya. Ia sangat khawatir pada pelayannya itu. Akan tetapi tak ada yang dapat ia lakukan selama dirinya masih di bawah tekanan dan ancaman Raisa.
Drrrtttt ...
Ponsel di atas nakas berdering. Memang Franklin memiliki beberapa jenis ponsel. Karena itu baginya mudah saja merusak benda mahal tersebut.
"Halo!"
𝘛𝘶𝘢𝘯, 𝘯𝘺𝘰𝘯𝘺𝘢 𝘌𝘭𝘭𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘶𝘮𝘢𝘯. 𝘉𝘦𝘭𝘪𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘝𝘺𝘯𝘯𝘪𝘵𝘵𝘢. 𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨.
"Baik."l
" Franklin mematikan panggilan tersebut, kemudian segera berlari keluar kamar. Ia tak sabar ingin menemui sang nenek. Ini sungguh kabar yang sangat menggembirakan.
"Aku telah memberikan separuh dari penawar racunnya. Oma Elli memang sadar. Tapi, sewaktu-waktu racun itu dapat kembali menyakitinya." Raisa berkata dengan santai dari atas sofa. Dimana kini wanita itu tengah duduk santai sambil meneguk teh hijaunya.
"Kenapa hanya kau berikan separuh saja! Bukan seperti ini perjanjiannya!" Franklin tak tahan lagi. Ia mendekati Raisa lalu menyambar cangkir dan melemparnya ke atas lantai.
" Apa-apaan kau Franklin!" Raisa sontak berdiri mendapat perilaku kasar dari Franklin.
"Kau ini wanita kejam yang licik. Sekarang juga berikan sisa penawar racunnya padaku!" pinta Franklin dengan bentakan kencang ke arah Raisa.
"Apa kau menginginkan ini." Raisa mengangkat sebuah benda berbentuk tabung kecil.
"Berikan padaku Rai!" Franklin hendak menyambarnya. Akan tetapi Raisa dengan cepat memasukkan benda tersebut ke dalam belahan dadanya yang terekspos. Bagaimana tidak, jika pakaian yang di kenakan Raisa itu selalu kurang bahan.
Bersambung>>>