"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kita Periksa
“Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit.” Jawab Kendra mengabaikan pertanyaan tidak penting Aleera yang bertanya kenapa dia bisa masuk ke kamar mandi wanita ini.
Seketika wajah Aleera memucat mendengar ucapan Kendra.
“Abbaangg… Apaan sih, orang aku cuma masuk angin.” Ujar Aleera dengan terbata. Tanpa sadar dia memanggil Kendra Abang tidak seperti biasanya yang memanggil Kendra dengan panggilan Pak Al.
Kendra tanpa sadar tersenyum mendengar Aleera yang memanggil dirinya Abang bahkan tanpa di paksa seperti biasanya. Tapi senyum Kendra tidak bertahan lama saat mengingat apa yang sedang dia lakukan saat ini.
“Ya sudah kalau memang cuma masuk angin, kita periksakan ke dokter sekarang juga. Toh kamu juga sudah sakit selama beberapa hari ini.” Ujar Kendra kepada Aleera.
“Enggak Bang, aku bisa periksa sendiri nanti.” Jawab Aleera tanpa berani menatap Kendra.
“Tidak, nanti begitu selesai kelas aku akan tunggu kamu disini. Kita akan periksakan ke dokter untuk mengetahui kamu hanya masuk angin atau sedang mengandung anak saya.” Ujar Kendra dengan nada tegas. Dia sudah tidak mau meladeni kekeras kepalaan Aleera saat ini. Kendra harus mengetahui hasilnya hari ini juga.
“Taappii Bangg…” Aleera terlihat keberatan dengan ucapan Kendra.
“Kenapa? Atau kamu maunya kita periksa ke rumah sakit di temani Sandra juga? Baiklah saya akan menghubungi Sandra sekarang.” Ujar Kendra berusaha untuk mengancam Aleera.
Aleera menggelengkan kepalanya cepat.
“Bukan… Maksud aku bukan gitu.”
“Ya sudah, saya akan tetap menunggu kamu di ruangan saya. Kalau kamu sampai tidak datang saya pastikan semua mahasiswa di kampus ini akan segera mengetahui kalau kamu hamil anak saya.”
Jahat? Tidak, Kendra melakukan ini agar Aleera menuruti ucapannya. Kendra sudah terlalu lelah menghadapi penolakan Aleera.
“Bagaimana?” Tanya Kendra kepada Aleera yang mau tidak mau di angguki oleh gadis itu.
“Bagus.” Setelah mengatakan itu Kendra langsung membantu Aleera untuk berdiri karena posisinya saat ini masih terduduk di depan closet.
“Masih mual? Masih ada yang mau di muntahin lagi hem?” Tanya Kendra dengan lembut.
Aleera menggelengkan kepalanya.
Dengan telaten Kendra mengusap bibir Aleera dengan sapu tangannya.
Kendra dan Aleera keluar dari kamar mandi, mereka berjalan ke kantin beriringan dan menjadi bahan tontonan mahasiswa lainnya. Tapi beberapa yang mengetahui hubungan antara Aleera dan Sandra tidak terkejut saat melihat Aleera dan Kendra, karena biasanya Kendra juga ikut bergabung makan siang di kantin bersama adiknya dan Aleera.
Melihat Aleera dan Kendra yang datang bersama, Sandra sama sekali tidak terkejut. Karena menurut Sandra mungkin Aleera dan Kendra bertemu saat sama-sama akan ke kantin.
Terlihat sudah ada semangkuk mie ayam dan segelas es teh pesenan Aleera. Sedangkan Sandra memesan semangkuk bakso dan es jeruk.
“Kok lama?” Tanya Sandra kepada Aleera.
“Iya tadi agak antri, maaf ya kamu jadi nunggu lama.” Jawab Aleera. Disini dia kembali menghindari tatapan Kendra.
“Santai aja Ly.” Ujar Sandra. “Abang nggak pesen makanan?” Tanya Sandra kepada Kendra.
“Enggak, Abang nggak laper. Minta es kamu aja dek,” Jawab Kendra. Laki-laki itu dengan santai mengambil gelas es jeruk milik Sandra.
Sandra dan Aleera mulai menikmati makanan mereka.
“Jangan pakai sambel, bukannya kamu masih sakit?” Ujar Kendra kepada Aleera.
Saat ini Aleera memang berniat menambahkan sambal ke dalam mie ayamnya karena tanpa sambal rasanya ada yang kurang.
“Cuma sedikit kok.” Jawab Aleera searay menatap Kendra.
Kendra hanya diam tidak lagi mengatakan apapun, tapi matanya sama sekali tidak melepaskan Aleera dari tatapannya. Dan ini semua tentu saja membuat Sandra bingung. Sebenarnya ada apa antara Aleera dan Kendra? Beberapa minggu ini mereka terlihat saling menjauh. Tapi sekarang? Aahh entahlah, Sandra tidak tau bagaimana cara mendeskripsikannya.
“Ooo iya dek, nanti Abang masih ada urusan. Kamu pulang sama supir aja ya, nanti Abang telfonin Pak Didin.” Ujar Kendra memberitahu Sandra.
“Aku pulang sama Aleera aja deh Bang.” Jawab Sandra.
Aleera dan Kendra tentu saja tidak menduga kalau Sandra akan menjawab seperti ini. Kendra menatap Aleera seolah memberi kode untuk mencari alasan agar Sandra tidak ikut pulang bersama gadis itu.
“Eehh aku nanti nggak langsung pulang San, aku mau ke perpustakaan dulu nyari buku referensi buat ngerjain tugas.” Ujar Aleera kepada Sandra. Karena seperti yang Aleera tau, Sandra tidak terlalu menyukai perpustakaan. Katanya dia akan langsung mengantuk kalau masuk kedalam sana, aneh bukan? Sifatnya benar-benar sangat berbeda dengan Kendra yang sangat menyukai buku.
“Yahh, ya udah deh aku pulang sama Pak Didin aja.” Jawab Sandra.
Kendra tersenyum karena alasan yang Aleera buat berhasil.
“Ya sudah kalian lanjutin makannya, Abang mau langsung balik ke ruangan Abang.” Ujar Kendra kepada Sandra dan Aleera.
Setelah Kendra benar-benar pergi seketika Aleera menghela nafas lega lagi. Tapi kali ini Sandra melihatnya.
“Kenapa Ly? Kayanya plong banget begitu Bang Kendra pergi?” Tanya Sandra dengan wajah bingungnya.
“Haa? Enggak, kata siapa? Orang aku lagi menghela nafas aja.” Jawab Aleera santai.
\~\~\~
Seperti yang sudah di katakan Kendra, begitu jam kuliah Sandra dan Aleera selesai dia langsung menuju ke parkiran. Untuk menunggu Aleera dan juga untuk memastikan kalau adiknya itu benar-benar pulang bersama supir keluarga mereka.
“Abang kenapa disini?” Tanya Sandra saat melihat Kendra yang berdiri di dekat mobil keluarga mereka.
“Ngaterin adek pulang.” Jawab Kendra.
“Iiihh adek kan bukan anak kecil, udah sana katanya masih ada urusan.” Ujar Sandra kepada Kendra.
“Iya adek Abang emang udah besar kok. Ya udah hati-hati ya, inget langsung pulang.” Ujar Kendra seraya mencium dahi Sandra.
“Iya Abang iya.” Setelah itu Sandra langsung masuk ke dalam mobilnya.
Begitu mobil Sandra sudah keluar dari area kampus, Aleera berjalan mendekat kepada Kendra.
“Pak AL…” Ujar Aleera memanggil Kendra.
Kendra membalikkan tubuhnya dan mendapati Aleera di belakangnya.
“Kenapa panggil Pak Al lagi?” Tanya Kendra seraya menatap Aleera tajam. Entahlah Kendra sangat tidak suka kalau Aleera memanggilnya dengan Pak Al seperti mahasiswanya yang lain.
“Eemm Bang… Kita jadi pergi ke rumah sakit sekarang?” Tanya Aleera kepada Kendra.
“Jadi, karena lebih cepat lebih baik.” Jawab Kendra.
“Kalau gitu Abang duluan aja, aku ikutin dari belakang.”Ujar Aleera kepada Kendra.
“Kita berangkat bareng, satu mobil.” Jawab Kendra final tidak mau di ganggu gugat.
“Terus motor aku gimana?”
“Tinggal disini, nanti biar Abang suruh orang buat anterin motor kamu ke rumah.” Jawab Kendra santai.
Aleera terdiam…
“Abang beneran yakin mau periksain ini ke dokter?” Aleera masih terus bertanya, karena sebenarnya Aleera tidak ingin Kendra mengetahui kalau dirinya hamil. Aleera tidak siap melihat reaksi Kendra.
“100% yakin, kenapa? Kamu takut kalau kamu beneran hamil? Tenang saja kalau kamu hamil Abang akan tanggung jawab.” Ujar Kendra.
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)