Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
Selamat Membaca💙
Jika berkenan berikan gift,vote dan ulasan kalian itu sangat berarti buat author🙏 terimakasih🩷
⬇️
⬇️
⬇️
...----------------...
Suasana pagi yang sangat cerah matahari bersinar dengan sangat terang dan menyoroti wajah tampan Alvaro.
Sudah pukul 07.45 Alvaro juga masih belum bangun. Biasanya ia akan selalu bangun pagi, namun hari ini Alvaro sangat menikmati tidurnya.
Brian yang sudah berada didalam kamar tuannya itu pun segera membangunkannya.
"Tuan..." panggil Brian.
"Tuan Muda ini sudah siang.." Brian menggoyangkan tubuh Alvaro namun tetap saja hasilnya nihil.Alvaro masih memejamkan matanya.
Alexa yang kebetulan lewat kamar Alvaro melihat pintu terbuka ia pun ikut masuk kedalam untuk melihat keadaan Alvaro setelah semalam melakukan terapi berendam obat herbal.
"Eh Brian... Apa tuanmu itu belum bangun?" tanya Alexa yang berada di sisi pintu.
Brian menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kau terlalu lembek membangunkan tuanmu itu,, aku akan menunjukan cara cepat agar Alvaro terbangun," ujar Alexa.
Brian memicingkan matanya sebelah saat melihat Alexa mendekati sisi ranjang milik Alvaro. Alexa segera naik ke atas dan berdiri di tubuh suaminya. Lalu salah satu tangannya mengambil bantal dan ia bersiap untuk...
"BANGUN BERUANG KUTUB!! "
Bugh
Bugh
Alexa memukul wajah Alvaro menggunakan bantal.
Alvaro yang sedang menikmati mimpinya tiba-tiba merasakan ada pukulan yang sangat kuat di wajahnya. Dengan gesit tangan Alvaro mencekal tangan milik Alexa. Bahkan mata Alvaro menyipit sebelah melihat Alexa memegangi bantal yang hendak memukulnya lagi.
"Dasar gadis udik, gadis bar-bar beraninya kau memukul wajah tampanku hah?!" bentak Alvaro tidak terima di perlakukan seperti itu.
"Tapi kamu suka kan?" goda Alexa dengan senyum jahilnya.
"GAK!!" sangkal Alvaro dengan memalingkan wajahnya.
"Mana mungkin aku jatuh cinta dengan gadis sepertimu!" umpatnya dalam hati.
"Gila! Kenapa perasaanku jadi gak karuan sih? Saat menatap mata elang milik Al.. Mana mungkin aku jatuh cinta dengannya," batin Alexa dengan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Tidak mungkin ia jatuh hati pada pria didepannya.
"Cepat turunkan pantatmu dari perutku!" titah Alvaro dingin tak lupa melepaskan cengkramannya.
Alexa segera turun dan langsung pergi meninggalkan kamar milik suaminya. Saat ini perasaan Alexa sedang tidak karuan dan ia berjalan menuju kamar miliknya. Sampai dikamar tak lupa mengunci pintunya.
Terlihat wajah Alexa menjadi bersemu merah saat terngiang wajah tampan Alvaro. Hanya karena semalam Alexa membantu Alvaro melakukan pengobatan herbal.
"Aku gak boleh jatuh cinta dengannya! Ingat tujuanmu sebenarnya Alexa!" Alexa berkata dengan dirinya sendiri.
"Gue harus mencari tahu keberadaan ibu dulu, tapi mulai dari mana? Bahkan dia tidak mempunyai secercah bukti keberadaan ibu?" Alexa memegang kepalanya sat teringat rencananya. Karena terlalu merasa pusing memikirkan masalahnya sampai ia lupa mengisi perutnya.
Krucuk....
Krucuk...
Cacing perut Alexa memberontak meminta segera diisi. Akhirnya Alexa memutuskan untuk turun kebawah mencari sesuatu yang bisa dimakan. Karena Kirana tidak memasak pagi ini, dia sedang ada acara dengan temannya.
Di sisi lain...
Alvaro kini sudah bersiap dengan pakaian casualnya. Karena sudah terlanjur bangun mau tidak mau ia harus bekerja kembali. Padahal niatnya ingin libur 1 hari namun Brian mengatakan jika perusahaan Xavier terdapat masalah yang harus membutuhkan dirinya sebagai pewaris sah.
"Siapkan berkas-berkas dan bukti untuk membungkam mulut mereka!" titah Alvaro tegas.
"Baik Tuan," jawab Brian membungkukkan badannya.
Selepas itu mereka segera keluar dari kamar dan turun kebawah. Sampai di bawah tepat di depan dapur Alvaro melihat pintu kulkas terbuka namun tidak ada orang di dapur, akhirnya ia menyuruh Brian untuk mengecek.
Brian melangkah menuju dapur sesuai perintah tuannya.
"Nona Muda? Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Brian penasaran. Karena posisi Alexa berjongkok dengan memakan sepotong roti sisa semalam.
"A.. Ee Brian.. Maaf aku lapar .. Dan di dalam kulkas hanya ada sepotong roti." ucap Alexa dengan wajah melas.
Karena merasa penasaran juga Alvaro pun melajukan kursi rodanya untuk melihat siapa yang ada di dapur. Dan saat melihat pemandangan didepannya ia juga merasa sedih.
"Kalau lapar bisa kan masak sendiri?" cibir Alvaro.
"Masalahnya aku tidak bisa memasak beruang kutub!" Alexa mengerucutkan bibirnya saat Alvaro menyuruhnya masak."Kalau pun aku bisa sudah pasti aku akan memasak sendiri."
Alvaro memutar bola matanya dengan sangat malas. "Ayo ikut aku kita sarapan diluar saja!" ajaknya dengan ketus.
"Kamu yang traktir ya!" Ucap Alexa dengan menunjuk Alvaro.
"Hm"
"Baiklah tunggu sebentar aku akan mengambil ponsel dan tas dulu," pamit Alexa lalu pergi menuju kamarnya dan mengambil barang miliknya.
Alvaro pun memutuskan untuk menunggu didalam mobil. Sambil menunggu Alexa datang, Alvaro menanyakan beberapa hal pada Brian tentang penyelidikan kecelakaannya dulu.
"Bagaimana hasilnya? Apa kecelakaanku dulu mengarah ke orang itu?" tanya Alvaro dingin seperti memprediksi jika ada orang yang sengaja membuat dirinya mengalami kecelakaan.
"Menurut hasil penyelidikan memang ada sedikit keganjalan tuan. Mobil yang dikenakan Tuan sepertinya memang disengaja menjadi rem blong.Saat ini orang itu masih sembunyi di Negara terpencil." jawab Brian tentang hasil penyelidikannya.
"Baiklah. Biarkan Dia bersenang-senang dulu.. Setelah aku sembuh kita beri kejutan padanya!" Alvaro tersenyum menyeringai.
Tak berapa lama Alexa pun datang dan langsung masuk ke dalam mobil.
"Kenapa raut wajah kalian serius sekali? Apa ada masalah lain?" tanya Alexa penasaran karena saat masuk ke dalam mobil melihat raut wajah dua orang sangat serius seperti habis membahas soal penting yang tidak diketahui oleh Alexa.
☆Bersambung☆
