NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Itu Putriku

Dokter Cantik Itu Putriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Romansa / Dokter Genius
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: yance 2631

Arin adalah perempuan sederhana, manis tapi cerdas. Arin saat ini adalah salah satu mahasiswi jurusan tehnik kimia di fakultas tehnik negeri di Bandung. Orang tua Arin hanyalah seorang petani sayuran di lembang.

Gilang adalah anak orang terpandang di kotanya di Bogor, ia juga seorang mahasiswa di tempat yang sama dimana Arin kuliah, hanya Gilang di jurusan elektro fakultas tehnik negeri Bandung.
Mereka berdua berpacaran sampai akhirnya mereka kebablasan.
Arin meminta pertanggung jawaban dari Gilang namun hanya bertepuk sebelah tangan.

Apakah keputusan Arin menjadi single mom sudah tepat? dan seperti apakah sikap Gilang ketika bertemu putrinya nanti?

Yuuk kita ikuti alur ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yance 2631, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alina Sakit

POV GILANG

Gue berharap Arin mau mencairkan cek itu demi bisa menafkahi anak gue sendiri, ada rasa kangen yang begitu besar.. Mumpung hari ini hari minggu gue putuskan untuk pergi ke Bandung lagi hanya untuk bertemu dengan anak gue walaupun itu dari kejauhan..

"Ya Tuhan gue tersiksa banget hanya buat lihat anak aja yang pernah gue tolak dulu.." gumamku dalam hati.

Tak lama gue pun pamit dengan Devi dengan alasan survey project lanjutan yang ada di Bandung, Devi hanya diam saja.

Setelah 4 jam perjalanan akhirnya gue sampai di depan gerbang komplek perumahan Arin, gue segera membelokkan mobil masuk ke arah blok rumah Arin, dan seperti biasa mobil SUV sport gue ini parkir agak mepet dengan kedai kopi yang berada persis depan rumah Arin..

Tidak lama kemudian, mulai terlihat Alina kecil anak gue membawa sepeda kecilnya yang berwarna pink bermain di halaman, bahagia rasanya melihat Alina dengan gamis warna putih dan hijab kuningnya.. "Cantik sekali dia Tuhan.." gumamku dalam hati, sambil terus memperhatikannya dari balik kedai kopi.

Tak berapa lama terlihat Arin datang, yang sepertinya dia akan pergi..

"Neng, sini .. mau ikut sama ambu nggak ke pengajian?" ujar Arin. Alina hanya menggelengkan kepalanya dan Arin pun menyuruhnya untuk segera masuk ke rumah.

Gue coba bertanya dengan ibu penjaga warung atau kedai kopi ini,

"Bu, punten anak kecil yang di rumah depan itu lucu ya.." tanya gue.

"Oh iya mas, neng Alina teh lucu dan pinter juga, kalo bicara dia pakai bahasa Korea, bahasa Inggris.." ujar ibu pemilik warung.

Gue terus senyum sendiri mendengar penjelasan ibu tadi, "Oh gitu, jadi neng Alina itu tinggal dengan ayah ibunya ya Bu?" tanya gue lagi.

"Sepertinya bu Arin itu nggak punya suami mas, kalau yang laki-laki dewasa itu adiknya bu Arin, begitu.. "ujar ibu warung.

"Oh gitu ya bu, ya.. ya.. "ujar gue sambil mengangguk.

"Iya mas, bu Arin itu orang sibuk.. dia kan dosen ITB dan denger-denger juga bu Arin kuliah lagi lanjut S3," ujar ibu warung.

Bener-bener nggak nyangka gue hari ini ada banyak informasi yang gue terima langsung dari cerita ibu warung ini tentang Arin dan juga Alina putri gue satu-satunya.

Lalu ibu penjaga warung kopi itu pun melanjutkan ceritanya..

"Nah, kalau neng Alina teh sekolahnya di SD Banjarsari di jalan merdeka mas.. itu mah SD negeri top sebandung.. "ujarnya. Gue pun hanya tersenyum mendengar semua info yang gue terima.

"Mm, kalau mas ini mau kemana sebenernya? kayaknya sudah 2 kali ya pernah ngopi di warung saya?" ujar ibu pemilik warung tadi.

Gue sempat sedikit kaget dengan pertanyaannya yang seolah dia hapal dengan setiap orang yang berkunjung ke warungnya ini,

"Mm, ini bu kebetulan saya lagi cari-cari rumah di dekat sini, ada yang mau di jual nggak?" tanya gue sekedar cari info.

Tapi Gue tiba-tiba berpikir, bener juga ya.. mungkin kalo gue ada rumah di sekitar sini tentu bisa lebih dekat dengan anak gue.

"Ada kok mas yang mau jual, tapi beda blok, di sebelah sana ada pembukaan blok baru kalau minat nanti ibu tanyakan.. "ujarnya.

"Oh, boleh juga bu nanti kalau ada waktu ibu tanyakan saja.. "ujar Gue dengan santai.

Nggak tau kenapa gue jadi tertarik untuk beli rumah disini, itung-itung buat investasi juga.. dan Devi nggak perlu tahu rencana gue ini.

Dan suatu saat mungkin Alina anak gue mau.. rumah itu bisa jadi miliknya.

Tiba-tiba terlihat Arin sedang mengeluarkan motor maticnya, dan pergi sendirian tanpa Alina.

Gue sempat berpikir untuk mampir ke rumah Arin dan bisa bertemu anak gue, tapi kalau Arin pulang pasti semuanya akan kacau.. dan nggak bakalan lagi gue bisa nongkrong di warung ibu ini, akhirnya gue cancel rencana konyol tadi.

Saat gue melamun nggak berapa lama, Alina terlihat keluar dari halaman rumahnya.. sendiri menuju warung kopi ini tempat gue berada,

"Ateu eneng beli es krim.. "ujar anak gue sambil mengambil es krimnya di freezer.

Gue senang sekali bisa ketemu anak gue,

"Eh anak cantik suka banget es krim ya?" tanya gue. Alina hanya mengangguk saja tanpa ekspresi.

"Namanya siapa?" tanya gue pura-pura lupa.

"Alina Om.. "jawab anak gue. Gue sempat perhatikan dia dari jarak dekat, ada kemiripan antara wajahnya dan wajah gue sendiri, dan sikapnya persis dengan Arin jika bertemu dengan gue, ekspresi wajahnya seperti melihat orang yang asing.

"Alina sudah kelas berapa?" tanya gue lagi.

"Kelas 1 Om.. "ujarnya masih dengan nada yang datar.

Setelah mendapatkan es krim yang dia mau, Alina pun segera membayar belanjaannya..

"Biar Om aja yang bayar es krimnya kamu ya, "ujar gue pelan.

"Nggak usah Om, kata ambu kalo eneng jajan nggak boleh dibayarin sama orang nggak dikenal" ujar Alina.

"Oh gitu, iya deh.. jadi kita kenalan dulu dong ya supaya Om bisa bayarin es krimnya" ujar gue sambil tersenyum.

Alina pun langsung menaikkan alisnya yang mirip dengan gue itu.. "duh gemes banget sih nih anak" gumam gue dalam hati.

Alina pun mengangguk lucu, gue langsung memberikan tangan gue untuk bersalaman dengan Alina anak gue yang sekarang berjarak sangat dekat sekali..

Alina pun menyambut hangat tangan gue, 'ada suatu perasaan dad dig dug saat kulit Alina bersentuhan dengan tangan gue, seperti saat berkenalan dengan Arin saat itu..'

"Nama Om siapa?" tanya anak gue lembut sekali, "Nama Om Rayhan anak cantik.. "jawab gue berbohong.

"Oh, namanya Om Rayhan.. "ujar Alina sambil tersenyum lucu memperlihatkan giginya yang ompong.

Betapa bahagianya perasaan gue yang sulit gue gambarkan saat itu, saat Alina berkomunikasi dengan gue.. "Ya Allah, ya Tuhanku persatukanlah kami kembali di suatu hari nanti, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang dan Maha Pengasih, ampunilah dosa-dosa hamba..",

Tanpa gue sadari ada setetes air mata yang jatuh di sudut mata gue sendiri, semoga Alina tidak melihat itu.

"Alina, di rumah kamu tinggal dengan siapa?" tanya Gilang lembut pada Alina.

"Eneng di rumah tinggal sama ambu jaga amang Aril, kami bertiga Om.. "jawab Alina sambil menjilat es krimnya.

"Oh gitu, iya deh... "ujar Gilang.

Gilang mengambil beberapa foto Alina, Gilang bangga sekali dengan putri cantiknya itu.

"Amang Aril itu siapanya Alina?" tanya Gilang.

"Amang teh adiknya ambu... amang Aril juga seperti ayahnya eneng," ujar Alina.

"Oh begitu, kalau ayahnya eneng kemana?" tanya Gilang lagi.

"Ayah eneng teh kata ambu sudah meninggal di luar negeri.. jauuuuh.." ujar Alina.

"Nenggg, neng.. hayu pulang.." teriak amang Aril dari teras rumah.

"Ya sudah dulu ya Om, eneng pulang dulu karena guru privat les sempoa eneng sudah datang.." ujar Alina manis, sambil berjalan ke rumahnya.

Gilang pun mengerti, masih di dalam warung itu Gilang segera mengirim beberapa foto Alina kepada Papinya.. dengan notes dibawahnya, "Pap coba lihat Alina deh, cantik ya dia.. lucu ya?" Pesan terkirim.

Gilang pun mulai berpikir tentang rencananya untuk membeli 1 rumah di area perumahan Arin, dan Gilang akan membicarakan ini dengan orang tuanya.

"Bu, saya mau tanya.. rumah-rumah di sini harganya kisaran berapa ya?" tanya Gilang melanjutkan obrolan tadi.

"Disini teh harga kisaran 600 sampai 800 jutaan mas, modelnya minimalis begitu kata orang-orang jadi murah" ujar ibu warung dengan gaya seperti marketing property.

"Oh gitu ya, oke deh.. ini nomor Hp saya, ibu ada nomor Hp juga kan? kita saling berkabar aja nanti" ujar Gilang.

"Mm, ngomong-ngomong jadi berapa ya semuanya kopi.. sama es krimnya Alina tadi sekalian saja, "yg tanya Gilang.

"Semuanya 48 ribu aja mas.." ujar ibu warung. Gilang pun membayar belanjaannya.

Setelah itu Gilang pergi meninggalkan lokasi rumah Arin dan kembali menuju Jakarta. Sepanjang perjalanan Gilang terlihat happy sekali sambil mengemudikan mobil SUV sportnya dengan kecepatan sedang di tol.

Rencananya Gilang akan langsung menuju rumah orang tuanya untuk bercerita tentang perjumpaannya dengan Alina putrinya.

Pagi ini Arin melakukan aktivitas seperti biasanya, setelah mengantar Alina ke sekolah dia pun melanjutkan perjalanannya ke kampus.. hari ini cuaca tampak mendung dan gerimis kecil.

Tanpa Arin sadari ada sepasang mata yang memperhatikan Arin di kejauhan. Sesaat Arin lupa kalau payung yang ada di mobilnya tertinggal, "Astagfirullah harus pakai apa ya supaya kepalaku nggak basah kena air hujan.." gumam Arin. Arin berusaha mencari sesuatu di mobilnya sampai akhirnya ia memakai sebuah map biru tebal untuk melindungi kepalanya.

"Mbak, ayo bareng sama saya nanti malah basah kena hujan" ujar seorang pria tiba-tiba. "Makasih mas, saya dengan pak satpam aja.." ujar Arin yang melihat satpam datang dan memayunginya.

"Ayo pak, jalan... "ujar Arin. Pria tadipun mengangguk dan tersenyum.

Setelah itu setiba di ruangan kelas Arin pun mengajar beberapa materi kuliah untuk mahasiswanya.

Setelah selesai mengajar Arin pun kembali ke ruang dosen untuk istirahat sejenak.

Terdengar bunyi notifikasi dari ponselnya saat Arin sedang duduk di sofa ruangan..

"Ting, ting.. bunyi notifikasi aplikasi hijau di ponselnya berbunyi". Arin segera membuka ponselnya, ada sebuah pesan masuk dari gurunya Alina.. 'Pagi bu Arin saya gurunya Alina, Alina tiba tiba demam dan muntah bu, apakah Alina memang sakit berangkat dari rumah tadi?" tanya guru Alina dalam pesan singkat.

'Alina berangkat ke sekolah tadi kondisi baik, sehat kok bu.. sekarang Alinanya dimana bu? tanya Arin dalam pesan singkat.'

'Alina sekarang ada di ruang UKS bu Arin, bu Arin boleh jemput sekarang.." ujar guru Alina.

'Ya sudah bu saya kesana sekarang.. "ujar Arin dalam pesan singkat.' Arin pun menghubungi kepala jurusan untuk ijin tidak bisa memberi materi kuliah berikutnya karena putrinya mendadak sakit.

Tiba di sekolah Alina, Arin terlihat berjalan cepat ke arah ruang UKS.. dan melihat Alina berbaring lemas, "Eneng apa yang kamu rasa?" tanya Arin. "Eneng mual ambu, juga dingin" ujar Alina dengan suara sedikit lemah.

"Ayo nak, kita ke rumah sakit" ujar Arin. Alina pun bangun dan mengangguk lemah.

Arin menggendong Alina sambil membawa tas kerjanya langsung menuju mobil, dan menuju ke arah rumah sakit Barromeus dago. Arin tampak langsung menggendong Alina masuk ke ruang UGD rumah sakit.

Alina pun cepat ditangani oleh dokter, namun tiba-tiba Alina bertanya sesuatu..

"Apa eneng punya ayah ambu?" ujar Alina dengan suara lirih sambil memejamkan matanya.

Sontak Arin kaget mendengar kata-kata Alina yang bicara seperti itu..

"Nak, .. nak bangun.. Neng.. neng, ayo bangun" ujar Arin sedikit panik. Alina pun membuka matanya yang tadi terpejam, "Eneng mimpi ya?" tanya Arin. Alina mengangguk lemah sekali..

"Eneng mimpi ada ayah, .. tapi kata ambu ayah eneng sudah meninggal.. 'ujar Alina.

Arin lalu menganggukan kepalanya.

"Bu, maaf saya ijin ambil sampel darah Alina dulu" ujar suster yang datang.

"Silahkan sus, "ujar Arin sambil memikirkan pernyataan Alina barusan. Arin pun segera menghubungi Aril dan kedua orang tuanya mengabarkan jika Alina saat ini berada di UGD rumah sakit.

Aril pun cepat menjalankan motornya menuju rumah sakit Barromeus.

Suster pun datang bersama dokter dengan hasil pemeriksaan darah Alina, "Bu.. putri ibu terkena demam berdarah dan HBnya turun jadi dia banyak mengigau, sebaiknya langsung di rawat beberapa hari di sini untuk menaikkan HBnya, "ujar dokter.

"Baik dok, lakukan yang terbaik untuk putri saya," ujar Arin yang kemudian langsung memberikan data Alina, serta menyelesaikan administrasi di loket pembayaran.

Alina pun akhirnya dirawat, saat ini Alina sudah berada di kamar rawat inap anak..

"Rin, apa kamu nggak terpikir beritahu Gilang kalo anaknya sakit?" tanya pak Ahmad.

"Nanti-nanti saja yah, Arin masih konsen dengan Alina dulu di sini.." ujar Arin yang wajahnya mendadak berubah mendengar nama Gilang.

"Ayah cuma menyarankan saja Rin, dan ayah lihat Gilang cukup baik" ujar pak Ahmad, Arin pun terdiam mendengar ucapan ayahnya.

Tiba tiba saja Alina mengigau dalam tidurnya, "Ayah, ayah, ayah..." suara Alina lirih sambil matanya masih terpejam.

"Coba kamu lihat sendiri anakmu,.. dia panggil panggil terus ayahnya.. anak itu darah daging ayahnya juga Rin, kasihan Alina.. pakai hatimu melihat ini.." ujar pak Ahmad.

"Arin nggak punya nomor Hp Gilang yah, Alina meracau karena HBnya rendah" ujar Arin berusaha membela diri. Pak Ahmad hanya terdiam mendengar ucapan Arin yang terlanjur membenci Gilang.

********

Apakah Arin belum bisa memaafkan Gilang?

Yuuk kita simak cerita selanjutnya....

1
Sutarni Khozin
lanjut
panjul man09
jangan beri peluang gilang untuk kembali ، arin harus carikan ayah baru untuk alina .
yance 2631: siap kakak terima kasih..
total 1 replies
panjul man09
orang yg tidak baik akan di pertemukan dgn orang yg tidak baik juga , devi pernah katain anak arin ,anak setan makanya dia mandul , rasain !!
panjul man09
karakter gilang gak bagus , pengecut dan tidak bertanggung jawab
panjul man09
arin gak boleh dekat lagi sama gilang , arin harusnya membuka hati lagi dan menerima pria lain
panjul man09
thor mestinya arin di pertemukan dengan jodohnya biar ada yg melindungi , kasian
dechi71
double up tor..
dechi71
mantap kak autor lanjut..
yance 2631: Siap kakak, terima kasih.
total 1 replies
dechi71
mantap tor💪
dechi71
keren tor..
dechi71
mantap tor
dechi71
walaupun baru 2 bab.. tapi maknyus, ceritanya oke dan seperti nyata.. semangat tor..
dechi71
semangat tor
dechi71
semangat tor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!