Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. bukan mimpi
DUAR!!
tiba-tiba matanya langsung terbuka lebar. bayangan yang tiba-tiba terlintas di kepalanya itu adalah sebuah penglihatan, di mana dirinya berada di supermarket yang besar, dan di sana ada berbagai macam sembako.
dan di sisi lain, di sana ada juga beberapa peralatan masak yang ia butuhkan beserta dengan tabung gas yang distok dalam toko tersebut. namun dia menganggap itu hanya khayalan semata.
"alangkah baiknya.. bahan-bahan sembako yang cukup bisa kami miliki di sini. setidaknya bisa memenuhi kebutuhan hidup kami sampai satu atau dua minggu ke depan. Hah!!" ucapnya dengan hati yang tulus dan penuh dengan keinginan.
Sring!!
dan keajaiban pun langsung terjadi saat itu juga. tiba-tiba, ada beras tanpa merk, telur sekitar 5 papan, minyak goreng, garam dan permicinan lainnya, serta sekaligus dengan alat-alat untuk memasaknya muncul di sampingnya.
Dan arela yang menyaksikan hal itu langsung membulatkan matanya karena ikut terkejut.
"astaga!! kenapa benda-benda ini-" Dia hanya bisa menganga, namun dia tidak banyak berpikir. dia pun langsung tersenyum.
(aha!! sepertinya aku juga mendapatkan keistimewaan.. kalau begitu, aku tidak perlu pusing lagi memikirkan apa yang harus kami makan. tapi tapi.. aku juga harus mengajak mereka berkebun, kebutuhan sayur-mayur kami juga itu terpenuhi.) dia pun langsung tertawa kegirangan.
di sana, dengan tangan lincahnya langsung memasang regulator gas dengan tabung gasnya. bahkan di sana dia juga langsung mengambil kuali dan menyusun tempat itu agar rapi. di sana dia juga mengeluarkan Priuk kecil, dan memasak nasi sekitar dua centong. kemudian, di sana dia juga langsung mengamati beberapa kebutuhan yang ia dapatkan tadi.
dia hanya tidak memiliki cabe, dan juga perbawangan. tetapi tidak masalah, dia akan membuat nasi goreng, karena di sana ada kemasan bumbu nasi goreng sachet. jadi dia bisa memanfaatkan itu untuk membuat nasi goreng dengan telur sebagai makanan mereka.
*******
sementara di istana.
semua orang berkumpul di halaman istana kediaman kaisar dan permaisuri. mereka duduk dengan pikiran masing-masing. kaisar Eropa ini cukup setia juga. dia hanya memiliki satu istri saja, dan juga satu selir cukup.
"ayah, ibu. arela pasti akan menyalahkanku.. perihal ini, pasti akan membuat ia dendam kepadaku.." tiba-tiba Marisa mengeluarkan suaranya. semua orang yang tampak sibuk dengan pikiran masing-masing langsung menoleh ke arah Marissa.
"kamu jangan takut Marissa. kakak kedua ada bersamamu. kalau nanti, hukumannya berakhir dan masih berani mengganggumu, kakak tidak akan membiarkan dia hidup dengan baik."
"benar adik. kakak ketiga juga akan melindungimu." tutur mereka. sementara pangeran pertama dan sekaligus anak pertama dari kaisar terdiam. dia sempat mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya tadi, dan dia merasa naluri kecilnya sebagai seorang kakak terusik.
dia membenarkan apa yang dikatakan oleh arela, selama ini memang mereka selalu membela Marissa mati-matian dan tak pernah mendengar penjelasan dari arela. tapi di sisi lain, pangeran pertama juga tiba-tiba langsung menghibur dan menepis perasaannya itu.
(apa yang aku pikirkan.. dia pantas mendapatkannya. aku hanya perlu memastikan saja, setelah hukuman berakhir, aku akan mendidiknya dengan baik. dan aku akan mengarahkannya serta menjadi kakak yang adil.) batinnya. dia juga mengepalkan tangannya erat-erat seolah-olah menahan gejolak di dalam hatinya.
tapi kaisar dan permaisuri, mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun. hati mereka juga menjadi tidak nyaman dan menjadi gunda gulana.
"sudahlah! kalian sebaiknya kembali ke kediaman masing-masing. yang penting masalah arela telah selesai. nanti setelah dia selesai melaksanakan hukumannya, kalian tinggal menghibur dia saja dengan memberikan hadiah. ayah yakin, dia pasti akan luluh kembali." tutur kaisar. namun tiba-tiba pangeran ketiga bersuara.
"tidak ayahanda!! sebaiknya jangan berikan dia kesempatan. kalau kita menghiburnya, bisa-bisa dia juga akan kembali menyakiti Marissa. lebih baik, biarkan saja dia sampai nanti dia berubah." ucap pangeran ketiga.
Marissa yang mendengar pembelaan itu merasa sangat bahagia dalam hatinya. bahkan, senyum sinis dan puas tersungging di bibirnya, tanpa disadari oleh siapapun.
(hancur kamu arela.. aku tidak akan membiarkan kamu kembali mendapatkan ruang. mereka hanya boleh perhatian kepadaku, dan hanya boleh menjadi keluargaku. walaupun kamu adalah anak kandung, aku tidak peduli. yang pasti posisi sebagai seorang putri satu-satunya di kekaisaran ini, adalah milikku.) batin Marisa dengan penuh ambisi. bahkan dia sampai mengepalkan tangannya dengan kuat.
dia juga sekaligus menahan gejolak kebahagiaan di dalam hatinya, agar tidak keluar dan menimbulkan kecurigaan.
"kakak ketiga jangan bicara begitu.. Saya yakin, arela hanya ingin diperhatikan.." ucapnya dengan lembut.
"ah lupakan saja tentang arela!! sebaiknya kita kembali saja ke kediaman masing-masing."
"baiklah kalau begitu!!" akhirnya mereka semua pun bubar dan kembali ke kediaman mereka dengan perasaan yang entah bagaimana.
walaupun sebagian dari mereka tetap menghibur diri, Dengan mengatakan hal-hal yang membuat hati mereka menjadi senang dan melupakan kegunaan hati mereka.
******
di istana dingin.
setelah rela selesai memasak nasi goreng dicampur dengan telur, dia pun langsung mencari kedua abdinya. mereka berdua tentu harus diberikan asupan makanan, agar mereka tetap hidup dan bisa menemaninya.
"Maya!! Mario!! sudah istirahat dulu!! ayo kita makan terlebih dahulu." serunya dengan suara yang terdengar cukup kuat untuk memanggil mereka.
Mario dan Maya yang bekerja tanpa henti itu langsung menoleh. mereka sudah membersihkan hampir sebagian dari ke halaman kediaman ini. dan arela yang melihat itu cukup takjub. ternyata mereka bekerja cukup cepat.
"sebentar lagi nona!! tanggung!!" ujar Mario. sementara maya, dia langsung memberikan kode kepada kakaknya untuk menyusul nona. dan Mario langsung menganggukkan kepala dengan paham.
"nona.. apakah anda lap-" kata-katanya langsung terhenti, ketika tiba-tiba aroma wangi dan enak menyapa Indra penciumannya.
"nona.. dari mana makanan ini..? apakah makanan ini, diantarkan oleh istana ?" tanya Maya. mendengar itu arela langsung menggelengkan kepalanya.
"tentu saja tidak! sudah kamu tidak usah banyak tanya. cepat panggil saudaramu, dan kita makan terlebih dahulu. oh ya, pintu gerbang ini memang harus ditutup seperti itu ya ?" tanyanya. Maya yang mendengar itu menoleh ke arah pintu gerbang, dan melihat kalau pintu gerbang itu telah tertutup dan bahkan dikunci dari luar.
bahkan kayu-kayu pengganjal agar tidak sembarang dibuka pun langsung dipasang. mungkin sudah berlapis-lapis.
"iya nona! hukumannya memang seperti itu. kalau ada orang yang masuk ke dalam istana dingin ini, biasanya pintunya akan dikunci dengan rapat. makanya, orang yang keluar dari istana dingin ini pasti tidak akan tahan beberapa hari lagi, dan akan langsung meninggal." ucap Maya sambil menundukkan kepalanya.
arela kembali mengganggu-anggukkan kepalanya.
(ya sudahlah!! aku juga tidak perlu repot-repot menutupnya rapat-rapat kan.) batinnya dengan bangga.
"sudah. cepet panggil saudaramu, agar kita bisa makan. nanti kita akan kerjakan sama-sama." Maya yang mendengar itu tak berani membantah, dia pun langsung bergegas memanggil saudaranya itu.