NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:146
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dianterin Ketos

Pagi itu, Kevin dan Vellos sudah selesai bersiap. Mereka menggunakan baju olahraga,karena jam pelajaran pertama adalah olahraga. Tas punggung pun tergantung di bahu masing-masing.

Setelah berpamitan kepada Bu Indah yang sedang menyiapkan sarapan di dapur, mereka segera keluar rumah.

“Hati-hati di jalan, jangan ngebut!” seru Bu Indah dari dalam rumah.

“Iya, Bu!” jawab vellos. "iya Tante"jawab Kevin sambil menancap gas menuju sekolah, motor mereka melaju menyusuri jalanan yang mulai padat.

Di waktu yang hampir bersamaan, Dara baru saja tiba di parkiran sekolah. Ia menuntun sepedanya ke tempat parkir khusus, kemudian menguncinya dengan hati-hati. Saat hendak melangkah menuju kelas, langkahnya tertahan oleh seseorang.

“Dara,” panggil seseorang dari belakang.

Dara menoleh, mendapati Rony si ketua OSIS sekolah berdiri di sana dengan senyum khasnya.

“Gue anterin ke kelas, ya?” tawarnya sambil mulai berjalan mendekatinya.

Dara mengangkat tangan, memberi isyarat menolak halus. “Enggak usah, Ron. Gue bisa sendiri kok.”

Namun Rony tertawa pelan. “Ayolah, masa lo nolak tawaran ketua OSIS?”

Dara mendesah pelan, merasa tak enak hati karena Rony terus memaksa. Akhirnya, ia pun mengangguk pelan.

“Oke deh, makasih…”

Mereka berjalan berdampingan menyusuri koridor sekolah. Dara tidak mengatakan banyak hal, hanya sesekali mengangguk atau tersenyum kecil saat Rony berbicara. Ia merasa suasananya sedikit aneh.

Tak lama berselang, Kevin dan Vellos sampai di gerbang sekolah. Kevin turun dari motor dan melepas helmnya, lalu matanya langsung tertuju ke arah koridor utama. Di sana, ia melihat Dara... berjalan bersama Rony.

Wajah Kevin seketika berubah. Tatapannya tajam, dan raut tak suka begitu jelas terlihat di wajahnya.

“Duh, itu si Rony sok akrab banget,” gumam Kevin pelan.

Vellos yang ada di sampingnya melirik, namun tak berkomentar.

Sementara itu, Rony dan Dara sudah sampai di depan kelas. Sebelum pergi, Rony menatap Dara sambil menyelipkan sedikit rayuan pagi.

“Kamu kelihatan makin cantik aja pagi ini,” ucapnya, setengah berbisik.

Dara mengernyitkan dahi. Bukannya tersipu, ia justru merasa canggung. Senyuman kaku tersungging di bibirnya.

“Hehe... makasih,” jawabnya ragu.

Rony pun berlalu, meninggalkan Dara yang masih memandang punggungnya dengan ekspresi aneh.

Tiba-tiba, sebuah suara mengejutkannya dari belakang.

“Wah, enak banget ya lo, Dianterin ketua OSIS segala sampai ke depan kelas.”

Dara menoleh kaget. Kevin sudah berdiri di sana, bersandar di dinding dengan tatapan sinis dan nada bicara yang tak kalah tajam.

“Kevin!” serunya, nyaris memukul dada karena terkejut.

Ia menyadari nada suara Kevin mengandung rasa cemburu, lalu senyum nakal muncul di bibir Dara.

“Ya iyalah... enak banget. Rony tuh perhatian banget. Ganteng lagi.”

Tatapan Kevin makin tajam.

“Hm. Iya, iya. Ganteng, perhatian. Bagus.” cibir Kevin.

Kevin menatapnya dingin, lalu masuk ke dalam kelas tanpa menoleh sedikit pun. Ekspresinya jutek, membuat Dara yang melihatnya malah terkekeh geli.

“Hahaha... gemesin banget sih,” gumam Dara sambil masuk ke kelas.

Kevin duduk di bangkunya, menyilangkan tangan di dada, matanya menatap ke depan tanpa ekspresi. Jelas ia masih jengkel.

Tak lama kemudian, Irwan, ketua kelas mereka, berdiri dan berseru, “Ayo, langsung ke lapangan! Jam pertama olahraga!”

Semuanya pun bersiap keluar kelas menuju lapangan. Di sana, Pak Anwar sudah berdiri menunggu. Sosok guru olahraga yang terkenal disiplin dan tak segan memberi hukuman.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!