Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Celine tersentak kaget karena tiba-tiba Julian membalikkan posisi mereka, sehingga kini Julian yang berada diatas tubuh Celine.
Celine nampak terbelalak. Dia menelan saliva memandangi Rayyan yang sedang berada diatas tubuhnya.
Apakah poin yang ingin dilanggar oleh Julian adalah poin ke-tiga? Apakah pria itu ingin menidurinya?
Celine ingin marah, namun tiba-tiba dia merasakan wajah Rayyan memang benar-benar mirip dengan mendiang suaminya. Membuatnya terpaku.
"Ah tidak mungkin. Aku pasti sudah gila, mana mungkin wajah Julian mirip dengan Rayyan?" gumam hati Celine, mengelak.
Sehingga tendangan maut pun kini telah mendarat untuk yang kedua kalinya pada burung perkutut milik Julian.
Dugh....
Membuat Julian mengerang kesakitan, dia segera melepaskan Celine sambil mengaduh, menempelkan kedua lututnya pada lantai.
"Shhh... Arrrghhh!"
Julian hampir lupa bahwa wanita yang dia nikahi bukan lagi kucing anggora, tapi seekor singa betina. Sehingga si joni sudah dua kali mendapatkan tendangan maut dari Celine. Rasa ngilunya sangat luar biasa.
"Kenapa kamu menendangnya lagi?" protes Julian dengan kesal sambil memegang burung perkututnya.
Celine segera duduk di pinggiran ranjang. "Untuk apa tadi kamu berada diatas ku? Awas saja kalau kamu berani macam-macam padaku. Bukan hanya itumu yang akan aku tendang, tapi aku akan..."
Julian tidak ingin kalah, dia memotong perkataan Celine. "Sepertinya kamu lupa, kamu yang memulai. Kamu yang pertama kali menindih tubuhku."
Mereka malah saling menyalahkan.
Celine menjadi salah tingkah. Tadi dia tidak sengaja terjatuh menindih tubuh Julian gara-gara dia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya yang sedang menarik tangan Julian agar segera bangun.
Celine pun memasang wajah tanpa dosa, walaupun dia menyadari bahwa dia yang memulai, meski tanpa kesengajaan. Bukanlah wanita selalu benar?
"Hm, aku ingin mandi. Lebih kamu segera keluar dari sini. Jangan masuk ke kamar tanpa ada perintah dari aku!" Celine mengusir Julian untuk segera pergi dari kamarnya selama Celine sedang mandi.
"Oke, oke." Julian pun segera keluar dari kamar dengan perasaan kesal sambil memegang sang joni.
Kemudian Julian memilih duduk di sofa yang ada di depan kamar, lebih baik dia bermain game sambil menunggu Celine yang sedang mandi. Mungkin karena tendangan dari Celine tidak begitu keras, sehingga Julian sudah mulai tidak merasakan sakit lagi.
Namun, dia sama sekali tidak bisa fokus dengan game yang sedang dia mainkan, membayangkan Celine yang sedang berada di bawah kungkungannya tadi. Hampir membuatnya khilaf.
"Kenapa dia harus makin mempesona?"
Berada satu kamar dengan wanita secantik Celine sungguh membuatnya terasa seperti uji nyali. Sangat membuat tubuhnya terasa panas dingin.
Julian pun segera mengedarkan pandangannya, siapa tahu sang ayah mertua sedang mengawasinya secara diam-diam.
...****************...
Begitu pula dengan Celine, saat ini dia sedang membasahi sekujur tubuhnya dengan aliran air shower yang mengalir.
Hampir saja dia terpukau dengan pesona kang OB itu, dikarenakan dia merasa bahwa wajah Rayyan ada kemiripan dengan Julian.
"Padahal dia sudah lama meninggal. Tapi kenapa dia harus membuat aku teringat lagi padanya setiap kali aku menatap wajah Rayyan." Celine berkata dengan nada kesal. Dia sangat kesal kepada dirinya sendiri mengapa sampai detik ini dia sangat sulit sekali melepaskan semua bayang-bayang tentang Julian.
Sehingga Celine memutuskan untuk menyibukkan diri sendiri, agar dia bisa melupakan pria yang sangat dia benci itu. Namun, kemunculan Rayyan malah membuat Celine semakin teringat padanya.
"Kamu harus ingat, Celine. Rayyan dan Julian adalah orang yang berbeda. Jangan pernah kamu jatuh cinta kepadanya hanya gara-gara kamu merasa wajah mereka mirip."
Celine mencoba untuk memperingatkan hatinya sendiri agar dia tidak jatuh cinta kepada Rayyan hanya gara-gara dia merasa bahwa Julian dan Rayyan hampir mirip. Saat ini dia memang merasa bahwa dirinya sangat membenci Julian, tapi dia tidak menampik bahwa dirinya pernah jatuh cinta pada pria itu. Julian adalah cinta pertamanya, seorang pria yang membuat dia tidak ingin mengenal cinta lagi.
Tiba-tiba Celine meneguk saliva saat teringat ketika Rayyan sedang mengukung tubuhnya, dia merasakan ada yang menonjol pada area bawah perut pria itu.
Celine pun segera menghalau pikiran kotornya. Membuatnya bergidik ngeri membayangkannya.
Setelah selesai mandi, Celine segera keluar dari kamar mandi dengan tubuhnya yang hanya dibalut handuk. Dia terbelalak ketika baru menyadari bahwa dirinya belum mengunci pintu kamar.
"Astaga! Aku lupa belum mengunci pintu."
Dengan terburu-buru Celine segera berjalan cepat ke arah pintu, tapi dia malah kehilangan keseimbangan tubuhnya, mungkin karena lantainya yang licin, ada air yang menetes dari tubuhnya, sehingga membuat dia jatuh tergelincir.
Buuukkk...
"Shhhh... Arrrghhh!" Celine meringis. Di malam pertama pernikahan, mengapa dia harus bernasib sial seperti ini.
Tangannya Celine bergerak untuk segera meriah handuk yang terlepas dari tubuhnya.
Namun, Celine tersentak kaget saat mendengar suara seseorang membuka pintu.
Julian yang sedang duduk di sekitar kamar, dia segera berlari masuk ke dalam kamar begitu mendengar suara gaduh disana. "Kamu kenapa Cel..."
Mata Julian membulat begitu melihat Celine yang terbaring dilantai dengan keadaan telanjang. Sehingga terlihat sangat jelas bagaimana indahnya tubuh wanita Sungguh sangat indah.
Ahh... Apa yang harus dia lakukan?
...****************...
Apa langsung digabrug atau hokcay hehe?
semoga saja celine tidak menendang perkutut nya julian untuk yang ketiga kalinya bisa bisa julian gagal malam pertama 🤣🤣
biasanya adegan handuk melorot tuh yg cowok ya, ini mlh Celine karna kepleset jadi handuknya lepas deh 😁
biar gpp celine jatuh cinta sama rayyan karena celine me ngira rayyan dan julian berbeda 180 derajat walaupn sedikit mirip, tp bisa menambah kemesraan mereka
tapi kalaupn mau buat celine cepat2 sadar siapa rayyan sebenarnya juga gpp, biar tau kesungguhan julian dan bisa menebus kekurangan dan kesalahan yang sebelumnya
aku kan ga sabaran🤣
Dapat jackpot luar biasa....
Ada hidangan lezat di depan mata 😂....
Wkkwkwkwk sabaaarr munggu dhawuh dari othornya ya Jul 😂..
Jangan sampai dirimu apes untuk yang kesekian kalinya kalau masih bandel ...
Biasanya ngga semudah itu ngasih kenikmatan haqiqi buat tokoh ceritanya /Sob/...
Belum puas kalau ngga disiksa sampai bonyok terlebih dulu, kecuali othor khilaf 😂...
Kira2 enaknya gimana itu Jul ...
Biar sama2 untung, sayang juga kalau dilewatkan /Drool/...
Kesempatan belum tentu datang lagi untuk yang kedua kalinya...
Nah loh puyeng kan...
Sungkem gih sama othor biar dipermudah misinya 😂...
Kan sekedar mempertahankan pendapat ✌/Facepalm/...
Apes bener nasibmu Jul /Facepalm/...
Seringkali sial saat berduaan dengan Celine..
The real balas dendam tanpa ampun 😅😅😅....
Kamu sih Jul grasak grusuk, sudah tahu Celine yang sekarang mode singa betina 🙊😂...
Masih saja mencari kesempatan dalam kelonggaran wkwkwkwkwk....
menang bxk ni kang OB🤭😂