Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bai Chen yang bereinkarnasi ke Universe Kultivator dan ternyata ini semua tidak kebetulan begitu saja.
Bai Chen telah terjerat dengan sebuah takdir yang menentukan nasib Alam Semesta, dia akan mengetahui semuanya jeratan takdir itu ketika dia sudah mengumpulkan semua hal mengenai 'Kebenaran Dunia'.
Dengan bantuan Sistem, apakah Bai Chen akan mengetahui rahasia dibalik 'Kebenaran Dunia' itu ? Menarik untuk diketahui, apalagi ditambah dengan bumbu komedi, romansa dan pengkhianatan, jangan sampai tidak dibaca!
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 21 - Cheng Si Phoenix
"Bagaimana kita bisa berbicara baik - baik jika kamu membawa kekasihku" ucap wanita itu sambil terus menghunuskan pedangnya ke Bai Chen.
Bai Chen yang sudah mengerti kesalahpahaman ini akhirnya menggunakan beberapa kekuatan nya untuk membuat wanita ini pingsan.
Setelah pingsan dia memanggil kasir yang di lantai satu untuk membantunya membawa wanita ini.
Awalnya kasir itu langsung ingin menyerang Bai Chen, tapi tidak jadi karena Bai Chen langsung mengeluarkan hawa membunuhnya yang sangat pekat.
Akhirnya kasir itu hanya mengikuti perintah Bai Chen untuk membawa nona nya itu.
"Ayo ikut aku dan bawa wanita itu" ucap Bai Chen, sambil berjalan keluar ruangan.
"Baik Tuan" ucap kasir itu, kasirnya juga wanita.
Beberapa saat kemudian mereka sudah keluar dari restoran.
Sejak keributan dengan anak Raja Kota tadi.Semua orang sudah keluar dan tidak ada yang berani masuk lagi karena takut anak Raja Kota itu membalas dendam. Mereka semua tidak ingin ikut campur.
Akhirnya restoran itu ditutup sementara. Bai Chen, Kasir dan Wanita yang dibawanya langsung menuju penginapan yang dipesan oleh Bai Long.
Jadi, Bai Long sudah mengirimkan telepati kepada Bai Chen, penginapan itu tidak jauh jaraknya dari restoran.
Mungkin hanya sekitar 500 meter. Ketika Bai Chen, Kasir dan Wanita yang dibawanya masuk kedalam penginapan langsung disambut oleh Bai Long.
"Tuan Muda, saya sudah memesankan 3 kamar VVIP di lantai 2" ucap Bai Chen.
"Oke Bai Long, ayo langsung ke atas" ucap Bai Chen.
"Baik Tuan Muda" ucap Bai Long.
"Oh iya dimana si Don itu" tanya Bai Chen sambil berjalan di tangga menuju keatas.
"Dia masih belum sadarkan diri dikamar paling pojok Tuan Muda" ucap Bai Long.
"Baiklah mari kita kesana dulu" ucap Bai Chen.
Setelah memasuki kamar Bai Chen menyuruh kasir untuk menidurkan wanita yang mengaku kekasih di Don itu, di samping Si Don.
"Sebentar aku akan menyalurkan Qi ku agar mereka berdua cepat bangun" ucap Bai Chen.
Kemudian Bai Chen, menggunakan Teknik Budidayanya untuk mengumpulkan Qi di tangannya.
Bai Chen hanya menggunakan Qi murni saja yang bersifat penyembuh, dia terus memadatkan energi itu.
Bai Chen sekarang tidak perlu untuk duduk lotus seperti dulu jika ingin menyerap Qi disekitar, Qi itu akan terserap dengan sendirinya dengan rasio ½ kali lebih rendah dibandingkan dengan duduk Lotus.
Kemudian Bai Chen menyalurkan Qi murni kepada mereka berdua. Kemudian dia berkata …
"Beberapa saat lagi mereka akan sadar" ucap Bai Chen.
"Untuk kamu, bisakah kamu memberitahu kepadaku tentang mereka berdua" ucap Bai Chen kepada si Kasir.
"Mohon maaf Tuan, sepertinya saya tidak bisa, karena Tuan dan Nona saya saat ini sedang melarikan diri dan tidak ingin ada yang tahu identitas mereka" jawab Kasir dengan sopan, apalagi dia menerima telepati dari Bai Long agar tidak membohongi Tuan Mudanya.
"Hmmm, begitu ya" jawab Bai Chen.
"Apa yang dilakukan Ras Phoenix dan Ras Harimau Putih ya di dunia ini ?" tanya Bai Chen menggantung.
Kasir yang mendengar itu, langsung menyambar Bai Chen dengan serangan terkuatnya.
Bai Long kali ini tidak diam, dia langsung membalas serangan itu yang menyebabkan kasir itu terpental ke dinding kamar penginapan dan memuntahkan seteguk darah.
"Tuan Muda, apa saya bunuh saja Phoenix kecil ini, berani sekali dia mengarahkan serangan ke Tuan Muda" ucap Bai Long.
"Apa di otak kamu itu, cuma ada kata membunuh ya Bai Long" jawab Bai Chen.
"Santai sedikit, lagi pula meskipun mereka bertiga menyerang bersamaan pun, memang bisa melukai kita ?" sarkas Bai Chen.
"Benar juga Tuan Muda, mereka ini masih anak - anak nggak tau diri. Udah tahu nggak mungkin bisa menang, masih aja dilawan" lanjut Bai Long.
Kasir yang mendengar percakapan itu membayangkan bagaimana kuatnya dua orang di depan dia saat ini.
Tanpa berpikir panjang, setelah memastikan bahawa kedua orang itu sepertinya bukan musuhnya.
Kasir itu langsung bersujud dan meminta tolong kepada Bai Chen …
"Tuan mohon maaf atas kelancangan hamba, tapi apakah hamba bisa meminta tolong ?" tanya Kasir.
"Eh, apa ini ? Kenapa tiba - tiba minta tolong ?" tanya Bai Chen.
Ketika Bai Chen berkata seperti itu, ternyata Don dan wanita yang disampingnya itu bangun.
Wanita itu langsung berkata …
"Feng apa yang kamu lakukan ? Jangan berlutut dan bersujud kepada manusia itu, ucap wanita yang baru bangun itu.
Feng yang mendengar suara itu langsung membalasnya …
"Tidak bisa Cheng, tuan muda ini sangat kuat, siapa tahu bisa membantu kita untuk membunuh para bajingan itu" ucap Feng.
"Tapi kita tidak harus merendahkan diri di hadapan manusia" ucap Cheng.
"Tunggu - tunggu, kenapa melibatkanku ? Aku belum tahu apa - apa permasalahan kalian" sergah Bai Chen.
"Apakah Tuan Muda ingin mendengarkan cerita kami ?" tanya Don tiba - tiba.
"Aku punya banyak waktu, tapi aku tidak janji akan menolong atau tidak" jawab Bai Chen.
"Tapi Don, orang ini belum tentu bisa dipercaya" ucap Cheng.
"Sudahlah, kalau Tuan Muda ini berniat jahat atau ingin membunuh kita, kenapa kita sekarang masih hidup ?" tanya Don yang kemudian di angguki oleh Feng.
Cheng yang sudah kalah suara pun akhirnya pasrah dan membiarkan Don menceritakan kisah hidup mereka.
Don mulai bercerita …
Mereka bertiga merupakan hewan surgawi dari Alam Immortal / To God. Don adalah anak Patriark dari Ras Harimau Putih. Sedangkan Cheng dan Feng sebenarnya adalah kakak dan adik.
Feng tadi menggunakan penyebutan Tuan dan Nona karena belum terlalu percaya pada Bai Chen. Dan tanggapan Bai Chen hanya mengangguk dan memberi isyarat untuk melanjutkan ceritanya.
Don dan Cheng merupakan seorang kekasih yang memang sudah bertunangan. Sedangkan Feng adalah pengganti kakaknya menjadi Matriark dari Ras Phoenix di Alam Immortal.
Sekarang terjadi peperangan besar di Alam Immortal. Semua itu berawal dari konspirasi mengenai adanya sebuah harta yang sangat berharga yaitu 'Hati Cahaya'.
Dikabarkan orang yang berhasil memurnikan 'Hati Cahaya' akan dengan cepat menembus ranah kultivasi Dewa dan akan menjadi jenius yang tiada taranya dalam waktu singkat serta akan memiliki keturunan yang sangat kuat - kuat.
Entah siapa yang menyebarkan konspirasi itu awalnya. Karena 'Hati Cahaya' memang benar adanya, tapi tidak ada yang tau kegunaanya apa.
Karena, dari generasi ke generasi 'Hati Cahaya' itu sudah dipercayakan oleh leluhur zaman dulu kepada kami 4 Ras Penjaga Arah Mata Angin di Alam Immortal.
Leluhur itu berkata "Suatu saat nanti akan ada orang terpilih, serta 'Hati Cahaya' itu akan dengan sendirinya mendatanginya".
Ras Naga, Ras Phoenix, Ras Harimau Putih dan Ras Kura - Kura Ular itu adalah 4 Ras Penjaga Arah Mata Angin. Keempat Ras ini saling melindungi dan membantu untuk menahan gempuran serangan dari Ras Manusia.
'Ahhh karena itu si Cheng sangat membenci manusia' batin Bai Chen.
Tetapi dalam beberapa bulan terakhir gempuran serangan dari Ras manusia semakin semakin kuat.
Peperangan pecah dimana - mana. Hingga para Patriark, Matriark, serta beberapa Tetua Agung 4 Ras mengadakan rapat untuk mengatasi krisis ini.
Dalam rapat tersebut 4 Ras sepakat untuk menutup diri dari dunia luar. Akhirnya dengan kemampuan khusus dari Ras Kura - Kura Ular membuah penghalang Alam.
Dan akhirnya, Alam kami sekarang menjadi alam yang tertutup dan tidak akan bisa dimasuki maupun keluar.
Ras manusia yang mengetahui ini sangat geram, awalnya mereka masih terus - menerus mencoba menghancurkan penghalang tersebut.
Akan tetapi berakhir dengan kegagalan dan berangsur - angsur menyerah, tapi efek yang ditimbulkan dari penghalang itu yang membuat kami marah.
Kekurangan dari penghalang tersebut seperti yang dijelaskan di awal. Tidak bisa dimasuki dan tidak bisa keluar. Nah, Ras kami yang masih di luar penghalang akhirnya tidak bisa masuk.
Dan Ras Manusia yang ingin melampiaskan kekesalan karena tidak bisa mendapatkan 'Hati Cahaya' itu akhirnya memperbudak Ras kami.