NovelToon NovelToon
Pendekar Yin - Yang

Pendekar Yin - Yang

Status: sedang berlangsung
Genre:Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / spiritual / xianxia / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:16.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Blizzardauthor

Pemuda yang kelahirannya mengguncang dunia bela diri. Dengan bakat menentang surga untuk berdiri dipuncak semesta. Ling Feng, pemuda yang berasal dari desa terpencil terpaksa mengarungi dunia kultivasi yang mana kuat berkuasa lemah akan menderita. Jalan penuh darah akan menuntun dirinya menuju puncak semesta. Mampukah dirinya untuk berdiri dipuncak ? ikuti kisah lanjut ceritanya.

"Aku Ling Feng akan menaklukkan dunia ini, bahkan semesta sekalipun akanku tundukkan dengan tanganku sendiri !"

( Update tidak menentu )
( assalamualaikum man teman ini novel pertama saya, karena ini novel pertama saya jadi mohon maaf apabila ada salah baik dari segi kata², tulisan, dan masih banyak lagi )

Jangan lupa like, koment, dan favoritnya 🙏🏼
Salam hangat

Jangan lupa mampir ke karya author yang lainnya:

-Sistem God of the Gods
-Reincarnated as an Extra

Blizzardauthor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Blizzardauthor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak ada Maaf Bagimu !

Mereka berdua langsung berpencar untuk mencari informasi terbaru seputar Kekaisaran Han. Ling Feng yang menuju Bagian Utara kota langsung pergi. Setelah sampai, Tanpa basa-basi Ling Feng langsung masuk kedalam salah satu rumah makan yang cukup ramai dengan menggunakan penutup wajah.

Kring Kring (Suara pintu terbuka)

Awalnya semua pandangan mata langsung tertuju ke Ling Feng yang masuk rumah makan tersebut, tetapi kembali biasa setelah mendengar suara pelayan yang ada disamping pintu.

"Selamat datang di rumah makan kami, Apa yang ingin anda pesan tuan ?" Ucap ramah Pelayan didekat pintu tersebut. Ling Feng yang ditanya tersebut menjawab.

"Aku pesan makanan terbaik rumah makan ini" Sembari berjalan untuk duduk dipojokan ruangan. Ling Feng memilih untuk duduk dipojokan ruangan Selain tidak menarik perhatian, meja tersebut dekat dengan jendela yang membuat banyak angin yang menerpa wajah Ling Feng.

"Baiklah, Harap menunggu sebentar" Ucap pelayan tersebut langsung pergi ke dapur memberi tahu pesanan Ling Feng.

"Tunggu, bawakan juga aku satu kendi arak terbaik kalian" kata Ling Feng menghentikan pelayan tersebut. Pelayan rumah makan tersebut mengangguk kembali dan langsung melesat kearah dapur rumah makan tersebut.

"Kota yang Lumayan nyaman, aku cukup puas dengan pemandangan ini" Kata Ling Feng yang sudah duduk di mejanya dan melihat pemandangan kota dimalam hari.

"Hei kalian tau tidak ? sebentar lagi akan ada turnamen yang diadakan dikota ini tidak lama lagi" Kata orang yang duduk dimeja dekat Ling Feng.

"Ehhhh Benarkah ? Kapan akan diadakan turnamennya ?" Balas pemuda yang sedang duduk bersama orang tersebut.

"Dua hari lagi kalau tidak salah dan info-info yang kudengar, akan ada salah satu petinggi sekte dari ibu kota yang diundang oleh tuan kota untuk meramaikan turnamen tersebut" Kata orang tersebut menjawab balasan pemuda yang didepannya.

"Wahh kesempatan yang jarang terlihat aku akan mengikuti turnamen tersebut lah..Siapa tau aku bisa menjadi murid sekte besar ibukota" Balas pemuda tersebut dengan semangat. Mereka berduapun berbincang-bincang dengan leluasa tanpa merasa ada seorang pemuda yang mendengarkan perbicangan mereka diam-diam.

"Turnamen ? sepertinya menarik, ya walaupun tidak mendapatkan informasi yang berguna tentang sekte bayangan. Masih ada hal yang menarik di kota ini" Kata Ling Feng yang sudah tidak menajamkan pendengarannya dan memilih bersantai menikmati suasana kota dari jendela rumah makan. Tak lama kemudian makanan yang dipesan sudah datang dan langsung di sajikan oleh pelayan yang berbeda.

"Terima kasih sudah menunggu... Selamat menikmati makanan rumah makan kami" Ucap ramah Pelayan tersebut sembari menyajikan makanan dan langsung pergi.

Tanpa basa-basi Ling Feng langsung memakan makanan yang disajikan oleh rumah makan tersebut. tentu saja melepas penutup wajah yang digunakannya.

"Heummm.....Lumayan enak, ya walaupun tidak seenak masakan ku" Kata Ling Feng yang mulai menyantap makanan tersebut.

Setelah selesai dengan makanannya Ling Feng langsung meminum arak yang disajikan bersama makanan yang telah ia santap sembari melihat keluar jendela.

"Kota yang damai....akan ku pertimbangkan lagi untuk tidak memusnahkan kota ini" Kata Ling Feng yang sudah mulai mabuk sedikit. Walaupun terlihat dirinya tidak mempermasalahkannya, prinsipnya menolak untuk direndahkan.

pandangan Ling Feng yang semula melihat keluar jendela, spontan langsung melihat kearah pintu masuk setelah mendengar suara bel tanda ada yang masuk. Bukan hanya Ling Feng pelanggan yang lainnya sama dengan dirinya. Tetapi, sedetik kemudian Ling Feng kembali menatap keluar jendela menikmati suasana kota yang ramai.

Kring Kring

"Selamat datang di rumah makan kami" sapa ramah Pelayan tersebut kepada seorang perempuan yang masuk kedalam rumah makanya.

Perempuan tersebut tidak membalas sapaan tersebut hanya menyapu pandangannya dan langsung fokus ke satu meja yang tidak minat memandangnya sementara pelanggan yang lain sudah ingin keluar bola matanya menatap kecantikan yang menentang surga. Tanpa basa-basi langsung menuju kearah meja yang Ling Feng duduki

Ling Feng yang sedang menikmati pemandangan merasakan ada yang menuju kearahnya, tanpa dipersilahkan oleh dirinya wanita tersebut langsung duduk dihadapannya

"Bolehkah aku duduk disini ?" ucap lembut wanita tersebut sembari duduk didepan Ling Feng.

Ling Feng yang sedang melihat pemandangan, langsung menoleh kearah sumber suara tersebut dan mendapati seorang wanita yang berpakaian bangsawan. Ling Feng yang mendengar perkataan wanita tersebut tidak berkata apa-apa dan hanya menganggukkan kepalanya mengisyaratkan membolehkannya.

Wanita tersebut setelah melihat wajah jelas Ling Feng yang sedang menatapnya, seketika salah tingkah karena, ketampanannya sudah seperti dewa yang sedang turun dari langit.

"Tampan sekali....aku baru pertama kali melihatnya, apakah seorang pedagang muda ? yang sedang singgah dikota" batin wanita tersebut.

Tak lama terdengar kembali suara pintu yang terbuka dan semua orang langsung mengalihkan pandangannya. Kecuali Ling Feng dan wanita yang duduk semeja dengannya.

"Jiao'er kenapa kau malah pergi saat aku ingin menghampirimu" Kata pemuda tersebut sembari berjalan mendekati wanita yang sedang semeja dengan Ling Feng.

"Aku hanya sedang duduk dengan pacarku saja tuan muda Yun Ceng" Jawab santai Bing Jiao yang membuat dua pemuda tersebut kaget.

"Pacar" Jawab kaget Yun Ceng tuan muda keluarga Yun.

Ling Feng yang sedang minum araknya langsung terbatuk-batuk kaget dengan pernyataan perempuan yang baru dikenalnya tidak lebih dari satu menit.

"Pemuda lemah tanpa aura kultivasi ini pacarmu ? Cihhh dia tidak pantas bersanding denganmu Jiao'er, lebih baik kau denganku yang seorang tuan muda keluarga bangsawan" Kata angkuh Yun Ceng.

"Hei kau sampah pergi dari tempat ini kau tidak pantas menjadi pendamping dari nona Bing Jiao, sebaiknya kau sadar diri dan jangan pernah mendekatinya lagi" Kata Yun Ceng sombong yang membuat Ling Feng yang awalnya sudah kesal jadi makin jengkel.

"Kau bisa mencari tempat lain dan membawa wanita ini dan masalah aku ingin berada dimana, itu bukan urusanmu" kata Ling Feng yang mengeluarkan sedikit niat membunuh yang membuat Yun Ceng menjadi gemetar ketakutan, bahkan Bing Jiao merasakan sedikit tekanan tersebut yang membuat dirinya takut telah menyinggung perasaan Ling Feng.

"K-Kau Beraninya menggertak ku....Aku adalah tuan muda keluarga bangsawan Yun. Jika kau macam-macam kepadaku, Keluarga Yun ku akan memburu mu sampai keujung duniapun" Katanya menunjuk-nunjuk Ling Feng dengan tangan yang gemetar setelah merasakan niat membunuh Ling Feng. Ling Feng yang mendengar itu hanya menghela nafas untuk merendam emosinya yang naik.

Yun Ceng yang melihat reaksi Ling Feng yang seperti itu tertawa didalam hatinya dan tanpa ragu-ragu mengatakan kata yang sakral untuk didengar oleh Ling Feng.

"Hahahaha....Kau takutkan !! Salahkan orang tuamu yang cacat sehingga kau lahir dengan cacat, RAKYAT JELATA" Kata Yun Ceng yang membuat Ling Feng langsung meledakan aura membunuhnya bahkan jangkauan hampir mencangkup seluruh kota tersebut.

"Aku tidak akan mempermasalahkan jika kau hanya menghina diriku tetapi, jika kau menghina kedua orang tuaku. Mati adalah jalan satu-satunya" Kata Ling Feng dingin serta dengan sorot mata tajam dan mengeluarkan aura membunuh yang sangat mencekam. Tanpa disadari oleh siapapun kepala Yun Ceng sudah menggelinding dilantai tanpa jejak spiritual bahkan darah pun telat bereaksi.

"Aku tidak mempermasalahkan jika kau hanya menghina, mencaci diriku sungguh aku tidak peduli tetapi, jika ada orang yang menghina orang tuaku akan kujamin....Kematian lebih baik dari pada hidupnya sendiri" Kata Ling Feng yang langsung pergi setelah menarik niat membunuhnya.

>>>>> Bersambung

( Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan like, favorit dan komennya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara serasku )

( Blizzardauthor)

1
Hendri Yansah
Kecewa
Hendri Yansah
Biasa
Muhammad Rahmani
Next
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
top
Robby Kurniawan
terlalu banyak humor...jadi blepotan...
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
keren
Ana Dasuki
jozzz
Ana Dasuki
good
Robby Kurniawan
keakean guyun...padahal ceritanya sdh bagus....
Ana Dasuki
top
Ana Dasuki
good
Andri Iswanto
Kel..Kel..aku Cok...🤣🤣🤣
Reymundo Hidayat
serbu
Reymundo Hidayat
bunuh
Reymundo Hidayat
bantai
arif s
lanjutkan
Bambang Irawan
Luar biasa
shadow life
yes
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!