Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21
"Terimakasih del.. " ucap Dika tersenyum sambil memegang pintu mobil
"Aku yang harusnya bilang terimakasih kak " Ucap delia dengan tersenyum
"Ahhh iya harusnya kamu yang bilang begitu ya,Aku lupa kan aku yang menghiburmu dan mengtraktir makanan mu " ucap dika sambil tersenyum
Delia yang mendengar ucapan dika pun menepuj keningnya
"Terserah lah kak.. sikap Gr mu bisa gak di hilangin hem.. " ucap delia
"Bisa hilang kalau sama orang lain, tapi kalau sama kamu gak bisa. aku suka lihat wajahmu yang merah merona " ucap dika tersenyum
"Aku suka merayu mu " ucap dika mengedipkan matanya tersenyum jahil
Delia yang hanya melirik lalu berjalan meninggalkan dika yang sedang tersenyum
"Delia aku selalu ada untuk Mu.. terimakasih atas waktunya" ucap dika dengan suara yang setengah teriak
Delia yang mendengarpun berhenti sejenak mencerna setiap kata-kata yang keluar dari mulut dika. Ia menoleh lalu kembali ke tatapan depan melanjutkan langkah kakinya
"Aku yakin kamu akan bisa bersama ku del.." Gumam Dika menatap punggung delia yang sudah tak terlihat
Lalu dika berjalan kearah mobilnya. wajahnya terlihat gembira terlihat dari raut wajahnya yang tak berenti tersenyum,entah apa yang ada difikirannya namun terlihat sangat bahagia
***
Prov delia
"Disaat aku mulai merasa lelah disaat ini juga dia datang untuk menjadi sandaran kepala ku yang banyak fikiran yang bisa memberikan senyuman kebahagian yang entah kapan aku bahagia tanpa memikirkan kehidupan berumah tangga.. Aku lelah terus mengalah,Cintaku yang selama ini ku jaga untuk suami ku namun ternyata suami ku sendiri mengingkari.." Gumam delia menatap jendela diluar
"Dika.. entah apa yang aku rasakan saat ini namun aku sangat berterimakasih karna kamu aku merasa bahagia walaupun itu hanya sementara saja.. " Ucap delia
Delia berjalan kembali duduk menatap sebuah kalender.. Ia mengingat jika ia akan berlibur bersama para karyawannya
Aku ingin Refresing ingin melupakan semua yang terjadi semoga setelah kembali ke sini ada keyakinan dalam hati .." Gumamnya
Setelah beberapa menit kemudian ia membawa tasnya
melangkahkan kaki keluar dari ruangannya
"Dinda.. "panggil delia
Dinda yang mendengar namanya dipanggil pun sontak menoleh lalu berjalan ke arah delia
"Iya buk " ucap dinda dengan sopan saat telah berhadapan dengan delia
"Bilang sama yang lainnya besok kumpul disini jam 10 pagi ya.. dan tolong buat kemasan seperti biasanya yang banyak,karna aku ingin ke panti nanti" Ucap delia
"Oke buk siap" ucap dinda tersenyum menunjukkan giginya
Delia tersenyum menganggukkan kepalanya bahagia berbeda dengan riko yang sedang berfikir keras tentang bagaimana ia bersikap dengan kedua istrinya, terutama istri pertamanya Delia
****
"Bang**t... " umpatnya saat menerima foto delia yang sedang tertawa
"Berani sekali Dika menemui delia " Ucap riko dengan menatap foto diponselnya
Seketika ia terdiam menidurkan tubuhnya keatas kasur dengan pandangan kearah depan melihat kearah foto delia yang telah tersenyum dengan menggendong anak kecil
"Apa kamu menginginkan seorang anak kecil di keluarga kita delia ? masih ada kesempatan untuk kita bersama " Gumamnya dengan tatapan masih menatap foto delia
"Aku tak ingin kehilangan mu, aku berjanji akan berubah dan memulai hubungan kita seperti dahulu " ucapnya lagi dengan wajah tersenyum penuh harap
setelah lama bergelud dengan fikiran sendiri tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia meraih ponselnya melihat panggilan yang tertera di layar ponselnya
"Nomor tidak dikenal"
"Haloo " ucap riko
"****"
"Apa.. Baik-baik saya akan kesana sekarang juga" ucap riko lalu menutup teleponnya
Riko dengan terburu-buru mengambil kunci mobilnya lalu berjalan keluar dari kamarnya dengan langkah kaki yang tergesa-gesa...