Menunggu Didalam Penyesalan
Di pagi yang cerah, Di sebuah ruamah mewah. Terlihat seorang Wanita cantik dengum senyuman Indah yang Tidak pudar dari wajahnya. Tengah mempersiapkan sarapan untuk Keluarga tercinta Nya.
"Bi boleh minta tolong Ngga, Tolong Anterin ini ke meja makan." Ucapnya sambil menunjukan hidangan yang sudah jadi itu.
"Boleh Nyonya," Ucap pelayan itu kepada wanita cantik itu yang bernama Zara Anatasya.
Walaupun sudah dilarang untuk tidak memanggil nyonya, Tapi para pelayan yang disana merasa sungkan untuk tidak memanggilnya nyonya. Hingga akhirnya zara pasrah dan tidak memaksa lagi.
Zara pun melanjutkan memasak nya. Hingga tak lama kemudian, Datang seorang bocah laki - laki yang berumur 4 tahun. yang sangat tampan dan imut, yang sudah rapi dengan sergam sekolahnya.
"Pagi Mami. " Ucapnya sambil tersenyum kepada Zara, Dialah Zein Putra Wijaya.
Zara yang sedang memasak pun menoleh, kepada putra semata wayang nya sambil tersenyum. Dan mematikan kompor karna kebetulan Masakan Nya sudah Matang, Dan menghampiri sang putra.
"Pagi juga sayangnya Mami, " ucap Zara. sambil mengacak rambut sang putra, Dengan gemas. Hingga zein cemberut karana Ulah sang Ibu.
"Iiihhh Mami, Jangan di acak dong nanti berantakan lagi. " Ucap Zein sambil menyingkirkan tangan sang ibu dari kepalanya, Dengan wajah cemberut zein merapikan kembali rambut nya yang di rusak sang ibu.
Zara yang melihat apa yang di lakukan sang putra hanya bisa tersenyum. Dan membantu sang anak merapikan rambutnya.
Sedangkan para pelayan hanya mengulum senyum, melihat tingkah ibu dan itu. Bagi mereka itu sudah biasa melihat pemandangan tersebut, Dan menjadi hiburan tersendiri.
Dan tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, Yang menggema di ruangan itu. dan muncul seorang laki - laki dewasa yang berumur 28 tahun, yang sangat sangat tinggi dan berwajah tampan. Namun dengan berwajah datar dan dingin. Dan tidak pernah tersenyum sama sekali.
Pelayan yang melihat taun ruamah. Yang sudah turun hanya bisa menundukan kepala, tanpa berani meilahat.
Laki - Laki itu menuju meja makan , Dan duduk di bangku sambil minum kopi dan mebaca koran. Tanpa bicara sedikitpun, jangan bicara tersemun tidak. Seperti kebiasaannya Setia hari.
Zara yang melihat sang suami, Sudah ada di meja makan. Mengajak sang putra menghampiri meja makan untuk sarapan. sambil tersenyum manis, Zara menyapa sang suami. pagi Mas, pi. ucap Zara Dan zein.
"Hmm" jawab laki - laki itu. yang bernama Raka Putra Wijaya. Tanpa tersenyum dan tanpa melihat Zara.
Zara yang mendengar dan melihat jawaban dari sang suami hanya bisa tersenyum getir. karna bagi nya itu sudah biasa.Sedangkan sang putra sudah duduk manis di meja sambil menung sang mami untuk mengambil sarapan.
"Mau sarapan Apa Mas." ucap Zara Yang sudah berdiri di samping sang suami, Untuk mengambil sarapan.
"Roti." Jawab Raka dengan dingin, dan jangan lupakan wajah datarnya.
Sambil mempersiapkan roti dan mengoles kan selai kesukaan sang suami , Zara bertanya pada sang putra, Yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku kedua ortuanya.
Bukan Zein tidak tahu, Tentang kondisi rumah tangga sang ayah dan ibunya. Tapi selama ini bocah itu yang masih berumur 4 tahun lebih, memilih untuk pura - pura tidak tahu.
Bahkan Zein sering memergoki sang ibu, sedang menangis sendiran. Dan ketika bocah itu bertanya pada sang ibu , Ibunya hanya menjawab nya dengan tersenyum saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-12
0
Capricorn 🦄
keren
2024-11-09
0
Araaa
dbdvv
2024-11-09
0