Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2: Batas Dunia
Dua dunia. Dua realitas. Dua sisi kehidupan yang bertolak belakang namun kini, keduanya bersatu dalam hidup Shinn.
Setelah kembali dari dunia penuh kehancuran itu, malam di rumahnya terasa seperti mimpi. Atap seng yang bocor, bau lembap dari lantai tanah, dan batuk ibunya yang menyayat hati… semuanya nyata. Tapi begitu juga dunia apokaliptik yang ia tinggalkan beberapa jam lalu dunia yang memberinya sistem dan kekuatan.
Shinn menatap benda logam kecil di telapak tangannya salah satu komponen mecha yang ia bawa dari sana. Kilauan peraknya redup, tapi tak ada benda seperti ini di dunia pertama. Ini bukti. Bukti bahwa dunia zombie itu benar-benar ada. Dan ia… bisa berpindah.
Ia duduk di sebelah ibunya, Yura, yang masih tertidur lemah. Wajahnya pucat, napasnya berat. Obat-obatan sudah lama tak terbeli. Shinn menatap ibunya dalam diam. Dalam dirinya, tumbuh keyakinan baru: dunia kedua bukan kutukan melainkan anugerah. Ia akan memanfaatkannya.
Ketika pagi datang, ia tak membuang waktu. Menggunakan alasan mencari barang rongsokan, Shinn kembali ke tempat pembuangan yang sama tempat panel misterius itu ia temukan. Kali ini, ia membawanya secara diam-diam ke gudang kosong di pinggir kota.
Begitu ia menghubungkan kabel ke sisa baterai, layar transparan kembali muncul.
_______________
[Void Genesis System Aktif]
[Perpindahan Dimensi dalam 3… 2… 1…]
_______________
Cahaya menyelubungi tubuhnya. Saat ia membuka mata, ia sudah kembali ke dunia kedua. Langitnya merah kelam. Debu beterbangan. Dunia ini tampak lebih hidup dibanding sebelumnya tapi juga lebih berbahaya.
Ia melihat peta holografik muncul.
_______________
[Zona Aman: Shelter Awal – Status: Stabil]
[Zona Sekitar: Terindikasi Aktivitas Zombie Ringan]
[Rekomendasi: Ekspedisi – Temukan Titik Reruntuhan Mecha]
_______________
Shinn menarik napas. Ia menggenggam besi tumpul yang ia bawa kemarin, satu-satunya senjata sementara. Ia melangkah keluar dari shelter menuju reruntuhan yang lebih dalam.
Langkahnya ringan, namun siaga. Di kejauhan, suara geraman rendah terdengar. Ia menempel di balik puing tembok. Dua makhluk berjalan terseok. Tubuh mereka membusuk, kepala separuh hancur, namun mata kosong mereka penuh kebencian terhadap yang hidup.
Zombie.
Tangannya berkeringat, tapi ia tahu ini bukan saatnya ragu. Ia meraih batu dan melemparnya ke sisi lain, mengalihkan perhatian makhluk itu. Ketika mereka menjauh, Shinn menerobos reruntuhan dan menemukan bangkai mecha besar yang setengah terkubur.
Panel sistem berbunyi:
_______________
[Target Ditemukan: Mecha Tipe-Terjun, Rangka Sempurna]
[Instruksi: Bongkar – Risiko: Tinggi. Lokasi Didekati oleh Entity Zombie.]
_______________
“Tidak ada pilihan,” bisiknya.
Dengan cepat, ia mulai membongkar. Tangannya bergerak cekatan, memotong kabel, mencabut komponen. Layar sistem menunjukkan peningkatan:
_______________
[Material Diperoleh: Komponen Energi Langka x1, Pelat Baja x4, Modul Kontrol Usang x2]
_______________
Namun saat ia menarik bagian terakhir, sebuah raungan terdengar.
Dua zombie melompat dari balik reruntuhan. Shinn nyaris tak sempat bereaksi. Yang satu menerjang ke arahnya. Ia mengayunkan besi tumpul ke kepala makhluk itu krak! tulang hancur dan tubuhnya jatuh.
Tapi yang kedua lebih cepat. Ia terpukul dan jatuh ke tanah. Cakar zombie itu mencakar bahunya, menyobek kulit. Rasa panas dan nyeri menjalar. Namun tepat saat gigi zombie itu hampir menancap ke lehernya, sistem bersinar terang.
_______________
[Bahaya Kritikal – Aktivasi Otomatis: Mode Bayangan Gelap Lvl.1]
_______________
Bayangan keluar dari tubuh Shinn. Dalam sepersekian detik, tubuhnya diselimuti aura gelap. Tangan kanannya berubah menjadi semacam cakar hitam yang memanjang. Ia menerjang balik dan menghantam kepala zombie itu dengan kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Makhluk itu hancur di tempat.
Shinn terengah. Tapi tubuhnya terasa ringan… lebih kuat. Cakar itu menghilang perlahan. Ia menatap tangannya yang kembali normal bergetar, tapi juga… penuh kekuatan.
“Ini… kekuatan gelap?”
Sistem menampilkan pesan:
_______________
[Skill Permanen Diperoleh: Cakar Bayangan Lvl.1 – Atribut Gelap Terbangkitkan]
[Efek Samping: Pemulihan Energi Lemah, Luka Tertutup Sebagian]
_______________
Ia meraba bahunya. Luka mulai menutup perlahan. Air matanya nyaris jatuh. Untuk pertama kalinya… luka fisiknya bisa sembuh, bukan hanya luka di hati.
Ketika ia kembali ke shelter, ia mengatur material dan mulai merancang struktur baru: panel surya kecil, dinding pertahanan, bahkan sistem penyimpanan energi.
Dunia ini dunia zombie, mecha rongsokan, dan kegelapan adalah tempat yang mematikan.
Tapi di mata Shinn, ini adalah dunia yang memberinya kesempatan. Dunia tempat dirinya bisa menjadi lebih dari sekadar anak miskin. Dunia yang akan membawanya menuju kekuatan sejati.
Dan jika ia bisa menguasai dunia ini… maka dunia pertama pun akan ia kuasai.
“Ini baru permulaan,” katanya lirih. “Aku akan membangun kekuatan, menyembuhkan ibu… dan menghancurkan semua yang pernah meremehkan ku.”
Langit kembali memerah. Di kejauhan, raungan para zombie menggema. Tapi Shinn tak gentar. Ia sudah memilih jalannya. Jalan dari rongsokan… menuju kebangkitan.
___________________
To be continued.....
kadang informasinya kurang.
apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
kapan ketemu player lain ya?
bunga untuk author /Rose/
thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
dan jadi bisa ngurus ibunya.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...