NovelToon NovelToon
Kau Ambil Anakku, Ku Rebut Suamimu

Kau Ambil Anakku, Ku Rebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Fatimah

Memiliki mimpi hidup membina rumah tangga dengan kasih sayang yang tulus nyatanya mimpi itu hanya tingal kenangan. Dijual sahabat terbaiknya sendiri menjadikan awal derita baru bagi kehidupan Wanita bernama Tyara Alkyara Putri, dibenci, dimusuhi. Bahkan dijauhkan dari orang-orang yang dulu menyayanginya. Bahkan status orang tua yang juga tidak memperdulikan akan nasib dan deritanya. Akankah Wanita berumur 20 tahun memiliki sebutan Ara akan mampu bertahan dengan membawa status dirinya yang sudah tidak perawan?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03 ( SEMBILAN BULAN KEMUDIAN. )

SEMBILAN BULAN KEMUDIAN.

Suara tangisan seorang bayi membangkitkan senyum dibenak wajah cantik Tyara, Sembilan bulan ia berjuang seorang sendiri.

Berusaha sendiri mempertahankan mental dan cemoohan orang-orang setelah ia dinyatakan hamil diluar nikah bahkan tanpa tau siapa sosok Ayah dari anak yang dikandungnya selama 9 bulan.

Namun baru mendengar suara tangisan sang Putri, mata cantik Tyara tertutup sadar kondisinya yang lemah dan mengalami pendarahan hebat, namun siapa sangka dari kejadian ini ada niat buruk Alexa yang kembali ia jalankan hanya demi sebuah keinginan terbesarnya, yaitu kaya raya.

Hidupnya yang dipenuhi banyak uang tanpa kekurangan telah mendorongnya semakin besar akan rencana dan sandiwaranya.

"Semua sudah anda lakukan?"

"Sudah Nona, seperti yang Nona mau Putri kandung anda telah berhasil saya tukar dan bayi yang ada di pelukan Nona itu murni anak kandung darah daging dari Tuan Arvan dan juga Wanita bernama Tyara,"jelas salah satu Suster yang telah ia bayar.

"Baiklah saya suka dengan cara kerjamu, bayaran sudah saya kirim, tapi ingat jangan pernah rahasia ini sampai terbongkar! Hanya anda dan saya yang tau tentang rahasia besar ini anda paham!"tegas Alexa.

"Iya saya paham nona, baiklah saya permisi."

"Maafkan Tante sayang bukannya Tante jahat telah memisahkan kalian, tapi Mama kamu dulu yang cari masalah, Tante janji akan memperlakukan kamu seperti Putri kandung Tante sendiri asal kamu ikut membantu Tante dan tidak rewel! Kamu harus tenang Papamu pasti akan memprioritaskan kamu, kamu berada ditengah-tengah keluarga yang menginginkan kamu Tante pastikan kamu akan aman tidak akan mengalami kehidupan yang suram."

Alexa lalu teringat bayang-bayang wajah Putri kandungnya sendiri.

"Mama mungkin bukanlah Mama yang baik karena rela menelantarkan anak sendiri, tapi ini juga demi kebaikan kamu sayang ...jika kamu berada digenggaman Mama ...Mama tidak akan menjamin kamu hidup dalam kasih sayang sadar keberadaan kamu sebenarnya hanyalah sebuah pancingan untuk membuat mereka percaya jika Mama beneran hamil, belum lagi kamu bukan darah daging Papa Arvan akan sangat beresiko semua kejadian buruk akan menimpa Mama ... Mama minta maaf! Mama minta maaf!"

******

Setelah keluar dari masa kritis akibat pendarahan yang dialaminya, Tyara memaksa Suster untuk mengantarkan Putrinya rasa rindu yang tak tertahankan hampir membuatnya hilang kendali tanpa peduli akan resikonya.

Lalu datanglah sesosok Suster dengan mengendong bayi membangkitkan senyum Tyara dengan merekahnya, jika beberapa bulan ini kehidupannya selalu diselimuti rasa takut dan kecemasannya, kini semua berganti menjadi senyuman yang amat manis setelah yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ke dunia ini.

Namun, dari ekpresi dokter ada reaksi aneh, ingin ia ucapkan, namun ada ketidak tega'an Dokter pada Ibu yang baru melahirkan. Bahkan nasibnya yang malang berusaha hanya seorang diri tanpa keluarganya yang peduli.

"Nona ..."

Lalu lirikan Tyara tertuju pada Dokter.

"Iya Dok?"

"Sebenarnya ada fakta lain yang harus saya katakan mengenai kondisi Putri anda, ini terbilang akan sangat menyakitkan untuk anda dengar dan saya berharap anda bersedia mendengarnya biarpun kecewakan yang nantinya akan anda dapatkan."

Kata-kata bahkan kode yang dijelaskan Dokter berbalik merubah ekpresi Tyara kembali gelisah. Rasa takutnya kembali nampak ia berharap sesuatu buruk tak menimpa pada Putri tercintanya.

"Katakan apa yang ingin Dokter katakan insyaallah saya siap mendengarkan?"ujar Tyara siap mendengarnya.

"Harus kami sampai-sampai jika Putri ada diagnosa mengidap penyakit langka, penyakit ini cepat sekali menjalar dan salah satu cara pengobatan yaitu dengan kemoterapi, tapi sadar usianya barulah lahir akan sangat beresiko penanganan itu untuk kami lakukan, kami hanya memberikan saran kuatkan mental anda jika suatu waktu kenyataan pahit Harus anda terima, sekali lagi maafkan kami bukan maksud kami membuat anda merasa cemas."

"Jadi maksud Dokter Putriku tidak memiliki kemungkinan akan bertahan lama? Katakan itu tidaklah mungkin kan?"tanya Tyara tak percaya.

"Anda yang sabar! Saya tau anda wanita yang sangat kuat! Anda harus sabar."

"Sayang ...baru lahir kenapa kamu sudah memberikan luka sesakit ini terhadap Mama? Ini salah Mama ...jika Mama tidak bisa menjaga diri Mama kamu tidak akan menanggung derita sebesar ini, maafkan Mama ... maafkan Mama ...."

"Tuhan ... cobaan apalagi yang harus hampa alami ...kenapa lagi-lagi anda memberikan derita sesakit ini ...kenapa! Kenapa!"

Belum sepenuhnya penderitaan yang dialami Tyara mereda, keluarganya tiba-tiba datang dan entah darimana mereka mendapatkan info atas kelahiran Tyara.

Lelaki sedikit tua dan Wanita tak terlalu muda itu bahkan tak henti-hentinya memberikan tatapan amat tajam pada Tyara, sang Ibu membungkam mulutnya melihat sendiri Putrinya mengendong bayi mungil tersebut.

Tak hanya Wanita itu, tatapan yang dilayangkan sang Papa tak ikut kalah kejam, wajahnya memerah entah seberapa marah dan emosi keduanya pada Putri semata wayangnya.

"Papa ..."

Baru satu kata yang melayang, Lelaki itu membalas melayangkan tamparan yang lebih kasar dari biasanya, akibatnya sudut bibir itupun terdapat bercak darah, Tyara tak memperdulikannya akan kemarahan keduanya.

ia juga tak akan membalas bahkan mencoba membela diri karena ia tau kenyataan ini akan benar-benar ia alami tanpa mengharapkan adanya sebuah mimpi.

"Selama setahun kamu memutuskan kerja diluar kota, beralasan akan menyambi sambil kuliah tapi apa faktanya? Apa kamu bisa membuat kami bangga dengan pencapaian kamu? Jadi ini alasannya selama kurang lebih beberapa bulan ini kamu nolak untuk memberikan kami uang! Kamu kerja jadi jalang tapi yang kamu dapatkan malah anak haram inikan? Bahkan Papa tanya dimana ayahnya apa kamu tau? Jawab!"

"Bahkan bukan hanya Papa ...Mama sangat-sangat tidak menyangka kamu akan memiliki kerja jadi pelacur hanya untuk mendapatkan uang! Dimana otak kamu Ar...didesa kami dan caci warga dikatakan tidak bisa mendidik anak dan itu tidak akan pernah terjadi kalau bukan karena anak tidak berguna seperti kamu!"

"Tyara tau Tyara salah! Bahkan sekalipun Mama dan Papa memberikan aku tamparan seratus kali pun Tyara tidak akan peduli karena Tyara tau Tyara yang salah tidak bisa menjaga diri tapi demi Allah tidak pernah sekalipun Tyara berniat menjual diri, beberapa kali Tyara mengirimkan gaji itu murni kerja keras Tyara, ini jebakan plis kalian harus percaya, aku mohon!"

Dihempaskan tangan Tyara yang memegangi keduanya kini kedua orang tua bahkan serasa tak sudi jika hanya sekedar menatap putri semata wayangnya.

"Mulai sekarang Papa putuskan kamu bukanlah Putri kandung kita lagi, kita berharap alangkah baiknya tidak memiliki Putri sekalipun ketimbang memiliki putri tapi malah hanya bisa membuat kita malu! Papa bahkan tidak Sudi menatap wajahmu Papa berharap ini terakhir kalinya Papa melihatmu dan Papa berharap untuk waktu-waktu yang akan datang nantinya kami tidak akan dipertemukan dengan seseorang sepertimu ayo kita pergi Ma!"

"Tidak! Kalian tidak bisa memutuskan hubungan semudah itu? Aku Putri kandung kalian, kalian harus mendengarkan penjelasan Tyara, Tyara mohon!"

"Bahkan Mama pun malu bahkan tak Sudi lagi menatap wajahmu, benar kata Papa ...alangkah baiknya kita putus hubungan antar keluarga ketimbang kamu harus menahan malu seumur hidup memiliki putri sepertimu, ayo pergi Pa!"

"Tidak! Mama ...Papa ... kalian tidak boleh ninggalin aku! Aku hanya memiliki kalian, aku butuh kalian plis percayalah sama Tyara! Tolong beri kesempatan pada Tyara,aku mohon!"

Bagai tak memiliki siapa-siapa lagi, orang yang selama ini menjadi penopang Tyara untuk bertahan ikut pergi tanpa memberikan sebuah kata perpisahan yang manis.

"Semua sudah hancur! Aku sudah tidak memiliki keluarga lagi ...aku sudah hancur! Apa yang harus aku lakukan?"

Tangis Tyara semakin pecah, dunianya sudah hancur lebur akibat ke'salah pahaman yang terjadi. Dirinya kini tak memiliki siapa-siapa kecuali hanya bayi mungil yang berada dalam gendongannya.

Bersambung

1
new user
D tunggu next up
Siti Fatimah: Terima kasih banyak atas dukungannya ya Kak 🥰
total 1 replies
kalea rizuky
bales dendam apa wong tyara boodoh
kalea rizuky
lala buang aja di panti nanti bakal jd penghalang kebahagiaan anak kandung mu lo ar
Siti Fatimah: Sabar dulu ya kak 😊
total 1 replies
kalea rizuky
cantika anak kandungnya bukan
Siti Fatimah: Iya, anak kandung Tyara Kak 😊
total 1 replies
kalea rizuky
indosiar
echa purin
/Good/
Siti Fatimah: Terima kasih Atas dukungannya Kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!