Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Kamu kenapa Cel..."
Mata Julian membulat begitu melihat Celine yang terbaring dilantai dengan keadaan telanjang. Sehingga terlihat sangat jelas bagaimana indahnya tubuh wanita itu. Sungguh sangat indah.
Ahh... Apa yang harus dia lakukan?
Celine segera menutupi tubuhnya dengan handuk, wajahnya nampak merah merona. Kemudian dia mengigit bibir bawahnya, dia sangat yakin Julian pasti sudah melihat semua lekuk tubuhnya dari ujung kaki ke ujung kepala. Runtuh sudah harga dirinya.
Namun, Celine memaksakan diri untuk terlihat biasa-biasa saja. Dia tidak ingin Julian tahu bahwa saat ini dia sangat malu sekali. Rasanya dia ingin menggali sebuah lubang dan mengubur dirinya sendiri di dalamnya.
"Lebih baik kamu segera keluar! Aku ingin memakai baju." Celine segera mengusir Julian, sambil berusaha untuk berdiri.
Namun, Celine nampak meringis begitu merasakan sakit di bagian pergelangan kakinya, karena terkilir saat dia terjatuh. Membuat dia hampir terjatuh lagi.
Beruntung Julian dengan sigap menangkap tubuh Celine, hampir saja kepala nya terbentur jika Julian tidak menahan tubuhnya.
Tanpa basa basi Julian segera mengangkat tubuh Celine, menggendongnya ala bridal style, membuat Celine terhenyak, "Ray..."
Celine reflek mengalungkan kedua tangannya pada leher Julian karena takut terjatuh.
Celine ingin protes, namun Julian begitu gagah menggendong dirinya. Dia berjalan membopong Celine menuju kasur, kemudian Julian membantu Celine duduk di pinggir ranjang.
Julian pun berjongkok di depan Celine, dia meraih pergelangan kaki Celine yang terlihat memerah.
"Apa ini sakit?" tanya Julian dengan lembut.
"Emm...." Celine nampak kebingungan untuk menjawab. Jika dia bilang tidak, rasanya memang sangat sakit. Tapi jika dia bilang iya, wanita itu cukup gengsi untuk mengatakannya.
Julian pun tersenyum gemas, mungkin dia tahu apa yang saat ini dirasakan Celine, tapi wanita itu sangat gengsi untuk mengatakannya.
Julian segera memberikan pijatan lembut pada area pergelangan kaki Celine, membuat Celine mendesis, sampai dia mencengkram seprai untuk menahan rasa sakit. "Mmhhh..."
Celine tidak sengaja memperhatikan Rayyan yang masih memijat kakinya. Walaupun pria itu terkadang sering membuatnya kesal, tapi Rayyan memiliki hati yang sangat lembut.
Rasanya bodoh sekali jika dia mengaggap bahwa Julian dan Rayyan begitu mirip. Justru kepribadian mereka sangat bertolak belakang. Selama ini Julian tidak pernah perhatian atau peduli padanya
"Hm, kaki kamu gak begitu parah, hanya keseleo, sebentar lagi juga sembuh. Tapi kalau misalkan kaki kamu masih terasa sakit, bilang saja padaku, aku akan memijatnya lagi." Julian berkata sambil memandangi wajah Celine.
Entah mengapa Celine merasa gugup ditatap seperti itu, walaupun dia berusaha untuk terlihat biasa-biasa saja, terus mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Hm, oke."
Julian pun segera berdiri, "Ya sudah, kalau begitu aku keluar dulu. Kalau kamu sudah selesai memakai baju, beritahu aku!"
Setelah berkata seperti itu, Julian pun segera keluar dari kamar.
Celine yang masih duduk di pinggir ranjang, wanita itu nampak terdiam sambil memandangi punggung Julian yang sedang berjalan menuju pintu.
Celine pun menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh tertarik kepada pria itu. Karena memang dia tidak ingin jatuh cinta lagi. Dia tidak ingin merasakan sakit yang kedua kalinya. Meskipun banyak pria yang datang dengan menawarkan cinta kepadanya, bahkan ada yang melamarnya. Namun, dia sudah mati rasa. Menikah dengan Rayyan pun karena keterpaksaan, agar dia tidak menikah dengan Richard. Bukan karena dia tertarik kepada pria itu.
Tetap 💪💪
Masih penuh dengan kebimbangan dan keragu-raguan...
Penakut dia 😂✌...
Ngga segantle saat dia baku han tam di atas ring tinju 🤸♀️...
Jangan sampai salah langkah, pikirkan dengan baik...
Haruskah dengan menerima cinta Liora?
Bagaimana jika Celine cemburu dan mulai membencimu /Sob/...
Jangan buat dia terluka untuk yang kedua kali...
Tidak adakah cara lain yang lebih efektif dari itu 🤔...
Atau justru itu jalan terbaik untuk masuk dalam kehidupan Liora agar bisa mengetahui semua rencana dan kelicikan dia...
Sekaligus untuk mengetahui dan memancing perasaan Celine yang sesungguhnya padamu Jul...
Begitukah maumu....
Coba bangun dulu Ra tidurmu tengkurap itu...
Mimpi2 yang hadir pun jadi ngga karuan 😫..
Mana mungkin bisa melupakan dalam sekejap keindahan syurga dunia jika kamu sudah pernah merasakannya /Sob/...
Itu namanya ketagihan bin kecanduan 😂...
Salah siapa dianggurin, ada kesempatan reka ulang adegan koq malah disia-siakan...