Fabrizio Argantara seorang CEO Diamon Group terpaksa harus menikahi Putri dari orang yang ia tabrak hingga meninggal.
Fabrizio menikahi Jihana Almayra hanya demi sebuah tanggung jawab semata, hingga suatu hari salah satu diantara mereka memiki perasaan mencintai.
Mampukah Fabrizio dan Jihan mempertahankan pernikahan mereka saat badai rumah tangga mereka hadir disaat mereka sudah saling yakin untuk mencintai satu sama lain ?
Yuk simak selengkapnya novel "Istri Siri CEO" karya Dewi KD.
Jangan lupa untuk dukung author dalam bentuk Like & Comment 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CALON ISTRI ZIO
Mata Jihan membulat saat ia melihat lelaki disebelah wanita itu dia adalah Fabrizio suami yang sudah tidak ia lihat selama seminggu ini.
"Ah..tidak apa-apa" jawab Cindy alias Nindy dengan ramah padahal dalam hatinya ia sangat marah karena barang belanjaannya terjatuh. Namun ia tak menunjukkan ekspresinya karena berada didekat Zio.
Zio yang melihat Jihan hanya berekspresi datar seolah tak mengenal Jihan sama sekali. Tiba-tiba Mama Sonia menghampiri mereka. Mama Sonia terkejut saat melihat Jihan bersama anak dan calon menantunya itu.
"Jihan Mama cari kamu ternyata kamu..." ucapan Mama Sonia terputus saat melihat keduanya, buru-buru ia menggenggam tangan Jihan agar menjauh dari mereka.
"Tante Sonia, apa kabar ?" ucap Cindy lemah lembut.
"Baik" jawab Mama Sonia ketus "Ayo sayang, kita makan dulu Mama sudah lapar ingin makan sushi" ajak Mama Sonia ia begitu muak jika melihat wajah Cindy.
"Tante, gadis ini siapa ?" tanya Cindy penasaran kenapa Mama Sonia begitu dekat dengan gadis itu.
"Bukan urusanmu Cindy, kau urus saja calon suamimu" sindir Mama Sonia yang melirik ke arah putranya, ia semakin geram bisa-bisanya ia berduaan dengan Cindy sedangkan Jihan ia tinggal dirumah sendirian bahkan ke kampus saja kalau tidak ditemani olehnya mungkin Jihan akan melakukan aktivitasnya seorang diri.
"Mama, jangan bicara seperti itu pada calon menantu Mama" Zio memberikan pengertian pada Mamanya tanpa memikirkan ucapannya bisa menyakiti hati Jihan yang merupakan istrinya.
Jihan yang mendengar calon menantu yang disebutkan oleh Zio kini mulai mengerti ternyata wanita di hadapannya itu adalah calon istri Zio.
"Memang benar kan Zio, Cindy ini belum menikah denganmu jadi tidak berhak tahu apa-apa tentang urusan Mama" balas Mama Sonia semakin ketus.
"Ayo Jihan, kita pergi saja" Mama Sonia menarik tangan Jihan dan pergi meninggalkan Zio serta Cindy.
Zio yang menerima sikap Mamanya itu mengusap kasar wajahnya sampai kapan ia tak menerima Cindy sebagai calon istrinya.
Sedangkan Cindy ia semakin kesal saja dengan sikap dan prilaku calon mertuanya itu. Kurang apa sebenarnya dirinya, dia sudah bersikap baik tidak pernah aneh-aneh. Tapi kenapa ia tak menyukai dirinya.
"Sayang, jangan dipikirkan ucapan Mama ya. Ayo kita belanja lagi" bujuk Zio pada Cindy. Cindy yang menahan amarahnya mencoba tersenyum manis seolah ia baik-baik saja. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali membuat perhitungan dengan calon mertuanya.
"Ah..iya ayo" balas Cindy merangkul mesra bahu Zio.
'awas saja kau nanti calon mertuaku, akan ku buat kau mati secara perlahan nanti saat aku sudah menikah dengan anakmu' batin Cindy.
.......
"Jadi wanita tadi calon istri Tuan Zio, Ma ?" tanya Jihan pada Mama Sonia yang sedang mengunyah makanannya.
"Tuan Zio ?" Sonia mengernyit kenapa Jihan memanggil Zio dengan sebutan Tuan.
Jihan hanya tersenyum kikuk sebenarnya ia juga bingung mau memanggil Zio dengan sebutan apa. Karena Zio saja tidak menginginkan pernikahan mereka, begitupun Jihan ia sangat tidak menyukai Zio karena sifat dingin seperti kulkas dan juga arogannya.
"Jihan bingung mau memanggilnya dengan sebutan apa Ma, sedangkan dia tidak menginginkan pernikahan ini" Jihan menjawab dengan santainya.
Mama Sonia menghela nafasnya, benar apa yang dikatakan Jihan jika Zio tak menginginkan pernikahan mereka. Namun sejurus kemudian Mama Sonia memiliki ide untuk membuat Zio jatuh hati pada Jihan. Ia yakin Jihan pasti mampu menaklukkan Zio. Mengingat Jihan bukanlah gadis yang mudah di tindas.
"Jihan, Mama punya ide" ucap Mama Sonia antusias.
"Apa Ma ?"
Mama Sonia pun menceritakan idenya pada Jihan namun Jihan menolaknya. Karena ia tahu Zio memiliki calon istri yaitu Cindy.
"Tapi Ma, bagimana dengan Cindy ?"
"Kau tahu Jihan, Mama memegang kartu Cindy. Mama bisa saja memberitahu Zio, tapi Zio itu orangnya sudah buta mata dan hatinya karena cinta. Dia tidak akan percaya perkataan orang lain, selain melihat dengan mata kepalanya sendiri" Mama Sonia berceloteh mengenai Zio sedangkan Jihan asyik mengunyah makanan dan mendengarkan Mama mertuanya.
keren bgt thor👍👍
bwt zio kurang ganteng thor
aku jg lama gk punya2 ank.
3 thn pernikahan br punya ank.
sedihnya tuh sm mulut2 gk berprikemanusiaan..jahara pedes rawit tenan.
kenaa kau