NovelToon NovelToon
SANG MAFIA!

SANG MAFIA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Mafia / Pembunuhan
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lovallena

(STOP BOOMLIKE 🥰)

Gadis 22 tahun, yang baru saja mendapat gelar sarjana itu tengah berdiri di depan seorang CEO tampan namun bengis dan beraura kejam.

Namun gadis berambut pirang kecoklatan itu sudah mendengarnya sebelum ia memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan terbesar di kota itu. Sehingga membuatnya bersiap untuk menghadapi kebengisan calon bosnya.

"Kau sudah tau siapa aku bukan? lalu apa motivasi mu sampai mau jadi sekretaris ku?" tanya pria 30 tahun yang belum menikah itu. Dia hanya suka bermain - main dengan wanita

Tapi tidak semua wanita bisa bermain dengannya.

"Tentu saja untuk mendapatkan uang, Tuan Michael" jawab gadis cantik bertubuh molek bernama Chania Renata.

Pria bengis itu tersenyum miring mendengar alasan klasik yang selalu ia dengar dari sekian banyak perempuan yang lolos interviuw HRD untuk menjadi sekretarisnya.

"Selain itu?" tanyanya menatap sinis tubuh Chania yang memang sesuai seleranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovallena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Chania meneteskan air matanya untuk kesekian kalinya. Ia menunduk dengan menahan isak tangisnya.

Kebahagiaan serasa sudah tak mungkin lagi berpihak padanya. Mana mungkin ia bisa melunasi hutang tiga milyar dalam waktu satu tahun?

Itulah yang ada di benaknya. Sementara menjadi sekretaris Michael, itulah satu - satunya harapan terbesarnya untuk bisa mendapatkan gaji besar dengan cara mudah, pikirnya. Apalagi ia tidak pernah belajar bisnis sebelumnya, meskipun mendiang sang Papa seorang businessman.

Kedua tangannya ia tumpukan di lantai, kepalanya menunduk, sebagian rambutnya pun ikut berjatuhan. Ia pejamkan mata dalam, berharap dewi fortuna berpihak padanya.

Tiba - tiba ia mengingat momen beberapa waktu yang lalu, betapa Michael memperlakukan dirinya dengan baik sepanjang percintaan. Ia bahkan berharap selamanya dapat merasakan semua itu.

Namun sepertinya semua itu hanya akan menjadi mimpi belaka. Mana mungkin seorang Michael mengampuni seorang penipu. Ia bahkan di anggap mempermainkan kepercayaan Michael.

Jika sekejap saja Michael dapat berubah, bagaimana dalam waktu yang lama?

Sepersekian detik berikutnya, sepasang mata Chania terbelalak. Manakala melihat tangan kekar melingkar di perutnya. Dan satu tangan lainnya merapikan rambutnya yang berjatuhan ke bawah.

Ya! itu adalah sepasang tangan Michael. Chania menoleh kesamping. Dimana wajah teduh Michael terlihat di sana. Michael berjongkok di belakang punggungnya. Dengan posisi yang begitu sulit di artikan.

Bukankah beberapa menit yang lalu laki - laki tampan dan penuh pesona itu telah kerasukan iblis?

Tapi kenapa saat ini terlihat begitu tampan dan manis. Sekilas tatapan penuh tanya Chania bertemu dengan sepasang manik mata Michael yang menatapnya dengan tatapan lembut.

Chania semakin di buat bingung dengan Michael yang tiba - tiba mendaratkan kecupan di keningnya. Cukup lama bibir lembut Michael menempel di keningnya. Membuat Chania reflek memejamkan matanya. Seolah kehidupan berputar dalam sekali kedipan mata.

Michael memasukkan tangannya di bawah kaki Chania, satu lagi meraih pundaknya dan mengangkat tubuh lemah itu ala bridal. Kemudian membawanya ke sofa, ia dudukkan tubuh itu pelan.

Michael beralih pada gagang telfon di kamarnya. Dan mendial satu nomor.

📞 "Bawa makan malam untuk ku dan Chania ke kamar!"

📞 "Baik, Tuan!"

Michael menutup panggilan itu, lalu menoleh pada Chania yang masih duduk dengan bingung. Berdiri tegak dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana pendeknya.

Kedua pasang mata mereka bertemu, namun keduanya saling diam tanpa sepatah katapun. Sepertinya Chania tak setakut sebelumnya. Mata Michael tampak teduh.

' Kenapa aku bisa terjebak seperti ini? kenapa dia harus menjadi gadis suci saat bertemu dengan ku? '

' Pantas saja ia terlihat sangat kaku dan aneh sejak awal! '

' Chania... apa yang harus ku lakukan untukmu? '

Batin Michael berkecamuk. Ia bahkan berharap semua ini hanya mimpi.

Michael berjalan kembali mendekati Chania, menarik sebuah botol minum, membukanya dan menyerahkan pada Chania.

Tanpa basa - basi Chania langsung menerima dan meneguknya, sambil terus berfikir kenapa Michael bisa seperti ini.

Tok tok tok!

Ketukan pintu membuat Michael yang masih berdiri bergerak untuk membukanya.

Chania segera mengakhiri minumnya dan langsung menujukan pandangannya pada Michael, sampai pria itu membuka pintu.

Clek!

Nampaklah Oliver dan dua pelayan wanita di belakangnya dengan membawa nampan.

"Selamat malam, Tuan muda Michael, makan malam sudah siap!" ucap Oliver.

"Hemm!" jawab Michael datar sambil kembali berjalan ke arah sofa. Di ikuti oleh tiga wanita itu.

Mata Chania menangkap mata Oliver yang menatap tajam padanya. Namun Chania yang sudah kebal langsung melengos begitu saja, sembari menyebikkan bibirnya. Seolah tak peduli dengan tatapan Oliver yang penuh ancaman.

' *Gadis itu rupanya tidak ada takut - takutnya denganku! Tunggu! apa yang baru saja mereka lakukan? kenapa kamar ini berantakan? Apa mereka baru saja melakukannya?

****! gadis ini benar - benar membuatku muak! aku yang harusnya berada di ranjang itu melayani Michael!

Dasar ******!

Perempuan rendahan*! '

Berbagai umpatan keluar dari dalam hati Oliver, sampai gadis kepala pelayan itu memberi kode pada pelayan di belakangnya untuk meletakkan nampan di meja sofa, tepat di depan Chania duduk.

"Terima kasih!" ucap Chania pada dua pelayan itu.

"Sama - sama, Nona!"

"Ada yang bisa kami bantu lagi, Tuan muda?" tanya Oliver.

"Ganti sprei itu!" perintah Michael.

"Baik, Tuan!" jawab Oliver dengan dada bergemuruh.

Namun apa daya, ia akan di buang dari istana itu jika tidak menurut pada sang Tuan rumah.

Michael duduk di samping Chania, meminta Chania untuk segera menyantap makan malam mereka. Tanpa peduli dengan dua pelayan yang sedang mengganti sprei.

Sedangkan Oliver memilih untuk meninggalkan kamar Michael. Terlalu menyakitkan untuknya merasakan situasi di kamar Michael saat ini. Namun matanya sempat melirik koper milik Chania yang berdiri tidak jauh dari pintu.

' Apa yang sebenarnya terjadi? '

***

Beberapa saat kemudian, meja telah bersih kembali, sprei tempat tidur pun sudah berganti warna. Kamar besar itu pun kembali hanya terisi dua anak manusia yang saling membisu.

Chania masih dalam posisi duduk seperti sebelumnya. Tak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Ia melirik ragu pada Michael yang juga masih duduk di sampingnya.

Michael meraih rokok dan menyulutnya, membuat Chania menghela nafas. Ia sungguh tak suka bau asap rokok.

Tanpa permisi ia berdiri dan berjalan ke arah balkon kamar. Ia tutup pintu penghubung kamar dan balkon dengan cukup keras. Seolah menyindir Michael bahwa ia tengah gusar.

Hal itu tak sedikitpun luput dari pengamatan Michael. Namun ia tetap santai menghisap rokok miliknya.

Chania berdiri di sisi pagar dan memukulnya dengan kesal. Menatap langit yang di penuhi bintang di malam dimana kesuciannya terenggut.

"Apa coba maunya? pergi tak boleh! tinggal pun tanpa tujuan yang jelas!" gerutu Chania.

"Sepertinya kehancuran hidupku di sambut indah oleh alam." ucapnya kemudian menatap langit.

Tiba - tiba ia merasakan sepasang tangan kekar melingkar di perutnya. Tubuh kekar pun menabrak punggungnya dengan pelan. Ia tau siapa pemilik tangan dan tubuh itu.

Tubuh Chania mendadak meremang, ia berkedip beberapa kali. Kemudian menoleh pelan kesamping, yang di sambut dengan wajah tampan Michael.

Adegan saling tatap berlangsung untuk beberapa detik dalam jarak yang sangat dekat. Kemudian Michael mendaratkan kecupan di bibi ranum Chania. Membuat Chania tersentak kaget dan bingung.

Michael memasukkan wajahnya ke dalam tengkuk leher Chania sebelah kanan. Menikmati parfum yang tengah di pakai Chania. Membuat Chania reflek menghadap depan. Di tambah rengkuhan lembut Michael di perutnya membuat Chania merasa lebih tenang dari sebelumnya.

"Kenapa kau berbohong?" tanya Michael lirih.

Chania tak lantas menjawab. Ia masih ragu, benarkah Michael luluh, atau pria itu tengah berpura?

"Hemm?" tanya Michael yang masih menenggelamkan wajahnya di tengkuk Chania.

"Tentu saja supaya di terima bekerja"

Dalam hati, Michael membenarkan jawaban Chania. Tak ada yang salah dari tujuan gadis itu. Karena memang persyaratan untuk menjadi pemuas nafsunya bukanlah perawan. Namun ia tak menyangka, Chania, si gadis modern itu masih perawan. Dan bahkan ia yang pertama dalam segala hal untuk Chania. Teringat saat kakunya Chania berciuman pertama kali.

.

.

🪴🪴🪴

Happy Reading 🌹🌹🌹

1
Mamah Kekey
ikut sedih mewek...
Mamah Kekey
hadeh tegang.... untung bacanya MLM..pak su mna nih...
Mamah Kekey
keren tambah seruu
Mamah Kekey
chania seperti martabak.. spesial
Mamah Kekey
hebat chania .. mafia di lawan
Mamah Kekey
tambah seruu ceritanya
Mamah Kekey
😂😂😂
Mamah Kekey
visualnya Thor
Taijutsu 12
ceritanya sangat bagus
Wongso Shuni
lanjut thor
Hariono ono
bosen Jia trus
Hariono ono
bosen Thor Jia melulu Ama xoili
Hariono ono
maaf ya Thor klo boleh jia xioli di bikin kan judul sendiri soal nya bosen baca tentang mereka
Sumarni Marni
lama amat Thor up nya untung blm ku hapus
Ati Ati Mawar
Lumayan
maryam ainiy
yah mandek lg😅
Fhany Fhania
luar biasa
irala
cerita kk othor bagus...
cuma lamaa sklii mnggu up ny😥
semngaaat dan sehat sllu kk othor🤲
18 Adam Lesmana
ayo lanjut truss.
Haninbilhana
akhir nya up juga...
setelah sekian purnama berlalu...
terimakasih author..
semoga author sehat selalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!