Kupu-kupu Malam Tapi Perawan

"Tidak mungkin karena perempuan Aiden galau seperti itu,"ujar Rayyan menatap Aiden yang duduk sendirian. Padahal biasanya setiap berada di klub malam selalu dikelilingi perempuan. Hanya saat suasana hati Aiden buruk saja, pria itu tidak mau didekati orang lain selain Rayyan.

"Palingan juga ke ingat sama adiknya,"celetuk Andi yang ceplas-ceplos.

"Itu baru masuk akal,"sahut Rayyan sembari berjalan menghampiri Aiden.

Rayyan duduk di kursi yang ada di sebelah Aiden duduk,"Kenapa itu muka kayak pakaian nggak di gosok gitu?"tanya Rayyan.

"Aku tidak tahu kenapa. Sejak semalam aku terus teringat Aira. Jika aku bisa menemukan dia, aku akan menyayangi dan memanjakan dia, Ray. Akan aku berikan apapun yang dia pinta,"ucap Aiden dengan wajah yang nampak sangat sedih. Menatap dan memutar-mutar gelas berisi minuman keras di tangannya.

Rayyan menghela napas panjang. Masalah apapun yang sedang dihadapi Aiden, pria itu tidak akan pernah mengeluh ataupun khawatir. Tapi begitu mengingat tentang adiknya, pria itu menjadi pria yang rapuh.

"Kamu jangan selalu menyalahkan dirimu sendiri karena hilangnya Aira. Semuanya sudah ditakdirkan oleh Tuhan,"sahut Rayyan.

"Takdir?"tanya Aiden yang malah tertawa tanpa suara sambil memalingkan wajahnya dari Rayyan.

"Huh... kamu selalu saja begitu,"keluh Rayyan, kemudian menatap bartender,"Buatkan aku cocktail!"pinta Rayyan.

",Baik, Tuan,"sahut bartender.

"Aku yang merengek pada mama dan papa agar mereka memberikan aku seorang adik dari perut mamaku. Dan setelah dengan susah payah mereka berjuang untuk mendapatkan Aira, aku malah lalai menjaganya.Dia hilang di taman saat aku membelikan es krim untuknya. Seharusnya aku membawa Aira kemanapun aku pergi. Tidak meninggalkan dia sendiri. Jika saat itu aku tidak meninggalkan Aira sendiri, dia tidak akan di culik orang. Dan orang tuaku tidak akan meninggal karena kecelakaan kalau mereka tidak pergi menebus Aira dari para penculik itu,"ujar Aiden kemudian meneguk minuman keras di gelasnya.

"Lalu, jika kamu seperti ini, apa kamu pikir orang tuamu akan senang? Kamu belum tahu, Aira masih hidup atau tidak. Jika dia masih hidup dan kamu menemukannya suatu hari nanti, kamu tidak akan bisa membahagiakan dia lebih lama. Atau mungkin juga, kamu sudah mati lebih dulu sebelum membuat dia bahagia, karena kebanyakan minum minuman beralkohol,"ujar Rayyan menghela napas panjang.

"Aku hampir putus asa mencari Aira, Ray,"sahut Aiden.

"Kalau kamu sudah putus asa mencari Aira, lebih baik kamu sumbangkan semua harta kamu pada panti asuhan atau lembaga pendidikan. Kamu berikan untuk aku juga boleh. Setelah itu, bunuh diri saja! Tembak kepala kamu!"ujar Rayyan enteng, kemudian meminum cocktail yang baru saja diberikan oleh bartender.

"Teman sialan! Nggak punya akhlak! Kamu malah mendorong aku untuk bunuh diri!"ketus Aiden yang merasa kesal pada Rayyan.

"Aku kasih nasehat yang baik kamu nggak mau. Ya sekalian saja aku kasih nasehat sesat,"sahut Rayyan tanpa dosa.

"Aku tidak tahu. Terkadang saat mengingat dia, aku merasakan kesedihan yang tidak beralasan. Apakah di suatu tempat dia sedang sedih atau kesusahan?"tanya Aiden meneguk minuman di gelasnya.

"Mana aku tahu. Aku akan menyuruh Andi membeli bunga tujuh rupa dan telur ayam kampung,"ujar Rayyan.

"Untuk apa?"tanya Aiden seraya mengerutkan keningnya.

"Untuk dimasukkan ke dalam baskom berisi air. Biar kita bisa melihat keberadaan adikmu,"sahut Rayyan santai, kemudian kembali meneguk minumannya.

"Kamu pikir, Mak Lampir apa? Bisa melihat orang yang ingin diketahui keberadaanya melalui baskom berisi air bunga tujuh rupa,"ketus Aiden.

Di tempat lain yang tidak jauh dari Rayyan dan dan Aiden, Andi dan Roni mengawasi majikan mereka dari jauh.

"Perempuan mana yang ingin diselidiki Tuan kamu?"tanya Andi pada Roni.

"Ke..ke.. kepo!"sahut Roni.

"Cih, dasar pelit!"ketus Andi.

"Bi.. bi.. biarin!"balas Roni.

"Dasar gagap!"cibir Roni.

"Da.. da.. dasar..."

"Plak"Andi menepak punggung Roni dengan telapak tangannya.

"Dasar mulut ceplas-ceplos tanpa rem!"ucap Roni dengan tempo cepat karena terkejut saat punggungnya di tepak Andi.

"Situ juga sama saja,"balas Andi tidak mau kalah,"Apa kamu juga ikut ngamar kalau Tuan Aiden ngamar?"tanya Andi memicingkan sebelah matanya.

"Se.. se.. sem..."

Andi menghela napas panjang menunggu Roni bicara.

"Plak"Andi kembali menepak punggung Roni.

"Sembarangan aku masih perjaka ting-ting original masih segel,"ucap Roni tanpa titik dan koma.

"Siapa tahu, kamu tergiur. Hampir setiap hari nungguin Tuan kamu ngamar bareng perempuan. Pasti setiap hari kamu mendengar.. ahh..ahh.. ahhh.. dikit lagi..ahh..ahhh.. Aku sudah mau keluar..ahh..ahh.."

"Plak"Roni memukul kepala andi lumayan kuat.

"Auwh! Sakit!"pekik Andi menggosok pelan kepalanya yang baru saja dipukul Roni, berhenti menirukan suara orang yang sedang bercinta.

"Da.. da.. dasar me.. mesum! O..otak ngeres!"umpat Roni yang merasa kesal pada Andi, karena Andi menirukan suara orang yang sedang bercinta lengkap dengan ekspresi yang terlihat keenakan.

"Siapa yang mesum? Tuan kamu itu yang mesum! Kerjaan nya celap-celup sana sini. Nggak bisa lihat perempuan bening sedikit, langsung digarap,"cibir Andi.

"Da.. da.. da.."

"Plak"Andi yang tidak sabar menunggu Roni bicara kembali menepak punggung Roni.

"Dari pada Tuan kamu mukanya datar seperti papan setrikaan tidak pernah tersenyum apalagi tertawa dingin kayak es balok,"ucap Roni dengan tempo cepat, seperti biasa, tanpa titik dan tanpa koma. Tidak terima majikannya di hina Andi.Kedua pria itu saling memalingkan muka mereka.

Kembali pada dua orang pria yang duduk di depan meja bartender.

"Oh iya, kata Roni, kamu menyuruhnya mencari informasi tentang seorang perempuan. Siapa perempuan itu? Apakah rekan bisnis kamu?"tanya Rayyan.

"Bukan. Aku hanya penasaran saja dengan perempuan itu,"sahut Aiden yang jadi teringat dengan Aurora.

"Kamu menyukai perempuan itu?"tanya Rayyan memicingkan sebelah matanya.

"Aku tidak tahu. Aku hanya merasa penasaran saja. Aku belum ingin menikah sebelum aku menemukan Aira. Jika aku menemukan Aira dan dia sudah bahagia, baru aku akan serius mencari pasangan hidup,"sahut Aiden lalu meneguk minuman nya.

"Bagaimana jika sepuluh tahun lagi kamu baru menemukan Aira? Kamu akan jadi perjaka tua. Eh, tidak. Kamu sudah tidak perjaka lagi, sudah celap-celup sana sini. Aku ralat, kamu akan jadi bujang lapuk,"ujar Rayyan.

"Jangan mengatai orang lain! Kalau aku bujang lapuk, kamu juga sama saja. Apa kamu tidak ingat, kalau kita lahir di tahun yang sama? Aku cuma lebih tua dari kamu enam bulan,"sahut Aiden tidak terima.

"Aku sudah menikah. Bukan lagi bujangan seperti kamu,"sahut Rayyan kembali meminum minuman nya.

"Bercanda kamu. Jangankan menikah, dekat dengan perempuan dan pacaran saja tidak,"ucap Aiden memalingkan wajahnya dari Rayyan, menggeleng-gelengkan kepalanya menertawakan Rayyan tanpa suara.

...🌸❤️🌸...

Notebook :

•Mocktail dan cocktail adalah dua jenis minuman yang kerap disajikan di bar dan restoran hampir di seluruh dunia. Sekilas, keduanya tampak serupa karena warnanya yang menarik dan disajikan di dalam gelas cantik.

-Coktail adalah minuman campuran berbagai jenis minuman ringan dan jus buah dengan tambahan minuman beralkohol

-Mocktail adalah jenis minuman non-alkohol yang terbuat dari komposisi campuran jus buah dan minuman ringan seperti herba dan krim. Namun terkadang juga bisa ditambahkan rempah-rempah untuk membuat variasi rasa yang berbeda.

-Mocktail bisa dibuat sendiri dirumah, sedangkan cocktail harus dibuat oleh seorang ahli mixologist / bartender.

Harga satu cocktail bisa setara dengan harga 10-15 gelas mocktail, jadi bisa dibilang harga jual cocktail sangat mahal.

•Dalam jangka panjang, alkohol bisa membuat otak rusak secara permanen, sehingga membuat Anda berisiko mengalami gangguan mood, penurunan memori, gangguan koordinasi tubuh, atau penyakit tertentu, seperti stroke, sindrom Wernicke-Korsakoff, pikun atau demensia, dan kecanduan alkohol.

.

To be continued